Desa Wisata Tinalah -->
Paket Wisata Jogja Dewi Tinalah

Galuh Pengelola Dewi Tinalah Inisiator Kelas Online Desa Wisata di Indonesia

Di tengah pesona alam dan kekayaan budaya Desa Wisata Tinalah, ada sosok visioner yang terus bergerak di desa ini menjadi salah satu destinasi di Yogyakarta. Galuh Alif Fahmi Rizki, pengelola Dewi Tinalah, telah menjadi inisiator Kelas Online Desa Wisata di Indonesia, membawa desa ini dari tahap perintisan hingga mencapai kemajuan dalam pengelolaan level desa wisata. Sejak 2013, Galuh telah mencurahkan dedikasinya untuk memajukan desa wisata ini, menjadikannya ruang pemberdayaan bagi masyarakat setempat.


Galuh Pengelola Dewi Tinalah Inisiator Kelas Online Desa Wisata di Indonesia

Membangun dari Awal Hingga Maju

Mengelola desa wisata bukanlah tugas yang mudah. Galuh memulai perjalanannya dengan visi yang jelas: mengembangkan desa wisata yang mampu meningkatkan partisipasi masyarakat, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM), dan memberikan nilai tambah ekonomi sambil tetap mempertahankan keasrian dan kelangsungan lingkungan desa. Dengan komitmen yang kuat dan semangat yang tak kenal lelah, Galuh bersama tim di desa bersama para senior desa wisata telah mengubah Desa Wisata Tinalah menjadi model pengembangan pariwisata berbasis masyarakat yang diakui banyak pihak.


Pemberdayaan Masyarakat dan Peningkatan Kompetensi SDM

Salah satu pencapaian terbesar Galuh adalah bagaimana dia mampu berkolaborasi dan menggerakkan masyarakat lokal untuk aktif berpartisipasi dalam pengembangan desa wisata. Melalui berbagai program pemberdayaan, masyarakat desa dilatih dan diberikan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk berperan aktif dalam industri pariwisata. Pelatihan-pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pelayanan wisata, pengelolaan homestay, hingga pembuatan kerajinan tangan yang bisa dijadikan oleh-oleh.

Baca Juga: Galuh Alif Fahmi Rizki Dosen Praktisi yang Menginspirasi dalam Program Praktisi Mengajar Kampus Merdeka


Selain itu, Galuh juga fokus pada peningkatan kompetensi SDM. Dengan latar belakang pendidikan teknologi pembelajaran, dia memahami betul pentingnya pendidikan dan pelatihan yang tepat sasaran. Dia telah mengembangkan berbagai sumber belajar yang kontekstual dan kolaboratif, yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat desa. Program-program pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan warga tetapi juga membuka peluang kerja baru, meningkatkan pendapatan, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.


Inovasi dengan Adopsi Teknologi dan Digital Marketing

Galuh tidak hanya berhenti pada pemberdayaan masyarakat dan peningkatan SDM. Dia juga sangat peka terhadap perkembangan teknologi dan pentingnya digital marketing dalam mempromosikan desa wisata. Melalui strategi adopsi teknologi, Galuh berhasil mengakselerasi pertumbuhan Desa Wisata Tinalah. Dia mengimplementasikan berbagai platform digital untuk memperkenalkan desa wisata ini ke khalayak yang lebih luas. Media sosial, situs web, dan aplikasi wisata digunakan secara efektif untuk menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.


Eduwisata Berbasis Digital: Inovasi yang Menginspirasi

Salah satu inovasi terbesarnya adalah pengembangan eduwisata berbasis digital. Dengan memanfaatkan latar belakang pendidikannya di bidang teknologi pembelajaran, Galuh menciptakan paket-paket edukasi yang menarik dan informatif. Eduwisata ini tidak hanya menawarkan pengalaman wisata yang menyenangkan tetapi juga memberikan pembelajaran yang mendalam tentang budaya, sejarah, dan alam Desa Wisata Tinalah.


