Desa Wisata Tinalah -->
Paket Wisata Jogja Dewi Tinalah

Dewi Tinalah Ikuti Pelatihan Tata Kelola Desa Wisata Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan

Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) di Kalurahan Purwoharjo Kapanewon Samigaluh, salah satu destinasi pariwisata yang menarik di Kulon Progo, mengambil langkah maju dalam pengembangan dan pengelolaan desa wisata dengan mengirimkan dua perwakilan untuk mengikuti Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Kulon Progo. Pelatihan ini berlangsung pada tanggal 13 hingga 15 Juni 2023 dan bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas layanan serta pengelolaan desa wisata di wilayah Kulon Progo.

desa-wisata-tinalah-pelatihan-tata-kelola-desa-wisata-pariwisata-berkelanjutan


Dalam upaya mendorong kesetaraan gender dan keberlanjutan aspek sosial, Desa Wisata Tinalah mengirimkan dua perempuan muda yang berdedikasi, yaitu Arista Putri Winarwati dan Nur Haslinda Rahmawati. Keikutsertaan mereka sebagai pengelola desa merupakan langkah nyata dalam memberikan kesempatan kepada kaum wanita dan generasi muda untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan di sektor pariwisata.

Baca Juga: Pengelola Dewi Tinalah Ikuti Sertifikasi Pemandu Outbound

Pelatihan ini memuat materi yang beragam, termasuk Membangun Masyarakat Desa Sadar Wisata Melalui Sapta Pesona, Kebijakan dan Program Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kulon Progo untuk Pengembangan Desa Wisata, Membangun Kelembagaan Pengelolaan Desa Wisata, Pengelolaan Desa Wisata Pada Masa Penanganan Covid-19, Desa Wisata Dalam Sistem Kepariwisataan, Membangun Strategi Pemasaran dan Jejaring Kerjasama, Menyusun Paket Wisata Berbasis Masyarakat, serta Pengembangan dan Pengelolaan Produk Pariwisata Berbasis Masyarakat.

 

Manfaat Pelatihan Desa Wisata

Kegiatan ini memberikan manfaat yang baik bagi Desa Wisata Tinalah. Pertama, melalui pelatihan ini, pengelola desa diberikan pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam mengelola destinasi wisata secara profesional. Nantinya dapat memanfaatkan praktik terbaik dalam membangun kelembagaan pengelolaan desa wisata, mengembangkan strategi pemasaran yang efektif, dan mengelola produk pariwisata berbasis masyarakat dengan lebih baik.

Kedua, keikutsertaan perempuan muda sebagai perwakilan Desa Wisata Tinalah menunjukkan komitmen desa dalam mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan kaum wanita dalam sektor pariwisata. Ini memberikan inspirasi kepada perempuan lainnya untuk mengambil peran aktif dalam pengembangan pariwisata lokal dan memberikan kontribusi yang berarti.

Baca Juga: Pengelola Dewi Tinalah Jadi Tim Pelatih Sadar Wisata 5.0 Kemenparekraf

Ketiga, pelatihan ini juga memberikan panduan dalam menghadapi tantangan masa depan yang dihadapi Desa Wisata Tinalah di bidang pengelolaan dan keberlanjutan pariwisata akan dapat ditangani dengan langkah-langkah konkret yang diambil melalui pelatihan ini. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi termasuk pengelolaan lingkungan yang lebih baik, perubahan tren wisatawan, dan dampak dari perkembangan teknologi.

Melalui pelatihan ini, Desa Wisata Tinalah mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan dalam pariwisata. Dengan ini semakin tahu cara mengelola sumber daya alam secara bertanggung jawab, termasuk pengelolaan limbah, pelestarian flora dan fauna, serta mengurangi jejak karbon.

Selain itu, pelatihan ini juga membantu Desa Wisata Tinalah untuk mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan tren wisatawan. Dapat pemahaman baru tentang pengembangan paket wisata berbasis masyarakat yang menarik, kegiatan budaya dan tradisional yang dapat menarik minat wisatawan, serta strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan kunjungan.

