Desa Wisata Tinalah -->
Paket Wisata Jogja Dewi Tinalah

FREE EBOOK - PANDUAN PENGEMBANGAN DESA WISATA

Buku Panduan Pengembangan Desa Wisata ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing pihak terkait secara sinergis. Panduan ini semoga dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pengembangan desa wisata.


PANDUAN PENGEMBANGAN DESA WISATA


Isi buku ini meliputi pengantar tentang desa wisata, konsep desa wisata yang berkelanjutan, kebijakan dan dukungan pengembangan desa wisata, tahap pengembangan desa wisata, dan pemantauan dan evaluasi desa wisata. 



Dapatkan Ebook Panduan Pengembangan Desa Wisata
bit.ly/buku_panduan_desawisata

Dapatkan Ebook panduan desa wisata lainnya di Koleksi Ebook Desa Wisata. Mari berkembang bersama memajukan potensi desa untuk Indonesia.

Dapatkan Kelas Online Desa Wisata yang diselenggarakan oleh Desa Wisata Tinalah. Cek jadwal kelas desa wisata melalui tautan dibawah ini.
 
Akses Kelas Desa Wisata

8 Kebijakan Pengembangan Kawasan Pariwisata Kulon Progo



Kabupaten Kulon Progo saat ini mendapatkan tantangan dengan adanya pembangunan bandara baru di Yogyakarta. Berbagai sektor yang ada di kabupaten harus bisa beradaptasi dan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan perekonomian daerah.

8 Kebijakan Pengembangan Kawasan Pariwisata Kulon Progo
 
Dampak yang nantinya banyak dirasakan dari pembangunan bandara adalah sektor pariwisata, mulai dari tempat wisata, penginapan, kuliner, aneka oleh-oleh, pertunjukan budaya dan kesenian. Sektor pariwisata harus mempunyai strategi matang agar siap dengan segala efek pembangunan bandara.

Baca Juga: Tempat Camping dan Outbound Kulon Progo

Dengan ini, Pemda Kabupaten Kulon Progo mengeluarkan kebijakan untuk mewujudkan kawasan pariwisata yang maju. Kebijakan ini dituangkan dalam RTRW Kabupaten Kulon Progo tahun 2012 – 2032 (Pasal 66 Ayat &).

Kebijakan pengembangan kawasan pariwisata Kulon Progo sebagai berikut:

  1. Mengembangkan jaringan promosi pariwisata dengan daerah lain.
  2. Menetapkan kawasan unggulan, andalan dan potensial pengembangan pariwisata.
  3. Mengembangkan brand daerah.
  4. Meningkatkan akses menuju objek wisata.
  5. Meningkatkan fasilitas pendukung objek wisata.
  6. Diverivikasi produk pendukung pariwisata.
  7. Melindungi situs budaya masa lampau.
  8. Meningkatkan peran serta masyarakat pelaku pariwisata.
Dengan kebijakan tersebut merupakan langkah tepat bagi Kabupaten Kulon Progo siap menghadapi gelobang besar setelah selesainya pembangunan bandara baru. Peluang pariwisata harus ditangkap dari sekarang agar kita bisa menjadi pemain langsung sebagai penggerak perekonomian Kulon Progo.

Info Grafik 8 Kebijakan Pengembangan Kawasan Pariwisata Kulon Progo

8 Kebijakan Pengembangan Kawasan Pariwisata Kulon Progo
 
 


Desa Wisata Tinalah Mengikuti Workshop Pariwisata Tingkat ASEAN Plus Three




Desa Wisata Tinalah mengikuti kegiatan workshop pengembangan desa wisata di tingkat negara ASEAN Plus Three yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dengan tema ASEAN Plus Three Workshop on Tourism Village Community Service and Product Enhancement to Attract Youth Travellers. Kegiatan dilaksanakan pada 10 s.d. 12 September di Daerah Istimewa Yogyakarta. 

workshop-pariwisata-asean-three-plus-v1
Pengelola Desa Wisata Tinalah Mengikuti Worksop Pariwisata Tingkat ASEAN

ASEAN Three Plus merupakan hubungan kerja sama ASEAN Plus Three (APT) yang terbentuk sejak tahun 1997 yang melibatkan tiga negara Asia Timur yakni Cina, Jepang, dan Korea. Kerja sama APT berdasar Joint Statement on East Asia Cooperation (1997) mencakup perdagangan, investasi, keuangan dan perbankan, transfer teknologi, teknologi telematika, e-commerce, industri, pertanian, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pengembangan wilayah pertumbuhan, jejaring dunia usaha, dan iptek. 