Akses Kelas Virtual: Pesona Alam dan Budaya Desa Wisata Tinalah

Kini, pengalaman mengelola desa wisata ini dikembangkan menjadi sumber belajar berbasis digital. Galuh telah meluncurkan Kelas Online Desa Wisata, sebuah inisiatif yang memungkinkan orang-orang dari berbagai daerah untuk belajar langsung dari pengalamannya. Melalui kelas online ini, peserta dapat mempelajari berbagai aspek pengelolaan desa wisata, mulai dari perencanaan, pemasaran, hingga pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat.


Kolaborasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Galuh menyadari bahwa keberhasilan ini tidak hanya dicapai sendirian. Dia selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat luas. Kolaborasi ini sangat penting untuk terus meningkatkan kualitas dan keberlanjutan Desa Wisata Tinalah.


Bagi Anda yang tertarik untuk belajar lebih dalam tentang pengelolaan desa wisata atau ingin berkolaborasi dengan Galuh dan timnya, ini adalah kesempatan emas. Melalui inovasi dan dedikasinya, Galuh telah menunjukkan bahwa dengan visi yang jelas dan kerja keras, kita bisa menciptakan perubahan positif yang signifikan. Desa Wisata Tinalah bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga pusat pembelajaran dan pemberdayaan yang menginspirasi.


Baca Juga: Kelas Online Desa Wisata

Mari bergabung dalam Kelas Online Desa Wisata dan jadilah bagian dari perubahan ini. Bersama-sama, kita bisa membangun desa wisata yang lebih maju dan memberdayakan masyarakat lokal, sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan dan warisan budaya kita.

Serial Webinar Digitalisasi Desa Wisata

Desa sebagai “Independent Community” memiliki kewenangan dalam mengatur desanya secara mandiri, baik dalam bidang sosial, ekonomi, maupun politik. Partisipasi masyarakat juga esensial untuk mendorong pembangunan desa. Para stakeholder, seperti kepala desa, tokoh adat, tokoh masyarakat, entrepreneur desa, pengurus kelompok masyarakat, dan sebagainya diharapkan dapat bekerja sama dan bersinergi dalam mengembangkan potens-potensi yang ada di desam termasuk potensi wisata, kriya dan budaya. 


Serial Webinar Digitalisasi Desa Wisata


Kemampuan seluruh stakeholder dalam bekerja sama mengelola dan mengembangkan desa ini yang dimaksud dengan kapasitas desa. Kapasitas desa bukan hanya sekedar kesanggupan dan kelancaran pemerintah desa dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana tertera dalam prosedur administrasi, melainkan juga bagaimana munculnya inovasi dan pembaharuan yang bersifat dinamis.

Dalam meningkatkan kapasitas desa tersebut salah satu inovasi yang dilakukan oleh pemerintah ialah dengan bersinergi dengan masyarakat dan juga pihak swasta. Salah satu pola kemitraan yang dapat dilakukan ialah berupa Corporate Social Responsibility (CSR). CSR ditujukan sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan komunitas luas. 

Salah satu contoh pelaksanaan CSR ini yaitu program Desa Sejahtera Astra (DSA) yang merupakan program flagship Corporate Social Responsibility (CSR) milik PT Astra International Tbk yang berjalan sejak tahun 2018. 

Target dari program DSA ini secara umum berupa perluasan cakupan desa penerima manfaat, peningkatan masyarakat yang terlibat, penurunan angka pengangguran, peningkatan pendapatan masyarakat, dan akhirnya yaitu mencapai kemandirian masyarakat. 

Oleh sebab itu, Astra bersama berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, komunitas, start up, serta kelompok usaha desa mengembangkan ekonomi desa yang berfokus pada pengembangan potensi dan produk unggulan desa.


