Desa Wisata Tinalah -->
Paket Wisata Jogja Dewi Tinalah

Dinas Pariwisata Kalimantan Timur dan Pokdarwis Lakukan Studi Desa Wisata di Dewi Tinalah

Purwoharjo, Kulon Progo – Desa Wisata Tinalah kembali menjadi tujuan studi banding terkait pengelolaan desa wisata berbasis komunitas dan digitalisasi. Pada tanggal 18 November 2024, Dinas Pariwisata Kalimantan Timur bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari berbagai daerah di Kalimantan Timur melaksanakan studi lapangan di Balai Budaya Desa Wisata Tinalah, Kalurahan Purwoharjo, Kabupaten Kulon Progo. 


Dinas Pariwisata Kalimantan Timur dan Pokdarwis Lakukan Studi Desa Wisata di Dewi Tinalah

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur dan Lurah Kalurahan Purwoharjo, serta narasumber dari Desa Wisata Tinalah yang berbagi pengalaman dan wawasan seputar pengelolaan desa wisata.

Berbagi Pengalaman dan Praktik Terbaik

Kegiatan studi lapangan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang praktik terbaik pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan. Dalam sesi berbagi pengetahuan, Bambang, salah satu tokoh pengelola Desa Wisata Tinalah, menyampaikan materi tentang manajemen desa wisata yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi antara masyarakat lokal, pemerintah, dan pihak swasta dalam membangun desa wisata yang mandiri serta berdaya saing.

Baca Juga: Dinas Pariwisata Kota Batu Bersama Pelaku Wisata Melakukan Studi Digitalisasi Wisata di Desa Wisata Tinalah

Sementara itu, Galuh Alif Fahmi Rizki, sebagai narasumber lain, membahas tentang digitalisasi desa wisata. Dalam presentasinya, Galuh menekankan peran penting teknologi dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan desa wisata. Digitalisasi yang diterapkan Desa Wisata Tinalah meliputi literasi digital masyarakat, pengelolaan data berbasis digital, sistem pembayaran digital, pengelolaan media sosial sebagai sarana promosi, serta penerapan keamanan siber untuk melindungi data wisatawan dan pengelola. Ia juga menambahkan bahwa desa wisata di era modern harus mampu menjadi content creator yang aktif mempromosikan potensi dan produk mereka melalui platform digital.

Manfaat Kegiatan Studi Desa Wisata

Kegiatan ini memberikan banyak manfaat, baik bagi peserta dari Kalimantan Timur maupun bagi Desa Wisata Tinalah itu sendiri. Berikut adalah beberapa manfaat yang didapatkan dari kegiatan ini:

Peningkatan Kapasitas Pengelola Desa Wisata

Peserta dari Dinas Pariwisata Kalimantan Timur dan Pokdarwis mendapatkan wawasan baru tentang strategi pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan. Hal ini termasuk pentingnya pelibatan masyarakat dalam setiap aspek pengelolaan, mulai dari perencanaan hingga implementasi program.

Pemahaman Digitalisasi dalam Pariwisata

Materi tentang digitalisasi memberikan gambaran kepada peserta bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperkuat daya saing desa wisata. Hal ini mencakup promosi melalui media sosial, pengelolaan reservasi online, hingga pencatatan transaksi digital untuk transparansi keuangan.

Pengembangan Kolaborasi Antarwilayah

Kegiatan ini membuka peluang untuk membangun jejaring antar daerah, sehingga praktik terbaik yang telah diterapkan di Desa Wisata Tinalah dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan desa wisata di Kalimantan Timur.

Motivasi bagi Desa Wisata

Kunjungan ini juga memberikan inspirasi bagi desa wisata di Kalimantan Timur untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi lokal yang dimiliki agar dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional.

Motivasi untuk Pengembangan Desa Wisata

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur menyampaikan apresiasi atas keterbukaan Desa Wisata Tinalah dalam berbagi pengalaman dan praktik terbaiknya. Ia berharap hasil dari studi ini dapat menjadi landasan untuk memperkuat pengelolaan desa wisata di Kalimantan Timur, terutama dalam aspek pemberdayaan masyarakat dan transformasi digital.

