Desa Wisata Tinalah -->
Paket Wisata Jogja Dewi Tinalah

Desa Wisata Sawarna, Wisata Banten Yang Wajib Dikunjungi

Hay Sobat Desa Wisata, kali ini Dewi Tinalah akan membahas mengenai desa wisata yang ada di Banten, yaitu Desa Wisata Sawarna. Seperti apa info mengenai desa wisata ini? Bagi sobat Desa Wista yang baru ada di Banten, Desa Wisata Sawarna bisa menjadi pilihan paket wisata, yuk baca info lengkapnya.


Landscape Desa Wisata Sawarna - Sumber Foto Dinas Pariwisata Provinsi Banten


Panggilan sebagai desa bintang pantas dipertemukan Desa Sawarna di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Keelokan alamnya yang memesona simpan beberapa object wisata sampai sanggup memikat hati pelancong lokal atau luar negeri untuk menyaksikan cantiknya desa ini.


Baca Juga: Dana Desa untuk Pengembangan Desa Wisata


Ditambah lagi, beberapa tujuan wisata dengan beraneka macam keelokan ada di desa ini. Sering pelancong yang tiba ke sini pulang dengan raut muka yang berbahagia karena memperoleh hal menarik di desa ini.


Desa Wisata Sawarna

Desa Wisata Sawarna ialah sebuah Desa wisata di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Desa Sawarna bersebelahan langsung dengan Samudera Hindia, disebelah selatan hingga Desa Sawarna sebagai teritori pesisir pantai. Pantai berpasir putih yang silih ganti dengan barisan karang-karang curam membuat pesisir Desa Sawarna penuh akan keelokan. 


Terhampar dari Pantai Pulo Manuk disebelah barat sampai ke Pantai Karang Taraje disebelah timur, hidangan rentang alamnya tawarkan bermacam panorama yang menakjubkan. Bertemu langsung dengan Samudera Hindia, ombak di Sawarna banyak mengundang beberapa peselancar untuk berseluncur di puncak-pucuk ombak yang bergulung sama-sama berkejaran ke arah pantai.


Lokasi Desa Wisata Sawarna

Desa Wisata Sawarna ialah sebuah teritori wisata yang berada di desa Sawarna, desa tepi pantai yang berada di kecamatan Lebak, Banten. Memiliki jarak sekitaran 200 km dari Jakarta.


Desa Wisata Sawarna ialah sebuah Desa wisata di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Desa Sawarna bersebelahan langsung dengan Samudera Hindia, disebelah selatan hingga Desa Sawarna sebagai teritori pesisir pantai.


Sejarah Desa Sawarna

Sumber dari Wikipedia, di Desa Sawarna ada sebuah pusara dengan tinggi satu mtr. dan berupa persegi yang diselimuti lumut, bahkan juga tulisan di nisannya juga nyaris tidak bersisa, di sanalah Jean Louis van Gogh, ponakan dari Vincent Van Gogh bersemayam (Pusaranya baru diketemukan sekitaran tahun 2000-an). Sekitaran tahun 1907 Jean Louis buka sebuah perkebunan kelapa selebar 54 hektar, persisnya berada di tepi Pantai Ciantir dan Tanjung Monitor dengan beberapa mengaryakan pribumi yang dari luar Banten, tetapi tetap di Pulau Jawa, karena keadaan desa yang rimba belantara. 


Bersamaan perubahan jaman dan perkembangan warga, terciptalah komune warga yang dinamakan Sawarna. Tetapi karena ketidaksamaan logat, aksen dan bahasa setiap hari menyebabkan ada yang mendefinisikan jika Sawarna datang dari Bahasa Sunda yaitu "Sorana" yang memiliki makna suaranya.


Tetapi ada versus lain dari asal mula nama Sawarna, jika Sawarna datang dari nama Swarna (Hidup tahun 1900-an), dia sebagai tetua dan orang pertama kali yang jadi kepala di desa Sawarna. Secara harfiah Swarna memiliki arti Sawarna (datang dari Bahasa Sunda) yang memiliki arti satu warna, argumen desa berpantai cantik itu diberi nama Sawarna untuk mengisyaratkan jika warga di lokasi itu ialah satu warna yaitu warga Sunda Banten.


Bersamaan dengan pertambahan warga, Jean Louis van Gogh selainnya usaha lebih memajukan upayanya, mempunyai harapan supaya tempat upayanya nantinya dikenali oleh angkatan seterusnya jadi lokasi yang termasyur sampai ke luar negeri. Tidak ada yang mengetahui adakah hubungannya harapan mulia saudagar asal Belanda itu dengan keadaan desa pada angkatan kedepan, tetapi warga sekitaran yakini jika desa Sawarna bisa menjadi desa yang populer dan disukai beberapa wisatawan karena keelokan alamnya. 


Baca Juga: Desa Wisata Panglipuran Tradisi Adat Bali Wajib di Kunjungi


Dan pada realitanya, saat ini Desa Sawarna sudah jadi desa yang mempunyai suara yang berdengung di semua negeri. Bahkan juga semenjak ramai didatangi beberapa peselancar dari beragam negara, karisma Sawarna makin go-international.


Sekarang desa Sawarna bermetamorfosis dari sekedar perkebunan kelapa jadi desa wisata. Secara mudah diketemukan jumlahnya "homestay" atau rumah warga yang dikontrakkan pada pendatang yang berekreasi. Perkampungan masyarakat itu berada di antara perkebunan kelapa dan persawahan. Keadaan itu membuat pelancong ingin lama-lama di desa wisata itu. Warga Sawarna sebagai warga multietnis, seperti Suku Banten, Sunda, bahkan juga Jawa.


Hal itu karena mayoritas karyawan perkebunan kelapa di di desa Sawarna dahulunya dihadirkan dari Jawa tengah dan Jawa Timur yang beretnis Jawa. Mayoritas warga memiliki karier sebagai petani, pengrajin, pekerja tani, pekerja, dan pedagang. Namun semenjak Sawarna mulai dikenali pelancong, banyak warga yang memiliki karier sambilan sebagai pemandu wisata.


Info Desa Wisata Sawarna

Pusat wisata Desa Sawarna ada di Daerah Cikoneng yang dipisah oleh sungai dan disambungkan dengan jembatan menggantung. Di daerah ini pemondokan menyebar disebelah jalan yang sempit dan berliku seperti labirin. Wujud pemondokan di sini biasanya berbentuk rumah tinggal bersama kamar-kamar yang di sewakan sebagai tempat beristirahat.