Baca Juga: Dewi Tinalah Ikuti Sosialisasi Pariwisata Berkelanjutan di Bali

Dalam era teknologi yang terus berkembang, pelatihan ini juga akan membantu Desa Wisata Tinalah untuk memanfaatkan teknologi secara cerdas dalam pengelolaan pariwisata. Pelatihan ini memberikan pengetahuan tentang penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mempromosikan destinasi, meningkatkan kualitas layanan, dan meningkatkan efisiensi operasional.

 

Pentingnya Tata Kelola Desa Wisata

Tata kelola yang baik dalam pengelolaan Desa Wisata Tinalah sangat penting untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan. Melalui tata kelola yang efektif, Desa Wisata Tinalah dapat memastikan bahwa pariwisata yang ditawarkan dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan.

Pertama-tama, tata kelola yang baik memungkinkan adanya koordinasi dan kerjasama antara pemerintah desa, komunitas lokal, dan pelaku pariwisata. Dalam hal ini, perencanaan yang matang dan partisipasi aktif dari semua pihak sangat penting. Dengan adanya tata kelola yang kuat, Desa Wisata Tinalah dapat mengidentifikasi tujuan jangka panjang, mengembangkan strategi pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, dan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.

Baca Juga: EBoook Digitalisasi Desa Wisata Dewi Tinalah

Selain itu, tata kelola yang baik juga melibatkan pengelolaan yang bijaksana terhadap sumber daya alam dan budaya. Dalam konteks pariwisata, ini berarti menjaga kelestarian lingkungan, menghormati dan melestarikan warisan budaya, serta mempromosikan partisipasi dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Terakhir, tata kelola yang baik juga melibatkan pengelolaan risiko dan pengawasan yang efektif. Ini meliputi pengaturan regulasi yang jelas, pengawasan terhadap operasional pariwisata, dan pengendalian dampak negatif yang mungkin timbul.

Melalui penerapan tata kelola yang baik, Desa Wisata Tinalah nantinya dapat mencapai pengembangan pariwisata yang berkelanjutan secara holistik. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan, memperkuat ekonomi lokal, melestarikan lingkungan, dan membangun hubungan yang harmonis antara komunitas lokal dan wisatawan.

Dengan mengambil langkah-langkah nyata dalam menghadapi tantangan masa depan, Desa Wisata Tinalah nantinya dapat mengembangkan pariwisata dengan lebih berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, dan menjaga keunikan budaya dan lingkungan alam yang dimiliki. Melalui pelatihan ini, Dewi Tinalah menjadi lebih siap dan mampu bersaing di tingkat regional maupun internasional, sehingga menjadi contoh Desa Wisata di seluruh Indonesia.

Dewi Tinalah Ikuti Sosialisasi Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan

Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) mengikuti Sosialisasi dan Workshop Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan. Kegiatan ini diadakan pada tanggal 15-16 April 2023 di Hotel Aryaduta Kuta Bali, dan melibatkan 36 desa wisata dari seluruh Indonesia, termasuk Desa Wisata Tinalah. Partisipasi dalam kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia.

 

bimtek-sertifikasi-pariwisata-berkelanjutan-desa-wisata


Dalam workshop tersebut, Dewi Tinalah mendapatkan arahan dan pemaparan mengenai Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, Program Kegiatan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) dalam Pengembangan Desa Wisata di Indonesia, Percepatan Desa Wisata Mandiri, serta kriteria dan indikator Desa Wisata Berkelanjutan. Mereka juga mendapatkan pemahaman tentang penerapan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan di Desa Wisata Taro, termasuk pengelolaan, aspek sosio-ekonomi, budaya, dan lingkungan yang berkelanjutan. Selain itu, Dewi Tinalah juga siap mengikuti pendampingan penilaian mandiri yang akan membantu mereka dalam meningkatkan kualitas dan keberlanjutan desa wisata mereka.

Kegiatan ini memberikan manfaat yang besar bagi Desa Wisata Tinalah. Melalui sosialisasi dan workshop ini, mereka dapat mengakses informasi dan pengetahuan terbaru tentang praktik dan pedoman destinasi pariwisata berkelanjutan. Hal ini akan membantu mereka dalam mengembangkan dan mengelola desa wisata mereka dengan lebih efektif dan bertanggung jawab. Dewi Tinalah akan dapat menerapkan kriteria dan indikator yang telah dipelajari dalam pengelolaan desa wisata mereka, memastikan bahwa aktivitas pariwisata berdampak positif secara sosio-ekonomi, budaya, dan lingkungan.

