Kulon Progo, Yogyakarta – Universitas AKPRIND Indonesia bersama STIPRAM Yogyakarta resmi melaksanakan Serah Terima Hasil Program Kosabangsa Tahun 2025 serta Penandatanganan Prasasti Program Kosabangsa di Kalurahan Purwoharjo, Samigaluh, Kulon Progo. Acara berlangsung pada Sabtu (15/11) di Gedung Kalurahan Purwoharjo dan dihadiri langsung oleh Bupati Kulon Progo, Dr. R. Agung Setyawan, S.T., M.Sc., M.M. beserta jajaran pejabat daerah terkait. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kapasitas desa melalui inovasi teknologi. Kehadiran para pemangku kepentingan menandai dukungan yang kuat terhadap pengembangan Purwoharjo sebagai kawasan ekowisata yang berkelanjutan.
Program Kosabangsa 2025 mengusung tema “Penerapan Teknologi Pangan, Air Bersih, dan Pengelolaan Sampah untuk Mendukung Ekowisata di Kalurahan Purwoharjo.” Tema ini menunjukkan fokus pada pemanfaatan IPTEKS untuk mendukung kebutuhan dasar masyarakat sekaligus mendorong aktivitas wisata ramah lingkungan. Program ini terlaksana melalui pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia sebagai dukungan nyata pemerintah terhadap pengabdian masyarakat berbasis teknologi. Kolaborasi ini menjadi salah satu bentuk penguatan sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menghadirkan solusi berkelanjutan untuk desa.
Acara dibuka dengan sambutan dari Panewu Samigaluh, Senija, S.IP., M.Si., yang menyampaikan apresiasi atas kontribusi tim pelaksana dalam pemberdayaan Purwoharjo. Ia menekankan bahwa keberadaan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang dikembangkan sangat membantu masyarakat dalam aspek pangan, air bersih, dan pengelolaan sampah. Menurutnya, hasil program ini selaras dengan visi Samigaluh sebagai kawasan wisata yang menonjolkan pelestarian lingkungan. Senija berharap kegiatan serupa dapat terus dikembangkan agar manfaatnya semakin luas bagi masyarakat di berbagai padukuhan.
Ketua Pelaksana Kosabangsa 2025, Novi Irawati, S.T., M.Sc., memaparkan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan selama program berlangsung. Novi menjelaskan bahwa tim telah merancang dan mengimplementasikan sejumlah TTG yang difokuskan pada pemenuhan kebutuhan pangan, penyediaan air bersih, serta pengelolaan sampah dengan teknologi ramah lingkungan. Ia menambahkan bahwa TTG tersebut disesuaikan dengan kondisi geografis dan sosial masyarakat Purwoharjo sehingga teknologi dapat dioperasikan dan dipelihara secara mandiri. Program ini juga mendukung arah pengembangan Purwoharjo sebagai kawasan ekowisata yang menonjolkan keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Ketua Pendamping Kosabangsa 2025, Dr. Edhy Sutanta, S.T., M.Kom., dalam sambutannya memaparkan rekam jejak program pengabdian masyarakat di Kulon Progo selama empat tahun terakhir. Dr. Edhy menyoroti sejumlah program penting seperti gerakan penanaman 5000 pohon di Banjarasri–Banjararum, program sekolah sampah, pengelolaan desa binaan, serta penerapan TTG di berbagai wilayah. Ia menyampaikan bahwa tahun ini, Program Kosabangsa difokuskan di kawasan Tinalah–Purwoharjo bekerja sama dengan STIPRAM Yogyakarta sebagai bagian dari penguatan pengembangan ekowisata. Menurutnya, konsistensi program tersebut membuktikan komitmen perguruan tinggi dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.
Pada kesempatan tersebut dilakukan penyerahan 13 unit Teknologi Tepat Guna beserta dokumen panduan operasionalnya kepada pemerintah Kalurahan Purwoharjo. Daftar TTG meliputi pengolah air siap minum dan alat pemantau kualitas air berkapasitas 50 galon per hari, PLTS untuk pengangkatan air, serta dispenser air siap minum. Selain itu, turut diserahkan mesin perajang rumput, mixer kompos, empat unit komposter, sistem hidroponik tenaga surya, automatic sprinkler, perajang sampah organik, incinerator minim asap, dan keranjang sampah plastik. Peralatan lainnya mencakup perajang keripik singkong, vacuum sealer, dan papan nama TTG sebanyak tiga set.
Prosesi serah terima dilakukan secara simbolis oleh Bupati Kulon Progo yang kemudian menandatangani prasasti Program Kosabangsa 2025 sebagai tanda peresmian pemanfaatan TTG di Purwoharjo. Penandatanganan prasasti menandai dimulainya implementasi berbagai teknologi tersebut untuk kebutuhan masyarakat dan pengembangan wisata. Bupati turut meninjau langsung beberapa peralatan TTG yang dipamerkan dan berdialog dengan tim pelaksana mengenai proses implementasinya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan keberlanjutan dan kebermanfaatan program.
Dalam arahannya, Dr. R. Agung menyampaikan bahwa pembangunan desa akan berjalan optimal apabila dibarengi dengan penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pengabdian masyarakat. Ia menegaskan bahwa inovasi teknologi dari perguruan tinggi sangat dibutuhkan untuk membantu desa menghadapi tantangan kebutuhan dasar dan pariwisata berkelanjutan. Bupati juga mengapresiasi Universitas AKPRIND Indonesia dan STIPRAM Yogyakarta atas kontribusi nyata dalam mendukung Purwoharjo sebagai kawasan ekowisata unggulan. Ia berharap program ini terus berlanjut dan menjadi contoh bagi desa lain di Kulon Progo.
Dr. Edhy Sutanta dalam penutup sambutannya menyampaikan harapan agar seluruh teknologi yang diserahkan dapat dimanfaatkan dan dirawat dengan baik oleh masyarakat Purwoharjo. Ia meminta agar pihak desa tidak segan berkonsultasi jika menemukan kendala teknis dalam pemanfaatan peralatan. Menurutnya, teknologi tersebut bukan hanya perangkat fisik, tetapi sarana untuk meningkatkan kualitas hidup dan kapasitas masyarakat. Ia menegaskan bahwa keberhasilan program sangat bergantung pada kolaborasi dan komitmen berkelanjutan antara masyarakat, pemerintah desa, dan perguruan tinggi.
Dengan terlaksananya serah terima dan peresmian ini, Program Kosabangsa 2025 diharapkan menjadi langkah strategis dalam mendorong kemajuan Purwoharjo sebagai desa ekowisata yang mandiri dan berdaya saing. Melalui penerapan teknologi, peningkatan kapasitas masyarakat, dan kolaborasi multisektor, Purwoharjo diproyeksikan semakin mampu mengembangkan potensi alam, budaya, dan wisata edukatif yang berkelanjutan. Pemerintah desa bersama masyarakat siap melanjutkan pemanfaatan TTG sebagai bagian dari visi Purwoharjo menuju desa yang maju, mandiri, dan berwawasan lingkungan.