Tetapi ada pula pemondokan berbentuk motel dengan sarana pendingin udara. Antiknya, makanan di sini disiapkan oleh pemilik pemondokan sebagai sarana tambahan. Menu yang pengunjung harapkan juga dapat diminta sesuai kemauan komplet dengan buah sebagai pembersih mulut.


Wisata Pantai dan Goa

Tujuan wisata di Desa Sawarna yang paling ramai didatangi pengunjung ialah Pantai Pasir Putih. Pantai ini memiliki jarak 2 km dari Daerah Cikoneng. Berpasir putih lembut dengan ombak laut selatan yang garang jadi pemandangan yang dijajakan pantai dengan garisnya yang panjang ini.


Mendekati senja, lokasi yang paling prima untuk melihat pemandangan matahari terbenam ialah Pantai Tanjung Monitor, yang terletak 3 km arah barat dari pemondokan. Keelokan di pantai ini bukan hanya kombinasi warna merah dan kuning ciri khas tenggelamnya matahari, tetapi tebing yang membubung tinggi seperti monitor perahu, jadi hiasan yang mengagumkan untuk disaksikan. Tebing ini mempunyai ketinggian 10 mtr. dengan sisi tengahnya yang terbelah nyaris terpenggal.


Kebalikannya, lokasi yang paling cocok untuk melihat matahari keluar dari ufuk timur ada di Pantai Karang Bereum yang berdekatan dengan Pantai Legon Pari.


Bila Pantai Karang Bereum memberi panorama karang yang berbeda terserang cahaya matahari pagi, berlainan dengan Pantai Legon Pari. Pantai ini beralas bentangan pasir putih bersih yang halus. Ombaknya relatif aman, karenanya pantai ini kerap jadi object alternative bila Pantai Pasir Putih terlampau penuh oleh pengunjung.


Masih di wilayah yang serupa di ujung samping kiri Pantai Legon Pari, object wisata Karang Taraje didatangi untuk menyaksikan serangan ombak dan karang yang bertingkat-tingkat seperti tangga. Terpaan ombak menubruk tebing karang dengan ketinggian capai 5 mtr. sebagai hidangan yang demikian menarik sampai susah untuk dilalaikan pelancong.


Pada tempat yang lain, ada Gua lalay yang ditempati segerombolan kelelawar jadi sasaran pengunjung yang ingin tahu beberapa ribu binatang yang menyukai bergelantung di pohon ini. Gua yang dasarnya tergenang air ini jadi object pembanding dengan wisata pantai di Desa Sawarna.


Kedalaman gua capai beberapa puluh kilo tetapi pengunjung cuman dapat masuk sampai capai 300 mtr. saja. Tidak boleh cemas untuk pengunjung yang tidak bawa peralatan untuk menyusur gua. Di loket masuk ada penyewaaan berbentuk senter dan helm yang mempermudah pengunjung saat ada dalam gua.


Masih di Desa Sawarna, Pantai Gua Langir memadankan wisata menyusur gua dengan wisata pantai yang agak miring. Gua di sini dihias dengan batu-batuan stalagtit yang seperti stupa di Candi Borobudur, karenanya gua ini kerap disebutkan dengan Gua Seribu Candi. Di depannya ada pantai yang menghampar dengan pantai pusir bersih yang terbatasi dengan tebing.


Berbeda kembali dengan object wisata Pulo Burung yang terletak paling jauh dari pemondokan. Wisata ini tawarkan beberapa kumpulan burung yang istirahat saat pindah dari utara ke arah selatan. Meskipun ini berbentuk pulau, sebetulnya pulau ini tersambung dengan dataran. Namun bila air pasang jalan ke arah pulau ini akan tergenang oleh air laut.


Tujuan wisata Desa Sawarna mulai dikenali semenjak tahun 90-an, yakni di saat peselancar dari luar negeri melalui lautan untuk cari ombak yang prima dari Dermaga Ratu sampai ke Selatan. Semenjak waktu itu, wisata di sini semakin ramai dan terus pertambahan kehadiran beberapa pelancong ke tempat ini. Keunggulan lain wisata di Desa Sawarna ialah sama-sama terpadu dan mempunyai keelokan yang berbeda satu sama yang lain. Kurang cukup rasanya cuman bermalam sehari untuk rasakan keelokan wisata Desa Sawarna sepenuhnya.


Wisata Tracking

Untuk yang menyenangi wisata tracking, berkunjung lokasi-lokasi wisata di Desa Sawarna dapat memberi kesan yang lain dan dekat sama alam. Tetapi, untuk yang tidak kuat dan ingin cepat sampai ada jasa ojek yang lalu-lalang di wilayah pemondokan. Jasa ojek di sini dapat di pesan dengan paket atau opsi sesuai wisata mana yang dapat didatangi.


Nama Sawarna sendiri diambil dari nama seorang anak yang pertama tinggal di Desa Sawarna dengan gelar Raden Sawarna. Tetapi versus lain ada yang mengatakan jika nama Sawarna sebetulnya ialah kata resapan yang diambil saat beberapa daerah melangsungkan acara dan memperlengkapi diri dengan beragam jenis kue berwarna-warni. Keberagaman warna kue berikut yang selanjutnya jadi satu warna dengan panggilan nama Sawarna.


Nah itu tadi Sobat Desa Wisata, info lengkap mengenai Desa Wisata Sawarna yang ada di kawasan wisata Banten. Sobat desa wisata dapat memilih lokasi desa wisata Sawarna untuk dijadikan sebagai tempat liburan yang seru. So langsung saja ke Desa Wisata Sawarna.

Pesona Desa Wisata Potrobayan, Wisata Alam Yang Memukau Mata

Salam Pesona Indonesi Sobat Desa Wisata, banyak tempat wisata Jogja yang dapat dikunjungi, salah satunya kawasan desa wisata. Banyak tersebat destinasi desa wisata di Jogja. Hampir di setiap kabupaten yang ada di Jogja terdapat desa wisata. Kali ini Dewi Tinalah akan menyampaikan info tentang Desa Wisata Potrobayan. Baca lengkap mengenai info Desa Wisata Potrobayan di ulasan artikel ini yang Sahabat Desa Wisata.


Pesona Desa Wisata Potrobayan, Wisata Alam Yang Memukau Mata
Pemandangan Alam Desa Wisata Potrobayan - Sumber Foto republika.co.id


Sahabat Desa Wisata akan disajikan pemandangan jernihnya air sungai berhiaskan batu-batuan dengan background bukit menghijau. Pengunjung benar-benar tidak diambil dana sepeserpun saat lama-lama nikmati alam ciptaan Tuhan yang menarik.