Selain itu, keikutsertaan Dewi Tinalah dalam kegiatan ini juga memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dan bertukar pengalaman dengan desa wisata lainnya di Indonesia. Mereka dapat belajar dari praktik terbaik dan inovasi yang telah dilakukan oleh desa wisata lain, memperluas wawasan mereka dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan. Dalam jangka panjang, kolaborasi ini dapat membentuk jaringan yang kuat antara desa wisata di Indonesia, saling mendukung dan memperkuat upaya mereka dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan dan berkualitas.



Desa Wisata Tinalah berkomitmen untuk menerapkan pengetahuan dan wawasan yang didapat dari sosialisasi dan workshop ini. Mereka akan terus mengembangkan desa wisata mereka dengan tetap menjaga keberlanjutan lingkungan, memperhatikan aspek sosio-ekonomi dan budaya, serta memberikan pengalaman pariwisata yang autentik dan berkesan bagi wisatawan. Dengan mengadopsi pedoman destinasi pariwisata berkelanjutan, Desa Wisata Tinalah akan menerapkan praktik pengelolaan yang ramah lingkungan, menjaga keanekaragaman budaya, serta memberdayakan masyarakat lokal. Hal ini akan menciptakan harmoni antara wisatawan, masyarakat setempat, dan alam sekitar.

Dewi Tinalah juga menyadari pentingnya memanfaatkan teknologi dan pemasaran digital untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik desa wisata mereka. Dengan mengikuti workshop mengenai strategi viral digital marketing, mereka memperoleh wawasan baru dalam memanfaatkan media sosial, konten digital, dan strategi pemasaran online lainnya untuk meningkatkan okupansi dan popularitas desa wisata mereka. Mereka akan menerapkan langkah-langkah tersebut dengan kreativitas dan inovasi, menjangkau audiens yang lebih luas dan menarik minat wisatawan dari berbagai belahan Indonesia dan dunia.

Pada akhirnya, partisipasi Dewi Tinalah dalam workshop ini adalah langkah yang penting dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga memiliki kesempatan untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait seperti Direktorat Ekonomi Digital, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Ini membuka peluang kerjasama yang lebih luas dan mendapatkan dukungan yang lebih baik dalam mengembangkan desa wisata mereka.

Desa Wisata Tinalah siap melangkah maju dengan komitmen yang kuat untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan, berkualitas, dan berdaya saing tinggi. Mereka akan terus meningkatkan kualitas pelayanan, memperhatikan kelestarian alam dan budaya, serta melibatkan masyarakat setempat dalam pengembangan dan manajemen desa wisata. Dewi Tinalah mengundang semua pihak, baik wisatawan maupun pemerintah dan stakeholder terkait, untuk bersama-sama mendukung dan mengapresiasi upaya mereka dalam menciptakan pengalaman pariwisata yang tak terlupakan dan memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Dengan semangat kolaborasi, kesadaran akan keberlanjutan, dan penerapan strategi digital marketing yang efektif, Desa Wisata Tinalah siap menjadi contoh yang menginspirasi bagi desa wisata lainnya di Indonesia. Mari kita dukung dan berkontribusi dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, memperkaya kehidupan masyarakat lokal, serta menjaga keindahan dan keunikan alam dan budaya Indonesia yang memikat dunia.


Sinergi Dewi Tinalah Bersama Researcher Dalam Pelatihan Dan Focus Group Discussion

Dewi Tinalah merupakan desa wisata berjiwa edukasi yang kental dengan pesona alam dan budayanya. Dewi Tinalah membuka kesempatan belajar yang lebar bagi akademisi dan peneliti yang ingin melakukan observasi maupun riset. Dewasa ini, telah dilaksanakan pelatihan dari peneliti Universitas Atma Jaya Yogyakarta dibersamai oleh ahli drone dari USA dengan judul “Menggabungkan Drone, Pemetaan Partisipatif dan GIS untuk Meningkatkan Ketahanan Destinasi”


