Desa Wisata Tinalah -->
Paket Wisata Jogja Dewi Tinalah

Desa Wisata Kulon Progo Siapkan Homestay untuk Menyambut Bandara NYIA

Desa Wisata Kulon Progo siapkan homestay untuk menyambut Bandara NYIA. Hal ini dilakukan dengan mengirim beberapa perwakilan pengelola desa wisata dan Hotel di Kulon Progo untuk mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Karyawan Homestay dan Hotel. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Cavinton pada tanggal 13-15 September 2018. Diikuti oleh 13 peserta yang mengelola homestay di desa wisata Kulon Progo dan beberapa hotel.


pelatihan pengelolaan dan pelayanan homestay di desa wisata kulon progo


Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Ir. Aris Riyanto, M.Si. menyampaikan, pelatihan dan sertifikasi ini penting untuk pelaku sektor pariwisata yang menyediakan homestay dan hotel. Dengan pelatihan ini harapanya dapat meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan.

Baca: Kulon Progo Siapkan Pemandu Lokal Handal dan Kompeten dalam Menyambut Bandara NYIA

Kegiatan pelatihan ini teridi dari Pelayanan standar pada industri parwisata dan bekerjasama dengan rekan kerja dan lapangan; membersihkan lokasi atau area dan peralatan di homestay; menyiapkan kamar tamu di homestay; dan menyediakan jasa Housekeeping untuk tamu yang tinggal di homestay.

Pelatihan dan sertifikasi ini sangat penting untuk pelaku usaha homestay khususnya bagi yang menerapkan kegiatan pariwisata dengan konsep desa wisata. Harapannya dengan pelatihan ini, desa wisata di Kulon Progo dapat segera menyiapkan homestay yang sesuai standar nasional pengelolaan homestay. Wisatawan yang berwisata di desa wisata nantinya dapat tinggal lebih lama dan nyaman dengan menikmati atraksi wisata yang menjadi icon di setiap desa wisata Kulon Progo.

Tempat Penginapan Jogja di Desa Wisata Tinalah Kulon Progo

Tempat Penginapan Jogja di Desa Wisata Tinalah Kulon Progo - Berwisata ke Jogja menjadi alternatif liburan favorit dan menyenangkan bagi kebanyakan orang. Kota yang terkenal dengan kebudayaannya ini memang terkenal nyaman dan istimewa seperti slogannya, Jogja Istimewa. Banyak macam pilihan  lokasi wisata ada di Jogja, mulai dari situs sejarah, situs pendidikan, situs budaya hingga wisata alam, dan desa wisata.

homestay-penginapan-jogja-desa-wisata-tinalah

Ketika berwisata di Jogja tentu ada kemungkinan tingal di kota ini berhari-hari. Wisatawan ketika tinggal di Jogja, saat ini tidak hanya bisa tinggal di hotel Jogja, saat ini banyak pilihan penginapan Jogja dengan memilih menginap di Homestay Jogja. Homestay saat ini banyak ditemukan di kota Jogja, tapi wisatawan saat ini bisa juga memilih homestay Jogja yang berada di kawasan wisata desa wisata.

Jogja menawarkan banyak tipe penginapan untuk wisatawan. Pilihan penginapan trend di Jogja menginap di desa wisata. Harga penginapan terjangkau, panginapan di Jogja tidak mengecewakan, dengan fasilitas yang lengkap dan bangunan yang khas masyarakat pedesaan.

Baca juga: Tempat outbound Jogja paling populer

Homestay dan penginapan camping Jogja banyak disukai oleh para traveler pada saat ini. Penginapan Jogja salah satunya ada di Desa Wisata Tinalah, di sini para wisatawan dijamin dengan penginapan yang menyenangkan. Penginapan di desa wisata mempunyai daya tarik tersendiri, banyak pengalaman yang didapatkan ketika tinggal di homestay desa wisata.



penginapan-jogja-desa-wisata-tinalah

Desa Wisata Tinalah sebagai tempat wisata di Jogja, dan tempat wisata di Kulon Progo mempunyai beberapa layanan penginaan berupa homestay / pondok wisata dan rumah inap. Wisatawan yang tinggal di homestay dapat merasakan berinteraksi dengan pemilik homestay dan ikut kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh pemilik penginapan.


Baca juga: Tempat gathering Jogja di Desa Wisata Tinalah

Selain homestay, Desa Wisata Tinalah juga terdapat penginapan Jogja untuk rombongan dengan rumah inap. Di rumah inap Jogja ini dapat digunakan oleh rombongan, bisa untuk menginap 50-100 orang. Penginapan di rumah inap Dewi Tinalah dipisah untuk tempat inap laki-laki dan perempuan. 


Ada pilihan lain penginapan Jogja di Desa Wisata Tinalah selain homestay dan rumah inap. Wisatawan dapat merasakan serunya pengalaman inap Jogja dengan cara camping di kawasan Bumi Perkemahan Jogja di Desa Wisata Tinalah. Dengan cara camping, wisatawan dapat merasakan keasrian alam di malam hari, mendengar hewan-hewan malam bernyanyi, melihat bintang-bintang di kawasan bumi perkemahan, serta dapat menikmati indahnya sungai Tinalah di pagi harinya.


Rekomendasi Tempat Camping di Jogja Kawasan Kulon Progo - Desa Wisata Tinalah Jogja

Penginapan Jogja di Desa Wisata Tinalah tentu menjadi pilihan tepat bagi wisatawan Jogja ketika berwisata ke tempat wisata Kulon Progo. Penginapan di desa wisata tentu memberikan pengalaman seru bagi siapa saja yang menginap di penginapan Dewi Tinalah. Selain menginap, wisatawan juga dapat merasakan rangkaian wisata di desa wisata, seperti jelajah alam, outbound, makrab, camping pertunjukkan seni dan budaya.

Segera tentukan tempat penginapan Jogja saat berwisata di tempat wisata Jogja. Jangan lewatkan kesempatan berharga menginap di desa wisata. Banyak hal baru yang akan dapatkan oleh wisatawan saat menginap di Dewi Tinalah. Yuk menginap di Desa Wisata Tinalah.
 

https://api.whatsapp.com/send?phone=6285200552054&text=Hallo,%20Mas%20Bams,%20Saya%20mau%20tanya%20paket%20dan%20fasilitas%20di%20Dewi%20Tinalah.....




Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Kunjungi Dewi Tinalah

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) selalu berupaya untuk mengembangkan destinasi wisata di seluruh Indonesia. Untuk itu, Bapak Frans Teguh selaku PLT Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ibu Oneng Setya Harini Sekretaris Deputi, Bapak Angin beserta jajaran direksi dan pejabat Badan Otorita Borobudur melakukan kunjungan ke Desa Wisata Tinalah pada tanggal 10 Maret 2023.

Frasn Teguh Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif


Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat langsung kondisi, perkembangan, serta kebutuhan Desa Wisata Tinalah yang dapat dioptimalkan. Dalam kunjungan tersebut, Bapak Frans Teguh menyampaikan bahwa kekompakan dan komitmen adalah kunci pengembangan desa wisata.

Dalam sambutannya, Bapak Frans Teguh mengatakan bahwa pengembangan desa wisata tidak hanya mengandalkan keindahan alam semata, tetapi juga mengandalkan kekompakan dan komitmen masyarakat setempat dalam menjaga dan mengembangkan potensi wisata yang ada. “Kita harus bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mengembangkan desa wisata. Kita harus memastikan bahwa masyarakat setempat mendapatkan manfaat dari keberadaan desa wisata,” ujarnya.

Baca Juga: LPDP Kunjungi Desa Wisata Tinalah untuk Persiapan Keberangkatan Angkatan 197 dan 198

Selain itu, Bapak Frans Teguh juga menyoroti pentingnya pengembangan infrastruktur di desa wisata. “Infrastruktur yang baik dapat menunjang kemajuan desa wisata. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan dan mengembangkan infrastruktur di desa wisata,” jelasnya.

Kegiatan kunjungan ini juga dilakukan untuk membahas beberapa hal terkait kondisi, perkembangan, dan kebutuhan Desa Wisata Tinalah yang dapat dioptimalkan. Pada sesi diskusi tersebut, para pejabat Kemenparekraf dan Badan Otorita Borobudur mendengarkan masukan dan saran dari masyarakat setempat mengenai bagaimana cara mengoptimalkan potensi wisata yang ada di Desa Wisata Tinalah.

Frasn Teguh Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif


Salah satu hal yang dibahas adalah tentang pengembangan produk wisata di Desa Wisata Tinalah. Bapak Frans Teguh menyarankan agar Desa Wisata Tinalah mengembangkan produk wisata yang unik dan berbeda dengan desa wisata lainnya. “Kita harus mencari dan mengembangkan produk wisata yang unik dan berbeda agar Desa Wisata Tinalah bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung,” ujarnya.

Selain itu, para pejabat Kemenparekraf dan Badan Otorita Borobudur juga membahas tentang pengembangan homestay di Desa Wisata Tinalah. Bapak Frans Teguh menyarankan agar homestay yang ada di Desa Wisata Tinalah dikembangkan menjadi homestay yang berkualitas dan memiliki konsep yang unik. “Homestay yang berkualitas dan memiliki konsep yang unik dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Dewi Tinalah, paparnya.

Baca Juga: Desa Wisata Tinalah Jadi Peserta Table Top Post Tour ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023

Selain membahas tentang pengembangan produk wisata dan homestay, kunjungan ini juga dilakukan untuk melakukan peninjauan fasilitas sarana prasarana toilet desa wisata yang telah diresmikan pada tanggal 22 September 2022.

Pada kesempatan tersebut, para pejabat Kemenparekraf dan Badan Otorita Borobudur melihat langsung kondisi dan kualitas fasilitas toilet yang ada di Desa Wisata Tinalah. Bapak Frans Teguh mengatakan bahwa fasilitas toilet yang baik dan bersih adalah hal yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan pengembangan desa wisata.

“Fasilitas toilet yang baik dan bersih sangat penting untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Tinalah. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa fasilitas toilet yang ada di desa wisata ini selalu dalam kondisi baik dan bersih,” ujarnya.

Selain itu, Bapak Frans Teguh juga menambahkan bahwa pengelolaan fasilitas toilet harus dilakukan secara professional dan terus menerus. “Pengelolaan fasilitas toilet harus dilakukan dengan professional dan terus menerus. Kita harus memastikan bahwa pengelolaan fasilitas toilet dilakukan secara rutin agar selalu dalam kondisi yang baik dan bersih,” jelasnya.

Baca Juga: Pelatih Desa Wisata dari Dewi Tinalah tergabung dalam Kampanye Sadar Wisata 5.0 Kemenparekraf

Dalam kunjungan ini, para pejabat Kemenparekraf dan Badan Otorita Borobudur juga memberikan saran dan masukan kepada masyarakat setempat mengenai cara menjaga dan merawat fasilitas toilet yang ada di Desa Wisata Tinalah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas fasilitas toilet yang ada dan memberikan pengalaman wisata yang lebih baik bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Tinalah.

Dengan kunjungan ini, diharapkan Desa Wisata Tinalah dapat terus berkembang dan menjadi salah satu destinasi wisata yang unggul di Indonesia. Melalui kerja sama antara pemerintah dan masyarakat setempat, pengembangan desa wisata dapat dilakukan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat setempat serta wisatawan yang berkunjung.