ASEAN Three Plus yang diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata Republik Indonesia  merupakan forum diskusi dan berbagi pengalaman dalam pengembangan desa wisata di negara Asia Tenggara, Korea, Jepang dan Tiongkok agar dapat menarik bagi para wisatawan muda (youth travellers).

Baca Juga: Kegiatan Atraksi Wisata di Dewi Tinalah

Dalam diskusi ini membahas tiga hal pokok, pertama mengenai Developing The Product Of Tourism Village Based On Community Based Tourism yang membahas tentang Community empowerment to create creative product and develop tourism package in tourism village dengan narasumber Mr. Benito C. Bengzon (Jr, Undersecretary for Tourism Development and Head of NTO, the Phillipines), Destha Titi Raharjana (Dosen Universitas Gadjah Mada), Ir. Doto Yogantoro (Praktisi Desa Wisata).

Kedua, RURAL TOURISM DESIGN FOR MILLENIAL TOURISM EXPERIENCE membahas tentang Strategy and policy to implement rural tourism as a new alternative to attract youth travellers in millennial era dengan narasumber Madam Khaing Mee Mee Htun (Head of Culture and Tourism Unit, ASEAN Korea Centre), Dr. Vitria Ariani (Chair of the Acceleration of Rural and Urban Tourism Team, Ministry of Tourism of the Republic of Indonesia), Mujimin (Head of Tebing Breksi Tourism Awareness Group).

Baca juga: Pengertian Desa Wisata

Ketiga, SHARING EXPERIENCE BY COUNTRY membahas tentang Sustainable Rural Tourism Bussiness and Best Practices dengan narasumber Ms. Praphatsorn Vardhanabhuti (Head of Creative Tourism Division, Designated Areas for Sustainable Tourism Administration, the Kingdom of Thailand), Mangku Kandia (Executive Director Awitour and Travel), dan Sugeng Handoko (Sekretaris Desa Wisata Ngglanggeran).


workshop-pariwisata-asean-three-plus
Peserta Worksop Mengikuti Atraksi Wisata Gamelan di Desa Wisata Pentingsari

Kegiatan ASEAN Plus Three  dibuka di Desa Wisata Pentingsari, Sleman, Yogyakarta. Di Desa Wisata Pentingsari, peserta workshop menginap di homestay dan mengikuti paket wisata kegiatan seperti membatik, membuat wayang, dan gamelan. Peserta merasakan kehidupan tinggal di desa yang lestari dengan kelestarian budaya dan kearifan lokalnya.

Kegiatan dilanjutkan di Tebing Breksi dan Candi Ijo, yang merupakant empat wisata hits dan instagramable untuk kaum milenials. Peserta menikmati tour dengan jeep melintasi kawasan Tebing breksi dan melihat sunset di Candi Ijo.

Baca Juga: Kegiatan Wisatawan Mancanegara di Dewi Tinalah

Penutupan workshop dilaksanakan di Hotel Phoenik (berdiri tahun 1918), merupakan bangunan yang sudah dimasukkan dalam Daftar Entitas Kebudayaan sebagai cagar budaya berdasarkan Data Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada saat bernama Hotel Merdeka pada 1951, Presiden pertama RI, Soekarno bahkan sempat berkantor sementara di hotel ini ketika ibu kota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.



Tantangan pariwisata berkelanjutan di era milenial perlunya kemampuan kewirausahaan, digital marketing, distribusi pendapatan yang berkeadilan, dan harus mampu think out of the box. Konsep pariwisata di era milenial adalah pemasaran, kearifan lokal, dan story telling. Forum diskusi dan berbagi pengalaman dalam pengembangan desa wisata di negara Asia Tenggara, Korea, Jepang dan Tiongkok diharapkan dapat  menarik wisatawan muda (youth travellers) untuk berkunjung ke destinasi wisata ASEAN Plus Three. 