Lokasi Desa Wisata Potrobayan

Lokasi Desa Wisata ini berada di Potrobayan Srihardono, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Indonesia. Sangat terjangkau dengan kawasan wisata di Bantul dan wisata Jogja. Sobat Desa Wisata dapat dengan mudah berkunjung di desa wisata Potrobayan menggunakan kendaraan pribadi atau juga menggunakan jasa tour travel Jogja.


Awalnya Mula Desa Wisata Potrobayan

Pemuda desa di tempat, Rohmat ataupun lebih dekat dipanggil Tomeet menjelaskan, awalannya pinggiran Sungai Opak itu cuman dikunjungi beberapa rekan memancing dan kemah yang dari masyarakat sekitaran. Mulai Idul Adha, ada yang upoad di IG dan youtube hingga semakin beberapa pengunjung yang tiba.


Baca Juga: Desa Wisata Sawarna di Banten


Bersama rekanan pemuda yang punyai kepedulian menjaga lingkungan pinggir Sungai Opak itu, Tomeet layani beberapa pengunjung secara ramah.


Tidak lupa ia mengingati supaya pengunjung yang sekedar hanya bermain atau kemping untuk ikut menjaga sekitar lingkungan dengan tidak buang sampah asal-asalan dan patuhi anjuran dan ketentuan yang ada.


Untuk saat ini pengunjung yang tiba sekadar berpose riang atau selfi, memancing, bercengkerama sekalian naik sepeda tak perlu mengambil kantong. Khusus untuk kemping bayar sesukarelanya saja untuk sekedar ongkos perawatan. Supaya tempat masih tetap pada kondisi bersih disiapkan juga tempat sampah.


Waktu Lawatan di Desa Wisata Potrobayan

Khususnya pada hari Sabtu, Minggu beberapa pengunjung tiba dan kerasan lama-lama sekalian mendokumentasikan rentang alam yang cantik.


Pengunjung bisa juga melihat beberapa pencarian pasir di tengah-tengah sungai yang bekerja dengan perlengkapan simpel memakai perahu bambu untuk mengusung pasir yang ditambang ke pinggir sungai.


Sebetulnya Potrobayan telah lama didatangi orang, karena tempat itu dibangun Circuit offroad yang disahkan semenjak Maret 2017, terutamanya untuk keperluan lomba. Tempat yang ada di tepi saluran Sungai Opak luasnya capai 8 Ha. Circuit ini dapat dipakai untuk dua tipe balapan, yakni balap mpotor trail dan mobil offroad.


Monumen Gempa di Bantul

Tiada kelirunya berkunjung ke Monumen Gempa Jogja 2006 di Padukuhan Potrobayan, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong. Bertempat lebih kurang 20 km (km) dari pusat Kota Yogyakarta, monumen ini dapat bikin pengunjung mengenal pusat gempa yang sebabkan beberapa ribu orang wafat. Kalau pergi dari Kota Yogyakarta, pengunjung dapat lewat Jalan Parangtritis. Sesampai di perempatan Bakulan, belok arah ke kiri atau mengarah timur telusuri jalan Bakulan-Imogiri.


Pengunjung bisa memandang sebuah prasasti yang menjadi pertanda di mana pusat gempa terjadi. Tempat pembangunannya punya jarak lebih kurang 400 mtr. dari pusat gempa sebagai tempuran Sungai Opak serta Oya.


Akan halnya, prasasti dibikin dari batu andesit dengan tinggi 1,5 mtr.. Di sisi kiri, kanan, serta depan, ada batu yang berisi prasasti yang diberi tanda tangan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rektor UPN Veteran, serta Bupati Bantul fase 2015-2020 Suharsono.


Wilayah ini terbuka buat umum serta pengunjung tidak digunakan ongkos. Tempatnya cukup sejuk lantaran ada benar dipinggir sungai, serta masih ditemui pohon lebat disekelilingnya.


Itu tadi info lengkap mengenai Desa Wisata Potrobayan yang ada di kawasan wisata Bantul. Sobat Desa Wisata bisa mengunjungi lokasi ini untuk salah satu tempat wisata Jogja.  Salam Pesona Indonesia, salam Desa Wisata.

Desa Wisata Penglipuran, Wisata Tradisi Adat Bali Nusatara Yang Wajib Di Kunjungi

Hay Sobat Desa Wisata, kali ini Dewi Tinalah akan menyampaikan informasi tetang Desa Wisata Penglipuran yang sangat terkenal di Bali, dan sudah menjadi destinasi Internasional untuk paket desa wisata di Bali. Desa Wisata Panglipuran menjadi banyak percontohan juga untuk desa wisata di Indonesia. Lalu seperti apa Desa Wisata Penglipuran ini? Yuk baca lengkap artikel ini.


Desa Wisata Penglipuran, Wisata Tradisi Adat Bali Nusatara Yang Wajib Di Kunjungi
Desa Wisasta Penglipuran - Sumber Foto VoA

Selalu ada sesuatu hal memikat buat dikisahkan berkenaan pulau Dewata Bali, satu diantaranya ialah Desa tradisi Penglipuran, berada di Kelurahan Tim, Kecamatan/ Kabupaten Bangli - Bali. Desa Penglipuran sebuah desa tradisionil yang menggenggam tegar aturan budaya yang diturunkan oleh beberapa nenek moyang mereka.


Desa Wisata Penglipuran

Desa Penglipuran mempunyai keunikan tertentu denganbentuk arsitektur bangunan tempat tinggal tradisionil yang sama dan tersusun rapimulai dari ujung khusus desa sampai sisi hulu desa. Status wilayah khusus terletak semakin tinggi dan makin turun sampai kedaerah hulu. Pintu gerbang ciri khas Bali (angkul-angkul) yang disebut akses ke arah rumah warga yang ada tiap pelataran kelihatan seragam, sama-sama bertemu dan dipisah pada jalan khusus desa menambahkan kedisiplinan letak bangunan Desa Penglipuran. 


Pengaturan fisik dan susunan desa ini tidak lepas dari budaya penduduknya yang telah diturunkan secara turun-temurun dan masih tetap berpedoman falsafah Tri Hita Karana. Sebuah falsafah dalam agama Hindu yang selalu jaga keserasian jalinan di antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan.