Baca Juga: BPN Kabupaten Solok Sumatera Barat Melakukan Studi Desa Wisata di Dewi Tinalah

Lurah Purwoharjo juga menambahkan bahwa Desa Wisata Tinalah akan terus berkomitmen menjadi contoh desa wisata yang inovatif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Mari Belajar di Desa Wisata Tinalah

Desa Wisata Tinalah mengundang seluruh pihak yang tertarik untuk belajar tentang pengelolaan desa wisata berbasis digital dan pemberdayaan masyarakat. Dengan pengalaman sebagai salah satu destinasi unggulan yang masuk dalam Top 50 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, Desa Wisata Tinalah siap menjadi mitra belajar bagi desa wisata lainnya di Indonesia.

Baca Juga: Akses Kelas Desa Wisata Secara Online 

Mari bersama-sama memajukan pariwisata berbasis komunitas yang berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat lokal. Hubungi Desa Wisata Tinalah untuk informasi lebih lanjut dan jadwalkan kunjungan Anda di Dewi Tinalah!

Dinas Pariwisata Kota Batu Bersama Pelaku Wisata Melakukan Studi Digitalisasi Wisata di Desa Wisata Tinalah

Dalam upaya untuk terus meningkatkan kapasitas pengelolaan wisata berbasis digital, Dinas Pariwisata Kota Batu bekerja sama dengan pelaku wisata setempat melakukan kegiatan studi banding di Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah), Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta pada tanggal 17 September 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa pelaku wisata di Kota Batu dengan tujuan mempelajari praktik terbaik digitalisasi wisata yang telah diimplementasikan oleh Dewi Tinalah, sebagai salah satu desa wisata terkemuka di Indonesia dalam hal penerapan teknologi digital.


Dinas Pariwisata Kota Batu Bersama Pelaku Wisata Melakukan Studi Digitalisasi Wisata di Desa Wisata Tinalah


Desa Wisata Tinalah dikenal tidak hanya karena keindahan alam dan keanekaragaman budaya yang ditawarkan, tetapi juga karena inovasinya dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam sistem pengelolaan pariwisatanya. Sejak beberapa tahun terakhir, Dewi Tinalah telah menunjukkan perkembangan pesat dengan memanfaatkan berbagai teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan daya tarik wisatanya.

Baca Juga: BPN Kabupaten Solok Sumatera Barat Melakukan Studi Desa Wisata di Dewi Tinalah

Dalam kesempatan ini, Galuh Alif Fahmi Rizki, sebagai narasumber sekaligus pengelola Desa Wisata Tinalah, memberikan pemaparan komprehensif mengenai pentingnya penerapan digitalisasi dalam pengelolaan desa wisata. "Digitalisasi bukan lagi pilihan, tetapi keharusan bagi pengelola desa wisata agar dapat bersaing di era globalisasi dan menjawab kebutuhan wisatawan yang semakin dinamis," ungkapnya.

Manfaat Digitalisasi dalam Pengelolaan Desa Wisata

Galuh Alif Fahmi Rizki menjelaskan bahwa ada beberapa aspek krusial dalam pengelolaan desa wisata berbasis digital yang dapat memberikan dampak signifikan, baik bagi pengelola, masyarakat lokal, maupun para wisatawan. Berikut adalah beberapa materi utama yang disampaikan dan manfaat yang dihasilkan dari digitalisasi dalam pengelolaan desa wisata:

1. Literasi Digital Masyarakat

Salah satu pilar utama dalam digitalisasi desa wisata adalah literasi digital masyarakat. Di Dewi Tinalah, literasi digital masyarakat desa telah dikembangkan agar setiap individu memahami manfaat teknologi, mulai dari penggunaan media sosial hingga pengelolaan data digital. "Ketika masyarakat desa sudah melek digital, mereka dapat ikut serta dalam promosi, pengelolaan, hingga penyebaran informasi mengenai desa wisata. Ini bukan hanya tugas pengelola, tetapi juga kolaborasi masyarakat," ujar Galuh.

2. Pengelolaan Data Digital

Desa Wisata Tinalah telah menerapkan sistem pengelolaan data digital untuk memantau jumlah pengunjung, preferensi wisatawan, dan tren wisata terbaru. Dengan data yang dikelola secara digital, Dewi Tinalah mampu membuat keputusan yang lebih tepat sasaran dan efisien dalam mengembangkan potensi wisata. Sistem ini juga mempermudah pelaporan kepada pihak terkait seperti pemerintah dan mitra bisnis, sehingga kerjasama lebih lancar.

