Desa Wisata Tinalah -->
Paket Wisata Jogja Dewi Tinalah

Memahami Kembali Konsep Desa Wisata – Jangan Salah Kaprah

Saat ini desa wisata menjadi salah satu penggerak ekonomi desa. Banyak desa berusaha untuk mengembangakan desa wisata sedemikian rupa berdasarkan potensi desa masing—masing. Sudahkan setiap pengelola dan masyarakat ini benar-benar memahami konsep desa wisata? Pertanyaan mendasar ini menjadi penting, jangan sampai pengelola dan masyarakat salah konsep mengembangkan desa wisata.

 

pengertian-desa-wisata


Memang banyak pengertian tentang konsep desa wisata menurut para pakar ataupun menurut buku pedoman pengembangan desa wisata. Pengertian dan konsep desa wisata ini penting terlebih dahulu dipahami jangan sampai di tengah perjalanan dalam pengembangan desa wisata ternyata salah dari kosep desa wisata seharusnya. Kali ini Dewi Tinalah akan berbagi tentang konsep desa wisata.


Pengertian Desa Wisata

Memahami pengertian tersebut, desa wisata merupakan susunan dari kata desa dan wisata. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa). 

 
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

 

Baca Juga: Panduan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata)


Pengertian desa wisata dalam Buku Pedoman Desa Wisata adalah wilayah administratif desa yang memiliki potensi dan keunikan daya tarik wisata yang khas yaitu merasakan pengalaman keunikan kehidupan dan tradisi masyarakat di perdesaan dengan segala potensinya.


Pengertian desa wisata dalam Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2020 tentang Kelompok Sadar Wisata dan Desa / Kampung Wisata, Desa Wisata adalah kelompok masyarakat yang berusaha di bidang pariwisata yang mencakup atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung di dalam wilayah Desa/Kelurahan dengan prinsip pariwisata berbasis masyarakat.


Dalam UU No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Desa wisata merupakan suatu daerah tujuan wisata atau disebut pula destinasi pariwisata, yang mengintegrasikan daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.


Perbedaan Desa Wisata dengan Wisata Desa

Pengertian wisata desa dalam Panduan Pengembangan Desa Wisata Hijau, wisata desa merupakan kegiatan wisata yang berlangsung di desa. Tujuan perjalanan tidak selalu berbasis pada sumber daya wisata bersifat perdesaan sepanjang berlokasi di desa. Pelaku perjalanan wisata dapat menginap (wisatawan) atau tidak menginap (pelancong).


Belajar Desa Wisata - Panduan Lengkap Desa Wisata

Akses Panduan Lengkap Desa Wisata


Pengertian desa wisata berbeda dengan wisata desa. Desa Wisata adalah desa yang menunjukkan tema produk pariwisata yang diutamakannya. Tema ini serupa dengan pilihant tema lain seperti desa industri, desa kerajinan, desa kreatif, desa budaya. Sedangkan wisata desa adalah kegiatan wisata yang mengambil pilihan lokasi desa, dan jenis kegiatannya tidak harus berbasis pada sumber daya perdesaan (keaslian benteng alam, serta budaya dan kearifan lokal).

 

Baca Juga: Strategi Pemasaran Desa Wisata


Desa wisata menyangkut semua komponen yang ada maupun dimiliki suatu desa yang bisa dikemas, disajikan, dan dijual untuk menjadi satu paket wisata. Desa wisata yang dieksplorasi adalah kultur budaya yang ada di masyarakat seperti objek wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, wisata kuliner, maupun wisata buatan. Adapun keterlibatan dalam suatu desa wisata adalah semua unsur desa dari kepala desa, perangkat desa, struktural RT dan warga masyarakat setempat yang memiliki andil di dalamnya.


Sementara itu, wisata desa merupakan objek wisata yang kebetulan telah ada di suatu desa. Bisa wisata alam, wisata buatan, wisata sejarah, wisata rohani, dll. Tetapi keterlibatan masyarakat terbatas dan dibatasi, hanya beberapa orang tertentu saja yang terlibat.


Sebuah desa wisata, lembaga harus mendapat support penuh dari pemerintah desa (pemdes). Bukan hanya soal pendanaan dan pembiayaan penuh saja, namun juga harus bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembiayaan desa wisata.  Masyarakat dilibatkan secara komprehensif, diberi kewenangan dan tugas sesuai dengan potensi yang ada di desanya.


Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa desa wisata bermakna sebagai kegiatan wisata yang dilakukan pada obyek wisata desa. Maka, desa wisata adalah obyek dan wisata desa adalah kegiatannya. Keduanya adalah potensi besar yang dimiliki berbagai desa di Indonesia yang saat ini sedang semarak berkembang menjadi potensi peningkatan ekonomi pedesaan.