Sinergi Dewi Tinalah Bersama Researcher Dalam Pelatihan Dan Focus Group Discussion


Kegiatan ini dilaksanakan pada 13-14 Juli 2022 di Sekretariat Desa Wisata Tinalah. Diselenggarakan oleh tim peneliti dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Pada hari pertama, dilakukan pelatihan drone yang diikuti oleh 10 peserta dari pengelola desa wisata. Sedangkan untuk penyampaian materi dihadirkan ahli drone Dr. Aaron Kingsbury dari Maine Maritime Academy USA, Dr. Desideria Cempaka Wijaya Murti dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta serta Dr. Ignatius Cahyanto dari University of Louisiana at Lafayette. Tak hanya itu, kegiatan juga dibersamai oleh mahasiswa magang Travelxism Yogyakarta.


Pelatihan dilakukan dari pagi hingga siang diawali dengan pemaparan materi pengantar mengenai pengenalan, fungsi, manfaat, jenis, prosedur penggunaan serta pengaplikasian fungsi drone untuk kebutuhan pariwisata. Hasil awal yang ingin dicapai pada pelatihan ini ialah keterampilan dasar dalam mengoperasikan drone. Setelah mendapatkan materi pengantar, peserta pelatihan diajak untuk mengidentifikasikan objek-objek potensial di kawasan Dewi Tinalah yang kemudian akan dilakukan pengambilan gambarnya.


Proses identifikasi tersebut dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan pemantik meliputi area mana saja kah yang menunjukan lokasi terpencil, lanskap alami dan buatan, cagar budaya, area bernilai sejarah, area dengan potensi ekonomi, area berkegiatan lokalitas setempat, dll. Selanjutnya peserta diajak berpartisipasi langsung dalam mengoperasikan dan menggunakan fitur-fitur drone di areal lapangan Dewi Tinalah. Setelah mencoba mengambil foto, peserta pelatihan berpencar untuk mendapatkan foto area potensial di berbagai tempat berbeda yang telah diidentifikasi sebelumnya.


Setelah mendapatkan hasil yang cukup, kegiatan selanjutnya kembali ke Griya Wiguna untuk mendiskusikan hasil yang diperoleh serta kesan pesan setelah mencoba drone untuk pertama kalinya. Pada hari kedua, dilakukan FGD dengan masih bertemakan drone. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemetaan lanjutan potensi di kawasan Dewi Tinalah. Pemetaan dilakukan dengan menempelkan tanda jenis potensi dalam peta raster area Dewi Tinalah. Dilanjutkan dengan diskusi mengenai potensi-potensi yang ditemukan selama pelatihan.


Diskusi dilakukan secara dua arah dengan melibatkan seluruh peserta untuk berpendapat seputar kegiatan yang telah dilakukan. FGD ini juga membahas potensi-potensi yang ada, potensi baru yang belum diolah, peluang wisata baru serta kelebihan dan kekurangan pengelolaan dan pengolahan potensi saat ini. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan menambah keterampilan pelaku wisata di Dewi Tinalah dalam pemanfaatan teknologi drone.


Temukan aktivitas wisata favoritmu di Dewi Tinalah seperti camping, fun tubing, outbond, rock painting, jelajah alam, workshop kerajinan, tangkap ikan dan studi banding. Lakukan reservasi untuk pengalaman wisata terbaikmu! (Astr)

Cassabi Sajian Terbaik Dewi Tinalah dan Jatimulyo Bimtek Olahan Pangan Lokal Kemenparekraf

Dewi Tinalah – Kemenparekraf fasilitasi kegiatan bimbingan teknis untuk desa wisata mengenai olahan pangan lokal. Kegiatan ini mendorong desa wisata untuk dapat memanfaatkan pangan lokal menjadi hidangan kuliner yang berkelas. Kegiatan dilaksanakan hari Kamis 14 April 2022 di The Alana Hotel & Convention Center Malioboro Yogyakarta.