3. Pusat Informasi Digital

Salah satu inovasi penting yang diterapkan di Dewi Tinalah adalah adanya pusat informasi digital yang dapat diakses oleh wisatawan secara online. Pusat informasi ini mencakup informasi lengkap tentang atraksi wisata, akomodasi, kuliner, dan paket wisata yang ditawarkan. Wisatawan dapat melakukan perencanaan perjalanan secara lebih baik dan tepat waktu melalui platform ini, sehingga meningkatkan pengalaman berwisata mereka.

4. Pembayaran Digital

Salah satu tantangan yang sering dihadapi desa wisata di daerah terpencil adalah masalah pembayaran. Dewi Tinalah telah mengatasi hal ini dengan mengintegrasikan sistem pembayaran digital melalui aplikasi dompet elektronik dan QRIS. Hal ini memberikan kemudahan bagi wisatawan dalam melakukan transaksi, sekaligus mendukung inklusi keuangan bagi masyarakat desa. "Dengan pembayaran digital, transaksi menjadi lebih transparan dan aman," jelas Galuh.

5. Komunikasi Melalui Media Sosial

Dalam era modern, media sosial menjadi salah satu alat promosi yang sangat efektif. Dewi Tinalah telah memanfaatkan platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk mempromosikan keindahan dan aktivitas wisata yang ada. Galuh menjelaskan bahwa pengelola desa wisata harus mampu menjadi content creator yang kreatif dan menarik agar dapat bersaing di dunia digital yang sangat dinamis. "Desa wisata saat ini bukan hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga pusat kreatif yang dapat menciptakan konten-konten menarik bagi para pengunjung," tambahnya.

6. Keamanan Cyber

Digitalisasi membawa banyak manfaat, namun juga harus diimbangi dengan keamanan cyber. Galuh menekankan pentingnya menjaga keamanan data baik bagi pengelola maupun pengunjung. Sistem keamanan digital yang diterapkan di Dewi Tinalah mampu melindungi transaksi digital, data pengunjung, serta mencegah ancaman cyber yang mungkin terjadi.

Desa Wisata Sebagai Content Creator

Salah satu poin menarik yang diangkat dalam sesi pemaparan adalah pentingnya desa wisata menjadi content creator. Menurut Galuh, pengelola desa wisata harus mampu menghasilkan konten yang relevan dan menarik untuk menarik perhatian wisatawan. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan potensi lokal, seperti budaya, keindahan alam, dan keunikan desa. Konten yang autentik dan menarik dapat mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung.

Baca Juga: Pelatihan Digitalisasi Desa Wisata Se-Yogyakarta di Dewi Tinalah

"Desa Wisata Tinalah terus mendorong masyarakat dan pengelola untuk menjadi kreator konten di media sosial. Ini sangat penting agar pesan-pesan positif tentang pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan dapat tersebar lebih luas," ujar Galuh.

Manfaat Studi Tiru Bagi Pelaku Wisata Kota Batu

Studi banding ini memberikan banyak manfaat bagi peserta, terutama dalam memahami langkah-langkah konkret yang dapat diterapkan untuk digitalisasi desa wisata di wilayah mereka. Melalui studi tiru di Dewi Tinalah, pelaku wisata di Kota Batu dapat mengembangkan strategi digitalisasi yang sesuai dengan karakteristik dan potensi wilayah mereka, serta belajar dari pengalaman sukses Dewi Tinalah dalam memanfaatkan teknologi digital untuk memajukan pariwisata.

Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak desa wisata di Indonesia untuk berinovasi dan bertransformasi menuju era digital. Bagi desa wisata lain yang ingin belajar mengenai pengelolaan desa wisata berbasis digital, Desa Wisata Tinalah siap menjadi mitra dalam memberikan pelatihan dan pendampingan. Mari bersama-sama kita dorong pariwisata berbasis masyarakat yang inovatif dan berkelanjutan di Indonesia.

Punya rencana belajar pengembangan desa wisata? Dewi Tinalah memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk berkunjung dan belajar melalui paket studi Desa Wisata Tinalah. Dapatkan pengalaman seru dan praktik terbaik dari pengelolaan desa wisata Tinalah. Hubungi WA 085729546678.