Kegiatan Serial Webinar Digitalisasi Desa Wisata


Nama Kegiatan : Serial Webinar Klaster WKB DSA 2024/2025
Tema : Digitalisasi Desa Wisata
Pelaksanaan : 18 Desember 2024
Waktu : 09.00 – 11.30 WIB (via zoom meeting)
Bentuk Kegiatan : Penyampaian materi dan diskusi terbuka secara virtual

Pembicara Serial Webinar Digitalisasi Desa Wisata 

1. Karnanda Kurniardhi*
3. Dr. Jawoto Sih Setyono

Berkenaan dengan potensi dan produk unggulan desa yang diangkat, salah satu klaster yang menjadi fokus pengembangan dalam program DSA yakni klaster wisata, kriya, dan budaya (WKB). Kerangka pengembangan desa wisata tidak bisa dilihat dari upaya mendorong pilar wisata untuk menciptakan kunjungan saja, tetapi juga terintegrasi dengan pilar kriya (produk material) dan budaya (produk non-material). 

Ketiga pilar tersebut perlu bersinergi. Salah satu milestone Astra dalam pengembangan desa wisata adalah terbentuknya klaster pariwisata, kriya dan budaya (WKB). Terbentuknya klaster WKB ini menjadi titik krusial untuk pengembangan lebih lanjut.

Fasilitator DSA yang telah berkiprah sejak 2018 adalah aset pengetahuan yang berharga untuk membagikan ilmu dan pengetahuan lapangan untuk pengembangan Klaster WKB yang dikombinasikan dengan pengetahuan ilmiah berbasis riset dari perguruan tinggi atau universitas. 

Oleh karena itu, salah satu program dari Klaster WKB adalah Serial Webinar WKB DSA 2024/2025 untuk memberikan manfaat langsung bagi 234 desa yang tergabung didalamnya. Forum webinar ini dapat menjadi wadah pembelajaran dan saling belajar melalui pemberdayaan pengetahuan para fasilitator yang telah mengembangkan potensi desa wisata, kriya, dan budaya.

Seminar Pesona Pariwisata Transformasi Digital Pariwisata

Kegiatan Seminar Pesona Pariwisata (SEMESTA) merupakan Program Studi Pariwisata diselenggarakan setiap tahun. Seminar Pesona Pariwisata (SEMESTA) Pariwisata saat ini bertemakan “Digitalisasi Wisata”. Tema ini diambil dengan pertimbangan bahwa digitalisasi merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam pariwisata terutama sejak pandemic Covid-19. Saat ini tren pariwisata juga mulai bergeser ke arah digital. Salah satu buktinya terlihat dari aktivitas wisatawan yang mulai merencanakan perjalanan, pre-on-post journey, hampir seluruhnya dilakukan secara digital.

seminar-pesona-pariwisata-transformasi-digital-pariwisata

Digitalisasi merupakan strategi yang efektif dalam mempromosikan berbagai destinasi dan potensi pariwisata Indonesia melalui berbagai platform. Digitalisasi tidak hanya sekadar mengenalkan, namun juga menyebar keindahan pariwisata secara luas untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia.

Baca Juga: Konsep Digitalisasi Desa Wisata

Digitalisasi akan menjadi lompatan besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia karena digitalisasi secara tidak langsung membuat masyarakat semakin melek dan ikut beradaptasi dalam perkembangan teknologi.

Menariknya lagi, ternyata perkembangan teknologi saat ini menjadikan industri pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai salah satu sektor yang mengalami digitalisasi dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir. program digitalisasi pariwisata makin terakselerasi karena para pengelola objek wisata hingga wisatawan makin dekat dengan dunia digital. Digitalisasi tersebut lebih mengarah kepada proses konsumen saat berwisata, mulai dari melakukan pemesanan untuk transportasi, menginap hingga memesan tiket masuk ke objek wisata.