4 Desa Wisata Kulon Progo Raih Penghargaan Nasional

Dewi Tinalah - Kulon Progo merupakan Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mayoritas kawasan pegunungan dan pertanian dengan kearifal lokal dan budaya yang kental. Terdapat beberapa desa wisata di Kulon Progo yang telah meraih penghargaan tingkat nasional.


Desa Wisata Kulon Progo Raih Penghargaan Nasional

Penghargaan yang diraih ini tentu merupakan hasil proses panjang dari semangat masyarakat untuk mengoptimalkan potensi yang ada di desa, baik alam, sejarah, budaya, dan potensi lainnya. Desa Wisata Kulon Progo menjadi salah satu desa wisata yang telah mendapatkan penghargaan tingkat nasional. Berikut daftar desa wisata Kulon Progo yang telah mendapatkan penghargaan nasional.


Desa Wisata Tinalah

Terkenal dengan Dewi Tinalah, pada tahun 2021 Desa Wisata Tinalah di Kecamatan / Kapanewon Samigaluh mendapatkan penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia dalam 50 Besar Desa Wisata Indonesia dari Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif. Konten Kreatif dan Digitalisasi Desa Wisata Tinalah menjadi salah satu keunggulan dalam pengembangan daya tarik wisata. 


Penguatan digitalisasi membawa Dewi Tinalah menjadi satu-satunya desa wisata di Kulon Progo yang mendapatkan Anugerah Desa Wisata Indonesia. Pada tanggal 11 Oktober 2021, Dewi Tinalah secara resmi ditetapkan oleh Mas Menteri Sandiaga Uno sebagai salah satu desa wisata Terbaik Indonesia. Penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia meliputi daya tarik wisata, homestay, CHSE, toilet, souvenir, digitalisasi, konten kreatif.


Dengan penghargaan ini Dewi Tinaah akan mendapatkan pendampingan untuk pengembangan desa wisata berkelanjutan lintas sektor kementrian, seperti Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementrian Pedesaan dan Daerah Tertinggal, Kementrian Komunikasi dan Informatika, Kementrian Koperasi dan UKM.


Baca Juga: Layanan Study Banding Desa Wisata


Desa Wisata Jatimulyo

Desa Wisata yang berlokasi di Kecamatan / Kapanewon Girimulyo ini meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Berkelanjutan (2/3/2021). Penghargaan ini mengacu pada pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal, pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung, serta pelestarian lingkungan yang kemudian diintegrasikan dalam Aspek Pedoman Desa Wisata yaitu Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas, Sumber Daya Manusia, Masyarakat, Industri, Promosi dan Pemasaran.


Desa Wisata Nglinggo

Penghargaan bergengsi juga didapatkan Desa Wisata Nglinggo, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia memberikan apresiasi usaha masyarakat dalam pengelolaan Community Based Tourism (CBT) dan Homestay (5/12/2018). Desa Wisata Nglinggo  meraih juara 1 dalam kategori pengelola Community Based Tourism dan Homestay Rejo meraih juara 1 dalam kategori pengelolaan Homestay.


Desa Wisata Kalibiru

Desa Wisata Kalibiru di tahun 2017 sebagai destinasi wisata meraih penghargaan Anugerah Pesona Indonesia.  Kegiatan Anugerah Pesona Indonesia membantu dalam memberitakan dan mempromosikan berbagai obyek dan tujuan wisata di Indonesia. Penilaian dalam Anugerah Pesona Indonesia 2017 dilakukan dengan pemungutan suara. Suara yang masuk sebanyak 213.820, meningkat 4 kali lipat dari tahun sebelumnya. Kalibiru meraih juara ketiga kategori wisata Dataran Tinggi Terpopuler.


Itu tadi daftar desa wisata Kulon Progo yang telah mendapatkan penghargaan tingkat nasional. Semoga desa wisata ini menjadi inspirasi desa-desa wisata lain di Kulon Progo dan Yogyakarta untuk tetap semangat dalam pengembangan desa wisata berkelanjutan. Bagi Anda yang ingin study banding desa wisata dapat menghubungi narabubung Desa Wisata Tinalah. 

Monitoring dan Evaluasi Desa Wisata Wajib Dilakukan

Dewi Tinalah – Keberadaan desa wisata setelah melalui tahapan merintis dan pengembangan tentu perlu adanya suatu pemantauan. Pengelola Desa Wisata perlu melakukan monitoring dan evaluasi desa wisata, baik secara internal maupun eksternal. Hal ini untuk mengetahui apa saja capaian dan hal apa saja yang belum dapat direalisasikan.

monitoring-dan-evaluasi-desa-wisata-dewi-tinalah


Tujuan monitoring dan evaluasi desa wisata adalah untuk mengetahui kesesuaian rencana program kerja yang dibuat berdasarkan kebutuhan dan karakter suatu desa wisata. Lebih lanjut, kegiatan ini juga untuk mengetahui proses pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan desa wisata sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Dengan adanya monitoring dan evaluasi, desa wisata juga dapat mengetahui keberhasilan dalam pencapaian target yang telah ditentukan.

Baca Juga

Dalam kegiatan ini perlu juga sasaran monitoring dan evaluasi desa wisata agar tercapainya kesesuaian rencana program kerja serta proses pelaksanaan dan pengembangan desa wisata sehingga tercapai tingkat keberhasilan sesuai dengan target yang telah ditentukan.

Kegiatan monitoring dan evaluasi desa wisata tentu diperlukan suatu instrument evaluasi atau penilaian sebagai alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi program pengembangan suatu desa wisata. Dalam instrumen evaluasi desa wisata dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi karakterisitik desa wisata dan dijabarkan dalam indikator dari setiap penilaian desa wisata.

Lalu apa saja intrumen evaluasi desa wisata yang harus ada? Terdapat karakteristik instrument penilaian dasar yang harus ada ketika akan melakukan monitoring dan evaluasi. Instrumen tersebut perlu memuat tentang atraksi, amenitas, aksesbilitas, sumber daya manusia, mayarakat, industri, serta promosi dan pemasaran.

Di bawah ini Dewi Tinalah akan sampaikan penjelasan lengkap sesuai dengan setiap kriteria tersebut. Kriteria ini telah baku sesuai dengan Buku Panduan Desa Wisata. Berikut karakteristik monitoring dan evaluasi desa wisata beserta indikator dan penjelasan singkat dari praktik terbaik Dewi Tinalah.

Karakteristik Atraksi Desa Wisata

Untuk melakukan monitoring dan evaluasi desa wisata, indikator atraksi ini meliputi, 1. Terdapat pengingkatan inovasi / penciptaan dan pengelolaan produk wisata berbasis potensi sumber daya lokal di desa wisata, 2. Terdapat peningkatan diversivikasi produk wisata, 3. Terdapat peningkatan modifikasi / daur ulang produk wisata sesuai dengan kebutuhan pasar, 4. Terdapat peningkatan kunjungan dan kualitas wisatawan di desa wisata, 5. Terdapat peningkatan lama tinggal wisatawan di desa wisata, 6. Terdapat peningkatan pengeluaran wisatawan di desa wisata, 7 terdapat keberlanjutan even dan paket wisata.


Contoh di Desa Wisata Tinalah dari awal berdiri baru terdapat paket atraksi kegiatan camping dan kuliner. Seiring bertumbuhnya desa wisata terdapat peningkatan kegiatan atraksi susur sungai, susur gua, jelajah alam dan namap tilas sejarah, eduwisata, workshop kerajinan dan kuliner desa, atraksi seni budaya, upacara adat (Merti Bumi Tinalah, Saparan, Wiwitan, baritan) serta berbagai kegiatan adventure seperti outbound, jeep adventure, campervan dan outing untuk keluarga, komunitas, sekolah, kampus, maupun berbagai perusahaan.

Karakteristik Amenitas Desa Wisata

Pada karakteristik penilaian desa wisata di bagian amenitas ini terdapat indikator sebagai berikuti: 1. Terdapat kualitas lingkungan desa wisata (termasuk sarana prasarana lingkungan untuk mendukung kegiatan kepariwisataan), 2. Terdapat rumah penduduk yang dipakai sebagai homestay, 3. Terdapat bangunan yang dimanfaatkan sebagai sarana pariwisata yang berdasarkan tata ruang yang sudah ditetapkan, 4. Terdapat kuantitas dan kualitas toilet, 5. Terdapat pasar tradisional yang nyaman, 6. Terdapat lahan parkir yang memadahi, 7. Terdapat penanda dan petunjuk arah.

Contoh Karekteristik amenitas di Dewi Tinalah dari awal berdiri di tahun 2013 terdapat peningkatan pada sarana prasarana bangunan, rumah penduduk untuk homestay, penambahan  jumlah toilet, pengembangan lahan parkir, dan penanda petunjuk arah di lokasi dan spot kegiatan.

Karakterisitik Aksesbilitas

Desa wisata sangat perlu memperhatikan indikator aksesibilitas berupa: 1. Terdapat akses jalan yang aman dan memadai, 2. Terdapat jalan penghubung ke wilayah luar desa dalam kondisi baik, 3. Terdapat moda transportasi lokal, 4. Terdapat peningkatan kondisi jalan desa aman bagi pejalan kaki, 5. Terdapat kemudahan akses bagi penyandang disabilitas / difabel, 6. Terdapat kemudahan layanan dan sumber informasi, 7. Terdapat keterbukaan masyarakat terhadap tamu wisata.

Sebagai contoh di Dewi Tinalah, monitoring dan evaluasi aksesbilitas terdapat moda trasportasi lokal seperti ojek dan mobil untuk kegiatan berkeliling di desa wisata, dan keterbukaan masyarakat di Desa Wisata Tinalah terhadap wisatawan yang datang di Dewi Tinalah.

Karakteristik Monitoring dan Evalusi Desa Wisata - Sumber Daya Manusia di Desa Wisata

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan komponen penting dari adanya desa wisata. SDM merupakan pemangku kepentingan dan penggerak desa wisata. Dalam indikator ini perlu diperhatikan: 1. Terdapat warga masyarakat usia produktif yang cukup besar dan bermukim di desa, 2. Terdapat lulusan sekolah pariwisata, 3. Terdapat warga yang menguasai Bahasa asing, 4. Peningkatan kompetensi dan keterampilan mayarakat di desa wisata dalam bidang kepariwisataan, 5. Peningkatan kapasitas dan peran masyarakat / SDM setempat dalam inisiasi dan pelaksanaan program desa wisata, 6. Peningkatan swadaya masyarakat di desa wisata, 7. Pengingkatan penciptaan lapangan kerja di desa wisata.

Studi kasus desa wisata di Dewi Tinalah, monitoring dan evaluasi desa wisata terdapat warga masyrakat yang produktif bermukim di desa, terdapat warga yang menguasai Bahasa asing berupa Bahasa inggris, peningkatan kompetensi dan keterampilan warga setelah mengikuti berbagai sosialiasi, bimtek serta Pendidikan dan pelatihan tata Kelola desa wisata, inisiasi inovasi kegiatan di Dewi Tinalah seperti pengembangan homestay, atraksi wisata pembuatan kuliner Wingko, kripik pegagan, kreasi anyaman janur, pengembangan pemasaran desa wisata secara digital, dan semakin bertambah warga yang terlibat di desa wisata sebagai bentuk peningkatan penciptaan lapangan kerja di desa.


