Desa Wisata Tinalah -->
Paket Wisata Jogja Dewi Tinalah

Desa Wisata Pulesari Sleman Yogyakarta Pesona Lereng Barat Merapi

Hai Sobat Desa Wisata, di tempat wisata Jogja banyak sekali destinasi unggulan desa wisata, salah satunya di Desa Wisata Pulesari Seleman. Banyak kegiatan menarik yang dapat dilakukan di desa ini. Penting sekali Anda mengetahui informasi lengkapnya mengenai Desa Wisata Pulesari Sleman Yogyakarta Pesona Lereng Barat Merapi yang penuh keseruan.

Info Desa Wisata - Desa Wisata Pulesari Sleman Yogyakarta Pesona Lereng Barat Merapi

Desa Wisata Pulesari merupakan kawasan pedesaan yang berada dikawasan lereng Merapi sebelah barat, menawarkan berbagai kegiatan untuk kunjungan berwisata di Desa Wisata Pulesari, dengan branding Wisata Alam dan Budaya Tradisi, Desa Wisata Pulesari menawarkan bentuk kegiatan wisata alam diantaranya wisata air traking sungai yang dikemas dengan kegiatan outbound, dan wisata budaya tradisi bentuk kegiatan yang sudah menjadi tradisi kebiasaan masyarakat dikemas menjadi daya tarik.

Desa Wisata Pulesari muncul sebagai wujud nyata dari visi dan semangat masyarakat setempat dalam mempertahankan serta mengembangkan potensi lokal mereka, khususnya dalam bidang agrowisata salak. Berawal dari gagasan kreatif pada tahun 2012, desa ini telah menjadi destinasi yang menarik bagi para pengunjung yang ingin menikmati pesona kebun salak serta beragam olahan kreatif dari buah tersebut. 

Baca Juga: Pesona Alam Desa Wisata Nglanggeran Gunungkidul Yogyakarta

Disamping itu juga adanya wisata pendukung potensi lainya menjadi pelengkap seperti wisata edukasi, belajar membatik, belajar gamelan, belajar menari, belajar janur, membajak sawah dan menanam padi, masih banyak lagi program yang ditawarkan di Desa Wisata Pulesari ini.

Sekilas Mengenai Desa Wisata Pulesari

Dilansir dari laman web Desa Wisata Pulesari, disebutkan Desa Wisata Pulesari merupakan sebuah konsep yang berakar dari masyarakat dan untuk masyarakat, lahir dari komitmen bersama untuk memelihara dan mengembangkan potensi luar biasa yang dimiliki wilayah ini. Sejak didirikan pada tanggal 9 November 2012, Desa Wisata Pulesari telah menjadi destinasi yang diresmikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman. 

Desa ini menghadirkan paduan harmonis antara pesona alam dan kekayaan budaya tradisional, menjadi semacam rumah bagi potensi alam yang luar biasa yang perlu dimanfaatkan secara bijaksana dan dilestarikan dengan cermat. Budaya tradisi juga menjadi fokus, sebagai wujud nyata dari upaya kami untuk mempertahankan nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat, sehingga tak terkikis oleh arus modernisasi zaman ini.

Baca Juga: Cantiknya Desa Wisata Edelweis Jawa Timur

Tujuan utama Desa Wisata ini adalah untuk memberdayakan sumber daya manusia dan alam yang ada, guna mengukuhkan eksistensinya dan mendapat pengakuan yang luas dari masyarakat. Dengan begitu, kami berupaya menjadikan Desa Wisata Pulesari sebagai destinasi yang menarik bagi para wisatawan, tidak hanya sebagai tempat untuk menikmati pesona alam pedesaan, tetapi juga untuk merasakan kehangatan dan keaslian budaya lokal. 

Dalam setiap langkahnya, Desa Wisata Pulesari mengajak semua pihak untuk ikut serta dalam menjaga dan memperkaya warisan alam dan budaya yang ada, sehingga dapat menjadi daya tarik yang tak terlupakan bagi siapa pun yang mengunjungi wilayah kami.


Lokasi Desa Wisata Pulesari Dimana?

Tersembunyi di lereng barat Gunung Merapi, di tengah keindahan alam dan kekayaan budaya Desa Wisata Pulesari yang memesona, terletak sebuah destinasi wisata yang tak terlupakan di Pulesari, Wono Kerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55551. 


Apa kegiatan unggulan di Desa Wisata Pulesari?

Desa ini memikat pengunjung dengan gabungan unik antara petualangan alam dan budaya tradisional yang kaya, di mana mereka dapat menikmati serunya wisata air traking di sungai yang mengalir deras, dikemas dengan kegiatan outbound yang mendebarkan, serta meresapi kearifan lokal melalui kegiatan budaya tradisional yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat setempat. 

Selain itu, pengunjung dapat melengkapi pengalaman mereka dengan berbagai program wisata pendukung yang menarik, mulai dari belajar membatik, memainkan gamelan, hingga merasakan sensasi membajak sawah dan menanam padi, menjadikan setiap momen di Desa Wisata Pulesari sebagai petualangan yang mendalam dan berkesan.

Fasilitas Pendukung di Desa Wisata Pulesari

Di tengah pesona alam dan kegiatan budaya yang menarik, Desa Wisata Pulesari juga menawarkan fasilitas yang lengkap untuk kenyamanan pengunjungnya. Mulai dari balai pertemuan yang nyaman untuk acara bersama, kamar mandi umum yang bersih dan terawat, hingga kios souvenir yang menyediakan kenang-kenangan khas desa. 

Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati kuliner lezat yang disajikan di tempat makan, sambil menikmati suasana pedesaan yang tenang. Musholla tersedia bagi yang ingin beribadah, sementara spot foto yang indah memungkinkan pengunjung untuk mengabadikan momen-momen tak terlupakan mereka. 

Baca Juga: Desa Wisata Candirejo, Kuat Nilai Tradisi dan Nuansa Kental Desa

Selain itu, fasilitas outbound menawarkan pengalaman petualangan yang seru, sementara area wifi memungkinkan pengunjung untuk tetap terhubung dengan dunia digital. Dengan fasilitas yang lengkap dan beragam ini, Desa Wisata Pulesari siap menyambut pengunjung dengan pengalaman wisata yang tak terlupakan.

Fasilitas yang ada di Desa Wisata Pulesari sesuai info yang ada di Jadesta

  • Balai Pertemuan
  • Kamar Mandi Umum
  • Kios Souvenir
  • Kuliner
  • Musholla
  • Outbound
  • Spot Foto
  • Tempat makan
  • Wifi Area

Serunya Edukasi di Desa Wisata Pulesari

Tidak hanya sekadar menawarkan pengalaman agrowisata yang menarik, Desa Wisata Pulesari juga memperkaya pengalaman wisatawan dengan berbagai sajian unik seperti dodol salak, wingko, bakpia, enting-enting, dan masih banyak lagi. Setiap olahan mengusung cita rasa khas salak, memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi para pengunjung yang berkunjung ke desa ini.


Desa Wisata Pulesari Cocok untuk Kegiatan Keluarga

Dari kegiatan wisata yang disebutkan di Desa Wisata Pulesari, ada beberapa kegiatan yang sangat cocok untuk anak-anak dan keluarga:

Wisata Air Traking Sungai: Kegiatan ini menawarkan petualangan menyusuri sungai yang menyenangkan dan cocok untuk keluarga yang ingin menikmati alam sambil bermain air.

Outbound: Kegiatan ini bisa menjadi kesempatan bagi anak-anak untuk belajar tentang kerjasama tim sambil bersenang-senang di alam terbuka.

Belajar Memproduksi Olahan Salak: Anak-anak dan keluarga dapat berpartisipasi dalam kegiatan pembuatan dodol salak, wingko, bakpia, dan lainnya. Ini adalah pengalaman yang edukatif dan menyenangkan, sambil mempelajari proses pembuatan makanan tradisional.

Baca Juga: Desa Wisata Cibuntu, Wisata Keren di Jawa Barat

Belajar Seni dan Budaya Tradisional: Aktivitas seperti belajar membatik, belajar menari, dan belajar memainkan gamelan adalah kegiatan yang dapat dinikmati bersama oleh anak-anak dan keluarga, sambil memperdalam pemahaman mereka tentang budaya lokal.

Wisata Edukasi: Anak-anak dapat belajar tentang pertanian dan kehidupan pedesaan melalui kegiatan seperti membajak sawah dan menanam padi. Hal ini dapat menjadi pengalaman yang mendidik dan menyenangkan bagi mereka.

Dengan beragam kegiatan yang tersedia, Desa Wisata Pulesari menawarkan pengalaman wisata yang menyenangkan dan edukatif bagi anak-anak dan keluarga.


Program Seru untuk Perusahaan Berkegiatan di Desa Wisata Pulesari

Desa Wisata Pulesari juga sangat cocok untuk kegiatan wisata perusahaan atau corporate outing. Beberapa kegiatan yang dapat menjadi pilihan untuk kegiatan wisata perusahaan di Desa Wisata Pulesari meliputi:

Outbound: Kegiatan outbound dapat menjadi pilihan yang tepat untuk membangun kerjasama tim, meningkatkan komunikasi antar karyawan, dan mengembangkan kepemimpinan. Desa Wisata Pulesari menawarkan lingkungan alam yang cocok untuk berbagai aktivitas outbound seperti games team building, hiking, atau permainan kelompok lainnya.

Balai Pertemuan: Fasilitas balai pertemuan yang tersedia di Desa Wisata Pulesari dapat digunakan untuk kegiatan rapat atau seminar perusahaan. Lokasinya yang tenang dan alami dapat menciptakan suasana yang inspiratif untuk berdiskusi dan berkolaborasi.