Keindahan Desa Wisata Penglipuran - Sumber Foto Jadesta


Jumlah warga Desa Wisata Penglipuran per Januari 2021 ialah 1.111 orang dalam jumlah KK 277, dengan mata pencarian : pengrajin ,pedagang souvenir, kulineran, pertanian , pengurus home stay , kariawan, PNS , pemandu wisata dan aktor pariwisata yang lain. Warga Desa Wisata Penglipuran beragama Hindu, junjung tinggi adat istiadat, nilai bergotong-royong ,kekerabatan, kearifan lokal yang berdasarkan ide Tri Hitha Karana.


Desa adat Penglipuran sebuah komplek permukiman warga yang ramah lingkungan, bangunan-bangunan teratur rapi dibuat di atas luas tempat yang serupa, pintu khusus (angku-angkul) berupa sama dan simetris, situasi perkampungan yang unik dan cantik.


Desa Penglipuran Bangli memang mempunyai tata ruangan yang konseptual, membuat tampil unik, perumahan teratur benar-benar rapi, jalanan bersih dan tenang tanpa kendaraan motor, jangankan mobil sepeda motorpun dilarang masuk ke komplek perumahan tradisionil itu. Sebuah tempat parkir disiapkan untuk kendaraan anda baik itu mobil atau bis pariwisata.


Sebuah permukiman tradisionil yang kental dengan kearifan lokal, membuat desa adat Penglipuran cukup populer di kelompok pelancong lokal atau asing. Sering juga anak-anak sekolah jadikan desa Penglipuran sebagai tujuan wisata harus saat berlibur sekolah saat aktivitas studi tur mereka.


Sejak desa Penglipuran kelihatan di salah satunya stasiun TV Indonesia, yang dipakai sebagai tempat tembakan FTV (film tv). Ketertarikan pelancong lokal untuk berkunjung desa Penglipuran Bali makin tinggi.


Info tentang jumlah pemesanan paket tur murah ke Bali yang agendanya di ubah seperti keinginan konsumen setia, memberikan jalur wisata ke desa tradisi Penglipuran. Meskipun banyaknya belum berarti seperti wisata ke Tanah Lot, tetapi keinginan paket tur dengan itinerary Desa Penglipuran bertambah setiap tahunnya.


Jalur wisata desa Penglipuran umumnya pelancong tentukan saat berkunjung tempat wisata Kintamani dan object wisata Ubud karena lokasinya sama arah. Lantas di mana alamat desa Penglipuran Bali?


Lokasi Desa Wisata / Desa Adat Penglipuran Bali

Desa Wisata Penglipuran berada di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Propinsi Bali dengan luas daerah 112 Ha dengan pemakaian daerah berbentuk pertanian 50 Ha untuk tempat pertanian, rimba bambu 45 Ha, rimba kayu 4 Ha, permukiman 9 Ha, tempat suci 4 Ha dan sarana umum.


Posisi desa kebiasaan Penglipuran, ada dalam desa Team, kabupaten Bangli, propinsi Bali. Barangkali sebagian dari anda tidak mengerti, kabupaten Bangli di Bali sisi mana. Apabila anda pernah wisata ke arah tempat wisata Kintamani atau Gunung Batur, berikut ini lokasi kabupaten Bangli.


Posisi desa penglipuran Bangli ada berada di daratan tinggi pada ketinggian seputar 600 - 700 mtr. dari permukaan laut. Gara-gara ada dalam status ketinggian ini, membikin udara sejuk bakal teringat oleh anda. Pengin lihat peta posisi desa Penglipuran Bangli? Meminta pakai Google Map untuk melihat lokasi Desa Wisata Pengelipuran.


Jarak Tempuh Desa Wisata Penglipuran

Desa Wisata Penglipuran berada lumayan strategis memiliki jarak 60 km dalam jarak menempuh 1 jam 30 menit dari Lapangan terbang Internasional Ngurah Rai. Secara georafis berada di ketinggian 600- 650 m dari permukaan air laut, hingga mempunyai temperatur yang cukup sejuk.


Kebanyakan dari anda waktu berlibur ke pulau Bali dapat menunjuk bermalam di ruangan tempat wisata sisi selatan Bali. Seperti, Kuta, Seminyak, Legian, Jimbaran, Nusa Dua, Sanur. Biar anda lebih simpel mem buat itinerary Desa Penglipuran, alangkah lebih baik anda ketahui kemungkinan jarak dan waktu yang dipakai ke Penglipuran village dari tempat anda bermalam.


Kalau anda pergi dari tempat wisata Kuta Bali, seperti pantai Kuta. Karenanya jarak dari pantai Kuta ke desa Penglipuran Bangli, kira-kira 55 km. Dengan kemungkinan waktu yang dipakai, 1 jam 30 menit dengan jalan raya lancar.


Jika anda pergi dari tempat tempat wisata Seminyak, sebagi contoh dari pantai Petitenget Seminyak. Karena itu ke arah Penglipuran village akan tempuh jarak 59 km, sama waktu menempuh 1 jam 40 menit.


Seandainya kamu pergi dari tempat wisata Sanur Bali ke Penglipuran village, karena itu waktu pintas dan jarak jadi lebih pendek. Prediksi jarak menempuh 43 km sama waktu menempuh 1 jam 15 menit.


Keuinikan Desa Wisata Penglipuran

Tentu saja saat sebelum berkunjung sebuah object wisata di Bali, tentu anda ingin ketahui hal apa yang memikat buat disaksikan. Bila anda tertarik untuk menyaksikan kekhasan sebuah desa yang menunjukkan situasi Bali asli. Karena itu kabupaten Bangli dan object wisata di Bali timur yang harus anda datangi.


Karena daerah kabupaten Bangli dan object wisata di Bali timur satu diantaranya desa Tenganan masih kental nuasa Bali asli dan sedikit memperoleh dampak kekinian. Tahukah anda, desa tradisi Penglipuran Bangli dipakai sebagai contoh pertama sebagai desa wisata di Indonesia oleh pemda di tahun 1995.


Untuk yang pertama kalinya liburan ke desa Penglipuran Bangli, tentunya akan kaget menyaksikan wujud dari setiap rumah warga hampir serupa. Keserupaan dari setiap rumah kelihatan pada pintu gerbang rumah, atap rumah dan dinding rumah memakai bambu, lebar pintu gerbang yang cuman muat untuk seseorang dewasa. Dalam masyarakat Bali pintu tipe ini disebut angkul-angkul.


Bukan hanya model rumah yang serupa, pembagian dari tiap-tiap tata ruangan rumah sama, seperti ruang tidur dan dapur. Cat tembok pintu gerbang yang dipakai bukan cat tembok yang umumnya kita mengenal, tetapi memakai cat dengan bahan dasar dari tanah liat.