Karakteristik Masyarakat Desa Wisata

Desa wisata tentu tidak terlepas dari masyarakat desa itu sendiri. Dalam monitoring dan evaluasi desa wisata perlu memperhatikan indikator ini, yaitu: 1. Mempunyai atau memiliki prinsip parsitifatif dengan pelibatan aktif masyarakat lokal, 2. Terdapat mayoritas masyarakat yang memiliki presepsi positif terhadap pariwisata desa, 3. Secara dominan warga memiliki pola pikir yang terbuka dan bersahabat dengan orang luar atau wisatawan, 4. Menjadikan masyarakat menjadi akselerator bersama pemangku kepentingan mengembangkan desa wisata, 5. Masyarakat harus menjadi pusat pembangunan pariwisata desa, 6. Masyarakat menjaga dan melestarikan warisan budaya lokal, dan 7. Masyarakat mendukung nilai-nilai Pancasila.

Hasil praktik di Dewi Tinalah dalam monitoring dan evaluasi desa wisata di karekterisitik mayarakat desa, dalam perjalanan desa wisata mayarakat memiliki parsitifatif yang tinggi, masyarakat desa terlibat secara aktif dalam pengelolaan desa wisata Tinalah, kegiatan kepemanduan, penyediaan kuliner dan homestay serta berbagai kegiatan atraksi desa wisata. Masyarakat Dewi Tinalah memiliki pola pikir terbuka untuk berinteraksi dengan wisatawan. Dengan adanya desa wisata, masyarakat menjadi subjek pembanguan pariwisata desa dan semakin memberikan peran untuk menjaga dan melestarikan budaya (merti bumi tinalah, wiwitan, baritan, saparan, seni budaya dan kuliner) dengan tetap menjaga nilai-nilai Pancasila yang menjadi landasan dan falsafah berbangsa dan bernegara.

Karakteristik Sektor Industri Pariwisata

Keberadaan desa wisata tidak terlepas dari konsep usaha, dalam hal ini adalah usaha pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) yang juga masuk dalam industri pariwisata, terdapat indikator desa wisata sebagai industri, 1. Peningkatan sejumlah warga yang bergelut di sektor usaha pariwisata, 2. Peningkatan pendapatan masyarakat dari kegiatan kepariwisataan di desa wisata, 3. Peningkatan modal dalam bentuk daya tarik, produk wisata, dan fasilitas pendukung di desa wisata, 4. Terdapat pertumbuhan  (jumlah dan kualitas) usaha pariwisata yang dikelola oleh masyarakat setempat di desa wisata, 5. Terdapat pelibatan industri pariwisata dalam mendorong UMKM, CSR, dan Bapak Asuh, 6. Terdapat industri kreatif desa, 7. Terdapat kemampuan mengundang investor PMA atau PMDN.

Dari perjalanan Dewi Tinalah, dalam sektor industri pariwisata terdapat peningkatan keterlibatan warga yang bergelur di sektor pariwisata seperti menjadi pemandu wisata, penyedia homestay, kuliner dan souvenir. Masyarakat juga terlibat secara swadaya untuk melakukan pengembangan Kedai Tinalah dengan urun dana (community crowdfunding). Sektor UMKM semakin tumbuh seperti Wingko Tinalah, Ingkung Tinalah, Kripik Pegagan, Kripik Gedebog Pisang, Souvenir, dan Merchandise yang sebagai bentuk industri kreatif desa.

Karakteristik Promosi dan Pemasaran Desa Wisata

Tidak kalah penting dalam menjalankan usaha perlu adanya promosi dan pemasaran. Desa wisata tidak terlepas dari hal tersebut, dalam promosi dan pemasaran desa wisata perlu indikator, 1. Peningkatan kunjungan wisatawan di desa wisata, 2. Peningkatan lama tinggal wisatawan di desa wisata, 3. Peningkatan pangsa pasar / market share, 4. Peningkatan minat / permintaan pasar terhadap desa wisata, 5. Peningkatan pengeluaran wisatawan, 6. Peningkatan kunjungan ulang, 7. Peningkatan publikasi desa wisata.

Dewi Tinalah telah menerapkan strategi promosi dan pemasaran gerilya (Guerrilla Marketing) baik secara offline maupun online. Dari kegiatan tersebut terbukti meningkatkan kunjungan wisatawan 3x lipat di tahun 2016, dan ditahun 2017-2019 semakin bertambah (5x lipat). Dengan promosi dan pemasaran ini meningkatkan lama tinggal wisatawan di desa wisata dengan rata-rata menginap 2-3 hari. Selain itu peningkatan pangsa pasar suga semakin meningkat. Dan terdapat kunjungan ulang oleh wisatawan yang pernah datang di Dewi Tinalah. Setiap tahun pubikasi Dewi Tinalah semakin meningkat.


Strategi utama Dewi Tinalah dalam menjalankan promos dan pemasaran adalah dengan Pemasaran Online (Digital Marketing). Dewi Tinalah memanfaatkan Big Data dan Internet of Things untuk menganalisa pasar, target market, jumlah market, dan preferesni wisatawan terhadap kegiatan wisata. Dewi Tinalah memanfaatkan media sosial (Instagram, Youtube, Facebook, Pinterest, LinkedIn, WhatsApp), Web dan Landing Page, Aplikasi Mobile, Layanan Fitur Google Workspace.

Itu tadi langkah dan kriteria monitoring dan evaluasi desa wisata. Dengan kegiatan ini desa wisata akan tahu sudah sampai mana tahapan yang dicapai dan hal apa saja yang belum dilakukan. Monitoring dan evaluasi dapat juga dijadikan sebagai strategi atau rencana lanjutan pengembangan suatu desa wisata.


Strategi pengembangan desa wisata dari merintis hingga maju


Dapatkan Panduan Strategi Pengembangan Desa Wisata, praktik terbaik dari Desa Wisata Tinalah, telah berhasil melewati tahap merintis desa wisata dan sekarang menjadi desa wisata Maju. Temukan peta jalan dan duplikasi cara dari Desa Wisata Tinalah.


Bagi Anda yang ingin belajar terkait dengan proses merintis dan mengembangkan desa wisata dapat menghubungi Dewi Tinalah sebagai salah satu desa wisata terbaik Indonesia yang menerima Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Selain itu Dewi Tinalah juga terdapat program penelitian, magang dan pemberdayaan masyarakat, maupun Tri Darma Univeristas.  Hubungi Dewi Tinalah melalui tombol chat Whatsapp atau di 085729546678.

SMA Angkasa 2 Halim Perdanakusuma Selenggarakan Live In di Desa Wisata Tinalah Jogja

SMA Angkasa 2 Halim Perdanakusuma Jakarta menggelar kegiatan wisata edukasi dengan konsep live-in di Desa Wisata Tinalah pada tanggal 9-10 Januari 2023. Sebanyak 300 peserta siswa-siswi terlibat dalam kegiatan yang seru dan sarat akan nilai pendidikan ini.

sma-angkasa-2-halim-perdanakusuma-jakarta-live-in-di-desa-wisata-tinalah

Peserta wisata tidak hanya menikmati keindahan alam dan budaya di Desa Wisata Tinalah, tetapi juga terlibat langsung dalam kehidupan masyarakat setempat. Dengan menginap di homestay warga, siswa-siswi berkesempatan berinteraksi dengan pengalaman sehari-hari warga, mulai dari membuat wingko dan geblek, mengikuti kegiatan mencari rumput, hingga merawat ternak.


Download Paket Wisata di Dewi Tinalah


Salah satu kegiatan unggulan adalah pembelajaran gamelan atau krawitan, di mana siswa-siswi diajak untuk merasakan langsung kekayaan budaya Jawa. Selain itu, mereka juga terlibat dalam pembelajaran kerajinan membuat anyaman ketupat, sebuah keahlian tradisional yang terus dijaga oleh masyarakat Desa Tinalah.


Kegiatan ini tidak hanya sekadar memberikan pengalaman berharga, tetapi juga bertujuan meningkatkan life skill siswa. "Kami ingin memberikan pengalaman yang mendalam kepada para siswa, melibatkan mereka dalam kehidupan masyarakat desa, serta memberikan pemahaman lebih dalam akan kearifan lokal dan tradisi," ujar Guru Sekolah SMA Angkasa 2.


Kegiatan live-in di Desa Wisata Tinalah tidak hanya menyajikan pengalaman wisata yang unik tetapi juga membawa sejumlah manfaat penting bagi siswa-siswi SMA Angkasa 2 Halimperdanakusuma Jakarta. Banyak manfaat dari kegiatan paket wisata Jogja dengan kegiatan live ini di Dewi Tinalah.


Pengembangan Life Skill dengan Paket Wisata Live In

Keterampilan Sosial siswa siswi terbentuk dengan Interaksi langsung dengan masyarakat Desa Wisata Tinalah membantu siswa-siswi mengasah keterampilan sosial, termasuk kemampuan berkomunikasi dan kerja sama dalam lingkungan yang beragam. Membangun Kemandirian dengan Tinggal bersama warga desa dan mengikuti kegiatan sehari-hari meningkatkan kemandirian siswa-siswi dalam mengelola waktu dan tanggung jawab pribadi.


sma-angkasa-2-halim-perdanakusuma-jakarta-live-in-di-desa-wisata-tinalah-jogja


Peningkatan Kompetensi Akademis dengan Pendidikan Budaya dan Lingkungan

Pengalaman langsung di Desa Wisata Tinalah memberikan pemahaman mendalam tentang budaya lokal, sejarah, dan lingkungan, yang dapat memperkaya pengetahuan akademis siswa-siswi. Keterkaitan Pelajaran dengan Kehidupan Nyata di Dewi Tinalah yaitu Siswa-siswi dapat melihat aplikasi praktis dari konsep-konsep pelajaran dalam kehidupan sehari-hari di desa, membuat pembelajaran lebih nyata dan relevan.


Pemberdayaan Masyarakat dan Keberlanjutan

Partisipasi dalam Kegiatan Lokal di Dewi Tinalah, Siswa-siswi terlibat langsung dalam kegiatan masyarakat lokal seperti membuat wingko, geblek, dan merawat ternak, memberikan dorongan positif untuk berkontribusi pada keberlanjutan dan pelestarian tradisi lokal.


Pengembangan Kreativitas dan Seni

Kegiatan edukasi Gamelan dan Krawitan di Dewi Tinalah memberikan kesempatan siswa siswai untuk Belajar gamelan atau krawitan menggali bakat seni siswa-siswi dan memberikan apresiasi yang lebih besar terhadap seni dan budaya tradisional Indonesia.


Peningkatan Kesadaran Lingkungan

Implementasi Kegiatan Ekowisata melalui kegiatan seperti mencari rumput dan merawat ternak, siswa-siswi belajar tentang keberlanjutan dan pentingnya melestarikan lingkungan, menciptakan kesadaran lingkungan yang mendalam.


Memahami Realitas Hidup di Desa

Pengalaman Tinggal di Homestay dan Interaksi dengan Warga, Siswa siswi tinggal di homestay warga memungkinkan siswa-siswi merasakan kehidupan desa secara langsung, membuka wawasan mereka terhadap realitas hidup masyarakat desa.


Peningkatan Soft Skills

Kegiatan live in di Desa Wisata Tinalah memberikan Kemampuan Problem Solving bagi siswa siswa lalam konteks kehidupan desa, siswa-siswi dihadapkan pada tantangan yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kebijaksanaan.


Melatih Keterlibatan Sosial dengan membangun Kebermaknaan dan Kepedulian melalui kegiatan bakti sosial, siswa-siswi belajar tentang kebermaknaan memberikan dan menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat.