Spot Foto: Desa Wisata Pulesari memiliki spot-spot foto yang indah dengan latar belakang alam dan budaya tradisional. Ini dapat menjadi kesempatan yang baik untuk sesi foto bersama tim perusahaan atau untuk dokumentasi acara.

Wisata Kuliner: Kegiatan memasak bersama atau mencicipi berbagai olahan kreatif dari buah salak yang tersedia di Desa Wisata Pulesari bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan mempererat hubungan antar karyawan.

Kegiatan Sosial: Perusahaan juga dapat mengadakan kegiatan sosial seperti pengabdian masyarakat atau kegiatan penghijauan sebagai bagian dari kunjungan ke Desa Wisata Pulesari. Hal ini dapat menjadi cara yang baik untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat dan lingkungan sekitar.

Berbagai pilihan kegiatan yang tersedia, Desa Wisata Pulesari menawarkan suasana yang unik dan beragam untuk kegiatan wisata perusahaan yang berkesan dan bermanfaat.


Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi keindahan alam dan kekayaan budaya tradisional di Desa Wisata Pulesari! Segera rencanakan perjalanan Anda bersama keluarga, teman, atau rekan kerja untuk mengalami petualangan tak terlupakan di lereng barat Gunung Merapi. Jadikanlah kunjungan Anda sebagai momen untuk menikmati wisata alam yang menantang, merasakan kehangatan budaya lokal, dan menciptakan kenangan yang abadi. Ayo, Desa Wisata Pulesari!!

Demikian informasi tentang Desa Wisata Pulesari yang dapat disarikan dari berbagai sumber oleh Desa Wisata Tinalah. Semoga informasi tentang Desa Wisata Pulesari Sleman Yogyakarta Pesona Lereng Barat Merapi dapat bermanfaat. Anda juga dapat mengunjungi tempat wisata Jogja di Desa Wisata Tinalah. 

Desa Wisata Penglipuran Raih Best Tourism Village 2023 UNWTO

Menjadi kebanggaan Indonesia, Desa Wisata Penglipuran Raih Best Tourism Village 2023 dari UNWTO. Dengan branding / citra desa wisata terbersih dan berkelanjutan, Penglipuran menjadi percontohan bagi desa-desa wisata di Indonesia. Desa Wisata Penglipuran juga menjadi keberlanjutan dari desa yang kuat dengan aturan / awik awik adatnya.

Desa Wisata Penglipuran Raih Best Tourism Village 2023 UNWTO
Pengelola Desa Wisata Tinalah saat Studi Desa Wisata di Pengelipuran

Bersumber dari berita Indonesia Go ID, Desa Wisata Penglipuran yaitu satu diantara dari desa wisata yang mendapat penghargaan dari Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNWTO (United National World Tourism Organization). Desa itu dipilih jadi satu diantara dari 54 UNWTO Best Tourism Villages 2023.

Beberapa desa wisata di Indonesia sukses mendapat penghargaan dari Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNWTO. Diantaranya Desa Wisata Penglipuran. Kelian atau Pengurus Desa Wisata Penglipuran I Wayan Budiarta, dikawal Sekretaris Inti Kementerian Pariwisata serta Ekonomi Inovatif (Kemenparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani, terima piagam dengan cara langsung dari Sekjen UNWTO Zurab Pololikashvili, di Samarkand, Uzbekistan, Kamis (19/10/2023).

Baca Juga: Desa Wisata Tinalah Masuk 45 Besar Desa Wisata Nusantara 2023

"Penghargaan ini jadi satu motivasi penduduk Penglipuran untuk terus melindungi serta melestarikan kebiasaan serta budaya. Maka, kepariwisataan di Desa Wisata Penglipuran dapat terus-menerus," kata I Wayan Budiarta.

Penglipuran yang ada dalam Kabupaten Bangli itu sukses dipilih pada 260 calon serta lebih dari pada 60 negara yang tercatat. Disamping Desa Penglipuran, ada tiga desa wisata di Indonesia yang lain yang masuk di up-grade programme dari gagasan ini, ialah Desa Bilebante (NTB), Desa Pela (Kaltim), serta Desa Taro (Bali).

Tiga desa wisata Indonesia itu jadi sisi dari 20 desa arahan yang disiapkan untuk jadi Best Tourism Villages UNWTO di era setelah itu. Desa-desa itu tercatat di bawah UNWTO Best Tourism Villages Up-grade Programme sebagai desa-desa dengan kemampuan besar dari bermacam seluruh dunia.

Best tourism villages diselenggarakan buat menangkap desa percontohan yang sukses menumbuhkan pariwisata, dengan melibatkan populasi penduduk di tempat, serta melestarikan kebiasaan dan peninggalan lokal. Up-grade programme sendiri yaitu program pemberian bantuan dari UNWTO serta partner pada desa wisata yang nyaris penuhi syarat-syarat selaku best tourism villages, akan tetapi masih tidak cukup pada sejumlah hal penilaian.

Baca Juga: Sekmen Parekraf RI Kunjungi Dewi Tinalah Apresiasi Pengembangan Digitalisasi

Menteri Pariwisata serta Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyongsong baik penghargaan yang dikasihkan UNWTO pada desa-desa wisata di Indonesia. Sama dengan visi dari Kemenparekraf, ialah buat kemajuan berbasiskan ekonomi yang berkeadilan penduduk, faksinya selalu memajukan pariwisata yang bermutu serta terus-menerus, di mana satu diantara turunannya yaitu village tourism atau desa wisata.

"Saya begitu yakin, ini dapat menjadi buah pikiran buat desa wisata yang lain di Indonesia buat memaksimalkan sumber daya alam, sumber daya manusia, serta peninggalan budaya yang kita punya," kata Menparekraf.

Berpedoman data Kemenparekraf, sampai 2023, sejumlah 190 desa udah jadi anggota dari best tourism village network yang impiannya dapat menjadi jaringan desa global paling besar. Sukses Desa Nglanggeran di 2021 serta Desa Penglipuran di 2023 yang mendapat penghargaan best tourism villages yaitu pernyataan internasional kepada mutu desa wisata di Indonesia.

Baca Juga: Inovasi Pengembangan Paket Desa Wisata Tinalah

Awal mulanya, atas kebersihan serta kerapihannya, Desa Penglipuran pun sukses menyikat sejumlah penghargaan, salah satunya Kalpataru, Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) di 2017, serta tempat wisata ini masuk di Sustainable Destinations Kampiun 100 vs Green Destinations Foundation.

Melindungi Alam serta Kebiasaan

Setahun lebih paling akhir, Desa Wisata Penglipuran jadi satu diantara tempat wisata tenar di Bali. Sewaktu serangkaian KTT G20 diselenggarakan di Indonesia di 2022, beberapa delegasi G20 mendatangi desa ini. Mereka pengin mengenali kebiasaan melindungi keselarasan alam serta kebiasaan budaya di penduduk desa itu.

Apa yang memikat di Penglipuran? Sewaktu pengunjung masuk desa ini, pengunjung bakal menjumpai jejeran tanaman hijau. Bertambah ke kondisi desa berasa sejuk serta asri dengan panorama pagar tanaman yang menghias semuanya ruang desa.

Pengunjung cuman bisa jalan kaki memutari desa ini. Tidak boleh memanfaatkan kendaraan motor, perihal ini dikerjakan buat melindungi lingkungan Desa Penglipuran biar bebas dari pencemaran. Buang sampah asal-asalan, tidak boleh keras. Sebab itu di Desa Penglipuran, udah disajikan tempat sampah tiap-tiap 30 mtr..

Desa Penglipuran yaitu peninggalan pendahulu sejak mulai zaman ke-13. Penduduk desa membela kebiasaan kakek-moyang mereka yang udah berumur beberapa ratus tahun. Sejak mulai 1993 pemerintahan bikin desa kebiasaan ini selaku desa wisata.

Atur ruangan desa terdiri tiga sisi yang berjejer dari utara ke arah selatan, dikatakan Tri Mandala, ialah Inti Mandala, Madya Mandala, serta Hina Mandala. Inti Mandala berada di posisi tertinggi di utara. Terdapat dua pura, ialah Pura Penataran serta Pura Puseh yang berada bersebelahan. Disinilah tempat penduduk desa ibadah. Di lokasi ini pun ada rimba bambu yang demikian bersih serta asri.

Sementara Madya Mandala yaitu tempat permukiman masyarakat yang terdiri dalam 78 pintu (angkul). Tiap-tiap angkul ditinggali oleh satu klan. Masing-masing angkul jumlah kepala keluarganya beragam. Keseluruhannya, jelasnya, ada 245 KK pada jumlah masyarakat 1.100 orang lebih. Paling akhir yaitu Hina Mandala. Berada sangat selatan yang jadi posisi penguburan masyarakat.

Disamping atur ruangan, bangunan di desa itu pun punya kekhasan khusus. Ada beberapa bangunan dengan classic, ialah angkul-angkul atau dalam Bahasa Indonesia dikatakan pintu gerbang. Seperti ditulis dari web penglipuran.net, angkul ini dibentuk mirip di antara satu pintu gerbang dengan pintu gerbang yang lain.

Menurut I Wayan Budiarta, kecantikan alam Penglipuran yang membuatnya selaku tempat wisata sebatas suatu bonus. Buatnya, yang terutama yaitu tingginya kesadaran penduduk melestarikan budaya peninggalan pendahulu. Pertunjukan budaya, kulineran ataupun festival Penglipuran yang diselenggarakan tiap-tiap tahun menyertakan semuanya penduduk desa gak kecuali.