Arah dari setiap rumah warga mempunyai keserupaan. Kelihatannya mereka ingin membuat kebersama-samaan dan menjaga kosep bersatu dengan alam. Liburan ke desa Penglipuran Bangli dan menyaksikan ada banyak dinding kamar yang sudah berbeda memakai batu bata. Walau sebenarnya dahulunya  di tahun 1998, semua dinding kamar memakai bambu.


Meskipun peralihan dari dinding bambu ke batu bata, ide bersatu ke alam masih kuat di budaya desa Tradisi Penglipuran.


Selainnya wujud bangunan traditional yang hampir serupa, ada banyak hal lain yang memikat pada desa Penglipuran Bangli seperti, kesejukan udara, kebersihan dan tata ruangan yang teratur rapi.


Budaya Penduduk Desa Penglipuran Bangli

Budaya pengelompokan dari tata ruangan desa benar-benar kelihatan di sini. Pada bagian utara dan terletak semakin tinggi dari rumah warga ada pura Desa yang disebut pura Penataran.


Pada sisi tengah desa yang terletak di bawah pura, ialah zone tempat warga. Sekarang ini desa di huni oleh 226 kepala keluarga dan untuk nafkah setiap hari warga desa profesinya sebagai petani, pengerajin anyaman bambu dan berternak.


Luas dari tempat desa sekitaran 112 hektar dan tidak seluruhnya tempat desa dipakai sebagai rumah warga. Sekitaran 40 % dari tempat desa ialah rimba bambu. Menebang pohon bambu di desa ini jangan asal-asalan tanpa izin dari figur warga di tempat.


Selainnya mempunyai budaya menghargai alam, warga desa Penglipuran Bangli mempunyai budaya dan adat untuk menghargai wanita. Karena ada ketentuan desa yang larang pria untuk lakukan poligami, bila kedapatan lakukan poligami maka memperoleh hukuman diasingkan dari desa.


Desa ini mempunyai budaya hukuman untuk perampokan. Untuk yang kedapatan mengambil, akan di hukum untuk memberi sesajen lima ekor ayam dengan warna bulu-bulu ayam yang lain di 4 pura nenek moyang mereka. Dengan langkah ini, semua warga desa akan ketahui siapakah yang mengambil, tentu saja akan membuat dampak malu.


Zone yang paling akhir atau yang ke-3  disebut setra atau makam. Meskipun warga desa Penglipuran Bali beragama Hindu tetapi warga desa Penglipuran Bangli tidak mengenali upacara pembakaran mayat, jadi mayat langsung dikubur.


Warga desa Penglipuran Bali mempunyai minuman ciri khas yang disebut loloh cemceman. Minuman ini mempunyai seperti rasa air tape dan mempunyai warna hijau karena material dasarnya ialah perasan dari daun cemceman.


Info Berita Desa Wisata Penglipuran

Desa Adat Penglipuran adalah objek wisata favorit di Bali yang disukai beberapa pelancong. Desa Wisata Penglipuran diputuskan, karena masih menjaga kelestarian budaya dan adat, dan jadi contoh desa berpikiran lingkungan.


BALI — Bersih, rapi, dan etnik, itu kesan-kesan yang ada saat berkunjung Desa Wisata Penglipuran yang berada di daerah Kelurahan Tim, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Propinsi Bali. Desa adat selebar 112 hektar ini jadi tujuan favorite pariwisata di Bali. Desa wisata itu mengangkat konservasi budaya dan adat, dan memprioritaskan pelestarian lingkungan.


Ketua Pengurus Desa Wisata Penglipuran, I Nengah Moneng menjelaskan, sebagai desa adat yang mempunyai hak otonom dalam soal penerapan adat, warga Penglipuran sudah memiliki komitmen untuk jaga dan menjaga kelestarian budaya dan adat, yang dibawa nenek moyang semenjak sekitaran era ke 13 masehi.


Bangunan rumah dan mekanisme pengaturan desa jadi hal fundamental yang masih tetap dipertahankan sampai sekarang. Hal tersebut sebagai penghormatan pada beberapa nenek moyang sekalian daya magnet untuk pelancong yang tiba bertandang.


Sisi dari rumah adat masyarakat Desa Penglipuran, masih menjaga rumah bambu sebagai rumah sekalian tempat mengolah (Photo: VOA/Petrus Riski). "Tiap pelataran itu penting ada tiga bangunan adat yang perlu selalu dijaga kelestariannya. Ada pintu gerbang masuk ke pelataran, yang seragam itu namanya angkul-angkul, ada dapur tradisionil, ada bale sakenem, yang perlu saat ini diharuskan beratap bambu dan berbahan itu lokal, batu padas dan kayu," terang I Nengah Moneng.


Menurut Ketua Adat Penglipuran, I Wayan Supat, walau masih tetap melestarikan adat budaya, warga di desa itu terima budaya di luar, asal tidak bikin rugi atau berlawanan dengan budaya asli. Warga masih tetap jalankan kegiatan adat dan budaya di kehidupan setiap hari dan sering jadi tontonan menarik untuk beberapa pelancong yang bertandang ke Penglipuran. Misalkan, upacara kenduri atau pernyataan sukur ke Tuhan Yang Maha Esa.


Masyarakat Desa Adat Penglipuran sedang menyiapkan sajian untuk kenduri selesai mengeruk sumur. "Kenduri untuk semua hal yang tersangkut kesejahteraan kita. Seperti kenduri beberapa tumbuhan, kemudan hewan, terhitung jika di Bali kan mobil (tumpek landep). Itu kan ada . Maka sebetulnya memohonkan ke Beliau, Tuhan Yang Maha Esa, mudah-mudahan apa yang telah ada di jagad raya ini dapat menolong manusia, memakmurkan," tutur I Wayan Supat.


Di Desa Penglipuran, ada 77 pelataran sebagai tempat tinggal untuk sekitaran 1.038 orang atau 240 keluarga. Pemukiman itu diatur seragam dengan memprioritaskan konservasi lingkungan hidup supaya warga bisa hidup secara nyaman.


I Nengah Moneng menerangkan, Desa Wisata Penglipuran sudah lama mengaplikasikan pengendalian sampah secara berdikari, lewat pemisahan dan pendayagunaan sampah. Usaha itu jadi kewajiban dan kesadaran dari tiap rumah tangga yang berada di Penglipuran. Karena aktivitas pengendalian sampah berdikari itu, Penglipuran pernah dikukuhkan jadi desa terbersih ke-2  di dunia, oleh sebuah majalah wisata internasional.