 

Baca Juga: Pemuda Desa Wajib Kuasai TIK untuk Pengembangan Desa Wisata


Menjadi suatu desa wisata berarti haruslah sebuah desa yang memiliki berbagai aspek yang mendukung desa itu menjadi tujuan wisata yang menarik dengan segala daya dukungnya. Sangat tidak cukup sebuah desa yang hanya memiliki satu dua obyek wisata dengan fasilitas seadanya lalu menyebut dirinya sebagai desa wisata.


Desa wisata yaitu terpenuhinya semua unsur wisata yang memiliki potensi daya tarik. Di antaranya wisata alam, wisata budaya, dan wisata hasil buatan manusia dalam satu kawasan tertentu dengan didukung oleh atraksi, akomodasi, dan fasilitas lainnya. Hal ini sesuai dengan kearifan lokal masyarakat. Desa wisata itu, seluruhnya terintegrasi, semua unsur di dalam desa untuk mengangkat keunikan dan kearifan lokal sebagai pariwisata. 


Desa wisata tidak berlaku adanya tiket, namun wisatawan ditawarkan paket wisata untuk melihat isi di dalam desa tersebut. Hal yang perlu dipenuhi dalam desa wisata yaitu fasilitas pariwisata, yang artinya fasilitas pariwisata di sini yaitu desa wisata tidak membebani tiket, namun membeli paket untuk tour di desa tersebut.


Kriteria Desa Wisata

Pengembangan desa menjadi desa wisata dapat memberikan banyak perubahan kepada desa tersebut dan menjadikan pembeda antara desa wisata dengan desa lainnya. Terdapat kriteria desa wisata sebagai berikut:

  • Memiliki potensi daya tarik wisata (daya tarik wisata alam, budaya, dan buatan/karya kreatif).
  • Memiliki komunitas masyarakat.
  • Memiliki potensi sumber daya manusia lokal yang dapat terlibat dalam aktivitas pengembangan desa wisata.
  • Memiliki kelembangaan pengelolaan.
  • Memiliki peluang dan dukungan ketersediaan fasilitas dan sarana prasarana dasar untuk mendukung kegiatan wisata.
  • Memiliki potensi dan peluang pengembangan pasar wisata.


Prinsip Pengembangan Desa Wisata

Pengembangan desa wisata tidak terlepas dari suatu prinsip pengembangan produk desa wisata. Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Prinsip pengembangan desa wisata sebagai berikut:

  • Keaslian: atraksi yang ditawarkan adalah aktivitas asli yang terjadi pada masyakarat di desa tersebut.
  • Masyarakat setempat: merupakan tradisi yagn dilakukan oleh masyarkat dan menjadi keseharian yang dilakukan oleh masyarakat.
  • Keterlibatan masyarkat: masyarakat terlibat secara aktif dalam aktivitas di desa wisata.
  • Sikap dan nilai: tetap menjaga nilai-nilai yang dianut masyarakat dan sesuai dengan nilai dan norma sehari-hari yang ada.
  • Konservasi dan daya dukung: tidak bersifat merusak baik dari segi fisik maupun  sosial masyarakat dans sesuai dengan daya dukung desa dalam menampung masyakarat.

 

Jenis Jenis Desa Wisata

Dalam pengembangannya, desa wisata mampu mengurangi urbanisasi masyarakat dari desa ke kota karena banyak aktivitas ekonomi di desa yang dapat diciptakan. Selain itu juga, desa wisata dapat menjadi upaya untuk melestarikan dan memberdayakan potensi budaya lokal dan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di masyarakat. Terdapat jenis-jenis desa wisata yang dapat menjadi acuan, diantaranya:

  • Desa wisata berbasis keunikan sumber daya alam yaitu desa wisata yang menjadikan kondisi alam sebagai daya tarik utama seperti pegunungan, lembah, pantai, sungai, danau berbagai bentuk benteng alam yang unik.
  • Desa wisata berbasis keunikan sumber daya budaya lokal yaitu desa wisata yang menjadikan keunikan adat tradisi dan kehidupan keseharian masyarakat menjadi daya tarik utama seperti aktivitas mata pencaharian, religi maupun bentuk aktivitas lainnya.
  • Desa wisata kreatif yaitu desa wisata yang menjadikan keunikan aktivitas ekonomi kreatif dan kegiatan industri rumah tangga masyarakat lokal, baik berupa kerajinan, maupun aktivitas kesenian yang khas menjadi daya tarik utama.
  • Desa wisata berbasis kombinasi merupakan desa wisata yang mengkombinasikan antara satu atau lebih daya tarik wisata yang dimiliki seperti alam, budaya, dan kreatif.