Dalam kesehariannya, mereka menempatkan prinsip Tri Hita Karana yang mengedepankan di interaksi selaras antarmanusia, lingkungan alam, dan Si Pembuat. Demikian informasi mengenai Desa Wisata Penglipuran Raih Best Tourism Village 2023 UNWTO. Hal ini menjadi inspirasi dan semangat pelaku desa wisata di seluruh Indonesia. Salam dari desa, desa berdaya, Indonesia Jaya!!!

Pesona Desa Wisata Nglanggeran Jogja Berkelas Dunia yang Wajib Dikunjungi

Hai Sobat Desa Wisata, siapa yang tak tau akan kemasyhuran Desa Wisata Nglanggeran. Ya, desa wisata yang berada di Yogyakarta ini punya situs Gunung Api Purba yang terkenal. Desa Wisata Nglanggeran ini juga sudah meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional, ASEAN sampai dunia. Yuk cari tau info lengkap mengenai Desa Wisata Nglanggeran.

 

Pesona Desa Wisata Nglanggeran Jogja Berkelas Dunia yang Wajib Dikunjungi - Topi Daun Kelapa Dewi Tinalah
Pengelola Dewi Tinalah Berkunjung ke Desa Wisata Nglanggeran Memakai Topi Daun Kelapa Khas Desa Wisata Tinalah


Jika sobat wisata baru di kawasan tempat wisata Jogja, Desa Wisata Nglanggeran menjadi salah satu destinasi wisata yang bisa dikunjungi. Mengusung konsep desa wisata berbasis masyarakat, wisatawan bisa banyak pilihan di tempat ini untuk berkegiatan. Bisa sekedar rekreasi, sampai menginap di homestay yang ada di Desa Wisata Nglanggeran.

Desa wisata yang sudah banyak capaiannya ini menjadi salah satu percontohan keberhasilan desa wisata yang ada di Indonesia. Dengan adanya capaian ini tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan segala potensi alam dan budaya yang ada sekaligus menjaga kelestariannya.

Baca Juga: Info Lengkap Desa Wisata Penglipuran Bali

Kualitas wisata yang ditawarkan di sini telah tidak perlu disangsikan kembali nih Sahabat Desa Wisata, karena Desa Wisata Nglanggeran sudah kantongi penghargaan ASEAN Community Based Tourism (CBT) Award 2017, penghargaan ASEAN Sustainable Tourism Award 2018 dan Sertifikasi Desa Wisata Terus-menerus oleh Kemenparekraf pada awal Maret 2021.

Organisasi Pariwisata Dunia atau United Nation World Tourism Organization (UNWTO) memberi penghargaan ke Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia 2021. Desa Wisata Nglanggeran mendapatkan penghargaan itu bersama dengan 44 desa wisata lain yang dari 32 negara di dunia. Desa-desa wisata itu mendapatkan penghargaan atas dasar pengembangan dan komitmennya pada arah pembangunan terus-menerus (SDGs).

Lokasi Desa Wisata Nglanggeran

Desa Wisata Nglanggeran ini berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya Desa Wisata Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, D I Yogyakarta. Lokasi desa wisata ini banyak terdapat destinasi seperti Puncak Gunung Api Purba, Embung Nglanggeran, Kampung Pitu, dan Air Terjun Kedung Kandang.

Nglanggeran sebagai desa yang administratif berada di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta. Teritori Ekowisata Gunung Api Purba mempunyai luas 48 ha. Dan daerah Desa Nglanggeran mempunyai luas 762,0990 ha dengan tata buat tempat mayoritas dipakai untuk tempat pertanian, perkebunan, kebun dan pelataran. Skema kepemilikan tanah itu dikuasai oleh tanah kas desa.

Baca Juga: Keunikan Desa Wisata Gamplong Jogja

Kawasan pariwisata di Desa Nglanggeran ialah terdapatnya Gunung Nglanggeran serta saat ini lebih diketahui dengan istilah Gunung Api Purba. Secara fisiografi Gunung Api Purba Nglanggeran berada di Area Pegunungan Selatan Jawa Tengah-Jawa Timur (Van Bemmelen 1949) atau pasnya di Sub Area Pegunungan Baturagung (Baturagung Range) dengan ketinggian 700 mtr. dari permukaan laut serta kemiringan lerengnya curam-terjal (>45%). Gunung Nglanggeran berdasar pada histori geologinya adalah gunung api purba yang berusia tersier ( Oligo- Miosen) atau 0,6 - 70 juta tahun lalu.

Gunung Api Purba Daya Tarik Utama Desa Wisata Nglanggeran

Salah satunya unggulan khusus dari Desa Wisata Nglanggeran ialah ada gunung api purba. Gunung ini tercipta sekitaran 60-70 juta tahun lalu dan mempunyai usia tersier. Gunung ini mempunyai bebatuan besar yang membubung tinggi yang umumnya dipakai sebagai lajur pendakian dan tempat bertapa masyarakat. Untuk capai pucuk, beberapa pendaki harus jalan kaki sepanjang lebih kurang dua jam. Di sejauh jalan, pelancong akan disuguhi dengan pemandangan cantik dan lorng-lorong sempit yang tersusun dari batu-batuan.

Gunung itu ada pada ketinggian 700 mdpl. Beberapa pelancong dapat nikmati panorama cantik dari pucuk paling tinggi gunung ini, yaitu Gunung Gedhe. Dalam pada itu, untuk pelancong yang ingin kemping, daerah camping ground bisa diketemukan sepanjang 50 mtr. dari pucuk Gunung Gedhe.

 

Pesona Gunung Api Purba Desa Wisata Nglanggeran
Pesona Gunung Api Purba Desa Wisata Nglanggeran



Sahabat Desa Wisata sukai wisata melawan adrenalin? Coba trackking sekalian nikmati panorama mentari pagi dari ketinggian 700 mdpl di Pucuk Gunung Api Purba Nglanggeran ini, dech. Gunung Purba dengan susunan bebatuan besar itu sebagai icon dari Desa Wisata Nglanggeran yang telah dianggap dunia lho, persisnya oleh UNESCO lewat teritori Geosite Gunung Sewu. Dari pucuk gunung yang namanya lain Gunung Gedhe ini, Desa Wisata dapat menyaksikan Gunungkidul dari ketinggian, seakan ada di negeri di atas awan nih!

Pesona Embung Nglanggeran

Main ke Desa Wisata Nglanggeran tidak afdol jika belum ke Embung Nglanggeran. Waduk mini sebagai mekanisme pengairan perkebunan masyarakat ini ada pada ketinggian 495 mdpl, akhirnya panorama desa dari ketinggian berdasar pohon-pohonan hijau dan Gunung Api Purba juga dapat dicicipi dengan gratis. Jika ingin mendokumentasikan photo instagrammable, seharusnya Sahabat Daya tarik tiba pada sore hari karena kombinasi cantiknya langit senja dan air waduk biru kehijauan Embung Nglanggeran ini tidak akan menyebalkan!

Salah satunya keunikan yang diperlihatkan oleh Desa Wisata Nglanggeran ialah kehadiran Embung Nglanggeran. Embung Nglanggeran sebuah telaga bikinan yang berperan untuk memuat air hujan dan digunakan sebagai pengairan perkebunan petani di saat musim kemarau. Karena mempunyai keelokan alam yang tidak ada duanya. Embung Nglanggeran jadi objek wisata di desa itu. Disini pelancong bisa nikmati panorama matahari keluar atau tenggelam.

Baca Juga: Desa Wisata Pujon Kidul Malang yang Kreatif

Embung Nglanggeran sebagai embung pertama di Wilayah Yogyakarta (DIY) yang dibikin pada 2012 dan disahkan oleh Gubernur DIY pada 2013. Embung selebar 0,34 Ha dan ada pada ketinggian 495 mdpl ini berperan untuk mengaliri kebun buah durian dan kelengkeng sang Nglanggeran. Disamping itu, Embung Nglanggeran tawarkan panorama yang cantik.

Air Terjun Kedung Kandang

Desa Wisata Nglanggeran punyai air terjun instagenic yang memikat lho, namanya Air Terjun Kedung Kandang. Saat sampai di sini, Sahabat Desa Wisata ditanggung akan kagum karena air terjunnya tercipta dari formasi bebatuan vulkanik bertingkat yang ada di tengah terasering sawah. Nach, panorama Air Terjun Kedung Kandang ini akan cantik sekali cocok musim penghujan, karena jika musim kemarau debet airnya sedikit dan condong kelihatan kering.

Maknanya, Air Terjun Kedung Kandang cuma akan dialiri air pada musim tertentu saja. Sejauh ini, Air Terjun Kedung Kandang cuma akan dialiri air saat musim penghujan. Saat musim kemarau, Air Terjun Kedung Kandang tetap dialiri air, namun pada debet yang semakin sedikit.

Kampung Pitu

Di Nglanggeran, ada sebuah kampung yang cukup unik. Kampung itu namanya Kampung Pitu. Ada beberapa larangan untuk masyarakat yang tinggal di Kampung Pitu. Salah satunya larangan itu ialah kampung itu tidak dapat ditempati lebih dari tujuh keluarga.
Jika larangan itu dilanggar karena itu keluarga kedelapan dan sebagainya akan pergi sendirinya, entahlah karena tidak kerasan dan pilih pergi, atau karena wafat. Tetapi bila jumlah keluarganya kurang, kekurangan itu akan berisi sendirinya.

Kebun Durian Desa Wisata Nglanggeran

Satu diantaranya kulineran yang diciptakan di Nglanggeran merupakan durian. Gak jauh dari Embung Nglanggeran, ada kebun durian itu. Dari sana ada 1.200 pohon durian montong dan 1.300 pohon durian bawor. Buah durian yang berada pada Nglanggeran mulai disenangi turis bersamaan dengan kian ternamanya objek wisata Gunung Api Purba. Meski sebenarnya sebelumnya beberapa petani yang mengurus kebun itu tidak menerka kalau kebun mereka akan menjadi bagian dari tempat wisata.