Bakti Sosial dalam Kegiatan Live In

Seiring dengan kegiatan live-in di Desa Wisata Tinalah, SMA Angkasa 2 Halim Perdanakusuma Jakarta turut menyelenggarakan kegiatan bakti sosial dengan menjual sembako murah dan pakaian layak pakai. Antusiasme warga Desa Wisata Tinalah terhadap kegiatan ini sangat tinggi.


Kegiatan bakti sosial ini diinisiasi sebagai bentuk kepedulian dan kontribusi positif dari siswa-siswi SMA Angkasa 2. Penjualan sembako murah dan pakaian layak pakai tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi warga desa, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi para siswa.


Manfaat Kegiatan Bakti Sosial:

Memberikan Bantuan Langsung: Penjualan sembako murah dan pakaian layak pakai memberikan bantuan langsung kepada warga desa yang membutuhkan, meningkatkan kesejahteraan mereka.


sma-angkasa-2-halim-perdanakusuma-jakarta-live-in-di-desa-wisata-tinalah-kulon-progo

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat: Dengan menjual sembako murah, kegiatan ini juga dapat memberdayakan ekonomi masyarakat Desa Wisata Tinalah, mendukung keberlanjutan pembangunan ekonomi kreatif di desa.


Pengalaman Sosial bagi Siswa: Melibatkan siswa-siswi dalam kegiatan bakti sosial memberikan mereka pengalaman langsung berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan sosial, mengajarkan nilai-nilai solidaritas dan kepedulian.


Menguatkan Hubungan Antar Komunitas: Kegiatan ini memperkuat ikatan antara siswa-siswi dan warga Desa Wisata Tinalah, menciptakan hubungan yang lebih erat dan berkesinambungan antara sekolah dan masyarakat.


Perwakilan Guru Sekolah SMA Angkasa 2 menyatakan, "Kami berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan bantuan material, tetapi juga membuka wawasan siswa-siswi terhadap realitas sosial di sekitar mereka. Ini adalah langkah kecil kami dalam mempersiapkan generasi yang peduli dan bertanggung jawab."


Keberhasilan kegiatan bakti sosial ini menjadi bagian integral dari semangat kebersamaan dan kepedulian yang turut melandasi kegiatan live-in di Desa Wisata Tinalah.


sma-angkasa-2-halim-perdanakusuma-jakarta-live-in-di-desa-wisata-tinalah-kulon-progo-outing-class

Manfaat dari kegiatan ini sangat besar, tidak hanya bagi siswa-siswi yang mendapatkan pengalaman unik, tetapi juga mendukung pengembangan potensi Desa Tinalah di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Desa Tinalah membuktikan bahwa pendekatan wisata dengan konsep live-in dapat menjadi motor penggerak pembangunan dan pemeliharaan kearifan lokal.


SMA Angkasa 2 Halim Perdanakusuma Jakarta berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan semacam ini guna memberikan dampak positif yang lebih besar bagi pendidikan serta kontribusi pembangunan di desa-desa wisata di Indonesia.


Keseluruhan, kegiatan live-in di Desa Wisata Tinalah memberikan lebih dari sekadar pengalaman wisata biasa, tetapi juga menjadi landasan bagi pembentukan karakter, pengembangan keterampilan hidup, dan pemahaman mendalam tentang kehidupan di desa.


Bagi Sekolah Anda yang mempunyai rencana untuk kegiatan Live In di Desa Wisata, dapat memilih paket live in Jogja di Desa Wisata Tinalah untuk mengembangkan Life Skill siswa siswi dan mendukung pengembangan kopetensi siswa siswa dalam ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan. Belajar dan berwisata di desa menjadi khasanah kehidupan yang penuh arti dan harapan.

Daftar 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia

Daftar 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia. Kementrain Pariwisata dan Ekonomi Kreati Ri pada tahun 2021 menyelenggaakan Anugerah Desa Wisata Indonesia. Terdapat 1831 desa wisata di Indonesia. Dalam seleksi anugerah ini dipilih dalam tiga tahap, yaitu 300 besar, 100 besar dan 50 besar.


Daftar 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia

50 Desa Wisata Terbaik ADWI ini merupakan desa wisata yang terpilih dalam berbagai kategori dari desa wisata rintisan, desa wisata berkembang, desa wisata maju, dan desa wisata mandiri. Selain itu terdapat kriteria penilaian lain yaitu desa wisata digital, souvenir, daya tarik wisata, CHSE, toilet, homestay, dan konten kreatif.


Daftar 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia - ADWI 2021

1. DESA WISATA TINALAH (DEWI TINALAH) KABUPATEN KULON PROGO DI YOGYAKARTA

Desa Wisata Tinalah merupakan desa wisata yang terletak di kawasan Sungai Tinalah dan Pegunungan Menoreh yang memiliki konsep penyatuan alam dan nilai-nilai budaya dengan slogan Pesona Alam dan Budaya. Nama Desa Wisata Tinalah diambil dari nama Sungai Tinalah. Adapun potensi alam yang dimiliki oleh Desa Wisata Tinalah antara lain Goa Sriti dan Puncak Kleco. 


Cek Info: Paket Lengkap Desa Wisata Tinalah


Selain itu di Desa Wisata Tinalah juga terdapat Rumah Sandi Negara, merupakan bangunan rumah lama yang digunakan sebagai rumah sandi pada masa agresi militer Belanda II di Yogyakarta. Rumah Sandi Negara juga masih menyimpan benda-benda yang menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, dan sekarang ini sudah berkembang menjadi Desa Wisata Edukasi yang banyak mengembangkan fitur aplikasi pembelajaran seperti terdapat solar panel dan aplikasi AI pendeteksi tanaman-tanaman yang ada di Tinalah.


2. DESA WISATA APAR KOTA PARIAMAN SUMATRA BARAT

Desa Wisata Apar adalah desa wisata yang terletak di Kota Pariaman, Sumatra Barat dengan konsep alam budaya dan kearifan lokal. 


Desa Wisata Apar menyajikan berbagai macam destinasi seperti hutan mangrove yang dilengkapi dengan tracking mangrove yang bisa memanjakan mata pengunjung untuk menikmati hutan mangrove dan dilengkapi dengan gazebo-gazebo serta menara pandang, selain itu pengunjung juga bisa melihat berbagai macam jenis mangrove dan hewan yang ada di dalam kawasan Wisata Apar. 


Selanjutnya, selain hutan mangrove di Desa Wisata Apar juga memiliki hamparan pantai yang bersih dan biru serta memiliki sunset yang indah. Selain pantai, Desa Wisata Apar juga ada konservasi penyu.


Desa Wisata Apar juga mempunyai daya tarik unik yaitu atraksi Beruk di Sekolah Tinggi Ilmu Baruak. Wisatawan bisa menikmati atraksi Beruk memetik buah kelapa tua dan muda, yang uniknya si Beruk setelah menjatuhkan kelapa muda langsung memberikan ke wisatawan yang mana wisatawan bisa menikmati kelapa muda segar langsung dari pohonnya. 


Desa Wisata Apar juga memiliki atraksi kano, dimana wisatawan bisa menelusuri hutan mangrove dengan kano. Tidak hanya itu, warga desa dapat mengolah buah mangrove menjadi minuman dan makanan yang menjadi kuliner khas desa tersebut. Kuliner khas lainnya seperti rendang dan gulai kepala ikan. Desa Wisata Apar juga menghasilkan kerajinan-kerajinan ekonomi kreatif dengan kearifan lokal, seperti sulaman dengan benang emas, dan kerajinan batang pisang. 


3. DESA WISATA SUNGAI BATANG KAB. AGAM SUMATERA BARAT

Desa wisata Sungai Batang berada di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Terletak di tepian danau Maninjau, desa ini memiliki potensi wisata Budaya dan religi. Sebagai tanah lahirnya tokoh pahlawan nasional Buya Hamka, di sini terdapat peninggalan barang-barang Buya Hamka yang masih tersimpan dan terjaga di Museum Buya Hamka. Selain itu, terdapat situs makam ulama besar bernama Syekh Muhammad Amrullah, yang juga kakek dari Buya Hamka.

 

Hal menarik lainnya dari desa wisata Sungai Batang yaitu ikan rinuak. Ikan endemik yang hanya ada di danau Maninjau ini sekilas terlihat seperti teri medan. Nyatanya sangat berbeda. Ikan Rinuak biasa diolah menjadi berbagai hidangan khas seperti, rendang rinuak dan dendeng rinuak. Desa Sungai Batang juga memiliki homestay dengan desain bangunan khas Minang yang bersih serta memberikan rasa nyaman.


4. DESA WISATA SARIBU GONJONG KAB. LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT

Desa Sarugo. Sesuai dengan namanya, Sarugo merupakan akronim dari Saribu Gonjong yang merupakan perkampungan adat dengan rumah Gonjong yang padat. Deretan rumah-rumah Gonjong terlihat seperti membentuk barisan yang rapih dan menghadap Kiblat. Selain itu dalam Bahasa Minang memiliki arti surga. 


Secara letak geografis Desa Sarugo termasuk desa terdapat di daerah perbukitan dengan hamparan sawah dan juga perkebunan yang luas. Hal tersebut sangat merepresetasikan dari arti Sarugo. Selain memiliki desa wisata adat, salah satu komoditas utama yang menjadi sumber ekonomi warga ada pada sektor perkebunan, khususnya perkebunan Jeruk Siam Gununang Omeh. 


Hampir di setiap rumah penduduk terdapat kebun jeruk yang setiap harinya dikirim untuk dipasarkan. Selain potensi alam dan budayanya, Desa Sarugo memiliki nilai histori tersendiri dimana kampung ini merupakan daerah penting pada saat PDRI (Pemerintah Darurat Indonesia), dan di Desa Sarugo masih banyak peninggalan-peninggalan sejarah dapat dijumpai. 


5. DESA WISATA NAGARI SUMPU KAB. TANAH DATAR SUMATERA BARAT

Kampuang Minang Nagari Sumpu terletak di Kecamatan Batipuah Selatan,  Tanah Datar, Sumatera Barat. Berada di sebelah utara Danau Singkarak, Kampuang Minang Nagari Sumpu merupakan desa wisata berbasis budaya dan sejarah. Di sini terdapat kurang lebih 70 rumah gadang yang beberapa diantaranya sengaja dijadikan homestay.


Selain budaya, kuliner juga jadi salah satu daya tarik yang diandalkan di Kampuang Minang Nagari Sumpu. Tidak hanya mencicipi makanan-makanan khas desa seperti rendang sumpu, rebon, singgang sumpu, dan pangek sumpu. Kampuang Minang Nagari Sumpu juga menawarkan paket wisata edukasi di mana para wisatawan dapat melihat dan belajar langsung memasak makanan tersebut. 


Kampuang Minang Nagari Sumpu juga memiliki produk kriya berupa macam-macam kerajinan pahatan kayu, serta kain khas tempat ini. Tidak hanya itu, Di Kampuang Minang Nagari Sumpu juga para wisatawan dapat menikmati keindahan alam berupa Puncak Tubia, hamparan sawah, Danau Singkarak, sungai, dan air terjun. 