 

Itu tadi pembahasan lengkap mengenai konsep dan pengertian desa wisata. Penting bagi perangkat desa, pengelola, pokdarwis, dan masyarakat di desa memahami desa wisata dengan semestinya sehingga nantinya pengembangan desa menjadi desa wisata akan benar benar bermanfaat bagi seluruh komponen di desa.

Paket Wisata Jogja - Menjelajahi Alam di Desa Wisata Tinalah

Paket Wisata Jogja kini menjadi pilihan menarik bagi wisatawan yang datang di tempat wisata Jogja. Banyak pilihan tempat wisata Jogja yang bisa dipilih oleh wisatawan.  Tempat wisata Jogja tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Yogyakarta, terdapat di tempat wisata Kulon Progo, Sleman, Bantul, Gunung Kidul, dan Kota Jogja.

 

jelajah alam desa wisata tinalah paket wisata jogja (3)


Wisata Jogja mempunyai keragaman paket wisata Jogja, terdapat wisata alam, budaya, sejarah, city tour, kuliner, craft dan masih banyak lagi tema wisata Jogja yang dapat di pilih. Lokasi tempat wisata Jogja juga masih relatif berdekatan dan bisa di tempuh dengan paket wisata Jogja Half day, one day, 2 hari 1 malam, atau lebih. Ini menjadi pilihan yang fleksibel bagi wisatawan Ketika berada di tempat wisata Jogja.

 

Baca Juga: Village Branding untuk Desa Wisata


Kali ini Anda dapat memilih paket wisata Jogja di Kawasan Desa Wisata Tinalah atau sering disebut Dewi Tinalah. Wisatawan dapat memilih tempat wisata Jogja ini di Kawasan tempat wisata Kulon Progo, tepatnya berada di Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.


Dewi Tinalah merupakan tempat wisata Jogja dengan konsep desa wisata berbasis masyarakat. Wisatawan bisa memilih paket wisata Jogja di Dewi Tinalah diantaranya paket jelajah alam, outbound, camping, live in, homestay, dan river tubing.

 

jelajah alam desa wisata tinalah paket wisata jogja (3)

Paket Jelajah Alam menjadi pilihan menarik bagi wisatawan keluarga atau rombongan kecil. Dengan paket jelajah Alam ini wisatawan akan berkeliling di Kawasan Desa Wisata Tinalah, dari Puncak Kleco, Kawasan Geo Wisata Kulon Progo, area persawana, sungai, Goa Sriti, Situs Rumah Sandi, dan menikmati Kuliner di Dewi Tinalah.


Kawasan Desa Wisata Tinalah merupakan salah satu bagian dari Kawasan Geowisata Yogyakarta di bagian barat yang berada di Kawasan Pegunungan Menoreh Kulon Progo. Wisatawan akan mendapatkan pengelaman menarik menjelajahi Dewi Tinalah yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tinalah yang terbentuk dari gunungapi purba.

 

Baca Juga: Wisata Sejarah Pangeran Diponegoro di Dewi Tinalah


Dalam perjalanan ini, wisatawan yang memilih paket wisata Jogja akan menyaksikan indahnya Pegunungan Menoreh Kulon Progo, DAS Tinalah, keanekaragaman hayati di Desa Wisata Tinalah. Selain itu juga akan mendapatkan jejak sejarah Pangeran Diponegoro di Dewi Tinalah.


Paket Wisata Jogja di Dewi Tinalah merupakan pilihan yang rekomended untuk wisatawan baik wisatawan domestik atau wisatawan mancanegara. Sudah banyak wisatawan mancanegara yang memilih paket wisata Jogja di Dewi Tinalah, baik jelajah alam, maupun paket live ini Jogja.

 

Baca Juga: Tempat Makrab Jogja di Desa Wisata Tinalah


Pilihan lain paket wisata Jogja di Dewi Tinalah selain jelajah alam beruapa paket outbound Jogja, camping Jogja, makrab Jogja, live in, paket homestay Jogja, dan berbagai kegiatan gathering. Hubungi narahubung Desa Wisata Tinalah di WA 085729546678.

VILLAGE BRANDING: PEMBUATAN MASTER PLAN IKONISASI DAN BRAND PARIWISATA DI DESA WISATA TINALAH

Kunjungan wisatawan dari dan ke Yogyakarta melalui bandara Yogyakarta International Airport mendorong pemerintah dan masyarakat mengembangkan destinasi wisata, dimana salah satunya adalah desa wisata yang banyak dikunjungi turis dari dalam dan luar negeri. 

 

Banyak desa wisata yang belum memiliki ikon dan merek, dimana salah satunya adalah Desa Wisata Tinalah. Oleh karena itu, kami berharap dapat mendampingi anak muda, anggota pokdarwis (kelompok sadar wisata) Desa Wisata Tinalah untuk bisa meningkatkan proses kreatif dalam pembangunan merek produk lokal yang baik dan terlindung secara hukum (HAKI). Metode yang dilakukan melalui beberapa tahapan dan tahapan akhirnya adalah terbentuknya ikon dan HKI.