Wisata Budaya di Desa Wisata Nglanggeran

Wisatawan juga dapat membaur bersama masyarakat lokal dengan belajar budaya hebat ciri khas Desa Wisata Nglanggeran ya! Budaya Jawa yang kental di sini terasa sangat lewat ramah-tamah masyarakat, seperti tradisi ungguh-ungguh, seperti tata krama dalam bicara dengan penuh santun sopan ke seseorang atau karawitan dan reog mataram sebagai seni budaya kebanggaan warga Desa Wisata Nglanggeran.

Wisata Edukasi Kamping Etawa

Terdapat peternakan kambing etawa Desa Wisata Nglanggeran ini telah populer sampai ajang internasional lho! Serunya proses pemerahan susu, pemrosesan susu jadi susu bubuk dan susu cair yang siap dimakan jadi serangkaian aktivitas hebat yang memancing ketertarikan pelancong, baik dari lokal dan luar negeri.

Nah itu tadi sobat desa wisata info mengenai Pesona Desa Wisata Nglanggeran Jogja Berkelas Dunia yang Wajib Dikunjungi. Semoga menjadi referensi informasi saat berkunjung ketempat wisata Gunung Kidul ataupun tempat wisata Jogja. Selamat berwisata!!

Pesona Desa Wisata Edelweis Pasuruan Jawa Timur

Salam Sobat Desa Wisata Indonesia, kali ini Dewi Tinalah akan menginformasikan Desa Wisata Edelweis yang berada di wisata Pasuruan Jawa Timur. Tapi ngomong-ngomong sudah tau belum wisata di Jawa Timur yang satu ini, ya, Desa Wisata Edelweis.

 

pesona-desa-wisata-edelweis-pasuruan-jawa-timur
Kegiatan di Desa Wisata Edelweis, sumber gambar https://travelingyuk.com/

Desa Wisata Edelweis ini berada di Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Posisinya ada dalam lokasi penyangga Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Tempat wisata yang luasnya sampai 7.000 mtr. persegi ini ada dalam Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Bila ingin hadir kesini, lo langsung dapat targetkan kendaraan tuju Desa Wisata Edelweis Wonokitri.

Desa Wisata Edelweis Wonokitri bersama dengan Desa Wisata Edelweiss di Ngadisari ditetapkan di 10 November 2018 lampau. Penetapan ini dikunjungi oleh sejumlah pihak berkaitan, dimulai dengan deretan pemerintahan hingga kumpulan tani di dua lokasi itu yang menjadi pengurus semasing tempat.

Disamping memiliki fungsi selaku tempat wisata, tempat wisata ini pun jalankan andil lain. Desa Wisata Edelweis Wonokitri pun memiliki fungsi selaku media konservasi serta budidaya bunga Edelweiss buat bermacam kebutuhan. Tergolong kebutuhan untuk implementasi upacara kebiasaan.

Tempatnya ada pada tepi jalan besar serta automatic bakalan ringan tampak. Bila lo pergi dari pintu masuk Bromo, desa ini ada seputar 500 mtr. menuju utara Desa Sedaeng, . Cermati situasi kendaraan ya, sebab medannya berlebihan sekali!

Mengapa Disebut Desa Wisata Edelweis?

Edelweis buat warga Wonokitri itu tidak cuma sekedar bunga seperti warga umum mengenal, tetapi lebih dari bunga keramat yang ini ditujukan untuk beberapa upacara tradisi yang berada di teritori Tengger terutamanya di Desa Wonokitri.

Pelancong yang ke Bromo dengan gampangnya beli bunga edelweiss secara ilegal. Walau sebenarnya, beli bunga edelweiss dilarang karena bisa memberikan ancaman kelestarian bunga yang diproteksi itu. Larangan terjadi dalam menangkar dan menanam bunga itu tanpa ijin Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kedatangan Desa Wisata Edelweiss, Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan, yang lakukan penangkaran, penanaman sebagai usaha pelestarian bunga itu semenjak 2016, menjadi jalan keluar untuk pelancong untuk nikmati keelokan bunga, sekalian ketahui langkah menjaga dan membudidayakannya.

Di taman itu, ditanamkan sekitaran 1.250 bunga dengan 3 tipe, yaitu Anaphalis Javanica (Edelweis Jawa), Leontopodium Alpinum (Edelweis Eropa), dan Leucogenes Grandiceps (New Zealand Edelweis) di tempat selebar sekitaran 1.196 m².

Daya Tarik Desa Wisata Edelweis

Daya tarik khusus yang berada di Desa Wisata Edelweis ini ialah Taman Edelweis. Taman ini berisikan bentangan bunga Edelweis yang diperbudidayakan. Tentu saja, wisatawan dapat berpose di tengah-tengah bentangan bunga kekal ini. Pemandangan latar belakangnya juga kelihatan cantik, yakni pegunungan ciri khas teritori Bromo.

Selainnya berpose di spot Taman Edelweis, wisatawan bisa juga sekalian belajar bagaimana membudidayakan tanaman ini. Taman Edelweis sebagai pusat pembudidayaan Edelweis, juga sekaligus untuk pembelajaran wisatawan yang tiba ke Desa Wonokitri yang ingin belajar bagaimana triknya untuk budidaya Edelweis.

Wisatawan dapat belajar dan ketahui info sekitar budidaya Edelweis, dimulai dari penyeleksian biji, penyapihannya sampai langkah menanam. Tanaman Edelweis ini sudah diketahui sebagai tanaman liar, tetapi dapat untuk diperbudidayakan. Tiap konsumen atau wisatawan yang tiba itu, selainnya mereka tiba untuk photo, minimal mereka memperoleh pengetahuan.

Wisatwan dapat metik bunga Edelweis dapat, jika ingin membeli sovenirnya bisa juga secara legal, beli sovenir bunga Edelweis yang dipasarkan berwujud gantungan kunci, boneka, kalung dan yang lain.

Memetik bunga edelweis di lokasi pegunungan yang diprotek memang jadi perhatian yang lumayan serius, . Dikarenakan, walaupun udah diprotek undang-undang dengan pidana serta denda, masih ada yang berani memetik bunga yang satu berikut.

Namun, bila pengin sekali membawa pulang bunga edelweis, lo dapat hadir langsung ke Desa Wisata Edelweis Wonokitri, lokasi penyangga Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Desa wisata budidaya bunga langgeng ini pasnya ada dalam desa pintu masuk gunung Bromo dari arah Pasuruan, .

Wisatawan dapat bergaya dalam sesuatu gardu pandang dengan foreground bunga edelweis serta latar belakang bukit-bukit hijau. Spot yang fotogenik ini pun akan makin baik bila kabut tipis kembali turun.

Satu teknik nih, perlu diingat pakai busana tebal waktu bertandang kesini, ya! Sebab, udara di Desa Wisata Edelweis Wonokitri ini begitu dingin, sampai kadangkala hingga menyerang tulang.

Dewi Tinalah Raih Penghargaan Digital, SDGs, dan Youth Creative Tourism Destination Award 2022

Jakarta - Dalam rangkaian Jakarta Marketing Week 2022, Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) menerima penghargaan Creative Tourism Destination Award 2022 yang berlangsung di Atrium Mall Kota Kasablanka Jakarta Selatan, Kamis (19/5/2022). Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Bapak Hermawan Kertajaya sebagai Chairman and Executive of Mark Plus Corp.

Dewi Tinalah - Creative Tourism Destination Award 2022

Award ini merupakan kegiatan Planet Tourism Indonesia 2022 yang ke empat dan bertepatan dengan Jakarta Marketing Week yang ke sepuluh. Creative Tourism Destination Award 2022 merupakan bentuk apresiasi dari MarkPlus Tourism bekerjasama dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI terhadap pengelola destinasi yang mampu berinovasi dengan berbagai aktivitas kreatif untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata Indonesia. Ada tiga kategori yang diberikan, yaitu youth, digital, dan SDGs (tujuan pembangunan berkelanjutan).

Dewi Tinalah mendapatkan tiga penghargaan di Creative Tourism Destination Award 2022. Penghargaan pertama sebagai Gold Champion kategori digital. Penghargaan ke dua dan tiga sebagai Silver Champion untuk kategori Youth dan SDGs. Penjurian melibatkan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia, Indonesia Marketing Association dan MarkPlus Tourism.

Hermawan Kartajaya sebagai Founder & Executive Chairman of MarkPlus, Inc. Chairman of MarkPlus Tourism memberikan penghargaan untuk Dewi Tinalah yang diterima oleh Galuh Alif Fahmi Rizki sebagai Ketua Desa Wisata. Hermawan juga menyampaikan, dengan penghargaan ini nantinya dapat memperluas penerapan creative tourism untuk menciptakan nilai tamba yang lebih besar dan memperkuat diferensiasi dari setiap destinasi.

Desa Wisata Tinalah Raih Gold Champion Kategori Digital
Penyerahan Penghargaan  Gold Champion Kategori Digital Creative Tourism Destination Award 2022

Dewi Tinalah merupakan desa wisata di Kalurahan Purwoharjo, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa wisata yang mengusung tagline Pesona Alam dan Budaya ini menjadi salah satu desa wisata penyanggan Destinasi Super Prioritas Borobudur di Kabupaten Kulon Progo. Dewi Tinalah juga menjadi 50 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 dan menjadi desa wisata kategori digital dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2021.

Galuh Alif Fahmi Rizki sebagai ketua Dewi Tinalah juga menjadi salah satu pembicara dalam acara pembuka sesi satu Exploring Indonesia Creative Destination. Pembicara lain yaitu Drs. H. Ardiansyah Sulaiman, M.Si. Bupati Kutai Timur, Murlan Damerian Pane Kepala Nasional Tanjung Puting, Sigit Tri Wibowo Pengelola Geopark Nasional Karangsambung Karangbolong, Wayan Winawan Founder & Chairman Blosson Eco Luxe Billas by Ekosistem.