Desa Wisata berbasis Ekowisata - Dewi Tinalah



Ekosistem sungai merupakan sumber daya alam potensial yang dapat dikembangkan sebagai objek dan daya tarik ekowisata untuk menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan mendorong program konservasi sungai. Kawasan sungai Tinalah dikembangkan lebih lanjut dengan prinsip-prinsip pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan untuk pengembangan desa wisata.


ekowisata-desa-wisata-yogyakarta
Kawasan Ekowisata Desa Wisata Tinalah - Wisata Kulon Progo

Pengembangan pariwisata berkelanjutan yaitu pariwisata yang aktivitasnya tetap memperhatikan keseimbangan alam, lingkungan, budaya dan ekonomi agar pariwisata tersebut terus berlanjut. Dengan kata lain, pengelolaannya haruslah dapat memberikan keuntungan secara ekonomi bagi seluruh pihak terkait baik itu pemerintah, sektor swasta, serta masyarakat setempat. 

Baca Juga: Camping di Desa Wisata Tinalah

Pengembangan kawasan sungai sebagai ekowisata terdapat beberapa prinsip yang harus dimengerti, yaitu pelestarian, pendidikan, pariwisata, perekonomian, dan partisipsi masyarakat setempat. Dengan mengedepankan pariwisata yang bertanggung jawab, serta memberi kontribusi terhadap kelestarian alam, InsyaAllah akan ada peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat setempat.




Desa Wisata Sebagai Pusat Sumber Belajar (Bagian 2) - Dewi Tinalah

Artikel Sebelumnya: Desa Wisata Sebagai Pusat Sumber Belajar (Bagian 1) - Dewi Tinalah

Alam di Dewi Tinalah sangat mendukung dijadikan sebagai pengembangan pusat sumber belajar. Disini terdapat potensi sumber belajar berupa alam yang terdiri dari sungai, persawahan, embung, goa, pegunungan, kebun, dan sumber belajar buatan berupa museum. 

pusat-sumber-belajar-desa-wisata-tinalah


Potensi sumber belajar tersebut merupakan kategori sumber belajar yang by utilization dan dapat dikembangkan sebagai by design. Semua orang dapat memperoleh berbagai informasi berdasarkan sumber belajar by utlitization, tetapi ketika akan disampaikan secara khusus untuk keperluan belajar dan membelajarkan di dalam dan di luar lembaga pendidikan perlu didesain secara khusus pada suatu pokok bahasan yang berdasarkan landasan teoritis pada masing-masing sumber belajar tersebut. 

Dari berbagai sumber belajar di Dewi Tinalah, baik yang tinggal digunakan atau didesain terlebih dahulu berdasarkan sumber yang ada dapat mengakomodasi belajar seseorang sesuai dengan kecakapan belajarnya masing-masing, baik secara visual, auditori, kinestetik maupun dari kombinasi dari kecakapan belajar tersebut.

Baca juga: Belajar di Desa Wisata dengan Kegiatan Outbound

Sumber belajar berupa alam yang ada di Dewi Tinalah adalah sungai, persawahan, dan goa yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar sains baik biologi, fisika maupun kimia. Hal ini dapat dikembangkan untuk jenjang sekolah dasar, menengah, atas bahkan perguruan tinggi. Sungai di Dewi Tinalah dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi, fisika, dan kimia. 

Sebagai contoh, sungai dapat dijadikan sumber belajar dalam bidang biologi untuk materi pelajaran ekosistem sungai, indikator biologi, dan keanekaragaman biota sungai. Bidang fisika diantaranya untuk materi pelajaran mengenai gerak dengan melakukan praktikum di arus sungai. Materi pelajaran kimia diantaranya untuk mengetahui asam basa air, BO dan DO. Potensi alam tersebut dapat dikembangkan secara lebih luas dengan berbagai identifikasi dan pengembangan sesuai kebutuhan dan perkembangan keilmuan.
 

Alam di Dewi Tinalah dapat juga digunakan untuk sumber belajar tematik. Semisal di sungai, dapat digunakan untuk pelajaran matematika, agama, sejarah,  bahasa Indonesia, kesenian, geografi, sains, serta teknologi dan informasi. Semua tentang sungai dapat dijadikan materi secara tematik yang mengintegrasikan berbagai materi pelajaran dalam suatu kegiatan. 