 

logo-desa-wisata-tinalah-dewi-tinalah


Berdasarkan kondisi pengembangan bandara beserta pendukungnya maka menjadi satu kebutuhan yang mendesak untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat di Desa Wisata Tinalah. Pelatihan dan pendampingan pembuatan ikonisasi brand produk pendukung Desa Wisata Tinalah diharapkan bisa mendorong penduduk untuk melakukan kreatifitas  dan inovasi dalam pengembangan desa wisatanya dan selanjutnya menjadi jalan untuk pengentasan kemiskinan penduduk desa.

 

Baca: Panduan Desa Wisata

Desa wisata Tinalah atau Dewi Tinalah merupakan desa wisata yang terletak di kawasan Sungai Tinalah dan Pegunungan Menoreh yang memiliki konsep penyatuan alam dan nilai-nilai budaya slogan Pesona Alam dan Budaya. Nama Desa Wisata Tinalah diambil dari nama Sungai Tinalah. Desawisata ini terletak kawasan Bukit Menoreh pada ketingian 117 mdpl dengansuhu harian yakni 25-32 derajat celcius.

Pelaksanaan Village Branding bagi desa-desa wisata sangat potensial untuk dilakukan di berbagai tempat. Termasuk dilakukan replikasi secara massif pada suatu regional area, kabupaten atau bahkan provinsi. Selain itu dilakukan untuk suatu destinasi juga sangat mungkin terjadi.

 

 Baca: Strategi Pemasaran Desa Wisata

 

Potensi peningkatan kreativitas dan daya jual dengan pembuatan merek desa secara professional mampu memberikan rasa empowerment bagi desa untuk menjadi komunitas kreatif. Selain itu juga jika terus didampingi kemungkinan untuk ledakan penjualan bagi usaha disekitar karena memiliki identitas tempat yang kuat juga dapat dibangun.


Desa Wisata Kulon Progo (Jatimulyo) Raih Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan

Desa Wisata Kulon Progo (Jatimulyo) Raih Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan yang dilaksanakan pada pada hari, Selasa 2 Maret 2021. Salah satu desa wisata di Kulon Progo yang menerima penghargaan ini adalah Desa Wisata Jatimulyo.



Dalam hal ini, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan sertifikasi dan penghargaan bagi 16 Desa Wisata atas prestasinya sebagai Desa Wisata Berkelanjutan sebagai upaya untuk mendorong quality tourism di Indonesia.

Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan untuk mewujudkan pariwisata yang lestari dan sejahtera. Sertifikasi ini sebagai bentuk terlaksananya wisata yang berkualitas di tengah kondisi COVID-19 dengan menerapkan 4K, yaitu Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan.

 

desa wisata jatimulyo - desa wisata kulon progo - visiting jogja - sertifikasi desa wisata

Pembangunan pariwisata berkelanjutan ini dipercaya menjadi tren yang dapat meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia dan membuka lapangan pekerjaan.  Jika desa wisata berkelanjutan menjadi bentuk pariwisata yang sesuai dengan moto baru Kemenparekraf. Yakni quality and sustainable tourism.


Baca Juga: Panduan Pengembangan Desa Wisata


Kemenparekraf berkomintemen terhadap sektor pariwisata berkelanjutan sendiri diimplementasikan dengan terbitnya Peraturan Menteri Pariwisata No. 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan. Sesuai RPJMN 2020-2024, Kemenparekraf menargetkan sebanyak 244 desa wisata menjadi desa wisata mandiri hingga 2024.


Berikut 16 Desa Wisata Berkelanjutan sebagai proyek percontohan sertifikasi, yaitu :

    Desa Wisata Pentingsari, Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta
    Desa Wisata Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul, D.I.Yogyakarta
    Desa Wisata Jatimulyo, Kabupaten Kulonprogo, D.I.Yogyakarta
    Desa Wisata Candirejo, Kabupaten Magelang, Prov. Jawa Tengah
    Desa Wisata Karangrejo, Kabupaten Magelang, Prov. Jawa Tengah
    Desa Wisata Kandri, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah
    Desa Wisata Lerep, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah
    Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali
    Desa Wisata Pemuteran, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali
    Desa Wisata Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur
    Desa Wisata Osing Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur
    Desa Wisata Liang Ndara, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur
    Desa Wisata Bilibante, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat
    Desa Wisata Kembang Kuning, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat
    Desa Wisata Sesaot, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat
    Desa Wisata Batu Layang Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Kelas Digital Marketing Kelas Digital Marketing