Galuh Alif Fahmi Rizki - Ketua Desa Wisata Tinalah speaker Exploring Indonesia Creative Destination
Ketua Dewi Tinalah Menjadi Speaker Sesi Exploring Indonesia Creative Destination

"Dewi Tinalah memiliki pesona alam dan budaya yang berada di kawasan Pegunungan Menoreh. Mempunyai goewisata Goa Sriti dan Situs Rumah Sandi Negara yang penuh nilai sejarah. Komunitas masyarakat menjadi penggerak desa wisata dengan segala potensinya. Dewi Tinalah manfaatkan jaringan komunitas untuk melakukan strategi pemasaran. Dalam prosesnya, kami memanfaatkan digitalisasi dengan pengembangan onmichanel seperti di media sosial dan web. Cerita autentik dari desa menjadi hal yang penting kami sampaikan di berbagai media sehingga orang tertarik dengan cerita tersebut, ungkap Galuh Alif Fahmi Rizki dalam sesi Exploring Indonesia Creative Destination.

Penghargaan ini juga diharapkan menjadi penyemangat untuk seluruh steakholder dan masyarakat di Desa Wisata Tinalah untuk berkomitmen terus menjaga lingkungan, berkreasi dan berinovasi. Selain itu nantinya dapat semakin menghidupkan sektor ekonomi kreatif masyarakat dan meningkatkan nilai tambah untuk lingkungan, sosial masyarakat dan ekonomi.

Dewi Tinalah telah berinovasi dan memanfaatkan media digital untuk pengelolaan dan promosi desa wisata. Media digital digunakan Dewi Tinalah untuk pengelolaan data base, reservasi, dan promosi. Banyak program/atraksi/daya tarik kreatif yang diromosikan secara digital sehingga mampu memberikan pengalaman berwisata yang unik dan berkesan bagi wisatawan seperti live in, camping, jelajah alam, outbound, napak tilas, wisata alam Puncak Kleco, homestay, eduwisata, dan berbagai atraksi kerajinan masyarakat.


Meski banyak memanfaatkan media digital untuk promosi, Dewi Tinalah juga melakukan promosi secara offline, seperti membangun jejaring komunitas dan aksi gerakan Sambanggo (Sambang Gunung, Sambang Gawe atau ekonomi kreatif, Sambang Gisik atau pantai) dari Program Dinas Parwisata Kulon Progo yang berarti mengunjungi tempat wisata.  

Reno Yusuf sebagai tim kreatif digital Dewi Tinalah turut hadir dalam acara ini menyampaikan pentingnya generasi muda berani beraksi dan kreatif memanfaatkan media digital untuk pengembangan desa wisata. Digital menjadi salah satu percepatan Dewi Tinalah dan memberikan kesempatan masyarakat desa untuk mengembangkan pariwisata yang kreatif dan inovatif.

"Tema wisata outdoor ini sangat cocok untuk giatan pasca pandemi karena orang-orang sangat mencari ruang terbuka. Destinasi wisata perlu melakukan Strategy Thinking dan trasformasi untuk membuat aktivitas yang berkelanjutan dan berkualitas. Modal alam dan budaya ini perlu diperluas kebermanfaatanya untuk pariwisata", jelas Hermawan Kertajaya sebagai Chairman of MarkPlus Tourism saat berikan penghargaan ini.

Daftar lengkap penerima penghargaan Creative Tourism Destination Award 2022

Creative Tourism Destination Award 2022 Kategori Digital

Kategori Digital, penghargaan diberikan kepada destinasi yang berhasil memanfaatkan media digital dalam berinovasi menciptakan dan mengembangkan berbagai program/atraksi/daya tarik kreatif sehingga mampu memberikan pengalaman berwisata yang unik dan berkesan bagi wisatawan.

Gold champion:
  • Desa Wisata Tinalah, Kulon Progo, DI Yogyakarta.
  • Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.

Silver champion:
  • Ulun Danu Beratan, Bali.
  • Desa Wisata Pela, Kutai, Kalimantan Timur.

Bronze champion:
  • Wisata Rammang-Rammang, Sulawesi Selatan.
  • Desa Wisata Tamansari, Banyuwangi.

Creative Tourism Destination Award 2022 Kategori Youth

Kategori Youth, penghargaan diberikan kepada destinasi yang berhasil menyediakan wadah bagi anak muda untuk berkontribusi nyata dalam penciptaan dan pengembangan destinasi pariwisata kreatif, baik melalui pemberian ide, kerangka kerja strategis, hingga implementasi.

Silver champion:
  • Desa wisata Hanjeli, Sukabumi. 
  • Desa wisata Tinalah, Yogyakarta.

Bronze champion:
  • Geopark Nasional Karangsambung Karangbolong, Kebumen, Jawa Tengah.
  • Wisata Rammang-Rammang, Sulawesi Selatan.
  • Bukit Porong, Labuan Bajo, NTT.

Creative Tourism Destination Award 2022 Kategori SDGs

Kategori SDGs, penghargaan diberikan kepada destinasi yang berhasil menciptakan dan mengembangkan destinasi pariwisata kreatif berbasiskan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs), dengan kontribusi nyata terhadap aspek kesejahteraan, pendidikan, dan lingkungan yang berkelanjutan.

Silver champion:
  • Desa wisata Hanjeli, Sukabumi.
  • Desa wisata Penglipuran, Bali.
  • Desa wisata Tinalah, Yogyakarta.
  • The Lodge Maribaya, Lembang.
  • Blossom Eco Luxe Villas by Ekosistem, Bali.

Bronze champion:
  • Geopark Nasional Karangsambung Karangbolong, Kebumen, Jawa Tengah.
  • Gunung Tombuok, Sumatra Barat.
  • Kampung adat Wae Rebo, NTT.
  • Poerworedjo Heritage on Wheels.
  • Prevab, Taman Nasional Kutai.

Di sesi kegiatan ini ini juga dilakukan Deklarasi Percepatan Kebangkitan Parwisata Inonesia yang Berkelanjutan kolaborasi dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dalam deklarasi ini bertujuan untuk melakukan percepatan tahapan Relief-Ercovery-Reform untuk kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Dengan semangat Gercep, Geber dan Gaspol, kegiatan ini menjadi momentum kebangkitan pariwisata dan siap untuk menjadi tuan rumah World Tourism Day 2022 dan Presidensi G-20.

Program Mentoring dan Pendampingan Desa Wisata / Usaha Desa

Dewi Tinalah saat ini membuka kesempatan dengan berbagai pihak untuk melakukan pendampingan dan mentoring pengembangan desa wisata / usaha desa. Program digitalisasi desa wisata / usaha desa merupakan program utama. Anda dapat menghubungi kontak WA 085729546678 untuk layanan pendampingan dan mentoring desa wisata / usaha desa.

digital-creative-tourims-mentoring-program-desa-wisata-tinalah-galuh-alif-fahmi-rizki



Desa Wisata Sawarna, Wisata Banten Yang Wajib Dikunjungi

Hay Sobat Desa Wisata, kali ini Dewi Tinalah akan membahas mengenai desa wisata yang ada di Banten, yaitu Desa Wisata Sawarna. Seperti apa info mengenai desa wisata ini? Bagi sobat Desa Wista yang baru ada di Banten, Desa Wisata Sawarna bisa menjadi pilihan paket wisata, yuk baca info lengkapnya.


Landscape Desa Wisata Sawarna - Sumber Foto Dinas Pariwisata Provinsi Banten


Panggilan sebagai desa bintang pantas dipertemukan Desa Sawarna di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Keelokan alamnya yang memesona simpan beberapa object wisata sampai sanggup memikat hati pelancong lokal atau luar negeri untuk menyaksikan cantiknya desa ini.


Baca Juga: Dana Desa untuk Pengembangan Desa Wisata


Ditambah lagi, beberapa tujuan wisata dengan beraneka macam keelokan ada di desa ini. Sering pelancong yang tiba ke sini pulang dengan raut muka yang berbahagia karena memperoleh hal menarik di desa ini.


Desa Wisata Sawarna

Desa Wisata Sawarna ialah sebuah Desa wisata di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Desa Sawarna bersebelahan langsung dengan Samudera Hindia, disebelah selatan hingga Desa Sawarna sebagai teritori pesisir pantai. Pantai berpasir putih yang silih ganti dengan barisan karang-karang curam membuat pesisir Desa Sawarna penuh akan keelokan. 


Terhampar dari Pantai Pulo Manuk disebelah barat sampai ke Pantai Karang Taraje disebelah timur, hidangan rentang alamnya tawarkan bermacam panorama yang menakjubkan. Bertemu langsung dengan Samudera Hindia, ombak di Sawarna banyak mengundang beberapa peselancar untuk berseluncur di puncak-pucuk ombak yang bergulung sama-sama berkejaran ke arah pantai.


Lokasi Desa Wisata Sawarna

Desa Wisata Sawarna ialah sebuah teritori wisata yang berada di desa Sawarna, desa tepi pantai yang berada di kecamatan Lebak, Banten. Memiliki jarak sekitaran 200 km dari Jakarta.


Desa Wisata Sawarna ialah sebuah Desa wisata di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Desa Sawarna bersebelahan langsung dengan Samudera Hindia, disebelah selatan hingga Desa Sawarna sebagai teritori pesisir pantai.