6. DESA WISATA KAMPUNG BETAWI KOTA JAKARTA SELATAN DKI JAKARTA

Desa wisata perkampungan budaya Betawi yang sering dikenal dengan Setu Babakan berada di Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Memiliki potensi wisata alam dan buatan berupa wisata air di danau Setu Babakan seperti, sepeda air, perahu naga, dan memancing. Selain itu, daya tarik wisata seni dan budaya yang begitu kental dengan adanya museum betawi, juga beragam pertunjukan seni musik dan tarinya.

Ada pula paket wisata yang ditawarkan seperti, Agro Wisata (menanam alpukat, kangkung lele dalam ember). Selain itu aneka suvenir yang sangat menarik ditawarkan. Antara lain: Suvenir Kuliner : Dodol, bir pletok, kembang goyang. Suvenir Kriya : Boneka Ondel-ondel.  Suvenir Fesyen : Kaos sablon.

7. DESA WISATA UNTUNG JAWA KAB KEPULAUAN SERIBU DKI JAKARTA

Pulau Untung Jawa, yang terletak di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, dapat ditempuh dengan durasi sekitar 30 menit dari dermaga marina Ancol. Pantai di Untung Jawa dikenal dengan pemandangan pasir berwarna putih lembut yang berpadu dengan air laut berwarna hijau. Pulau Untung Jawa memiliki 220 kamar homestay yang dimiliki 51 pemilik yang dibangun masyarakat.

Pulau itu juga menyuguhkan permainan air seperti banana boat, donat boat atau snorkeling. Tidak hanya itu, Pulau Untung Jawa memiliki hutan mangrove cantik, dilengkapi keunikan Kampung Jepang yang ada di Pantai Sakura. Ada juga wisata konservasi yang ada di Pulau Rambut, wisata sejarah di Pulau Onrust, Pulau Cipir dan Pulau Kelor, serta Pulau Resort di Pulau Bidadari dan Pulau Ayer.

8. DESA WISATA CISANDE KAB. SUKABUMI JAWA BARAT

Desa Wisata Cisande atau juga disebut dengan Kampung Raden, memiliki kegiatan dengan pemanfaatan alam dan pengembangan Sumber Daya Manusia masyarakat sekitar. Atraksi yang ditawarkan di Desa Wisata Cisande antara lain adalah Wisata Edukasi, Wisata Budaya Bercocok Tanam, Adventure River Tubing, Tracking Bukit Cemara, dan juga wisatawan dapat menikmati sajian kuliner khas Sunda. Selain itu Desa Wisata Cisande juga memiliki Daya Tarik Wisata Seni dan Budaya seperti marawis pemuda Cisande, Beluk, dan yang menjadi primadona adalah Marching Band Opa Oma.

9. DESA WISATA GEGESIK KULON KAB. CIREBON JAWA BARAT

Desa Wisata Gegesik Kulon terletak di kecamatan Gegesik, kabupaten Cirebon, provinsi Jawa Barat. Desa ini memiliki luas 402 Hektar dengan jumlah penduduk sebanyak 5783 jiwa Desa Wisata gegesik kulon .memiliki potensi wisata menarik antara lain: Desa Gegesik Kulon memiliki warisan kesenian dan kebudayaan yang sangat kental dan potensial, sehingga desa ini disebut sebagai kampung seniman.

Desa Gegesik Kulon memanfaatkan warisan kesenian dan kebudayaan tersebut dengan mengeksplor wisata edukasi seni dan budaya, berpedoman pada 5 cabang seni yang ditawarkan di Desa Gegesik Kulon, diantaranya: Seni rupa: Ukiran kayu, Sungging Wayang, Ukir Topeng, Kriya Kendang, Lukisan Kaca. Seni Tari: Tari Topeng 5 Wanda (karakter) yaitu topeng panji, samba, rumiang, temenggung dan kelana. Seni Musik: Gamelan Prawa dan Pelog, Rampak Kendang. Seni Teater: Sandiwara, Dalang Wayang, Ronggeng Bugis, Berokan, Wayang Sabet. Seni Sastra: Macapat, Wangsalan.

10. DESA WISATA ALAMENDAH KAB. BANDUNG JAWA BARAT

Desa Wisata Alamendah terletak di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jaraknya hanya 1 jam 30 menit dari Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara via Tol Soroja. Desa Wisata Alamendah memiliki beragam daya tarik wisata baik alam, religi, hingga agrowisata. 

Potensi yang ada di Desa Wisata Alamendah antara lain: kawah putih, Ranca Upas, Arboretum Park Alamendah dimana wisatawan dapat melihat air terjun dan memetik stroberi sendiri langsung dari kebunnya. Ada pula paket wisata jelajah kopi, paket wisata bird watching, peternakan susu sapi, pencak silat dan masih banyak lagi.

11. DESA WISATA KOTO MASJID (KAMPUNG PATIN) KAB. KAMPAR RIAU

Desa Wisata Koto Mesjid terletak di kecamatan XIII Koto Kampar, kabupaten Kampar, provinsi Riau, memiliki potensi wisata menarik seperti Sungai Kampar, danau atau waduk buatan yang menyerupai Raja Ampat Papua. Selain itu yang menjadi potensi utama dari Desa Wisata Koto Masjid adalah Kolam Patin sehingga memiliki julukan Tiada Rumah Tanpa Kolam, hal tersebut dikarenakan hampir semua rumah yang ada di desa ini memiliki kolam ikan patin dan ikan patin tersebut diolah menjadi berbagai macam sajian kuliner seperti bakso ikan patin, siomay patin, es dawet patin, dsb.

12. DESA WISATA KAMPUNG MAJAPAHIT BEJIJONG KAB. MOJOKERTO JAWA TIMUR

Desa Wisata Kampung Majapahit Bejijong terletak di kecamatan Trowulan, kabupaten Mojokerto, provinsi Jawa Timur, memiliki 2 situs cagar budaya era Kerajaan Majapahit yaitu: Candi Brahu dan Petilasan Sitiinggil. Desa Wisata Kampung Majapahit Bejijong merupakan Ibu Kota Majapahit yang sangat kental dan potensial, memanfaatkan sejarah peninggalan Kerajaan Majapahit dan agama Buddha, yaitu Wisata religi Maha Vihara Mojopahit, Wisata religi Budha Tidur (patung Buddha terbesar di Indonesia dan terbesar ke-3 di Asia Tenggara, mengisahkan wafatnya Siddharta Gautama yang dibangun menghadap kiblat umat Buddha). 

Desa Wisata Kampung Majapahit Bejijong juga memiliki potensi berupa Wisata kuliner Pasar Rakyat Kampung Majapahit, memberdayakan warga desa khususnya ibu rumah tangga yang memproduksi telur asin asap, es ketan, ayam ungkep Kemaron, getuk Majapahit, olahan manisan buah, minuman tradisional secang yang dahulu disuguhkan untuk para Raja Majapahit. Rumah produksi batik dengan corak khas Kerajaan Majapahit, rumah produksi kriya cor kuningan, patung dari batu dan terakota atau tanah liat, serta homestay bergaya arsitektur Majapahit.

13. DESA WISATA BLEKOK , KAB. SITUBONDO JAWA TIMUR

Desa Wisata Kampung Blekok berada di Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Kampung Blekok merupakan kawasan wisata berbasis konservasi mangrove dan burung air. Kawasan ini di dominasi 60% hutan mangrove. Sehingga paket wisata yang ditawarkan seperti, edukasi pembibitan, penanaman, sampai perawatan.

Sesuai namanya Kampung Blekok. Selain hutan mangrove, desa ini juga memiliki daya tarik tersendiri yaitu burung air jenis Blekok, terdapat hingga ribuan burung air yang dapat kita lihat secara langsung di jam 5 pagi dan 5 sore. 

Selain terkenal akan mangrove dan burung air, Desa Blekok juga terkenal akan penghasil kerajinan dari kerang. Kerajinan kerang ini, sudah tersebar hingga keluar Jawa Timur.

14. DESA WISATA TAMANSARI KAB. BANYUWANGI JAWA TIMUR

Desa Wisata Tamansari Kecamatan Licin, Kab. Banyuwangi Provinsi Jawa Timur memiliki potensi wisata menarik antara lain: Kawah Ijen dengan fenomena Blue Fire yang unik, Pemandian alami Sendang Seruni, Taman Gandrung Terakota yang merupakan situs seni budaya dimana terdapat 1000 patung berwujud penari gandrung di sana. Tempat ini juga biasanya dipakai untuk perhelatan musik serta pementasan dramatari. 

Di Desa Wisata Tamansari juga terdapat paket wisata edukasi memerah susu sapi baik secara tradisional maupun modern. Adapun beberapa seni dan budaya yang terdapat di Desa Wisata Tamansari adalah Kesenian Barong, Tari Paju Gandrung, Kuntulan, Tari Sendang Seruni, Atraksi pencak silat. 

Untuk suvenir, Desa Wista Tamansari memiliki beragam pilihan yang menarik seperti kopi luwak, gula semut, nasi tampong, beragam jajanan pasar. Dapula kerajinan belerang yang jadi ciri khas Desa Wisata Tamansari, kerajinan gerabah, batik, dan lain sebagainya. 

15. DESA WISATA RANUPANI KAB. LUMAJANG JAWA TIMUR

Desa Wisata Ranupani terletak di Kabupaten Lumajang, memiliki potensi wisata menarik antara lain Danau Ranu Regulo yang letaknya berada bersebelahan dengan Danau Ranupani yang terletak di ketinggian 2100 Mdpl dengan luas 0.75 Ha. Karena letaknya yang berada di dataran tinggi gunung, di kawasan Desa Wisata Ranupani juga menghasilkan banyak hasil bumi seperti kentang, cabai, daun bawang, dan semen (semaian tanaman kol). 

Selain itu di kawasan Desa Wisata Ranupani juga masih melestarikan budaya yang selalu diturunkan dari generasi ke generasi seperti Tari Bedoyo Tirto Basworo, Baleganjur, Gamelan dan Karawitan, dan juga Godril Lumajang.

16. DESA WISATA TENGANAN PEGRINGSINGAN KAB. KARANGASEM BALI

Desa Wisata Tenganan Pegringsingan Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Untuk tiba di Desa Wisata Tenganan Pegringsingan dibutuhkan waktu kurang dari 2 jam menggunakan kendaraan roda empat dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Desa Wisata Tenganan Pegringsingan merupakan desa adat yang kental dengan budaya dan tradisinya. 

Dikenal sebagai Desa Bali Aga yang berarti desa tua. Dikelilingi alam yang indah seperti perbukitan, hutan, dan sawah dan sungai menambah pesona wisata desa. Desa Wisata Tenganan Pegringsingan terkenal dengan tradisi Perang Pandan, yaitu salah satu upacara adat yang hanya ada di tempat ini. Selain itu, di desa ini pun terdapat kerajinan tenun yaitu, Tenun Gringsing dimana tenun ini hanya ada 3 di dunia, salah satunya di Desa Wisata Tenganan Pegringsingan.

17. DESA WISATA YOBOI, KAB JAYAPURA PAPUA

Kampung Yoboi berada di distrik/kecamatan Sentani di Kabupaten Jayapura dan sering dibilang kampung yang unik karena berada diatas Danau Sentani/ terapung diatas Danau Sentani 90% bangunan berada diatas Danau Sentani.

Kampung Yoboi memiliki beberapa potensi pariwisata alam, budaya dan instagramable seperti dermaga warna-warni, teman gizi terapung, tracking hutan sagu, lapangan bola voli terapung, festival ulat sagu, gereja terapung, festival ela/berburu, tarian di atas air (Isosolo) dan lain lain. Kampung yoboi memiliki jalur trekking Pohon Sagu dengan panjang 420 meter dan luas 1.600 ha, terdapat  20 jenis sagu yang ada di hutan sagu Kampung Yoboi.