BPN Kabupaten Solok Sumatera Barat Melakukan Studi Desa Wisata di Dewi Tinalah

Purwoharjo, 28 Mei 2024 - Badan Permusyawaratan Desa (BPN) Kabupaten Solok Sumatera Barat melakukan studi tiru ke Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) di Purwoharjo, Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari peran serta BPN dalam pengembangan pariwisata desa dan mengeksplorasi digitalisasi dalam pengelolaan desa wisata.

BPN Kabupaten Solok Sumatera Barat Melakukan Studi Desa Wisata di Dewi Tinalah

Dewi Tinalah sendiri termasuk dalam Top 50 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori digital, menjadi contoh nyata desa yang sukses mengintegrasikan teknologi dalam pengembangan pariwisata.

Manfaat Kegiatan Studi Tiru

Tentu banyak manfaat dari kegiatan studi desa wisata ini, Desa Wisata Tinalah menjadi salah satu percontohan pengembangan desa wisata di Indonesia dengan berbasis masyarakat dan penerapan teknologi digital, adapun manfaat kegiatan ini diantaranya:

1. Pengembangan Potensi Desa

Studi tiru ini memberikan kesempatan bagi BPN Kabupaten Solok untuk mempelajari berbagai aspek pengembangan potensi desa yang telah dilakukan oleh Dewi Tinalah. Potensi desa seperti sumber daya alam, budaya, dan kearifan lokal dapat dioptimalkan untuk menciptakan destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan. Dengan memahami pendekatan yang dilakukan oleh Dewi Tinalah, BPN Kabupaten Solok dapat menerapkan strategi serupa untuk memaksimalkan potensi pariwisata di desanya.

2. Digitalisasi Desa Wisata

Salah satu fokus utama dari studi tiru ini adalah mempelajari bagaimana Dewi Tinalah telah mengadopsi teknologi digital untuk mempromosikan dan mengelola desanya. Teknologi digital telah membantu Dewi Tinalah dalam hal pemasaran, manajemen, dan pelayanan wisata. Digitalisasi tidak hanya memperluas jangkauan pemasaran tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional desa wisata. BPN Kabupaten Solok dapat mengambil inspirasi dari implementasi teknologi ini untuk mempercepat digitalisasi di desanya.

3. Peran Serta Pemerintah Desa

Kegiatan ini juga menekankan pentingnya peran serta pemerintah desa dalam pengembangan pariwisata. Pemerintah desa memiliki peran kunci dalam menyusun kebijakan, menyediakan dukungan infrastruktur, serta mengkoordinasikan berbagai inisiatif pengembangan pariwisata. Melalui studi ini, BPN Kabupaten Solok dapat memahami bagaimana pemerintah Desa Purwoharjo telah berhasil berkolaborasi dengan masyarakat lokal untuk membangun Dewi Tinalah sebagai destinasi wisata unggulan.

4. Peningkatan Ekonomi Kreatif

Dalam kunjungan ini, peserta juga melihat langsung bagaimana Dewi Tinalah mengembangkan sektor ekonomi kreatif melalui berbagai inisiatif seperti Rock Painting. Pengembangan souvenir berbasis kreativitas ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi produk lokal tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat desa. BPN Kabupaten Solok dapat mengadopsi model ini untuk mendorong ekonomi kreatif di desanya, menciptakan peluang kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

5. Pengembangan Kawasan Wisata

Peserta kegiatan juga mengunjungi kawasan bumi perkemahan Dewi Tinalah, yang merupakan salah satu daya tarik utama di desa ini. Kawasan ini dirancang untuk memberikan pengalaman wisata alam yang autentik dan berkelanjutan. BPN Kabupaten Solok dapat memanfaatkan pembelajaran ini untuk mengembangkan kawasan wisata serupa di desanya, yang dapat menarik wisatawan lokal dan internasional.

Pentingnya Studi Tiru untuk Pengembangan Desa


Studi tiru seperti ini sangat penting untuk pengembangan desa karena memberikan wawasan langsung tentang praktik terbaik yang dapat diterapkan di desa lain. Dengan belajar dari keberhasilan Dewi Tinalah, BPN Kabupaten Solok dapat mengadaptasi dan mengimplementasikan strategi yang sesuai dengan kondisi dan potensi desanya. Selain itu, studi tiru juga membuka peluang untuk kolaborasi antar desa, berbagi pengetahuan, dan pengalaman yang dapat mempercepat perkembangan pariwisata desa di seluruh Indonesia.