Keadaan jalan khusus Desa Wisata Penglipuran yang bersih dan bebas sampah. Masyarakat desa, papar I Nengah Moneng, setuju jika tiap rumah tangga membagikan sampahnya jadi tiga tipe, yakni sampah organik, sampah plastik dan sampah endapan. Sampah Organik dibuat jadi kompos, baik dengan buang langsung ke kebun atau ke arah tempat pengendalian sampah punya desa.


"Yang ke-2 , sampah plastik dan semacamnya yang kami jual ke bank sampah. Baru residunya ini yang paling akhir, itu apa sampah battery, sampah electronic, pampers dan lain-lain, ini ditempatkan dalam suatu box yang dipersiapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup, untuk dibuang ke arah tempat pembuangan akhir," kata I Nengah Moneng.


Nai itu tadi Sobat Desa Wisata, info lengkap mengenai Desa Wisata Penglipuran yang ada di Pula Dewata Bali. Bagi Sobat Desa Wisata bisa langsung ke lokasi untuk menikmati berbagai pengalaman seru tinggal di desa wisata atau desa adat Penglipuran, beriteraksi dengan warga lokal dan merasakan bagaimana kehidupan masyarakat di Desa Wisata Penglipuran.

Glamour Camping Jogja di Dewi Tinalah Lokasi Pilihan Artis, Keluarga dan Komunitas

Hay Camping Vibes, kali ini Dewi Tinalah sebagai tempat camping yang berada di kawasan wisata Jogja dan Kulon Progo mempunyai paket Glamour Camping Jogja. Lokasi ini masih sama dengan camping ground di kawasan Desa Wisata Tinalah.


Glamour Camping Jogja di Dewi Tinalah-0


Lalu seperti apa kegiatan Glamour Camping Jogja di Dewi Tinalah? Tentu Camping Vibes penasaran dengan kegiatan camping ini. Camping adalah kegiatan yang sangat menarik dan penuh keseruan, apa lagi jika dirangkai dengan kegiatan camping glamour, atau sering juga disebut dengan glam camping atau glamorous camping.


Glamping sudah menjadi satu diantara wujud fasilitas yang makin terkenal sepanjang tahun-tahun ini. Ini ditunjukkan dari jumlahnya pemondokan yang tawarkan bermalam ala-ala glamping yang beridiri tiap tahunnya di penjuru dunia.


Tetapi apakah itu glamping? Dan kenapa glamping jadi benar-benar terkenal saat ini? Agar tidak kebingungan dan menjawab rasa ingin tahu, berikut beberapa bukti berkenaan glamping yang kemungkinan membuat Camping Vibes ingin cepat-cepat berlibur dan coba fasilitas yang ini.


Pengertian Glamour Camping

Glamour Camping atau glam camping adalah gabungan dari "glamor" dan "camping atau berkemah", dan menggambarkan gaya berkemah dengan fasilitas lengkap dan tidak dikaitkan dengan berkemah "tradisional". Perihal ini bermakna glamping menunjuk dalam satu wujud perkemahan kekinian dengan memadukan dasar alam serta adanya layanan yang layak. Glamping telah menjadi sangat populer dengan turis abad ke-21 mencari kemewahan akomodasi hotel bersama "yang pelarian dan petualangan rekreasi berkemah.


Glamour Camping Jogja di Dewi Tinalah-7

Beberapa sarana yang umumnya telah ada di glamping ialah tempat tidur, listrik, air, bak air panas dan teras individu, tetapi service ini mungkin berlainan pada setiap situs glamping . Maka, camping vibes tidak perlu membangun tenda, cari sumber air, cari sumber makanan atau yang lain saat karena umumnya keperluan pokok telah ada saat glamping. Mantap ya!


Jika Camping Vibes membicarakan tentang glamping dan aktivitas outdoor di Desa Wisata Tinalah, mulai dari udara alam yang segar, hutan hijau, puncak gunung, sungai yang gemercik, hingga alam yang menenangkan, Dewi Tinalah memiliki semuanya. Panorama alamnya yang indah bisa memberikan pengalaman paling mewah yang bisa dirasakan oleh seorang glamper di tempat Glamour Camping Jogja Dewi Tinalah.


Lokasi Glamour Camping Jogja Dewi Tinalah

Camping Vibes tentu bertanya-tanya dimana lokasi ini? Tempat Camping ini berada di kawasan Pegunungan Menoreh Samigaluh, Kulon Progo berada di kawasan wisata Jogja. Alamat camping glamour Dewi Tinalah berada di Jl. Persandian Km 5, Purwoharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.


Jarak lokasi glamorous camping ini sekitar satu jam dari Kota Jogja dan Yogyakarta International Airport (YIA). Jarak dari Wisata Borobudur sekitar empat puluh menit. Sangat mudah dijangkau tempat camping glamour di Desa Wisata Tinalah. Cek Map Dewi Tinalah untuk melihat jarak lokasi secara realtime.


Harga Paket Glam Camping Dewi Tinalah

Untuk paket Glam Camping sangat terjangkau untuk setiap kalangan, karena kegiatan ini memberikan pengalaman berharga untuk setiap individu. Info harga terbaru paket Glamour Camping Jogja Dewi Tinalah dapat dicek di Harga Terbaru Glamorous Camping.


Persiapan Kegiatan Glamour Camping di Desa Wisata Tinalah

Seperti sudah dijelaskan di atas, dengan kegiatan ini Camping Vibes tidak perlu repot membawa perlengkapan camping sedirian karena semua fasilitas sudah disiapkan oleh Dewi Tinalah. Tenda glamour camping sudah disiapkan dan tinggal ditempati dengan tenda camping mewah lengkap dengan selimut camping. Di paket ini juga sudah dilengkap dengan karpet camping yang ada di dalam tenda maupun di luar tenda. Ini juga dilengkapi dengan tikar camping untuk duduk bersantai di dekat persawahan.