18. DESA WISATA CARANGSARI KAB. BADUNG BALI

Desa Wisata Carangsari terletak di kecamatan Petang, Kabupaten Badung, provinsi Bali dengan jarak dan waktu tempuh dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai 34 km sekitar 1- 1.5 jam. Desa Wisata Carangsari memiliki akulturasi budaya Bali dan Tionghoa serta mengedepankan konsep 3 generasi (x,y,z). Potensi wisata menarik lainnya.

Daya Tarik Wisata Alam: Sungai Ayung dan Yeh Penet, kebun kopi dan kakao. Daya tarik Buatan: RV University Triyana Carangsari, swing spot (True Bali Experience) berupa: arung jeram, flying fox, cycling, gampling.

Seni dan Budaya Kesenian: tari topeng Tugek Carangsari diciptakan dan dipopulerkan Maestro I Gusti Ngurah Widya berusia 75 tahun sudah go internasional sejak tahun 70-an (wisata edukasi tari topeng Tugek), wayang kulit Paruwe, wayang Ramoyane, Barongsai, Tarian Hanoman, Barangket, gamelan khas Bali, Barong landung (Kisah cinta Raja Bali Sri Jaya Pangus dengan Ratu Gede keturunan Tionghoa Cina). Seni Budaya: Peninggalan sejarah Puri Agung Carangsari merupakan kediaman I Gusti Ngurah Rai dan Para Agung Kesatria, Monumen I Gusti Ngurah Rai, Cagar Budaya Pura Puseh Kangin, Kampung Nyama Toko penduduk keturunan Tionghoa Cina, Gereja, Semang Tuo (petilasan keturunan Tionghoa).

Kuliner: Pod Chocolate (sudah go internasional ke Eropa), Kopi Pure Bali, Jajanan Jajulikinian dan kue tradisional Lak Lak, pisang Rai, Lempo, Madu Trigona, nasi campur Carangsari, Bubuh Carangsari

Fesyen: Kaos Carangsari The Historical Village, Kaos Runner khas Carangsari. Kriya: Bokor Carangsari yang unik dari kertas yang dibekukan oleh lem kayu (pengrajin bokor, tempat bunga, tempat tisu khas satu-satunya di Desa Carangsari dan penyandang disabilitas Ketut Tirtayasa), Lukisan (Maestro Agung Marta). Homestay modern ditengah sawah dan pepohonan hutan pemukiman desa.

Revolution University Triyana Carangsari merupakan Area Daya Tarik Wisata untuk wisatawan kaum milenial demi menjaga minat mereka untuk terus berwisata dengan mengajak mereka menjadi member. Revolution University Triyana Carangsari juga memberikan edukasi bisnis properti dan pengembangan diri untuk peduli pada pengembangan desa wisata Carangsari. Member yang sudah tergabung sebanyak 1.008 dengan target 10.000 member.

19. DESA WISATA RIGIS JAYA KAB. LAMPUNG BARAT LAMPUNG

Pekon Rigis Jaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Air Hitam Kabupaten Lampung Barat dengan luas 1.158 hektar. Nama Rigis diambil dari bahasa Semendo, yang artinya sebuah bukit yang terbakar terlihat bergerigi seperti gergaji. Awalnya wilayah ini merupakan perbukitan bambu kapur lebat yang beberapa titiknya pernah terbakar oleh pemburu hewan. Sejak itu masyarakat menyebutnya Bukit Rigis.

Desa Rigis Jaya ini sendiri merupakan pemecahan dari Pekon Gunung Terang yang 100% masyarakatnya petani kopi. Dalam perjalanannya masyarakat didukung oleh pemerintah desa dan BUMDES mengembangkan desa menjadi tempat wisata berbasis masyarakat dan kearifan lokal, sehingga dengan kekayaan alam yang ada, dalam hal ini adalah perkebunan kopi, maka dikembangkanlah sebuah objek wisata yang diberi nama Kampung Kopi, Desa Wisata Rigis Jaya. Pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan kopi sejak awal hingga akhir. Kampung Kopi ini pun diresmikan pada tahun 2018.   

Desa Wisata Rigis Jaya terletak di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat, provinsi Lampung dengan jarak dan waktu tempuh dari Bandar Udara Internasional Radin Inten II 183 km sekitar 3.5 – 4 jam. Warga Desa Rigis Jaya 90% terdiri dari suku Jawa yang sebagian besarnya adalah petani kopi dengan luas area kebun kopi 498, 34 ha, sehingga Desa Wisata Rigis sering disebut Kampung Kopi .

20. DESA WISATA EKOWISATA BURAI KAB. OGAN ILIR SUMATERA SELATAN

Desa Wisata Ekowisata Burai berada di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, memiliki potensi wisata menarik antara lain Ekowisata Ekowisata Burai yang juga berkembang memiliki program wisata air seperti memancing, budidaya ikan ramah lingkungan melalui pakan organik. Selain itu juga di Desa WIsata Ekowisata Burai terdapat home Industri anyaman purun seperti sandal jepit, tas, dll. Pada sektor kuliner hampir semua ibu-ibu membuat kemplang, pempek, dan salai ikan yang tentunya menjadi penguat perekonomian desa.

Selain dikenal dengan ekowisatanya, Desa Wisata  Warna Burai Ogan Ilir terdapat situs kubur Kyai Mahmudi yang dijadikan juga menjadi wisata religi ziarah kubur. Dalam pengembangannya, disini juga terdapat Marawis Syariful Anam, Tarian Mapek Raje, dan Tari Ayo ke Burai dan juga Tari Beume yang menceritakan tentang Desa Wisata Ekowisata Warna Burai Ogan Ilir.

21. DESA WISATA CIKOLELET KAB. SERANG BANTEN

Desa WIsata Cikolelet yang berada di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, memiliki potensi wisata alam, seni dan budaya. Letaknya yang strategis karena berdekatan dengan pantai anyer dan pantai Cinangka, desa ini juga menyimpan potensi wisata alam lainnya seperti, Curug Lawang. Selain menawarkan panorama alamnya, desa Cikolelet juga memiliki berbagai pertunjukkan seni dan budaya. Seperti tari Yalil, Macaseh, dan pencak silat.

Adapun yang menarik lainnya dari desa Cikolelet yaitu terdapat kampung KOPI (Ekonomi Kreatif). Di sinilah pusat berbagai kerajinan serta kuliner yang dijadikan buah tangan yang sering dicari wisatawan seperti, Susu kambing Etawa, telur puyuh, hasil olahan budidaya jamur, kopi, emping mlinjo, atap daun rumbia, kerajinan dari olahan sampah.

22.DESA WISATA SUKARAME KAB. PANDEGLANG BANTEN

Desa Wisata Sukarame terletak di kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, provinsi Banten dengan jarak dan waktu tempuh dari kota DKI Jakarta 150 km sekitar 2,5-3 jam. Desa Wisata Sukarame meliputi dataran rendah, pesisir pantai dan pegunungan serta diapit oleh Kawasan Taman Hutan Raya Carita, Pantai Carita dan Selat Sunda. Potensi wisata menarik lainnya, antara lain: Pantai Carita, Taman Hutan Raya Carita, Curug Putri, Curug Gendang, Cadas Ngampar, Geosite tsunami 1883, wisata edukasi konservasi alam bawah laut (Poton keramba apung, transplantasi terumbu karang, budidaya nemo) dan konservasi alam hutan (jungle trecking bird watching, burung Endemic Jawa 110 jenis, 6 jenis diantaranya langka salah satunya jenis burung Javan Banded Pitta, river tubing), banana boat dan snorkling.
 
Di desa Wisata Sukarame juga terdapat sebuah homestay Pondok Badak yang dikenal sebagai tempat penyuluhan pemberian bantuan sembako dan donasi ketika tsunami Banten tahun 2018. Keunggulan Desa Wisata Sukarame adalah konservasi alam bawah laut dimana memiliki potensi 1 meter terumbu karang yang tumbuh menghasilkan 60kg ikan karang pertahun. Manfaat dari terumbu karang dapat memecah ombak, memberikan oksigen, menghasilkan pendapatan paket edu wisata Rp 110.000/orang untuk umum dan Rp 25.000/orang untuk anak sekolahan. Dalam sehari untuk umum dapat menghasilkan minimal 5 orang wisatawan.

23. DESA WISATA REJOWINANGUN KOTA YOGYAKARTA DIY

Kampung wisata Rejowinangun merupakan sebuah kampung yang dijadikan tujuan wisata di tengah kawasan pemukiman padat penduduk di Kota Yogyakarta. Kampung ini memiliki total penduduk 12.548 jiwa dan luas wilayah 1,25 kilometer persegi. Letaknya berdampingan dengan objek wisata Gembira Loka Zoo dan dilalui oleh jalur jelajah sepeda Romansa Kota Lawas yang terkenal di Kota Yogyakarta. 

Kampung dengan slogan Rejo, Makmur, Jaya ini hanya berjarak 3 kilometer dari pusat kota (Keraton/Malioboro). Sebagai Kampung Wisata, Rejowinangun memiliki 5 klasifikasi kluster yaitu: Kerajinan, Kuliner, Herbal, Seni Budaya dan Agrowisata. Klasifikasi kluster ini tersebar dan terbagi di semua wilayah desa, serta menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Kesenian yang menjadi daya tarik utama di sini adalah Tari Edan-Edanan. Akar tarian berasal dari tarian Punakawan, namun dikembangkan kembali dengan rias wajah yang membentuk beragam ekspresi jahil. Selain Tarian Edan-Edanan ada berbagai kesenian lain seperti jathilan, bergodo, gejok lesung dan payang pendek.

24. DESA WISATA DEWI SAMBI KAB. SLEMAN DIY

Desa Wisata Dewi Sambi (Tebing Breksi), memiliki potensi wisata menarik yaitu yang menjadi potensi utama adalah Tebing Breksi yang terletak di ketinggian kurang lebih 397 m dari permukaan laut. Tebing Breksi memiliki banyak daya tarik, antara lain memiliki Panggung Terbuka (Amphitheater), Relief Wayang, Patung Semar, Patung Naga dan Watu Tapak Camp Hill. 

Dalam hal seni dan budaya masyarakat Desa Wisata Dewi Sambi juga membuat tarian kreasi yaitu Tari Prabata Siwi, Tari Sintren, Angklung Kreatif Taman Breksi, Jathilan, Ketoprak, dan Karawitan. Di sekitar Desa Wisata Dewi Sambi juga terdapat beberapa situs candi yang menjadi tujuan para wisatawan yaitu Watu Tapak, Candi Ijo, Candi Barong, dan juga Situs Arca Gupolo.

25. DESA WISATA SANGIRAN KAB. SRAGEN JAWA TENGAH

Desa wisata Sangiran terletak di Desa Krikilan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Jarak tempuh yang diperlukan untuk tiba di desa wisata Sangiran sekitar 35 menit dari Bandara Internasional Adi Soemarmo dan sejauh 547.4 km dari Kota Jakarta. Desa Krikilan ini masuk ke dalam Daerah Cagar Budaya Sangiran dan telah ditetapkan sebagai World Culture Heritage oleh UNESCO pada 1996. Desa ini merupakan situs arkeologi di Jawa yang dianggap penting oleh dunia. 

