Dalam upaya untuk terus meningkatkan kapasitas pengelolaan wisata berbasis digital, Dinas Pariwisata Kota Batu bekerja sama dengan pelaku wisata setempat melakukan kegiatan studi banding di Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah), Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta pada tanggal 17 September 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa pelaku wisata di Kota Batu dengan tujuan mempelajari praktik terbaik digitalisasi wisata yang telah diimplementasikan oleh Dewi Tinalah, sebagai salah satu desa wisata terkemuka di Indonesia dalam hal penerapan teknologi digital.
Desa Wisata Tinalah dikenal tidak hanya karena keindahan alam dan keanekaragaman budaya yang ditawarkan, tetapi juga karena inovasinya dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam sistem pengelolaan pariwisatanya. Sejak beberapa tahun terakhir, Dewi Tinalah telah menunjukkan perkembangan pesat dengan memanfaatkan berbagai teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan daya tarik wisatanya.
Baca Juga: BPN Kabupaten Solok Sumatera Barat Melakukan Studi Desa Wisata di Dewi Tinalah
Baca Juga: BPN Kabupaten Solok Sumatera Barat Melakukan Studi Desa Wisata di Dewi Tinalah
Dalam kesempatan ini, Galuh Alif Fahmi Rizki, sebagai narasumber sekaligus pengelola Desa Wisata Tinalah, memberikan pemaparan komprehensif mengenai pentingnya penerapan digitalisasi dalam pengelolaan desa wisata. "Digitalisasi bukan lagi pilihan, tetapi keharusan bagi pengelola desa wisata agar dapat bersaing di era globalisasi dan menjawab kebutuhan wisatawan yang semakin dinamis," ungkapnya.
Manfaat Digitalisasi dalam Pengelolaan Desa Wisata
Galuh Alif Fahmi Rizki menjelaskan bahwa ada beberapa aspek krusial dalam pengelolaan desa wisata berbasis digital yang dapat memberikan dampak signifikan, baik bagi pengelola, masyarakat lokal, maupun para wisatawan. Berikut adalah beberapa materi utama yang disampaikan dan manfaat yang dihasilkan dari digitalisasi dalam pengelolaan desa wisata:
1. Literasi Digital Masyarakat
Salah satu pilar utama dalam digitalisasi desa wisata adalah literasi digital masyarakat. Di Dewi Tinalah, literasi digital masyarakat desa telah dikembangkan agar setiap individu memahami manfaat teknologi, mulai dari penggunaan media sosial hingga pengelolaan data digital. "Ketika masyarakat desa sudah melek digital, mereka dapat ikut serta dalam promosi, pengelolaan, hingga penyebaran informasi mengenai desa wisata. Ini bukan hanya tugas pengelola, tetapi juga kolaborasi masyarakat," ujar Galuh.
2. Pengelolaan Data Digital
Desa Wisata Tinalah telah menerapkan sistem pengelolaan data digital untuk memantau jumlah pengunjung, preferensi wisatawan, dan tren wisata terbaru. Dengan data yang dikelola secara digital, Dewi Tinalah mampu membuat keputusan yang lebih tepat sasaran dan efisien dalam mengembangkan potensi wisata. Sistem ini juga mempermudah pelaporan kepada pihak terkait seperti pemerintah dan mitra bisnis, sehingga kerjasama lebih lancar.
3. Pusat Informasi Digital
Salah satu inovasi penting yang diterapkan di Dewi Tinalah adalah adanya pusat informasi digital yang dapat diakses oleh wisatawan secara online. Pusat informasi ini mencakup informasi lengkap tentang atraksi wisata, akomodasi, kuliner, dan paket wisata yang ditawarkan. Wisatawan dapat melakukan perencanaan perjalanan secara lebih baik dan tepat waktu melalui platform ini, sehingga meningkatkan pengalaman berwisata mereka.