Sumber Balajar ini menarik bagi seseorang sehingga termotivasi untuk belajar karena beragam informasi yang didapatkan dari satu sumber belajar tersebut. Belum lagi sumber-sumber belajar yang lain, seperti persawahan, goa, embung, dan museum yang dapat saling dikaitkan dalam berbagai materi pembelajaran.  Potensi sumber belajar berupa alam di Dewi Tinalah penting untuk dikembangkan sebagai pusat sumber belajar yang terdiri dari berbagai sumber belajar yang menjamin tersedianya lingkungan belajar. 
 
Dapatkan Ebook Panduan Desa Wisata - Download Panduan Desa Wisata

Desa Wisata Sebagai Pusat Sumber Belajar (Bagian 1) - Dewi Tinalah

Desa wisata merupakan suatu daerah tujuan wisata yang mengintegrasikan daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata dan aksesbilitas yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat. Kesatuan komponen desa wisata merupakan salah satu yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.  Setiap orang membutuhkan sumber belajar untuk dapat mengetahui, memahami dan menginterprestasikan sesuatu dari suatu sumber belajar. 

sumber-belajar-desa-wisata-tinalah
Desa Wisata sebagai Sumber Belajar yang Beragam

Segala potensi yang ada di desa wisata dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi masyarakat pada umumnya. Hal ini yang perlu digali lebih lanjut untuk mengetahui sumber belajar apa saja yang terdapat di suatu desa wisata dan dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang kaya akan nilai-nilai edukasi. Sumber belajar yang ada di desa wisata dapat dijadikan untuk pengembangan pendidikan di Indonesia. Sumber belajar sebagai sarana utama memperoleh, menerapkan, dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Komunikasi (IPTEKS) sehingga kegiatan belajar akan terakomodasi dengan baik.

Baca juga: 3 Hal Pengembangan Desa Wisata

Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) merupakan salah satu desa wisata yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, berada di Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Dewi Tinalah merupakan desa wisata yang berada di kawasan pegunungan Menoreh dan sungai Tinalah. Terdapat persawahan, embung, bukit,dan area lahan yang luas untuk mendukung berbagai kegiatan di Dewi Tinalah. 

Kegiatan wisata di Dewi Tinalah diantaranya adalah camping atau kemah, jelajah alam, kunjungan ke museum Rumah Sandi Negara, wisata alam Puncak Kleco, wisata Goa Sriti, outbound (mancakraida), dan river tubing. Kegiatan tersebut merupakan potensi sumber belajar yang dapat digunakan untuk pengembangan kegiatan pembelajaran, baik di dalam sekolah maupun luar sekolah. Di dalam sekolah, artinya kegiatan wisata tersebut dihadirkan dalam ruang kelas yang telah disiapkan dengan dokumentasi dan dipresentasikan. Di luar sekolah, artinya seseorang dapat terlibat langsung di kegiatan wisata dan dapat mengetahui secara langsung informasi-informasi dari sumber primernya.

Baca juga: Desa Wisata Sumber Belajar dengan Kegiatan Camping

Lingkungan merupakan sumber belajar yang sangat beragam. Berdasarkan penelitian, seseorang lebih aktif, berpikir kritis, dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu serta dapat menumbuhkan kesadaran seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya. Seperti lingkungan di Desa Wisata, dari penelitian yang dilakukan, pemanfaatan desa wisata sebagai sumber belajar berbasis ekowisata menghasilkan hasil belajar afektif peserta didik yang lebih antusias dalam mempelajari lingkungan hidup. Lingkungan sekitar merupakan sumber belajar yang mudah dijangkau dan bermanfaat.

Ditulis oleh Galuh Alif Fahmi Rizki, M.Pd
(Penggiat Teknologi Pembelajaran dan Pendidikan Biologi serta pengelola Desa Wisata Tinalah, pejuang ekonomi kreatif desa)

Referensi Bacaan:
  1. Sudiasih, Kusnindyah (2017) Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III-b SD Negeri Panggang, Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Yogyakarta: UNY.
  2. Sari, Indah Puspita. (2015). Pengaruh Pemanfaatan Desa Wisata Keseneng sebagai Sumber Belajar Geografi Berbasis Ekowisata terhadap Hasil Belajar Afektif Siswa SMA Muhammadiyah Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2015. Semarang: UNES.