Cassabi-Sajian-Terbaik-Dewi-Tinalah-dan-Jatimulyo-Bimtek-Olahan-Pangan-Lokal-Kemenparekraf

Dewi Tinalah dan Jatimulyo dapatkan nilai tertinggi dalam pembuatan olahan pangan lokal. Kegiaatan ini diikuti oleh 300 peserta. Bimbingan Teknis Gerakan Usaha Kreatif (GUK) Subsektor Kuliner "Kreatif Mengolah pangan Lokal" ini merupakan fasilitasi untuk desa wisata yang masuk dalam nominasi 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2021 Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Cassabi merupakan singkatan Cassava Binangun. Cassava atau yang dikenal dengan nama singkong atau jendal di desa wisata menjadi bahan pangan yang melimpah di desa. Dengan semangat Binangun yang menjadi slogan Kulon Progo, kelompok Desa Wisata Tinalah Samigaluh dan Jatimulyo Girimulyo menamai produk olahan pangan dari singkong dengan sajian “CASSABI”.

 
Dengan kegiatan ini juga diharapkan masyarakat di desa wisata dapat mengetahui berbagai potensi hasil bumi di desa sehingga dapat memanfaatkan dan secara kreatif dapat membuat berbagai sajian menu yang unik dengan berbahan pangan lokal.

Cassabi-Sajian-Terbaik-Dewi-Tinalah-dan-Jatimulyo-Bimtek-Olahan-Pangan-Lokal-Kemenparekraf-ri

Pemahaman pangan lokal dalam kerangka nasional merujuk pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 mengenai Pangan (UU Pangan). Berdasar UU Pangan, pemahaman pangan lokal ialah makanan yang dimakan oleh warga di tempat sama sesuai kekuatan dan kearifan lokal. Interpretasi dari pemahaman ini menempel pada istilah "lokal", yakni sumber daya pangan dan budaya makan di tempat. 

Maka dari itu satu tipe pangan disebutkan pangan lokal jika dibuat dengan memaksimalkan sumber daya di tempat dan dimakan secara temurun oleh warga di tempat, baik berbentuk pangan fresh atau yang sudah diproses sama sesuai budaya dan kearifan lokal, jadi makanan ciri khas wilayah di tempat.

Banyak bahan pangan lokal yang dapat dimanfaatkan sekaligus dapat meningkatkan nilai jual dari pada dijual secara langsung tanpa dibuat sajian kuliner. Upaya ini juga untuk menaikkan nilai juga, masyarakat juga dapat naik kelas dengan upaya pengolahan makanan yang unik dan punya nilai jual tinggi.


Masih banyak varian hasil dari pangan lokal di Desa Wisata Tinalah yang dapat dibuat dari singkong. Di Dewi Tinalah terdapat olahan kuliner dari singkong berupa kletik, geblek, kripik kulit singkong (jambal), singkong goreng, singkong rebus, gethuk, dan aneka sajian dari bahan lokal singkong.

Selain itu masih banyak pangan lokal yang dapat diolah di Desa Wisata Tinalah seperti pisang, pegagan, kelapa, jehe, dan aneka pangan (holtikultura) yang dapat dikembangkan menjadi sajian kuliner di desa wisata yang unik dan bernilai jual.

Dengan Bimtek Gerakan Usaha Kreatif (GUK) Subsektor Kuliner "Kreatif Mengolah pangan Lokal" harapnnya dapat memberikan semangat bagi warga di desa wisata untuk terus kreatif mengolah potensi yang ada. Selain itu juga bagian dari pelestarian lingkungan dan konservasi untuk mewujudkan desa wisata yang berkelanjutan sehingga memberikan dampak yang positif untuk lingkungan, masyarakat, dan nilai tambah ekonomi.


Dapatkan kesempatan berwisata di Desa Wisata Tinalah. Nikmati pengalaman seru dengan berbagai atraksi kegiatan tinggal di Desa Wisata. Wisatawan dapat memperoleh pengalaman membuat sajian kuliner Cassabi, kripik pegagan, wingko, kripik gedebog pisang, dan berbagai pengalaman seru membuat kerajinan dari potensi pohon kelapa (piring lidi dan berbagai anyaman seni). Hubungi kontak Dewi Tinalah untuk dapatkan info reservasi lebih lanjut. Salam dari Dewi Tinalah, Sambanggo! Monggo.
Kelas Digital Marketing Kelas Digital Marketing