26. DESA WISATA KARANGANYAR KAB. MAGELANG JAWA TENGAH

Desa wisata Karanganyar berada di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Terkenal sebagai centra gerabah, desa ini memiliki potensi wisata lainnya seperti seni dan budaya. Berjarak tidak  jauh dari candi Borobudur, hanya sekitar 10 menit saja. Desa Karanganyar dikelilingi panorama alam sangat indah. Terdapat spot sunrise yang selalu dicari oleh wisatawan. 

Berbagai transportasi ditawarkan untuk melihat-lihat sekeliling desa seperti Skuter, Mobil VW, dan masih banyak lainnya. Di desa Karanganyar kita dapat mencoba memetik pepaya langsung dari kebun, memetik anggur, juga ke rumah kelinci. Pertunjukkan seni dan budaya pun begitu menarik untuk dilihat seperti tari Kubro Ponco Siswo dan Tari Topeng Ireng yang diadaptasi dari budaya dayak.

Selain menuangkan imajinasi dalam sebidang gerabah (tanah liat), ada pun kerajinan dari bambu yang bisa di dapatkan dari desa Karanganyar. Serta kuliner khas seperti Kopi ndugal dan berbagai olahan keripik dari ampas tahu menjadi kuliner khas yang harus dicoba.

27. DESA WISATA KAKILANGIT MANGUNAN KAB. BANTUL DIY

Desa Wisata Kakilangit Mangunan terletak di kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan jarak dan waktu tempuh dari Bandar Udara Internasional Adisucipto yaitu 25.9 km atau sekitar 47-50 menit.  Nama Kaki Langit memiliki makna dan filosofi yang sangat mendalam sebagai sebuah tujuan untuk pemberdayaan masyarakat terutama di bidang kepariwisataan. 

Nama Kaki Langit merupakan penggabungan dua kata yaitu Kaki dan Langit. Secara filosofi Kaki mengandung arti alat untuk bergerak dan seberat apapun beban yang ditanggung maka Kaki harus tetap melangkah. Sedangkan Langit merupakan tempat yang tidak terbatas tentang luas dan jaraknya, sehingga Kakilangit memiliki makna bahwa Desa Wisata Kakilangit harus mampu menggerakan masyarakat untuk mencapai tujuan tanpa batas ruang dan waktu, tujuan yang dimaksud adalah menciptakan peluang baru yang merupakan sumber pendapatan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan untuk mencapai kesejahteraan.

28. DESA WISATA SUMBERBULU KAB. KARANGANYAR JAWA TENGAH

Desa wisata Sumberbulu terletak di Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mengusung wisata berbasis kearifan lokal. Nama Sumberbulu berasal dari sebuah sendang (mata air) bulu. Dikelilingi hamparan sawah yang begitu luas, desa Sumberbulu memiliki beragam paket wisata.

Wisata Ethnic : Melihat berbagai pertunjukan kesenian seperti tari reog, lesung, jatilan. Wisata Adventure : Berkeliling menggunakan jeep ataupun berkemah di area camp ground. Wisata Experience : Cooking class membuat jamu juga getuk dari singkong, serta melihat proses bio gas dari kotoran sapi.

Menariknya lagi, desa Sumberbulu memiliki pasar Bedhol Rantang yang menjajakan kuliner khas juga beberapa cinderamata lainnya. Pasar ini dapat ditemui di acara-acara khusus. Di desa Sumberbulu juga terdapat 48 homestay yang bersih, nyaman, dan siap menyambut wisatawan yang datang.

29. DESA WISATA PANDANREJO KAB. PURWOREJO JAWA TENGAH

Desa Wisata Pandanrejo terletak di kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah dengan jarak dan waktu tempuh dari Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang yaitu 138 km atau sekitar 3 Jam 13 Menit. Desa Pandanrejo memiliki potensi wisata berupa Kambing Etawa khas Kaligesing dan sudah menjadi sentra kambing etawa di Pulau Jawa sejak tahun 1920 pada masa kolinal Belanda sampai saat ini. 

Kambing Etawa milik warga desa  Pandanrejo dikenal memiliki kualitas terbaik, hal itu terbukti dari  penawaran nilai jual Kambing Etawa Kaligesing yang mencapai Rp. 500 juta. Ciri khas kambing Etawa juga terealisasi dalam bentuk kesenian tarian Incling Wedus yang menjadi daya tarik desa Pandanrejo sejak tahun 1930an, karena hanya di desa inilah pengunjung bisa menikmati suguhan tarian Kuda Lumping dengan variasi kostum penari yang menyerupai Kambing Etawa yang khas dengan warna hitamnya. 

Tarian Incling Wedus ini merupakan contoh bahwa pelestarian kesenian dan kolaborasi terhadap warisan budaya kolonial Belanda masih dilestarikan hingga saat ini oleh para milenial desa Pandanrejo. Dari kolonial ke milenial.

30. DESA WISATA SANANKERTO KAB. MALANG JAWA TIMUR

Desa Wisata Sanankerto merupakan desa wisata yang terletak di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Adapun potensi yang dimiliki oleh Desa Wisata Sanankerto adalah Boon Pring. Selain itu Desa Wisata Sanankerto memiliki potensi wisata yang beragam. Desa Rejowinangun membagi pemusatan potensi wisata dalam beberapa klister antara lain adalah: Kampung Nenem, dimana kampung in imenjadi sentra budidaya tanaman sayuran maupun tanaman hias. Disini juga terdapat homestay yang terdapat gallery barang kuno.

Kampung Budaya 89, merupakan pusat kegiatan kesenian dan juga sentra UMKM. Karena terdapat rumah produksi aneka kripik dan juga pembuatan batik tulis khas Boon Pring. Kampung Rolas, dimana terdapat tempat pembudidayaan ikan koi dan nila. Selain itu juga terdapat sawah yang juga menjadi tempat pembudidayaan ikan koi dan nila. Kampung Dolanan, dikarenakan disini terdapat banyak anak kecil maka dari itu wilayah ini dijadikan sentra dolanan tempo dulu seperti egrang, gangsing, gobak sodor, dll. Selain itu juga untuk tetap melesatarikan dolanan tempo dulu dan juga mempererat interaksi anak dengan sesama.

31. DESA WISATA CIKAKAK KAB. BANYUMAS JAWA TENGAH

Desa wisata Cikakak yang berada di Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terkenal akan kera ekor panjang. Hal ini tergambar dari ikon desa yaitu Kera. Nuansa budayanya yang begitu kental terasa karena adanya Masjid Saka Tunggal, masjid tertua se jawa tengah yang sudah berdiri tahun 1288M, 2 abad sebelum Wali Songo.
Selain Masjid Saka Tunggal, ada juga makam Kiai Mustolih seorang tokoh penyebar Islam sekaligus pendiri masjid Saka Tunggal, yang hingga kini masih sering dikunjungi wisatawan.

Tidak jauh dari Masjid Saka Tunggal dan Makam Kiai Mustolih, terdapat hutan habitat kera ekor panjang. Jumlahnya yang sangat banyak hingga ratusan, sering menarik perhatian orang yang datang. Ada pun tradisi yang masih berjalan hingga saat ini yaitu tradisi Rewanda Boejana, yaitu memberi makanan kera berupa buah dan sayur yang dibentuk menjadi sebuah gunungan dan diarak sebelumnya. Selain itu, Desa Cikakak memiliki aktifitas rutin setiap minggunya yaitu membuat pasar Antap yang menjajakan beraneka kuliner khas di area curug antap. Selain dapat menikmati kuliner khas, wisatawan dapat menikmati pemandangan curug antap.

32. DESA WISATA LIYA TOGO KAB. WAKATOBI SULAWESI TENGGARA

Desa wisata Liya Togo berada di Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Desa Liya Togo memiliki potensi desa berbasis budaya. Desa ini masih menyimpan berbagai situs peninggalan sejarah di jaman Kesultanan Buton.

Kesultanan Buton adalah kerajaan bercorak Islam pertama di Indonesia yang berada di Sulawesi Tenggara. Berdirinya kerajaan Buton tidak lepas dari peranan orang-orang Melayu di abad - 13M. Beberapa peninggalan yang ada di Desa Liya Togo.

Benteng Liya Togo adalah salah satu tempat cagar budaya Dunia. Dahulu tempat ini bertujuan sebagai benteng pertahanan dan untuk menghalau serangan musuh dari arah timur. Masjid Keraton Liya / Masjid Mubarak Liya, masuk di dalam kawasan benteng Liya. Masjid ini adalah masjid tertua ke-2 di Sulawesi Tenggara. Dibangun pada era kesultanan Buton tahun 1546M atau sekitar abad XX. Baluara, mahakarya arsitektur tradisional yang masih tampak keasliannya hingga saat ini.

33. DESA WISATA SAUNG CIBURIAL KAB. GARUT JAWA BARAT

Desa wisata Saung Ciburial terletak di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Desa wisata yang baru mulai merintis di tahun 2010 ini memiliki tag line “Berbagi Cerita Dalam Nuansa Desa”. Memiliki potensi wisata alam dan budaya, Desa wisata Saung Ciburial, mengajak para pengunjung untuk mengenal lebih dekat kearifan lokal yang ada serta membangun kenangan nostalgia.

Memiliki potensi wisata alam dan budaya, desa Saung Ciburial terkenal akan budayanya yaitu atraksi ketangkasan domba Garut. Dengan tanduknyanya yang indah dan bulu domba yang sangat dirawat. Wisatawan juga dapat berkunjung ke kandang domba yang sangat terjaga kebersihannya serta melihat ataupun mencoba memandikan domba Garut secara langsung. 

Adapun atraksi lain dari kelompok pencak silat Gajah Putih Mega Paksi Pusaka. Serta Atraksi kebudayaan Kabaruleum yang dibawakan oleh sekelompok anak-anak yang akan memperlihatkan serta mengajak kita untuk ikut memainkan permainan tradisional yang masih dilestarikan hingga saat ini. 

34. DESA WISATA SERANG KAB. BLITAR JAWA TIMUR

Desa Wisata Serang terletak di kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur dengan jarak dan waktu tempuh dari Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya yaitu 179km atau sekitar 4 Jam 7 Menit. Secara geografis Desa Wisata Serang  berada di perbukitan kars  dan pesisir pantai, Pantai Serang menjadi daya tarik utama serta Ikon wisata Blitar. 

Dalam gugusan pantai Serang terdapat Pantai Serit  dengan khas batuan yang berwarna-warni dan laguna sepanjang 1.5 Km serta Pantai Maesan yang terletak di sebelah tenggara Pantai Serang pantai ini tempat untuk pendaratan perahu nelayan.

35. DESA WISATA DETUSOKO BARAT KAB. ENDE NTT

Detusoko adalah salah satu Desa di bawah Penyangga Danau Kelimutu, Detusoko Ecotourism merupakan Desa wisata yang menyuguhkan wisata alam dan Budaya, topografi yang berbukit, lembah yang subur dibaluti oleh keindahan alam nan hijau ini terletak hanya 33 km dari Kota Ende. 45 menit dari Bandara Ende, berada tepat di jalur jalan utama Trans Flores. Berada pada ketinggian 800 mdpl, Detusoko hadirkan pesona alam yang dengan topografi yang indah, areal persawahan terasering, dipagari perbukitan hijau, dihiasi berbagai tanaman pertanian dan perkebunan. 