Desa Wisata Sebagai Pusat Sumber Belajar (Bagian 2) - Dewi Tinalah

Desa Wisata Sebagai Penggerak Perekonomian Desa – Dewi Tinalah

Perekonomian desa saat ini dapat berkembang dengan pesat dengan adanya desa wisata. Konsep desa wisata sebagai salah satu penggerak sektor pariwisata bedampak pada pola perkembangan ekonomi desa. Jika selama ini perekonomian desa banyak ditopang dari pertanian, perkebunan, dan peternakan dengan adanya desa wisata dapat berkembangan menjadi jasa, kuliner, dan aket wisata.

Desa Wisata Sebagai Penggerak Perekonomian Desa – Dewi Tinalah Kulon Progo
Kegiatan Masyarakat - Desa Wisata Sebagai Penggerak Perekonomian Desa

Desa wisata sebagai wadah penggerak potensi desa tentu berdampak pada identifikasi dan pengembangan potensi desa. Potensi dapat berupa potensi alam, budaya, masyarakat, kesenian, sejarah. Dari setiap potensi tersebut dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata yang melibatkan berbagai komponen dan membuat pola ekonomi baru.

Baca juga: Desa Wisata Untuk Outbound

Lingkungan dan masyarakat menjadi kunci dalam pengembangan desa wisata. Lingkungan di desa dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata dengan berbagai atraksi wisata. Dengan adanya destinasi wisata, desa juga mendapatkan keuntungan dengan dikenalnya desa tersebut di sektor pariwisata.
 

Dengan potensi lingkungan, masyarkat menjadi kunci pengembangan desa menjadi desa wisata. Kesadaran masyarakat akan potensi lingkungan untuk pengembangan desa wisata harus dimunculkan bahkan perlu disadarkan. Kesadaran ini yang nantinya akan menggerakan seluruh masyarakat di desa untuk bersinergi dan bergotong royong membangun dan mengembangkan desa wisata.

Desa Wisata Sebagai Penggerak Perekonomian Desa – Dewi Tinalah
Paket Wisata di Desa Wisata  Menjadi Sumber Pendapatan Desa

Potensi alam dapat dikembangkan menjadi berbagai atraksi wisata, seperti paket wisata jelajah alam. Dengan paket ini saja sebagai contohnya dapat melibatkan banyak komponen diantaranya rumah untuk menginap wisatawan, kuliner untuk hidangan, pemandu wisata untuk mendapingi wisatawan jelajah alam, souvenir untuk kenang-kenangan setelah pulang dari desa wisata.


Dari satu potensi sudah dapat dikembangkan menjadi beberapa komponen yang dalam setiap komponen tersebut mempunyai nilai ekonomi sesuai dengan kebermanfaatan dan nilai yang didapatkan. Selain alam, seni budaya setempat dapat dikembangkan menjadi paket atraksi workshop, misal paket menari, paket membuat kerajinan, paket belajar alat musi tradisional setempat, dan paket belajar adat-istiadat masyarakat di desa wisata.


Baca Juga: Desa Wisata untuk Makrab dan Camping
 

Tentu dengan semakin banyak pengembangan potensi yang dikembangkan menjadi paket wisata akan melibatkan banyak komponen. Dengan adanya desa wisata, masyarakat desa yang semula banyak mencari pekerjaan di kota maupun di luar desa,  dari sini akan merubah pola distribus kegiatan perekonomian di desa. Masyarakat akan banyak terlibat dalam kegiatan di desa wisata dengan pendapatan yang tentunya dapat mensejahterakan.