Tema Seminar Pariwisata

"Digitalisasi Wisata -  Transformasi Digital Pariwisata "

Keynote Speaker

🗣 Muhammad Neil El Himam, M.Sc *(dalam konfirmasi)
(Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, RI)

Narasumber

🗣 Agoes Tinus Lis Indrianto, Ph.D, CIQAR - (Dekan Sekolah Pariwisata Universitas Ciputra)

🗣 Galuh Alif Fahmi Rizki - (Pengelola Desa Wisata Tinalah, Kulon Progra)

🗓️ Rabu, 21 Juni 2023
🕗 08.00 - 16.00
📍 Zoom Meeting

✨ Free E-Sertifikat

Link Pendaftaran: https://s.id/PesertaSEMESTA2023

✆ Contact Person :
Puguh (0812-3538-0266)
Wahyuni (0819-9968-0430)


seminar-pesona-pariwisata-transformasi-digital-pariwisata-dewi-tinalah-galuh-alif-fahmi-rizki

Pemuda Desa Dewi Tinalah jadi Narasumber Sharing Session Kawasan Digital Bank Indonesia Gorontalo

Dalam rangka mendorong elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, Bank Indonesia tahun 2015 telah melakukan peningkatan awarness, implementasi, dan interconnectedness bersama stakeholder di daerah.

Dalam rangka mendorong elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, Bank Indonesia tahun 2015 telahcmelakukan peningkatan awarness, implementasi, dan interconnectedness bersama stakeholder di daerah.  Dalam kesempatan ini, Galuh Alif Fahmi Rizki selaku ketua Desa Wisata Tinalah menyampaikan mengenai awal mula merintis desa wisata digital, tantangan yang dihadapi, strategi yang diterapkan, dan layanan digital yang dapat digunakan oleh pengunjung atau wisatawan.  Kegiatan ini sebagai upaya untuk memberikan motivasi kepada aparat pemerintah, pelaku usaha dan penggerak wisatak untuk merintis dan mengembangkan kawasan berbasis digital di Gorontalo.  Pengembangan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) diperkuat dengan telah terbitnya Kepres No.3 Tahun 2021 tanggal 4 Maret 2021 tentang Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Satgas P2DD) di 542 Pemda, termasuk se-Provinsi Gorontalo.  Dalam mendukung hal ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo berkolaborasi dengan TP2DD Kota Gorontalo menyelenggarakan Sharing Session Kawasan Digital (SESI WITA).  Tujuan Kegiatan  Memberikan motivasi kepada apara pemerintah, pelaku usaha dan penggerak wisata untuk dapat merintis dan mengembangkan kawasan berbasis digital di Provinsi Gorontalo.  Memberikan insight bahwa dalam merintis dan mengembangkan kawasan berbasis digital tidak serumit yang dibayangkan.  Menambah referensi ide dan inovasi dalam mengembangkan kawasan berbasis digital baik dari segi layanan maupun hingga sistem penerimaan atau pendapatan pengelolaan dan atau UMKM di kawasan digital.

Dalam kesempatan ini, Galuh Alif Fahmi Rizki selaku ketua Desa Wisata Tinalah menyampaikan mengenai awal mula merintis desa wisata digital, tantangan yang dihadapi, strategi yang diterapkan, dan layanan digital yang dapat digunakan oleh pengunjung atau wisatawan.

Kegiatan ini sebagai upaya untuk memberikan motivasi kepada aparat pemerintah, pelaku usaha dan penggerak wisatak untuk merintis dan mengembangkan kawasan berbasis digital di Gorontalo.

Pengembangan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) diperkuat dengan telah terbitnya Kepres No.3 Tahun 2021 tanggal 4 Maret 2021 tentang Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Satgas P2DD) di 542 Pemda, termasuk se-Provinsi Gorontalo.

Dalam mendukung hal ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo berkolaborasi dengan TP2DD Kota Gorontalo menyelenggarakan Sharing Session Kawasan Digital (SESI WITA).

Tujuan Kegiatan 

Memberikan motivasi kepada apara pemerintah, pelaku usaha dan penggerak wisata untuk dapat merintis dan mengembangkan kawasan berbasis digital di Provinsi Gorontalo.

Memberikan insight bahwa dalam merintis dan mengembangkan kawasan berbasis digital tidak serumit yang dibayangkan.