Peran Aktif Pemerintah Desa


Pemerintah desa memainkan peran yang sangat penting dalam keberhasilan pengembangan desa wisata. Dukungan dari pemerintah desa dalam bentuk kebijakan yang mendukung, pembangunan infrastruktur, dan fasilitasi kegiatan masyarakat sangat diperlukan. Pemerintah Desa Purwoharjo telah menunjukkan bagaimana kolaborasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan dalam pengembangan desa wisata.



Kegiatan studi tiru oleh BPN Kabupaten Solok ini merupakan langkah awal yang sangat baik dalam upaya pengembangan potensi desa dan pariwisata di Kabupaten Solok. Dengan mempelajari dan mengadopsi strategi yang telah sukses diterapkan di Dewi Tinalah, diharapkan BPN Kabupaten Solok dapat menerapkan pendekatan serupa untuk mendorong pertumbuhan pariwisata di desanya.

Bagi desa-desa lain yang ingin belajar tentang pengelolaan desa wisata, pengembangan ekonomi kreatif, dan digitalisasi desa wisata, Dewi Tinalah membuka pintu untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. Kami mengundang semua pihak yang tertarik untuk mengunjungi Desa Wisata Tinalah dan melihat langsung bagaimana kami mengembangkan potensi desa untuk menciptakan destinasi wisata yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Untuk informasi lebih lanjut dan jadwal kunjungan, silakan hubungi kami di WA 085729546678. Bersama-sama, mari kita bangun desa wisata yang unggul dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.

Desa Bangkal Seruyan Kalimantan Tengah Studi Pengembangan Desa dan Ekonomi Kreatif di Dewi Tinalah

Sebagai langkah konkret dalam pengembangan desa dan ekonomi kreatif, Ibu-ibu Penggerak Desa Bangkal Seruyan Kalimantan Tengah, melakukan studi di Desa Wisata Tinalah pada tanggal 30 November hingga 1 Desember 2023. Kegiatan ini menjadi inisiatif positif dalam melihat praktik terbaik yang diterapkan oleh Dewi Tinalah dan dapat diadopsi di Desa Bangkal.

desa-bangkal-seruyan-kalimantan-timur-studi-pengembangan-desa-dan-ekonomi-kreatif-di-dewi-tinalah

Peserta studi ini terlibat langsung dalam eksplorasi desa wisata, memahami strategi pemasaran produk lokal, dan menyaksikan pengembangan ekonomi kreatif dari hasil alam setempat, seperti produk piring lidi dan topi daun kelapa. Melalui penginapan di homestay warga, para peserta juga merasakan langsung kehidupan desa, menggali kearifan lokal, dan memahami penerapan pemberdayaan masyarakat yang menjadi kunci keberlanjutan desa.


Manfaat dari studi ini sangat signifikan untuk Desa Bangkal, Seruyan Raya. Dengan memahami praktik terbaik dari Desa Wisata Tinalah, diharapkan dapat terjadi lompatan pembangunan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Peluang-peluang baru akan terbuka, termasuk peningkatan pendapatan masyarakat dan promosi kearifan lokal.


Namun, tantangan juga harus dihadapi. Transformasi seperti ini memerlukan komitmen, koordinasi, dan dukungan penuh dari masyarakat. Pemerintah dan pihak terkait perlu bekerja sama untuk menciptakan regulasi yang mendukung, serta meningkatkan infrastruktur dan aksesibilitas desa.


Dengan langkah-langkah nyata seperti studi ini, diharapkan Desa Bangkal Seruyan dapat menjadi pusat pengembangan desa yang inspiratif dan berkelanjutan, menjadi cermin kemajuan di era pariwisata dan ekonomi kreatif.

Pelatihan Digitalisasi Desa Wisata Se-Yogyakarta di Dewi Tinalah

Dewi Tinalah – Adopsi teknologi saat ini masiv diterapkan di desa wisata. Adanya desa wisata ini menjadi salah satu ruang penting bagi masyarakat desa untuk berkreasi dan meningkatkan nilai tambah, baik untuk lingkungan, sosial dan ekonomi. Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta laksanakan Pelatihan Digitalisasi Desa Wisata Se-Yogyakarta di Dewi Tinalah dengan tema Digitalisasi, Branding, Pemasaran, dan Penjualan di desa wisata pada tanggal 16 Oktober 2021.