Desa Wisata Sebagai Penggerak Perekonomian Desa – Dewi Tinalah Outbound Jogja Kulon Progo
Salah Satu Paket Wisata Andalan Desa Wisata Penggerak Ekonomi Desa

Dari potensi desa yang dikembangkan menjadi desa wisata akan merubah desa yang sebelumnya belum bisa mandiri dapat menjadi desa mandiri karena bisa mengubah pola perekonomian dari kota menuju desa. Hal ini penting untuk dikembangkan di setiap desa. Dengan adanya potensi desa yang dikembangkan akan membantu merubah Indonesia menjadi negara yang kuat di sektor perekonomian dengan pengembangan desa wisata yang berkelanjutan. (Admin)





Destinasi Desa Wisata Jogja – Dewi Tinalah

Destinasi Desa Wisata Jogja – Dewi Tinalah. Destinasi wisata di Jogja banyak ragam pilihannya. Hampir di seluruh wilayah di Jogja adalah tempat wisata, baik wisata kota, wisata desa, wisata kuliner, wisata religi, wisata budaya dan sejarah. Semua tempat wisata di Jogja mempunyai keunikan tersendiri berdasarkan potensi, daerah dan sejarahnya masing-masing. Di desatinasi wisata Jogja salah satunya mempunyai destinasi desa wisata Jogja yang berada di hampir setiap desa-desa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

desa wisata jogja - dewi tinalah kulon  progo

Desa-desa di DIY saat ini banyak mengembangkan daerahnya menjadi desa wisata. Hal ini berangkat dari adanya potensi yang ada di setiap desa. Dengan potensi yang ada, baik alam dan manusianya, bersinergi untuk mengembangkan desa sebagai suatu kawasan desa wisata yang dapat menumbuhkan perekonomian di desa tersebut. Kondisi ini merupakan motivasi setiap desa untuk memajukan desanya berdasarkan potensi yang dimilikinya.

Komponen utama dalam Desa Wisata Jogja adalah adanya daya tarik wisata yang didukung oleh komponen lainnya, antara lain transportasi, akomodasi, kuliner, atraki budaya dan cendera mata. Komponen tersebut menyediakan fasilitas dan layanan secara langsung dalam memenuhi kebutuhan wisatawan yang berkunjung ke suatu desa wisata.

Baca juga: Tempat dan Camping Jogja

Destinasi Desa Wisata Jogja saat ini banyak pilihannya, antara lain Desa Wisata Pentingsari di Kabupaten Sleman, Desa Wisata Nglanggeran di Kabupaten Gunungkidul, Desa Wisata Tembi di Kabupaten Bantul, dan Desa Wisata Tinalah di Kabupaten Kulon Progo. Tentu dari setiap desa wisata tersebut mempunyai keunikan tersendiri berdasarkan wilayah, budaya, sejarah dan alamnya.

desa wisata jogja - dewi tinalah - tempat makrab dan camping jogja

Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) menjadi salah satu pilihan wisatawan untuk berwisata di Desa Wisata Jogja yang berada di kawasan wisata Kulon Progo. Wisatawan dapat berwisata sekaligus menginap dan melakukan berbagai kegiatan di Dewi Tinalah. Kegiatan yang didapat dilakukan antara lain outbound, camping, jelajah alam, wisata sejarah di Museum Rumah Sandi Negara, wisata alam Puncak Kleco, dan mengikuti kegiatan masyarakat di Dewi Tinalah.

Wisatawan bisa menginap di Dewi Tinalah dan melakukan rangkaian wisata di tempat wisata Jogja maupun Kulon Progo. Wisatawan di Dewi Tinalah dapat bermalam beberapa hari dan melakukan kegiatan wisata di Kulon Progo seperti di tempat wisata Kalibiru, Kebun Teh Nglinggo, Puncak Suroloyo di Samigaluh, Air terjun Mudal di Girimulyo, Waduk Sermo di Kokap, Pantai Glagah di Temon.

Baca juga: Tempat wisata di Jogja

Pengalaman seru akan didapat saat berwisata di Desa Wisata Jogja. Banyak hal yang akan didapat ketika berwisata di desa wisata. Di antaranya berinteraksi dengan masyarakat setempat, mengikuti kegiatan kemasyarakatan, menikmati indahnya kawasan desa wisata, mencoba kuliner khas desa wisata, turut dalam kegiatan budaya masyarakat, serta dapat belajar sejarah di desa wisata sebagai penyambung asa Indonesia.

Hubungi narahubung Dewi Tinalah untuk informasi paket wisata Jogja, paket wisata desa wisata Jogja, paket wisata desa, paket wisata Kulon Progo, paket wisata kota Jogja, paket outbound Jogja, tempat outbound Jogja, tempat camping Jogja, paket camping Jogja, paket wisata Kulon Progo dan destinasi Kulon Progo melalui layanan Whatsapp.
https://api.whatsapp.com/send?phone=6285200552054&text=Hallo,%20Mas%20Bams,%20Saya%20mau%20tanya%20paket%20dan%20fasilitas%20di%20Dewi%20Tinalah.....