Sejarah Desa Sawarna

Sumber dari Wikipedia, di Desa Sawarna ada sebuah pusara dengan tinggi satu mtr. dan berupa persegi yang diselimuti lumut, bahkan juga tulisan di nisannya juga nyaris tidak bersisa, di sanalah Jean Louis van Gogh, ponakan dari Vincent Van Gogh bersemayam (Pusaranya baru diketemukan sekitaran tahun 2000-an). Sekitaran tahun 1907 Jean Louis buka sebuah perkebunan kelapa selebar 54 hektar, persisnya berada di tepi Pantai Ciantir dan Tanjung Monitor dengan beberapa mengaryakan pribumi yang dari luar Banten, tetapi tetap di Pulau Jawa, karena keadaan desa yang rimba belantara. 


Bersamaan perubahan jaman dan perkembangan warga, terciptalah komune warga yang dinamakan Sawarna. Tetapi karena ketidaksamaan logat, aksen dan bahasa setiap hari menyebabkan ada yang mendefinisikan jika Sawarna datang dari Bahasa Sunda yaitu "Sorana" yang memiliki makna suaranya.


Tetapi ada versus lain dari asal mula nama Sawarna, jika Sawarna datang dari nama Swarna (Hidup tahun 1900-an), dia sebagai tetua dan orang pertama kali yang jadi kepala di desa Sawarna. Secara harfiah Swarna memiliki arti Sawarna (datang dari Bahasa Sunda) yang memiliki arti satu warna, argumen desa berpantai cantik itu diberi nama Sawarna untuk mengisyaratkan jika warga di lokasi itu ialah satu warna yaitu warga Sunda Banten.


Bersamaan dengan pertambahan warga, Jean Louis van Gogh selainnya usaha lebih memajukan upayanya, mempunyai harapan supaya tempat upayanya nantinya dikenali oleh angkatan seterusnya jadi lokasi yang termasyur sampai ke luar negeri. Tidak ada yang mengetahui adakah hubungannya harapan mulia saudagar asal Belanda itu dengan keadaan desa pada angkatan kedepan, tetapi warga sekitaran yakini jika desa Sawarna bisa menjadi desa yang populer dan disukai beberapa wisatawan karena keelokan alamnya. 


Baca Juga: Desa Wisata Panglipuran Tradisi Adat Bali Wajib di Kunjungi


Dan pada realitanya, saat ini Desa Sawarna sudah jadi desa yang mempunyai suara yang berdengung di semua negeri. Bahkan juga semenjak ramai didatangi beberapa peselancar dari beragam negara, karisma Sawarna makin go-international.


Sekarang desa Sawarna bermetamorfosis dari sekedar perkebunan kelapa jadi desa wisata. Secara mudah diketemukan jumlahnya "homestay" atau rumah warga yang dikontrakkan pada pendatang yang berekreasi. Perkampungan masyarakat itu berada di antara perkebunan kelapa dan persawahan. Keadaan itu membuat pelancong ingin lama-lama di desa wisata itu. Warga Sawarna sebagai warga multietnis, seperti Suku Banten, Sunda, bahkan juga Jawa.


Hal itu karena mayoritas karyawan perkebunan kelapa di di desa Sawarna dahulunya dihadirkan dari Jawa tengah dan Jawa Timur yang beretnis Jawa. Mayoritas warga memiliki karier sebagai petani, pengrajin, pekerja tani, pekerja, dan pedagang. Namun semenjak Sawarna mulai dikenali pelancong, banyak warga yang memiliki karier sambilan sebagai pemandu wisata.


Info Desa Wisata Sawarna

Pusat wisata Desa Sawarna ada di Daerah Cikoneng yang dipisah oleh sungai dan disambungkan dengan jembatan menggantung. Di daerah ini pemondokan menyebar disebelah jalan yang sempit dan berliku seperti labirin. Wujud pemondokan di sini biasanya berbentuk rumah tinggal bersama kamar-kamar yang di sewakan sebagai tempat beristirahat.


Tetapi ada pula pemondokan berbentuk motel dengan sarana pendingin udara. Antiknya, makanan di sini disiapkan oleh pemilik pemondokan sebagai sarana tambahan. Menu yang pengunjung harapkan juga dapat diminta sesuai kemauan komplet dengan buah sebagai pembersih mulut.


Wisata Pantai dan Goa

Tujuan wisata di Desa Sawarna yang paling ramai didatangi pengunjung ialah Pantai Pasir Putih. Pantai ini memiliki jarak 2 km dari Daerah Cikoneng. Berpasir putih lembut dengan ombak laut selatan yang garang jadi pemandangan yang dijajakan pantai dengan garisnya yang panjang ini.


Mendekati senja, lokasi yang paling prima untuk melihat pemandangan matahari terbenam ialah Pantai Tanjung Monitor, yang terletak 3 km arah barat dari pemondokan. Keelokan di pantai ini bukan hanya kombinasi warna merah dan kuning ciri khas tenggelamnya matahari, tetapi tebing yang membubung tinggi seperti monitor perahu, jadi hiasan yang mengagumkan untuk disaksikan. Tebing ini mempunyai ketinggian 10 mtr. dengan sisi tengahnya yang terbelah nyaris terpenggal.


Kebalikannya, lokasi yang paling cocok untuk melihat matahari keluar dari ufuk timur ada di Pantai Karang Bereum yang berdekatan dengan Pantai Legon Pari.


Bila Pantai Karang Bereum memberi panorama karang yang berbeda terserang cahaya matahari pagi, berlainan dengan Pantai Legon Pari. Pantai ini beralas bentangan pasir putih bersih yang halus. Ombaknya relatif aman, karenanya pantai ini kerap jadi object alternative bila Pantai Pasir Putih terlampau penuh oleh pengunjung.


Masih di wilayah yang serupa di ujung samping kiri Pantai Legon Pari, object wisata Karang Taraje didatangi untuk menyaksikan serangan ombak dan karang yang bertingkat-tingkat seperti tangga. Terpaan ombak menubruk tebing karang dengan ketinggian capai 5 mtr. sebagai hidangan yang demikian menarik sampai susah untuk dilalaikan pelancong.


Pada tempat yang lain, ada Gua lalay yang ditempati segerombolan kelelawar jadi sasaran pengunjung yang ingin tahu beberapa ribu binatang yang menyukai bergelantung di pohon ini. Gua yang dasarnya tergenang air ini jadi object pembanding dengan wisata pantai di Desa Sawarna.


Kedalaman gua capai beberapa puluh kilo tetapi pengunjung cuman dapat masuk sampai capai 300 mtr. saja. Tidak boleh cemas untuk pengunjung yang tidak bawa peralatan untuk menyusur gua. Di loket masuk ada penyewaaan berbentuk senter dan helm yang mempermudah pengunjung saat ada dalam gua.


Masih di Desa Sawarna, Pantai Gua Langir memadankan wisata menyusur gua dengan wisata pantai yang agak miring. Gua di sini dihias dengan batu-batuan stalagtit yang seperti stupa di Candi Borobudur, karenanya gua ini kerap disebutkan dengan Gua Seribu Candi. Di depannya ada pantai yang menghampar dengan pantai pusir bersih yang terbatasi dengan tebing.


Berbeda kembali dengan object wisata Pulo Burung yang terletak paling jauh dari pemondokan. Wisata ini tawarkan beberapa kumpulan burung yang istirahat saat pindah dari utara ke arah selatan. Meskipun ini berbentuk pulau, sebetulnya pulau ini tersambung dengan dataran. Namun bila air pasang jalan ke arah pulau ini akan tergenang oleh air laut.


Tujuan wisata Desa Sawarna mulai dikenali semenjak tahun 90-an, yakni di saat peselancar dari luar negeri melalui lautan untuk cari ombak yang prima dari Dermaga Ratu sampai ke Selatan. Semenjak waktu itu, wisata di sini semakin ramai dan terus pertambahan kehadiran beberapa pelancong ke tempat ini. Keunggulan lain wisata di Desa Sawarna ialah sama-sama terpadu dan mempunyai keelokan yang berbeda satu sama yang lain. Kurang cukup rasanya cuman bermalam sehari untuk rasakan keelokan wisata Desa Sawarna sepenuhnya.


Wisata Tracking

Untuk yang menyenangi wisata tracking, berkunjung lokasi-lokasi wisata di Desa Sawarna dapat memberi kesan yang lain dan dekat sama alam. Tetapi, untuk yang tidak kuat dan ingin cepat sampai ada jasa ojek yang lalu-lalang di wilayah pemondokan. Jasa ojek di sini dapat di pesan dengan paket atau opsi sesuai wisata mana yang dapat didatangi.


Nama Sawarna sendiri diambil dari nama seorang anak yang pertama tinggal di Desa Sawarna dengan gelar Raden Sawarna. Tetapi versus lain ada yang mengatakan jika nama Sawarna sebetulnya ialah kata resapan yang diambil saat beberapa daerah melangsungkan acara dan memperlengkapi diri dengan beragam jenis kue berwarna-warni. Keberagaman warna kue berikut yang selanjutnya jadi satu warna dengan panggilan nama Sawarna.


Nah itu tadi Sobat Desa Wisata, info lengkap mengenai Desa Wisata Sawarna yang ada di kawasan wisata Banten. Sobat desa wisata dapat memilih lokasi desa wisata Sawarna untuk dijadikan sebagai tempat liburan yang seru. So langsung saja ke Desa Wisata Sawarna.

Pesona Desa Wisata Potrobayan, Wisata Alam Yang Memukau Mata

Salam Pesona Indonesi Sobat Desa Wisata, banyak tempat wisata Jogja yang dapat dikunjungi, salah satunya kawasan desa wisata. Banyak tersebat destinasi desa wisata di Jogja. Hampir di setiap kabupaten yang ada di Jogja terdapat desa wisata. Kali ini Dewi Tinalah akan menyampaikan info tentang Desa Wisata Potrobayan. Baca lengkap mengenai info Desa Wisata Potrobayan di ulasan artikel ini yang Sahabat Desa Wisata.