Perlengkapan camping di Dewi Tinalah dengan paket glam camping sudah disiapkan dalam paket ini, seperti matras camping untuk tidur, kompor camping untuk kegiatan cooking, kursi camping untuk bersantai di kawasan camping sites Desa Wista Tinalah, nesting camping pun juga sudah disiapkan secara langkap. Untuk penerangan juga terdapat lampu camping yang ada di dalam tenda. Camping vibes tidak perlu repot sewa alat camping terdekat di Dewi Tinalah. Untuk sepatu camping tentunya Camping vibes harus membawa sendiri ya :D


Glamour Camping Jogja di Dewi Tinalah-1

Camping Vibes tinggal membawa peralatan kebutuhan diri yang mudah dibawa dengan tas camping tentunya. Perjalanan ke Dewi Tinalah nantinya akan menggunakan mobil camping yang telah disiapkan oleh tim Dewi Tinalah


Cocok untuk OOTD Camping

Lokasi di Dewi Tinalah sangat cocok untuk OOTD Camping Hijab, bagi Camping Vibes yang suka berfoto atau sebagai selebgram dapat mengabadikan berbagai momen kegiatan camping ini. OOTD camping di Desa Wisata Tinalah sudah menjadi pilihan banyak artis Indonesia saat ini. Yang paling sering memanfaatkan adalah ootd camping wanita untuk berbagai keperluan konten saat ini.


Glamour Camping Jogja di Dewi Tinalah-4

Bagi kaum wanita, lokasi ini sangat cocok untuk style camping wanita, banyak gaya yang nanti bisa diabadikan di aktivitas camping ini. Tentu perlu diperhatikan outfit camping wanita yang cocok dengan tema outdoor.


Style Camping Wanita Hijab

Bagi pecinta wisata halal (halal tourism) khususnya bagi wanita, lokasi camping Dewi Tinalah juga cocok untuk Style Camping Wanita Hijab. Pastikan pakaian yang digunakan cocok untuk tempat kegiatan camping ya, pilih pakaian yang nyaman dan mudah untuk pergerakan.


Glamour Camping Jogja di Dewi Tinalah-5

Background camping di Dewi Tinalah semuanya adalah alam, jadi sangat perlu teknik foto agar nantinya mendapatkan hasil dokumentasi yang bagus. Gambar camping yang dihasilkan tentu juga dipengaruhi oleh outfit camping yang digunakan, pastikan membawa outfit yang sesuai ya :D.


Aktivitas Seru Membuat Topi Camping

Paket kegiatan Glamour Camping Jogja di Dewi Tinalah juga terdapat berbagai atraksi kegiatan berbasis masyarakat dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di kawasan Desa Wisata Tinalah seperti membuat topi camping keren dari bahan daun kelapa.


Glamour Camping Jogja di Dewi Tinalah-3

Nantinya Camping Vibes akan dipandu oleh pemandu lokal Dewi Tinalah dengan penuh keramahan dan keceriaan. Topi camping yang sudah jadi nantinya dapat digunakan untuk ootd camping atau style camping. Tentunya topi camping ini bisa dibawa pulang lho, sebagai kenang-kenangan kegiatan glam camping di Dewi Tinalah.


Penuh Keseruan dengan Kegiatan Camping Keluarga

Tempat Glamour Camping Jogja di Dewi Tinalah juga menawarkan kegiatan untuk camping keluarga. Berbagai game camping nantinya akan dinikmati oleh setiap keluarga yang memesan paket glam camping di Dewi Tinalah.


Nantinya Camping Vibes akan disediakan tempat camping keluarga dengan konsep glamorous camping tanpa perlu menyiapkan perlengkapan camping keluarga sendiri, karena semua telah disiapkan oleh tim dari Dewi Tinalah.


Untuk menginap dengan paket ini, nantinya sudah disiapkan tenda camping keluarga dengan konsep tenda glamour camping sesuai dengan jumlah anggota keluarga. Perlengkapan tidur sudah disesuaikan dengan jumlah nantinya.


Itu tadi info lengkap tentang Glamour Camping Jogja di Dewi Tinalah, kegiatan ini mengandung arti camping yang sangat glamour berbasis alam dan aktivitas masyarakat. Dapatkan kesempatan seru kegiatan glam camping di Dewi Tinalah yang Camping Vibes.


Desa Wisata Candirejo, Kuat Nilai Tradisi dan Nuansa Kental Desa

Kabarnya, kata candirejo datang dari Candigrha. Tetapi seiring waktu berjalan, penyebutan beralih menjadi Candirga, lalu Candirja, dan pada akhirnya jadi Candirejo sampai sekarang ini. Kata candi sendiri memiliki arti batu dan rejo maknanya subur. Candirejo disimpulkan sebagai daerah yang banyak batu, tapi subur.


Desa Wisata Candirejo
Desa Wisata Candirejo, sumber Candirejo dot com


Aktivitas di Desa Wisata Candirejo

Bermacam aktivitas wisata juga bisa dijumpai di situ. Beberapa salah satunya ialah jelajahi desa naik dokar atau sepeda, rafting di sungai, offroad naik mobil jip ke Bukit Manoreh, dan belajar mengolah makanan tradisionil di dalam rumah masyarakat desa.


Sejarah Desa Wisata Candirejo

Menurut papar tinular (kata turun-temurun), nama Candirejo datang dari kata Candighra. Seiring berjalannya waktu, terjadi peralihan kata atau penyebutan, Candighra selanjutnya beralih menjadi Candirga dan seterusnya berbeda kembali jadi Candirja, dan pada akhirya seperti nama desa itu sekarang ini, yakni Candirejo. Jika dirinci, kata Candi (bahasa Jawa) memiliki arti batu dengan bahasa Indonesia, dan realitanya setengah dari luas daerah desa Candirejo berbentuk wilayah berbukit yang masuk ke teritori pegunungan Menoreh yang disebut sisa gunung api.

Kehadiran batu itu tersimbolkan dalam beberapa nama lokasi yang berkaitan dengan dogma di tempat mengenai batu-batuan seperti Watu Kendhil, Watu Ambeng, Watu Riasg , Watu Klenthing yang berada di desa Perlu, Watu Tambak, Watu Pijakk, Watu Asin, Watu Cekathak yang terletak di desa Sangen dan Kaliduren. Kata Rejo sendiri memiliki arti subur dan ini sebagai pertanda kesuburan tanah daratan Candirejo, walau sebagai tanah tempat kering. Pada akhirannya Candirejo bisa disimpulkan sebagai daerah yang banyak batu-batuannya tapi subur.

Desa Candirejo berada 3 Km mengarah tenggara dari pusat peradaban dunia Candi Borobudur yang bisa dilakukan dengan andong (Transportasi Lokal) sekalian nikmati keelokan alam bukit menoreh dan panggilan dedaunan yang menggambarkan kekentalan situasi ciri khas perdesaan.