Membangun Desa dengan Desa Wisata

Inovasi Pengambangan Desa Dengan Desa Wisata

Desa wisata merupakan salah satu bentuk usaha yang saat ini menjadi primadona warga desa. Faktanya, hanya dalam beberapa tahun saja perkembangan wisata desa dan desa wisata, sungguh luar biasa. Siapakah sebenarnya yang beraksi hingga menciptakan lompatan besar ini, salah satunya warga pelaku desa wisata. Apa itu desa wisata?

desa maju dengan desa wisata - desa wisata tinalah - wisata jogja
Pelatihan Pengembangan Desa Wisata Tinalah - Program Inovasi Desa

 

Pengertian Desa Wisata

Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.

Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk mengembangkan desa yang memiliki potensi pariwisata.

Setiap desa tentu memiliki potensi ekonomi yang dapat dikembangkan dan dibangun. Pariwisata jadi potensi desa, selain pertanian atau perikanan dan lainnya. Terdapat beberapa hal pendekatan yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan desa wisata.



Pada pendekatan ini diperlukan beberapa kriteria yaitu:


  1. Atraksi wisata; yaitu semua yang mencakup alam, budaya dan hasil ciptaan manusia. Atraksi yang dipilih adalah yang paling menarik dan atraktif di desa.
  2. Jarak Tempuh; adalah jarak tempuh dari kawasan wisata terutama tempat tinggal wisatawan dan juga jarak tempuh dari ibukota provinsi dan jarak dari ibukota kabupaten.
  3. Besaran Desa; menyangkut masalah-masalah jumlah rumah, jumlah penduduk, karakteristik dan luas wilayah desa. Kriteria ini berkaitan dengan daya dukung kepariwisataan pada suatu desa.
  4. Sistem Kepercayaan dan kemasyarakatan; merupakan aspek penting mengingat adanya aturan-aturan yang khusus pada komunitas sebuah desa. Perlu dipertimbangkan adalah agama yang menjadi mayoritas dan sistem kemasyarakatan yang ada.
  5. Ketersediaan infrastruktur; meliputi fasilitas dan pelayanan transportasi, fasilitas listrik, air bersih, drainase, telepon dan sebagainya.

Desa Wisata terbukti berperan dalam mengembangkan potensi kepariwisataan di desa sekaligus menjadi alat pemberdaya penguasaan kemampuan kepariwisataan desa. Fakta di lapangan, pariwisata merupakan bentuk usaha yang memiliki kemampuan meningkatkan potensi ekonomi desa dengan lingkup yang sangat luas. 

Desa wisata membuka banyak peluang kerja, peluang ekonomi dan akhirnya menjadi sebuah pilihan yang menarik mengentaskan kemiskinan di desa-desa yang memiliki potensi mengembangkan wisatanya.


    Baca Juga: Desa Wisata Untuk Makrab

    Hal ini terlihat berdasarkan dari adanya pengembangan desa wisata di desa Purwoharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta, yaitu desa wisata Tinalah atau sering disebut Dewi Tinalah. 

    Awal mula berdiri dari dana pengembangan PNPM Pariwisata. Berdiri pada tahun 2013.  Konsep Dewi Tinalah adalah desa wisata dengan berbasis pada alam dan budaya. Pengembangan ini berdapak pada keterlibatan langsung masyarakat desa sekitar. Keterlibatan ini berupa menjadi pengurus dan partisipasi masyarakat dalam mendukung desa wisata. 

    Dengan adanya paket wisata di Dewi Tinalah memberikan dapak positif dari segi ekonomi, masyarakat ikut terlibat dalam pelaksanaan paket tersebut seperti menjadi pemandu wisata, dan tim kuliner. Hal ini tentu menuntut masyarakat untuk belajar terkait dengan pelayanan wisata, sehingga dari sini masyarakat juga banyak belajar dan mengidentifikasi untuk mengembangkan Dewi Tinalah.