Pelatihan Digitalisasi Desa Wisata Se-Yogyakarta Dewi Tinalah
Pelatihan Digitalisasi Desa Wisata di Dewi Tinalah


Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta yang beralamat di Jl. Raya Janti No.4, Wonocatur, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan ini dengan tujuan untuk pengembangan komptensi SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk pengelola desa wisata, pelaku kuliner, homestay, kuliner dan fotografi.


Dalam sesi pembukaan ini, Bu Lita dari Dinpar DIY menyampaikan tentang pentingnya digitalisasi untuk desa wisata di Yogyakarta. Dewi Tinalah nantinya dapat memberikan tips dan trik untuk pengelolaan digitalisasi desa wisata karena telah meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia dan menjadi Desa Wisata Digital.


Galuh Alif Fahmi Rizki selaku pengelola Desa Wisata Tinalah dan pegiat digitalisasi desa wisata menyampaikan tentang paradigma pariwisata 4.0 tentang adopsi tekonologi tepat guna, mulai dari internet of things, big data, dan cloud computing untuk pengelolaan desa wisata. Hal terpenting dalam digitalisasi dalah mindset dan paradigma untuk berkembang, SDM juga harus trampil.



Kegiatan ini tidak hanya sekedar membahas secara teoritis tentang digitalisasi desa wisata. Peserta kegiatan juga melakukan praktik tentang pembuatan video sebagai bagian dari dokumentasi kegiatan yang ada di kegiatan desa wisata.


Bagi Anda yang ingin belajar tentang digitalisasi desa seperti digitalisasi desa wisata, penerapan digitalisasi di Bumdesa dan pemasaran produk desa dengan internet dapat menghubungi Desa Wisata Tinalah sebagai narasumber desa digital. Kontak person 085729546678.

Studi Desa Wisata IAIN Syekh Nurjati Cirebon di Dewi Tinalah

Desa wisata saat ini menjadi program yang banyak menarik perhatian dari berbagai pihak, tak terkecuali dari pihak akademisi kampus. 12 Oktober 2021 Studi Desa Wisata IAIN Syekh Nurjati Cirebon di Dewi Tinalah tentang proses merintis desa wisata, tata kelola dan pemanfaatan digital di desa wisata.


studi banding desa wisata - IAIN Syekh Nurjati Cirebon di Dewi Tinalah


Pada kesempatan studi wisata ini, IAIN Syekh Nurjati Cirebon banyak menggali bagaimana perjalanan Dewi Tinalah dari awal hingga saat ini. Apa yang telah dilakukan oleh Dewi Tinalah nanti dapat menjadi referensi yang dapat di terapkan di daerah lain atau melalui kajian pariwisata di akademisi.

Komitmen menjadi penting bagi seluruh pemangku kepentingkan di desa. Seluruh warga dapat menjadi pemangku kepentingan dalam tata Kelola desa wisata berbasis masyarakat.

Dalam perkembangan desa wisata, SDM menjadi sangat penting bagaimana dapat memberikan banyak kontribusi untuk pengembangan desa wisata berkelanjutan. Dalam hal ini kegiatan sosialisasi, pelatihan, bimtek tentang desa wisata harus secara konsisten dilaksanakan.

Apa yang telah diraih Dewi Tinalah menjadi salah satu desa wisata terbaik Indonesia dalam ajang Anugerah Desa Wisata Tinalah diharapkan dapat memberikan motivasi bagi desa-desa wisata lain di Indonesia untuk dapat memanfaatkan segenap potensi yang ada di desa.

Studi desa wisata menjadi penting untuk melengkapi kawasan teori dan praktik, apa saja yang telah dilakukan di desa wisata serta praktik apa saja yang menjadikan desa wisata dapat terus bergerak dan memberikan dampak untuk masyarakat.

Bagi Anda yang ingin studi wisata atau studi tentang desa wisata dapat menghubungi Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah). Kegiatan ini dapat dilakukan di Dewi Tinalah atau mengundang Dewi Tinalah dalam suatu acara tertentu.
Kelas Digital Marketing Kelas Digital Marketing