Pesona Desa Wisata Potrobayan, Wisata Alam Yang Memukau Mata
Pemandangan Alam Desa Wisata Potrobayan - Sumber Foto republika.co.id


Sahabat Desa Wisata akan disajikan pemandangan jernihnya air sungai berhiaskan batu-batuan dengan background bukit menghijau. Pengunjung benar-benar tidak diambil dana sepeserpun saat lama-lama nikmati alam ciptaan Tuhan yang menarik.


Lokasi Desa Wisata Potrobayan

Lokasi Desa Wisata ini berada di Potrobayan Srihardono, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Indonesia. Sangat terjangkau dengan kawasan wisata di Bantul dan wisata Jogja. Sobat Desa Wisata dapat dengan mudah berkunjung di desa wisata Potrobayan menggunakan kendaraan pribadi atau juga menggunakan jasa tour travel Jogja.


Awalnya Mula Desa Wisata Potrobayan

Pemuda desa di tempat, Rohmat ataupun lebih dekat dipanggil Tomeet menjelaskan, awalannya pinggiran Sungai Opak itu cuman dikunjungi beberapa rekan memancing dan kemah yang dari masyarakat sekitaran. Mulai Idul Adha, ada yang upoad di IG dan youtube hingga semakin beberapa pengunjung yang tiba.


Baca Juga: Desa Wisata Sawarna di Banten


Bersama rekanan pemuda yang punyai kepedulian menjaga lingkungan pinggir Sungai Opak itu, Tomeet layani beberapa pengunjung secara ramah.


Tidak lupa ia mengingati supaya pengunjung yang sekedar hanya bermain atau kemping untuk ikut menjaga sekitar lingkungan dengan tidak buang sampah asal-asalan dan patuhi anjuran dan ketentuan yang ada.


Untuk saat ini pengunjung yang tiba sekadar berpose riang atau selfi, memancing, bercengkerama sekalian naik sepeda tak perlu mengambil kantong. Khusus untuk kemping bayar sesukarelanya saja untuk sekedar ongkos perawatan. Supaya tempat masih tetap pada kondisi bersih disiapkan juga tempat sampah.


Waktu Lawatan di Desa Wisata Potrobayan

Khususnya pada hari Sabtu, Minggu beberapa pengunjung tiba dan kerasan lama-lama sekalian mendokumentasikan rentang alam yang cantik.


Pengunjung bisa juga melihat beberapa pencarian pasir di tengah-tengah sungai yang bekerja dengan perlengkapan simpel memakai perahu bambu untuk mengusung pasir yang ditambang ke pinggir sungai.


Sebetulnya Potrobayan telah lama didatangi orang, karena tempat itu dibangun Circuit offroad yang disahkan semenjak Maret 2017, terutamanya untuk keperluan lomba. Tempat yang ada di tepi saluran Sungai Opak luasnya capai 8 Ha. Circuit ini dapat dipakai untuk dua tipe balapan, yakni balap mpotor trail dan mobil offroad.


Monumen Gempa di Bantul

Tiada kelirunya berkunjung ke Monumen Gempa Jogja 2006 di Padukuhan Potrobayan, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong. Bertempat lebih kurang 20 km (km) dari pusat Kota Yogyakarta, monumen ini dapat bikin pengunjung mengenal pusat gempa yang sebabkan beberapa ribu orang wafat. Kalau pergi dari Kota Yogyakarta, pengunjung dapat lewat Jalan Parangtritis. Sesampai di perempatan Bakulan, belok arah ke kiri atau mengarah timur telusuri jalan Bakulan-Imogiri.


Pengunjung bisa memandang sebuah prasasti yang menjadi pertanda di mana pusat gempa terjadi. Tempat pembangunannya punya jarak lebih kurang 400 mtr. dari pusat gempa sebagai tempuran Sungai Opak serta Oya.


Akan halnya, prasasti dibikin dari batu andesit dengan tinggi 1,5 mtr.. Di sisi kiri, kanan, serta depan, ada batu yang berisi prasasti yang diberi tanda tangan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rektor UPN Veteran, serta Bupati Bantul fase 2015-2020 Suharsono.


Wilayah ini terbuka buat umum serta pengunjung tidak digunakan ongkos. Tempatnya cukup sejuk lantaran ada benar dipinggir sungai, serta masih ditemui pohon lebat disekelilingnya.


Itu tadi info lengkap mengenai Desa Wisata Potrobayan yang ada di kawasan wisata Bantul. Sobat Desa Wisata bisa mengunjungi lokasi ini untuk salah satu tempat wisata Jogja.  Salam Pesona Indonesia, salam Desa Wisata.

Desa Wisata Penglipuran, Wisata Tradisi Adat Bali Nusatara Yang Wajib Di Kunjungi

Hay Sobat Desa Wisata, kali ini Dewi Tinalah akan menyampaikan informasi tetang Desa Wisata Penglipuran yang sangat terkenal di Bali, dan sudah menjadi destinasi Internasional untuk paket desa wisata di Bali. Desa Wisata Panglipuran menjadi banyak percontohan juga untuk desa wisata di Indonesia. Lalu seperti apa Desa Wisata Penglipuran ini? Yuk baca lengkap artikel ini.


Desa Wisata Penglipuran, Wisata Tradisi Adat Bali Nusatara Yang Wajib Di Kunjungi
Desa Wisasta Penglipuran - Sumber Foto VoA

Selalu ada sesuatu hal memikat buat dikisahkan berkenaan pulau Dewata Bali, satu diantaranya ialah Desa tradisi Penglipuran, berada di Kelurahan Tim, Kecamatan/ Kabupaten Bangli - Bali. Desa Penglipuran sebuah desa tradisionil yang menggenggam tegar aturan budaya yang diturunkan oleh beberapa nenek moyang mereka.


Desa Wisata Penglipuran

Desa Penglipuran mempunyai keunikan tertentu denganbentuk arsitektur bangunan tempat tinggal tradisionil yang sama dan tersusun rapimulai dari ujung khusus desa sampai sisi hulu desa. Status wilayah khusus terletak semakin tinggi dan makin turun sampai kedaerah hulu. Pintu gerbang ciri khas Bali (angkul-angkul) yang disebut akses ke arah rumah warga yang ada tiap pelataran kelihatan seragam, sama-sama bertemu dan dipisah pada jalan khusus desa menambahkan kedisiplinan letak bangunan Desa Penglipuran. 


Pengaturan fisik dan susunan desa ini tidak lepas dari budaya penduduknya yang telah diturunkan secara turun-temurun dan masih tetap berpedoman falsafah Tri Hita Karana. Sebuah falsafah dalam agama Hindu yang selalu jaga keserasian jalinan di antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan.


Keindahan Desa Wisata Penglipuran - Sumber Foto Jadesta


Jumlah warga Desa Wisata Penglipuran per Januari 2021 ialah 1.111 orang dalam jumlah KK 277, dengan mata pencarian : pengrajin ,pedagang souvenir, kulineran, pertanian , pengurus home stay , kariawan, PNS , pemandu wisata dan aktor pariwisata yang lain. Warga Desa Wisata Penglipuran beragama Hindu, junjung tinggi adat istiadat, nilai bergotong-royong ,kekerabatan, kearifan lokal yang berdasarkan ide Tri Hitha Karana.


Desa adat Penglipuran sebuah komplek permukiman warga yang ramah lingkungan, bangunan-bangunan teratur rapi dibuat di atas luas tempat yang serupa, pintu khusus (angku-angkul) berupa sama dan simetris, situasi perkampungan yang unik dan cantik.


Desa Penglipuran Bangli memang mempunyai tata ruangan yang konseptual, membuat tampil unik, perumahan teratur benar-benar rapi, jalanan bersih dan tenang tanpa kendaraan motor, jangankan mobil sepeda motorpun dilarang masuk ke komplek perumahan tradisionil itu. Sebuah tempat parkir disiapkan untuk kendaraan anda baik itu mobil atau bis pariwisata.


Sebuah permukiman tradisionil yang kental dengan kearifan lokal, membuat desa adat Penglipuran cukup populer di kelompok pelancong lokal atau asing. Sering juga anak-anak sekolah jadikan desa Penglipuran sebagai tujuan wisata harus saat berlibur sekolah saat aktivitas studi tur mereka.


Sejak desa Penglipuran kelihatan di salah satunya stasiun TV Indonesia, yang dipakai sebagai tempat tembakan FTV (film tv). Ketertarikan pelancong lokal untuk berkunjung desa Penglipuran Bali makin tinggi.


Info tentang jumlah pemesanan paket tur murah ke Bali yang agendanya di ubah seperti keinginan konsumen setia, memberikan jalur wisata ke desa tradisi Penglipuran. Meskipun banyaknya belum berarti seperti wisata ke Tanah Lot, tetapi keinginan paket tur dengan itinerary Desa Penglipuran bertambah setiap tahunnya.


Jalur wisata desa Penglipuran umumnya pelancong tentukan saat berkunjung tempat wisata Kintamani dan object wisata Ubud karena lokasinya sama arah. Lantas di mana alamat desa Penglipuran Bali?


Lokasi Desa Wisata / Desa Adat Penglipuran Bali

Desa Wisata Penglipuran berada di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Propinsi Bali dengan luas daerah 112 Ha dengan pemakaian daerah berbentuk pertanian 50 Ha untuk tempat pertanian, rimba bambu 45 Ha, rimba kayu 4 Ha, permukiman 9 Ha, tempat suci 4 Ha dan sarana umum.