Menambah referensi ide dan inovasi dalam mengembangkan kawasan berbasis digital baik dari segi layanan maupun hingga sistem penerimaan atau pendapatan pengelolaan dan atau UMKM di kawasan digital.

Desa Wisata Tinalah menjadi sumber belajar bagi berbagai kalangan dan instansi untuk pengembangan desa wisata dan pemanfaatan teknologi Digital. Untuk terhubung dengan Galuh Fahmi *Narasumber Tersertifikasi BNSP* bisa melalui kontak WA 085729546678.

Dewi Tinalah Masuk 30 Besar Pencarian Kata Kunci Terbanyak di Internet

Desa Wisata di Indonesia terus tumbuh dan berkembang dengan berbagai potensinya. Dari tahun 2021 tercatat 1831 desa wisata, 2022 tercatat 3419 desa wisata. Ragam informasi tersaji di internet mengenai kata kunci "desa wisata". Tercatat per November 2022 melalui penelitian kata kunci Ubersuggest.

Dewi Tinalah Masuk 30 Besar Pencarian Kata Kunci Terbanyak di Internet

Ubersuggest adalah salah satu alat SEO dan Pemasaran Konten paling populer di kalangan pemasar dan profesional SEO. Menurut https://seosandwitch.com/, Ubersuggest merupakan SEO tool yang digunakan sebagian besar pemasar digital.

Ubersuggest adalah alat SEO all-in-one yang memungkinkan pengelola web menemukan kata kunci terbaik untuk situs web, melakukan audit situs, melakukan analisis backlink, dan mempelajari web pesaing.

Baca Juga: Dewi Tinalah Masuk 50 Besar Website Wisata di Indonesia

Ubersuggest memiliki analisis lalu lintas lengkap (dalam 12 bulan terakhir) hingga penelitian kata kunci dan mengidentifikasi halaman teratas web, Ubersuggest memungkinkan pengelola web untuk memantau dan meningkatkan kinerja SEO. Dalam pencarian per November ditemukan kata kunci “desa wisata”sebanyak 1458.

Dalam pendataan ini dikorelasikan juga dengan daftar desa wisata yang telah masuk dalam Jaringan Desa Wisata Indonesia (JADESTA) Kemenparekraf RI.

Berikut Daftar 30 Desa Wisata dengan Pencarian Kata Kunci Terbanyak di Internet

 

  1. Desa Wisata Penglipuran
  2. Desa Wisata Pujon Kidul
  3. Desa Wisata Pentingsari
  4. Desa Wisata Gamplong
  5. Desa Wisata Pulesari
  6. Desa Wisata Nglanggeran
  7. Desa Wisata Edelweis
  8. Desa Wisata Tempur
  9. Desa Wisata Lerep
  10. Desa Wisata Kelor
  11. Desa Wisata Cibuntu
  12. Desa Wisata Kandri
  13. Desa Wisata Suku Baduy
  14. Desa Wisata Grogol
  15. Desa Wisata Sawarna
  16. Desa Wisata osing
  17. Desa Wisata Tembi
  18. Desa Wisata Tinalah
  19. Desa Wisata Pandansari
  20. Desa Wisata Bonjeruk
  21. Desa Wisata Ekang
  22. Desa Wisata Nglinggo
  23. Desa Wisata Pinge
  24. Desa Wisata Candirejo
  25. Desa Wisata Jambu Kediri
  26. Desa Wisata Cikakak
  27. Desa Wisata Sriharjo
  28. Desa Wisata Sindangkasih
  29. Desa Wisata Dieng Kulon
  30. Desa Wisata kampoeng Lama


Era digital saat ini penting bagi desa wisata untuk dapat mengoptimalkan segala informasi yang disajikan sesuai dengan potensi yang ada serta tatap menjunjung norma dan etika sehingga informasi yang disajikan menjunjung tanggung jawab dan kegiatan desa wisata dapat berkelanjutan dengan adopsi teknologi digital / internet.

Kelas Digital Marketing Kelas Digital Marketing