    Paket wisata yang ada di desa wisata Tinalah yaitu paket camping Jogja seru, paket outbound Jogja Istimewa, paket makrab Jogja, paket gathering Jogja, paket kuliner kas desa, paket river tubing Tinalah, penginapan, dll. 


    desa maju dengan desa wisata - desa wisata tinalah yogyakarta - pesona indonesia
    Atraksi Desa Wisata - Paket Atraksi Membatik di Desa Wisata Tinalah

    Dari segi lingkungan, dengan adanya desa wisata, masyarakat juga mulai menerapkan sadar lingkungan dengan menjaga lingkungan tetap bersih dan nyaman. Masyarakat juga banyak belajar mengenai konsep Sapta Pesona


    Selain memastikan kondisi lingkungan bersih, masyarakat juga memastikan bahwa lingkungan wisata tersebut aman dan sejuk. Hal ini diterapkan dengan mengadakan pemantauan setiap ada kegiatan di Dewi Tinalah.

    Baca Juga: Serunya Outbound di Desa Wisata

    Selain itu, peran desa wisata juga membantu para ibu-ibu di desa mengembangkan keterampilan dalam membuat kemasan oleh-oleh untuk mendukung kegiatan di desa wisata. Hal ini dilakukan dengan membuat beberapa pelatihan mengenai produk-produk olahan yang bahan-bahannya berasal dari desa wisata Tinalah. 

    Prakteknya, ibu-ibu membuat produk olahan seperti Jahe Merah Muresko, kripik pegagan, slondok, wingko Tinalah, dan beberapa olehan lainnya yang terbuat dari singkong.

    Hal ini tentu mendorong masyarakat untuk terus kreatif dalam mengembangkan sektor pariwisata dengan desa wisata. Harapannya dengan pengembangan desa wisata ini menjadikan perekonomian yang lebih mandiri. 


    Masyarakat setempat bisa memperoleh manfaat dari pengembangan desa wisata Tinalah. Masyarakat nantinya dapat mendapatkan pekerjaan dari desa wisata tanpa harus keluar daerah atau ke kota-kota. Ini mendorong pengembangan sektor perekonomian secara nyata, dari desa untuk Indonesia. (GF)

    Baca Juga: Potensi Desa Wisata untuk Lokasi Camping 





    DESA WISATA TINALAH MENDUNIA

    Sebaran web Dewi Tinalah di penjuru Dunia
    Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) kini mulai di kenal di berbagai penjuru dunia. Kok bisa? Ya, tentu bisa. Di jaman perkembangan teknologi yang semakin canggih ini kita dimudahkan untuk mencari dan menyebarluaskan informasi melalui internet. Dengan menggunakan web (www: world wide web) Dewi Tinalah memperkenalkan dirinya ke berbagai pihak. Semua orang dapat mengakses web tersebut menggunakan jaringan internet. Alamat web: www.dewitinalah.com 

    Dewi Tinalah di kenal diberbagai penjuru dunia, bahkan di semua benua-benua yang ada di dunia ini. Lalu bagaimana kita dapat mengetahui orang-orang yang mengenal dan mengetahui Dewi Tinalah melalui web? Kita menggunakan tools penelusuran web dengan statcounter. Fungsi dari tools ini membantu Dewi Tinalah untuk mengetahui orang-orang dari mana saja yang mengakses web Dewi Tinalah.

    Laporan dari penelusuran statcounter, Dewi Tinalah di akses dari benua Asia, Amerika, Afrika, Eropa dan Australia. Orang-orang yang sering mengakses dari Negara-negara Malaysia, Singpura, Thailand, Amerika, Mesir, dll. Dari Indonesia sendiri, sudah banyak diakses dari berbagai provinsi. Penyebarluasan ini tentu tidak terlepas dari sahabat-sahabat Dewi Tinalah yang selalu memperkenalkan kepada pihak-pihak lain.

    Program pengembangan web Dewi Tinalah akan selalu dioptimalkan dengan sumber daya masyarakat desa setempat. Dewi Tinalah selalu berupaya memberikan kesempatan kepada masyarakat desa wisata untuk mengembangkan diri dan potensinya, salah satunya dengan pengembangan web tersebut untuk memperkenalkan kegiatan wisata Dewi Tinalah. Kita patut berbangga.
    Kelas Digital Marketing Kelas Digital Marketing