Ada aneka atraksi wisata yang bisa dinikmati ketika berkunjung ke Detusoko, menyajikan wisata agro seperti susur sawah, explore kopi Detusoko, air panas, jembatan Kali Loworia yang berada di tengah tengah persawahan, kampung adat Suku Rini, treking uap Panas, wisata kuliner dengan menikmati suguhan aneka menu lokal di Cafe Lepalio, wisata edukasi dan aneka suguhan tarian Adat yang dikelola oleh Pokdarwis Niraneni Desa Detusoko Batat melalui Sanggar Daudole. Tidak lupa sbg oleh oleh bisa berbelanja di Toko oleh oleh Bumdes Au Wula.

Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 Usung Tema Pariwisata Hijau Berkelas Dunia

Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) sudah diselenggarakan 3 tahun berturut-turut dari tahun 2021-2023. Tahun 2024 ini, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menyelenggarakan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 dengan tema Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia. 

Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 Usung Tema Pariwisata Hijau Berkelas Dunia


ADWI sebagai media pembelajaran, memberi motivasi dan inspirasi bagi desa di Indonesia untuk menggali dan mengidentifikasi potensi lokal hingga mendorong kualitas kesejahteraan masyarakat melalui desa wisata salah satu penggerak ekonomi daerah yang berkelanjutan.


Hal ini menjadi komitmen bersama untuk membangun Indonesa kedepand engan tekad yang kuat dan kemampuan tanpa batas. Bekerja lebih keras cerdas tuntas dan dengan hati yang iklas mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif dengan potensi desa wisata yang Keindahan alam bangsa yang masyhur, Adat, Budaya, Kreatifitas Masyarakat Desa dan beragam Karya abadi Warisan Leluhur.


Dengan ADWI ini diharapkan Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing, Berkelanjutan, dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Menjadikan Indonesia tujuan wisata dunia.


Membangun Indonesia Dari Desa Wisata

Inovasi dan adaptasi masyarakat desa membuka ruang untuk berkarya, menciptakan lapangan kerja serta mempersiapkan desa wisata lebih mendunia melalui pariwisata dan ekonomi kreatif. Menyajikan pilihan bagi wisatawan untuk menikmati alam terbuka, sembari merasakan pengalaman berwisata di tengah kehidupan masyarakat pedesaan.


Ada tiga hal penting nantinya desa wisata mengikuti ADWI 2024, yaitu desa wisata dapat menaikkan kualitas desa wisata ke tingkat nasional dan dunia, mempromosikan desa wisata ke segala penjuru dunia, serta memotivasi desa wisata lainnya untuk berkembang.


Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) memberikan wadah bagi para pengelolah desa untuk dapat meningkatkan kualitas desa utamanya dalam hal promosi pariwisata sehingga dapat lebih dikenal oleh kalangan luas. Selain itu, pengelola desa juga akan mendapatkan pendampingan intensif oleh Kemenparekraf dalam upaya memajukan pariwisata di desa wisata.


Klasifikasi Desa Wisata

Dalam penyelenggaran ADWI 2024 ini terdapat klasifikasi desa wisata yang menjadi penilaian dari desa wisata rintisa, berkembang, maju dan mandiri. Seperti apa kriteria klasifikasi tersebut? Berikut penjelasannya


  • Desa wisata rintisan: Desa wisata yang baru mulai beroperasi dan masih dalam lingkup yang terbatas.
  • Desa wisata berkembang:Menunjukkan desa wisata yang telah stabil dan memiliki kepengurusan yang jelas.
  • Desa wisata maju: Memiliki peran aktif terhadap perkembangan ekonomi warga desa dan sekitarnya.
  • Desa wisata mandiri: Klasifikasi ketika desa wisata sudah memiliki pengunjung dari lingkup yang lebih luas.


Kategori Penilaian ADWI 2024

Seperti tahun-tahin sebelumnya, ADWI 2024 ini terdapa beberapa klasifikasi penilaian, yaitu daya tarik wisata, amenitas, digital, kelembangaan dan SDM, serta resiliensi. Daya tarik alam merupakan potensi utama desa wisata yang memiliki keunikan, keautentikan, dan kreativitas yang menjadi Daya Tarik Wisata berupa produk wisata (wisata alam, buatan, budaya) & produk ekonomi kreatif (kriya, kuliner, fesyen).


Pada ADWI 2024 terdapat penggabungan kategori dari aspek penilaian yang saling berkaitan, yang semula 7 kategori, diringkas menjadi 5 kategori dengan kesesuaian indikator-indikator penilaian.

Penilaian amenitas meliputi peningkatan standar kualitas amenitas pariwisata dengan standar CHSE melalui fasilitas homestay, toilet, serta fasilitas penungjang pariwisata lainnya (restoran, tempat ibadah, dan parkir) untuk pemenuhan sarana dan prasarana kenyamanan Wisatawan.


Kategori penlilaian digital, yaitu desa wisata dapat melakukan akselerasi transformasi digital melalui pelayanan infrastruktur dan menciptakan konten kreatif sebagai sarana promosi desa wisata melalui media digital.


Klasifikasi penilaian Kelembagaan & SDM terkait pemberdayaan SDM di Desa Wisata untuk meningkatkan lapangan kerja, dampak ekonomi, serta mendukung kesetaraan gender dalam pelibatan SDM di Desa Wisata.


Sedangkan penilaian resiliensi berkaitan dengan pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan dengan memperhatikan isu lingkungan serta memiliki manajemen risiko.


Semua desa wisata yang terdaftar keanggotaan di JADESTA secara automatis menjadi peserta ADWI 2024. Penilaian menggunakan Treathment yang berbeda antara desa wisata pemenang dan non pemenang yang menjadi kewenangan Kemenparekraf, semua Desa Wisata memiliki peluang dan kesempatan yang sama menjadi yang terbaik di ADWI 2024.


Indikator Penlilaian Kategori Penilaian ADWI 2024

Indikator Daya Tarik Wisata

Produk Wisata

1. Memilki potensi daya tarik wisata (alam/budaya/kreatif) yang unik dan otentik

2. Mampu mengembangkan inovasi dan diversifikasi produk wisata

3. Mendukung konservasi dan nilai kearifan lokal

4. Memiliki paket wisata yang terintegrasi


Produk Ekraf

1. Ketersediaan produk ekonomi kreatif (kriya, kuliner dan fesyen) sebagai suvenir yang menggunakan material lokal dan diproduksi oleh masyarakat setempat

2. Desain produk memiliki ciri khas berbasis pada kearifan lokal setempat

3. Produksi dan pengemasan memenuhi standar kualitas



Kriteria Penilaian Amenitas

Homestay

1. Memiliki bangunan dengan pencahayaan dan sirkulasi yang baik

2. Memiliki kamar tidur dengan kelengkapan yang bersih dan terawat

3. Memiliki kamar mandi dengan perlengkapan mandi, air bersih dan sistem pembuangan

4. Memiliki dapur yang bersih dan terawat dengan peralatan dapur

5. Memiliki pelayanan dengan kearifan lokal

6. Memiliki standar pelayanan minimum: (a) perlengkapan: papan nama, buku tamu, ketersediaan air minum, perlengkapan P3K (b) penyediaan sarapan pagi dan (c) terjadi interaksi antara pengunjung dan pemilik homestay


Toilet

1. Memiliki toilet yang berfungsi, bersih dan terawat, dilengkapi dengan penerangan yang baik dan signage

2. Memiliki kloset duduk/jongkok dan urinoir, dengan ketersediaan air dan perlengkapannya (gayung, bidet, sabun, tisu dan tempat sampah)

3. Memiliki tempat cuci tangan, dengan ketersediaan air dan perlengkapannya (sabun, tisu dan tempat sampah)


Fasilitas Pendukung

1. Memiliki tempat ibadah

2. Memiliki tempat makan (warung/restoran)

3. Memiliki tempat parkir


Kriteria Penilaian Digital

Digital

1. Memiliki jaringan internet yang kuat dan WIFI

2. Memiliki sistem pencatatan secara digital (keuangan, pengunjung)

3. Terintegrasi dengan online travel agent atau e-commerce


Kreatif

1. Memiliki pengelolaan situs dan media sosial

2. Memiliki informasi desa wisata yang akurat dan berkualitas

3. Memiliki nilai konten yang kreatif dan menarik bernilai kearifan lokal


Kriteria Penilaian Kelembagaan dan SDM

Kelembagaan

1. Memiliki struktur organisasi pengelola desa wisata (Pokdarwis, Koperasi atau BUMDes)

2. Memiliki legalitas desa wisata (SK Desa Wisata)

3. Memiliki program kerja atau rencana pengembangan desa wisata


SDM

1. Menciptakan lapangan kerja di sektor pariwisata

2. Memiliki SDM yang memiliki kompetensi dan keterampilan dalam pendukung pengelolaan Desa Wisata

3. Mendukung kesetaraan gender di bidang pariwisata

4. Meningkatkan perekonomian desa


Kriteria Penilaian Resiliensi

Unit Pengelolaan Sampah

1. Memilki tempat sampah terpilah

2. Memiliki Unit Pengelolaan Sampah (UPS) (kelompok pengelola sampah)

3. Memiliki program pengelolaan sampah (berupa sosialisasi/edukasi/pelatihan/signage tentang pengelolaan sampah)

4. Memiliki Bank Sampah


Manajemen Resiko Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan

1. Memiliki jalur dan rambu evakuasi

2. Memiliki sarana prasarana mendukung keselamatan wisatawan (alat komunikasi darurat, APAR, kotak P3K, life jacket, dll)

3. Memiliki profilling resiko dari aktivitas wisata serta rencana antisipasi

4. Memiliki program terkait manajemen resiko keselamatan dan kesehatan yang sudah diinisasi baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah , pemerintah desa maupun pihak swasta.

Syarat dan Ketentuan Pelaksanaan ADWI 2024

Beberapa syarat dan ketentuan pelaksanaan ADWI 2024

  1. Lokasi desa berada di wilayah Republik Indonesia
  2. Peseta wajib menjadi bagian dari keanggotaan di JADESTA
  3. Peserta pendaftar diwakili oleh pengelola desa dan didampingi langsung oleh Dinas Pariwisata Daerah (provinsi dan kota/kabupaten). Peserta wajib melampirkan surat keputusan Bupati (SK-Desa Wisata)
  4. Peserta wajib melengkapi semua informasi potensi, atraksi, paket, fasilitas dan prestasi desa wisata pada konten yang ada di sistem Jadesta dengen mengunggah foto, video dan desciption Desa Wisata
  5. Jika lolos ketahap selanjutnya peserta wajib melengkapi berupa materi presentasi, foto dan mengunggah video profil sesuai dengan kriteria kontes yang diikuti pada fase bimbingan teknis dan workshop
  6. Penilaian berdasarkan 5 kategori, meliputi: Daya Tarik Desa Wisata, Amenitas, Digital, Kelembahaan & SDM, Resiliensi
  7. Pendaftaran peserta dimulai pada tanggal 9 Maret - 31 Maret 2024
  8. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat


Anugerah Desa Wisata Indonesia  menjadi program berkelanjutan yang diusung oleh Kemenparekraf. Menjadi kan kesempatan desa-desa di Indonesia untuk bertumbuh melalui desa wisata. Daftarkan desa Anda untuk dapat menjadi bagian dari perjalanan desa wisata di Indonesia.

Kelas Digital Marketing Kelas Digital Marketing