Pariwisata berkelanjutan di Indonesia kini menjadi fokus utama dalam pengembangan sektor pariwisata. Dengan tujuan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial budaya.
 |
| Sumber gambar inivie.com |
Pemerintah Indonesia melakukan berbagai inisiatif untuk mendorong praktik wisata yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Jadi apa itu wisata berkelanjutan? Berikut adalah pengertian, tujuan dan contohnya!
Pengertian Wisata Berkelanjutan
Wisata berkelanjutan adalah konsep yang kini semakin banyak digaungkan oleh masyarakat dan pemerintah. Sustainable tourism menggabungkan prinsip pembangunan berkelanjutan dengan pariwisata. Tujuan utamanya adalah agar aktivitas wisata tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga tetap menjaga lingkungan dan mendukung kesejahteraan masyarakat lokal.
Dalam wisata berkelanjutan, ada tiga pilar utama yang harus diperhatikan:
1. Lingkungan
Melindungi sumber daya alam, mengurangi polusi dan jejak karbon wisatawan, serta mendorong penggunaan energi dan air secara lebih efisien.
2. Sosial dan Budaya
Menghargai dan melestarikan budaya lokal, memberdayakan masyarakat agar ikut terlibat aktif. Selain itu juga mampu membangun pemahaman antar budaya antara wisatawan dan penduduk setempat.
3. Ekonomi
Mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui usaha kecil dan mikro menengah. Usaha tersebut seperti homestay, kerajinan tangan, dan kuliner lokal. Wisata berkelanjutan juga memastikan pendapatan pariwisata bisa dinikmati secara adil oleh komunitas sekitar.
Bali adalah salah satu provinsi yang sudah memberlakukan konsep ini, mengingat sektor pariwisata mereka yang maju. Sudah banyak manajemen-manajemen hospitality di Bali seperti Ini Vie Hospitality, yang turut memperhatikan tiga pilar tersebut dan berusaha mewujudkan apa itu wisata berkelanjutan di setiap villa dan resortnya seperti, ATAP Resort di Canggu.
Tujuan Wisata Berkelanjutan
Pariwisata berkelanjutan bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, budaya lokal, dan masyarakat. Dalam aktifitasnya juga dapat meningkatkan manfaat ekonomi, sosial, dan konservasi di destinasi wisata.
Intinya, konsep ini ingin memastikan bahwa aktivitas wisata hari ini tidak merusak keindahan alam, budaya, atau kesejahteraan masyarakat untuk generasi mendatang. Salah satu contoh nyata dari penerapan konsep ini adalah desa wisata berkelanjutan. Konsep ini mengajak masyarakat lokal aktif terlibat dalam menjaga budaya dan alam sembari mengembangkan ekonomi mereka.
Contoh Wisata Berkelanjutan yang Ada di Indonesia
Menariknya, konsep sustainable tourism sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Banyak destinasi di tanah air yang sudah menerapkan prinsip wisata berkelanjutan dan tetap eksis hingga sekarang. Berikut lima destinasi desa wisata berkelanjutan dan kawasan konservasi terbaik di Indonesia:
1. Desa Penglipuran, Bali
Dinobatkan sebagai salah satu desa terbersih di dunia, Penglipuran menjaga keasrian alam, budaya, dan arsitektur tradisional Bali. Sistem wisatanya berbasis komunitas, di mana pendapatan wisata langsung digunakan untuk kesejahteraan warga. Kendaraan bermotor pun dilarang masuk desa untuk menjaga udara tetap bersih.
2. Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur
Terkenal sebagai habitat asli komodo. Taman nasional ini mengelola jumlah pengunjung secara ketat untuk menjaga kelestarian alam dan spesies. Wisatawan juga diajak untuk lebih paham tentang pentingnya konservasi saat berkunjung.
3. Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta
Berada di kawasan Geopark Gunung Api Purba, desa ini menerapkan wisata berkelanjutan berbasis edukasi geologi dan budaya lokal. Homestay ramah lingkungan dan penggunaan energi terbarukan jadi bagian dari upaya pelestarian mereka.
4. Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah
Sebagai pusat rehabilitasi orangutan terbesar di Indonesia, taman ini menawarkan tour edukatif tentang konservasi satwa liar. Semua aktivitas wisata dikontrol ketat agar tidak mengganggu ekosistem.
5. Raja Ampat, Papua Barat
Kawasan laut ini dikenal memiliki biodiversitas terkaya di dunia. Melalui marine protected areas dan ekowisata komunitas, wisatawan berkontribusi mendukung konservasi dan ekonomi lokal.