4. Pembayaran Digital
Salah satu tantangan yang sering dihadapi desa wisata di daerah terpencil adalah masalah pembayaran. Dewi Tinalah telah mengatasi hal ini dengan mengintegrasikan sistem pembayaran digital melalui aplikasi dompet elektronik dan QRIS. Hal ini memberikan kemudahan bagi wisatawan dalam melakukan transaksi, sekaligus mendukung inklusi keuangan bagi masyarakat desa. "Dengan pembayaran digital, transaksi menjadi lebih transparan dan aman," jelas Galuh.
5. Komunikasi Melalui Media Sosial
Dalam era modern, media sosial menjadi salah satu alat promosi yang sangat efektif. Dewi Tinalah telah memanfaatkan platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk mempromosikan keindahan dan aktivitas wisata yang ada. Galuh menjelaskan bahwa pengelola desa wisata harus mampu menjadi content creator yang kreatif dan menarik agar dapat bersaing di dunia digital yang sangat dinamis. "Desa wisata saat ini bukan hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga pusat kreatif yang dapat menciptakan konten-konten menarik bagi para pengunjung," tambahnya.
6. Keamanan Cyber
Digitalisasi membawa banyak manfaat, namun juga harus diimbangi dengan keamanan cyber. Galuh menekankan pentingnya menjaga keamanan data baik bagi pengelola maupun pengunjung. Sistem keamanan digital yang diterapkan di Dewi Tinalah mampu melindungi transaksi digital, data pengunjung, serta mencegah ancaman cyber yang mungkin terjadi.
Desa Wisata Sebagai Content Creator
Salah satu poin menarik yang diangkat dalam sesi pemaparan adalah pentingnya desa wisata menjadi content creator. Menurut Galuh, pengelola desa wisata harus mampu menghasilkan konten yang relevan dan menarik untuk menarik perhatian wisatawan. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan potensi lokal, seperti budaya, keindahan alam, dan keunikan desa. Konten yang autentik dan menarik dapat mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung.
Baca Juga: Pelatihan Digitalisasi Desa Wisata Se-Yogyakarta di Dewi Tinalah
Baca Juga: Pelatihan Digitalisasi Desa Wisata Se-Yogyakarta di Dewi Tinalah
"Desa Wisata Tinalah terus mendorong masyarakat dan pengelola untuk menjadi kreator konten di media sosial. Ini sangat penting agar pesan-pesan positif tentang pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan dapat tersebar lebih luas," ujar Galuh.
Manfaat Studi Tiru Bagi Pelaku Wisata Kota Batu
Studi banding ini memberikan banyak manfaat bagi peserta, terutama dalam memahami langkah-langkah konkret yang dapat diterapkan untuk digitalisasi desa wisata di wilayah mereka. Melalui studi tiru di Dewi Tinalah, pelaku wisata di Kota Batu dapat mengembangkan strategi digitalisasi yang sesuai dengan karakteristik dan potensi wilayah mereka, serta belajar dari pengalaman sukses Dewi Tinalah dalam memanfaatkan teknologi digital untuk memajukan pariwisata.
Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak desa wisata di Indonesia untuk berinovasi dan bertransformasi menuju era digital. Bagi desa wisata lain yang ingin belajar mengenai pengelolaan desa wisata berbasis digital, Desa Wisata Tinalah siap menjadi mitra dalam memberikan pelatihan dan pendampingan. Mari bersama-sama kita dorong pariwisata berbasis masyarakat yang inovatif dan berkelanjutan di Indonesia.
Punya rencana belajar pengembangan desa wisata? Dewi Tinalah memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk berkunjung dan belajar melalui paket studi Desa Wisata Tinalah. Dapatkan pengalaman seru dan praktik terbaik dari pengelolaan desa wisata Tinalah. Hubungi WA 085729546678.
Punya rencana belajar pengembangan desa wisata? Dewi Tinalah memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk berkunjung dan belajar melalui paket studi Desa Wisata Tinalah. Dapatkan pengalaman seru dan praktik terbaik dari pengelolaan desa wisata Tinalah. Hubungi WA 085729546678.