Desa Candirejo mempunyai luas daerah 366,25 Ha dalam jumlah KK 1416 dan jumlah warganya 4321 jiwa yang administrative terdiri jadi 15 desa dan terbelah oleh dua sungai (Sungai Sileng / Progo) hingga 8 desa di lereng menoreh ,7 desa sebagai daratan pada bagian utara yang dilewati oleh sungai progo. Di Candirejo ada 6 Tk /Paud, 5 SD , 1 SLTP.

Desa Candirejo berada di ketinggian 100 sampai 850 dpl dengan komposisi umum lahanya berbukit dan daratan dengan curahan hujan rata - rata 2468 mm, dan dalam transisi waktu tertentu terjadi kemarau panjang hingga masyarakat masarakat kesusahan air.

4 Warga Candirejo memiliki karakter aman, aktif dan dinamis. Aman dalan makna masyarakat masarakat selalu junjung kebersama-samaan, hidup rukun, bergotong-royong dengan sama-sama masyarakat, dan memprioritaskan musawarah mufakat dalam ambil keputusan. Aktif dalam makna selalu melakukan dengan sebagus-baiknya tiap program pemerintahan / Desa atau dari Koperasi yang memberi faedah lebih ke masyarakat masarakat. Aktif dalam makna melakukan program yang sudah jadi persetujuan bersama-sama dan selalu inovatif dan selalu proaktif dalam menanggapinya.

Mulai dari rencana yang di motori oleh Pemerintahan Desa dengan membuat Barisan Kerja baik di Tingkat Desa atau Tingkat Desa buat menyosialisasikan ke warga ide Desa Candirejo sebagai Desa Wisata di Tahun 1997. Selainnya untuk publikasi, Barisan Kerja ini bekerja memetakkan semua kekuatan yang dipunyai di setiap - setiap desa di Desa Candirejo baik berbentuk Alam /landscape, Seni Budaya, Kerajinan, Kulineran.

Pemerintahan Kabupaten Magelang memberikan tanggapan positif dengan jadikan Desa Candirejo sebagai Pilot Proyek Desa Wisata di Kabupaten Magelang di tanggal 31 Mei 1999 lewat SK Bupati Magelang No. 556 / 1258 / 19/ 1999 di tentukan jadi "Desa Binaan Wisata Tk.Kab Magelang". Pada tahun 1999 s/d 2003, Pemerrintah Desa Candirejo yang di Tolong Barisan - Barisan Kerja baik yang tingakat desa atau tingkat desa lebih konsentrasi dalam pembimbingan dan pengokohan aktor - aktor wisata. Dimulai dari Kesenian Tradisionil, Home Stay, Transportasi Lokal, Pemandu Lokal, Home Industri, Catering dan lain-lain.

Dalam pembimbingan dan pengokohan barisan itu awal tahun 2001 - 2003 mendapatkan pengiringan dari ISI Yogyakarta, Yayasan Patra Pala dan JICA sebagai pendonor dana pembimbingan pengokohan aktor wisata. Selanjutnya di tanggal 19 April 2003, Desa Candirejo disahkan jadi Desa Wisata oleh Bapak I Besar Ardika sebagai Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Republik Indonesia.

 yang serupa, Koperasi Desa Wisata Candirejo dibuat sebagai Tubuh Pengurus Pariwisata Desa Candirejo oleh Pemerintahan Desa Candirejo bersama Figur Warga yang bergabung dalam barisan kerja. Keputusan itu diperkokoh dengan Surat Keputusan Desa No.04/KEPDES/05/2003 yang mengatakan "Pengurus desa wisata di Desa Candirejo berupa Koperasi Desa Wisata Candirejo".

Koperasi Desa Wisata Candirejo ini terlepas dari Susunan Pemerintah Desa Candirejo, Tetapi bertanggungjawab memberi laporan Gagasan Bujet Penghasilan Berbelanja dan Tersisa Hasil Usaha, Baik setiap bulan, triwulan dan tahunan.

Makanan Ciri khas Desa Wisata Candirejo

Makanan ciri khas Desa Wisata Candirejo ialah "Mangut Beong". Beong adalah ikan air tawar yang hidup di Sungai Progo. Ikan ini diolah dengan kombinasi bumbu rempah - rempah dan santan dengan rasa pedas yang menguasai. Makanan ringan lainnya ialah slondok yang dibuat dari ketela pohon. Proses pembikinannya sesudah ketela di kupas selanjutnya di bersihkan dan di parut. Setalah di parut selanjutnya di pres untuk memperoleh tepung yang hendak dibuat slondok. Kemudian digabung dengan garam. Bawang putih dan ketumbar. Proses seterusnya di kukus lebih kurang 30 menit selanjutnya di masuk kan ke mesin penggiling daging untuk membikin memiliki bentuk. Wujud bundar sebesar gelang tangan dibuat dengan manual satu demi satu. Selanjutnya di jemur dan proses paling akhir dimasak.

Karah salah satunya makanan ringan tradisionil yang dibuat dari ketela pohon. Proses pembikinannya hampir serupa dengan pembikinan slondok. Yang membandingkan, sesudah ketela di kupas dan di parut tidak langsung diolah, tetapi didiamkan sepanjang sehari satu malam. Hingga rasa dari karah ini sedikit asam dan teksturnya lebih keras tetapi gurih.

Seni Budaya Desa Wisata Candirejo

Budaya yang berada di Desa Candirejo seperti Saparan Perti Desa yang disebut aktivitas tahunan warga Candirejo sebagai bentuk rasa sukur ke Tuhan Yang Maha Esa Yang maha Esa. Aktivitasnya di awali dengan Bersih Desa, Genduri di Rumah Kepala Desa, Pengajian, Arak Tumpeng dan Bakti Sosial, Panggung Seni dan di tutup debgan atraksi wayang tadi malam jemu.

Budaya Ilag - ilag sebagia slamatan untuk memulai musim panen. Budaya ngapati dan mitoni ialah slamatan untuk ibu yang memiliki kandungan pada bulan ke4 dan ke7.

Badaya Nyadran dilakuakan tiap tahun sekali di setiap - setiap desa di Bulan Ruwah (Bulan Jawa) bermaksud untuk mengirimi do'a ke nenek moyang dan sebagai gelaran bersilahturahmi saat sebelum hadapi Bulan Ramadhan.

Itu tadi informasi tentang Desa Wisata Candirejo, Semoga bermanfaat untuk referensi info desa wisata Indonesia. Desa Wisata Candirejo menjadi pilihan ketika berwisata di kawasan Borobudur.
Kelas Digital Marketing Kelas Digital Marketing