Posisi desa kebiasaan Penglipuran, ada dalam desa Team, kabupaten Bangli, propinsi Bali. Barangkali sebagian dari anda tidak mengerti, kabupaten Bangli di Bali sisi mana. Apabila anda pernah wisata ke arah tempat wisata Kintamani atau Gunung Batur, berikut ini lokasi kabupaten Bangli.


Posisi desa penglipuran Bangli ada berada di daratan tinggi pada ketinggian seputar 600 - 700 mtr. dari permukaan laut. Gara-gara ada dalam status ketinggian ini, membikin udara sejuk bakal teringat oleh anda. Pengin lihat peta posisi desa Penglipuran Bangli? Meminta pakai Google Map untuk melihat lokasi Desa Wisata Pengelipuran.


Jarak Tempuh Desa Wisata Penglipuran

Desa Wisata Penglipuran berada lumayan strategis memiliki jarak 60 km dalam jarak menempuh 1 jam 30 menit dari Lapangan terbang Internasional Ngurah Rai. Secara georafis berada di ketinggian 600- 650 m dari permukaan air laut, hingga mempunyai temperatur yang cukup sejuk.


Kebanyakan dari anda waktu berlibur ke pulau Bali dapat menunjuk bermalam di ruangan tempat wisata sisi selatan Bali. Seperti, Kuta, Seminyak, Legian, Jimbaran, Nusa Dua, Sanur. Biar anda lebih simpel mem buat itinerary Desa Penglipuran, alangkah lebih baik anda ketahui kemungkinan jarak dan waktu yang dipakai ke Penglipuran village dari tempat anda bermalam.


Kalau anda pergi dari tempat wisata Kuta Bali, seperti pantai Kuta. Karenanya jarak dari pantai Kuta ke desa Penglipuran Bangli, kira-kira 55 km. Dengan kemungkinan waktu yang dipakai, 1 jam 30 menit dengan jalan raya lancar.


Jika anda pergi dari tempat tempat wisata Seminyak, sebagi contoh dari pantai Petitenget Seminyak. Karena itu ke arah Penglipuran village akan tempuh jarak 59 km, sama waktu menempuh 1 jam 40 menit.


Seandainya kamu pergi dari tempat wisata Sanur Bali ke Penglipuran village, karena itu waktu pintas dan jarak jadi lebih pendek. Prediksi jarak menempuh 43 km sama waktu menempuh 1 jam 15 menit.


Keuinikan Desa Wisata Penglipuran

Tentu saja saat sebelum berkunjung sebuah object wisata di Bali, tentu anda ingin ketahui hal apa yang memikat buat disaksikan. Bila anda tertarik untuk menyaksikan kekhasan sebuah desa yang menunjukkan situasi Bali asli. Karena itu kabupaten Bangli dan object wisata di Bali timur yang harus anda datangi.


Karena daerah kabupaten Bangli dan object wisata di Bali timur satu diantaranya desa Tenganan masih kental nuasa Bali asli dan sedikit memperoleh dampak kekinian. Tahukah anda, desa tradisi Penglipuran Bangli dipakai sebagai contoh pertama sebagai desa wisata di Indonesia oleh pemda di tahun 1995.


Untuk yang pertama kalinya liburan ke desa Penglipuran Bangli, tentunya akan kaget menyaksikan wujud dari setiap rumah warga hampir serupa. Keserupaan dari setiap rumah kelihatan pada pintu gerbang rumah, atap rumah dan dinding rumah memakai bambu, lebar pintu gerbang yang cuman muat untuk seseorang dewasa. Dalam masyarakat Bali pintu tipe ini disebut angkul-angkul.


Bukan hanya model rumah yang serupa, pembagian dari tiap-tiap tata ruangan rumah sama, seperti ruang tidur dan dapur. Cat tembok pintu gerbang yang dipakai bukan cat tembok yang umumnya kita mengenal, tetapi memakai cat dengan bahan dasar dari tanah liat.


Arah dari setiap rumah warga mempunyai keserupaan. Kelihatannya mereka ingin membuat kebersama-samaan dan menjaga kosep bersatu dengan alam. Liburan ke desa Penglipuran Bangli dan menyaksikan ada banyak dinding kamar yang sudah berbeda memakai batu bata. Walau sebenarnya dahulunya  di tahun 1998, semua dinding kamar memakai bambu.


Meskipun peralihan dari dinding bambu ke batu bata, ide bersatu ke alam masih kuat di budaya desa Tradisi Penglipuran.


Selainnya wujud bangunan traditional yang hampir serupa, ada banyak hal lain yang memikat pada desa Penglipuran Bangli seperti, kesejukan udara, kebersihan dan tata ruangan yang teratur rapi.


Budaya Penduduk Desa Penglipuran Bangli

Budaya pengelompokan dari tata ruangan desa benar-benar kelihatan di sini. Pada bagian utara dan terletak semakin tinggi dari rumah warga ada pura Desa yang disebut pura Penataran.


Pada sisi tengah desa yang terletak di bawah pura, ialah zone tempat warga. Sekarang ini desa di huni oleh 226 kepala keluarga dan untuk nafkah setiap hari warga desa profesinya sebagai petani, pengerajin anyaman bambu dan berternak.


Luas dari tempat desa sekitaran 112 hektar dan tidak seluruhnya tempat desa dipakai sebagai rumah warga. Sekitaran 40 % dari tempat desa ialah rimba bambu. Menebang pohon bambu di desa ini jangan asal-asalan tanpa izin dari figur warga di tempat.


Selainnya mempunyai budaya menghargai alam, warga desa Penglipuran Bangli mempunyai budaya dan adat untuk menghargai wanita. Karena ada ketentuan desa yang larang pria untuk lakukan poligami, bila kedapatan lakukan poligami maka memperoleh hukuman diasingkan dari desa.


Desa ini mempunyai budaya hukuman untuk perampokan. Untuk yang kedapatan mengambil, akan di hukum untuk memberi sesajen lima ekor ayam dengan warna bulu-bulu ayam yang lain di 4 pura nenek moyang mereka. Dengan langkah ini, semua warga desa akan ketahui siapakah yang mengambil, tentu saja akan membuat dampak malu.


Zone yang paling akhir atau yang ke-3  disebut setra atau makam. Meskipun warga desa Penglipuran Bali beragama Hindu tetapi warga desa Penglipuran Bangli tidak mengenali upacara pembakaran mayat, jadi mayat langsung dikubur.


Warga desa Penglipuran Bali mempunyai minuman ciri khas yang disebut loloh cemceman. Minuman ini mempunyai seperti rasa air tape dan mempunyai warna hijau karena material dasarnya ialah perasan dari daun cemceman.


Info Berita Desa Wisata Penglipuran

Desa Adat Penglipuran adalah objek wisata favorit di Bali yang disukai beberapa pelancong. Desa Wisata Penglipuran diputuskan, karena masih menjaga kelestarian budaya dan adat, dan jadi contoh desa berpikiran lingkungan.


BALI — Bersih, rapi, dan etnik, itu kesan-kesan yang ada saat berkunjung Desa Wisata Penglipuran yang berada di daerah Kelurahan Tim, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Propinsi Bali. Desa adat selebar 112 hektar ini jadi tujuan favorite pariwisata di Bali. Desa wisata itu mengangkat konservasi budaya dan adat, dan memprioritaskan pelestarian lingkungan.


Ketua Pengurus Desa Wisata Penglipuran, I Nengah Moneng menjelaskan, sebagai desa adat yang mempunyai hak otonom dalam soal penerapan adat, warga Penglipuran sudah memiliki komitmen untuk jaga dan menjaga kelestarian budaya dan adat, yang dibawa nenek moyang semenjak sekitaran era ke 13 masehi.


Bangunan rumah dan mekanisme pengaturan desa jadi hal fundamental yang masih tetap dipertahankan sampai sekarang. Hal tersebut sebagai penghormatan pada beberapa nenek moyang sekalian daya magnet untuk pelancong yang tiba bertandang.


Sisi dari rumah adat masyarakat Desa Penglipuran, masih menjaga rumah bambu sebagai rumah sekalian tempat mengolah (Photo: VOA/Petrus Riski). "Tiap pelataran itu penting ada tiga bangunan adat yang perlu selalu dijaga kelestariannya. Ada pintu gerbang masuk ke pelataran, yang seragam itu namanya angkul-angkul, ada dapur tradisionil, ada bale sakenem, yang perlu saat ini diharuskan beratap bambu dan berbahan itu lokal, batu padas dan kayu," terang I Nengah Moneng.


Menurut Ketua Adat Penglipuran, I Wayan Supat, walau masih tetap melestarikan adat budaya, warga di desa itu terima budaya di luar, asal tidak bikin rugi atau berlawanan dengan budaya asli. Warga masih tetap jalankan kegiatan adat dan budaya di kehidupan setiap hari dan sering jadi tontonan menarik untuk beberapa pelancong yang bertandang ke Penglipuran. Misalkan, upacara kenduri atau pernyataan sukur ke Tuhan Yang Maha Esa.


Masyarakat Desa Adat Penglipuran sedang menyiapkan sajian untuk kenduri selesai mengeruk sumur. "Kenduri untuk semua hal yang tersangkut kesejahteraan kita. Seperti kenduri beberapa tumbuhan, kemudan hewan, terhitung jika di Bali kan mobil (tumpek landep). Itu kan ada . Maka sebetulnya memohonkan ke Beliau, Tuhan Yang Maha Esa, mudah-mudahan apa yang telah ada di jagad raya ini dapat menolong manusia, memakmurkan," tutur I Wayan Supat.


Di Desa Penglipuran, ada 77 pelataran sebagai tempat tinggal untuk sekitaran 1.038 orang atau 240 keluarga. Pemukiman itu diatur seragam dengan memprioritaskan konservasi lingkungan hidup supaya warga bisa hidup secara nyaman.


I Nengah Moneng menerangkan, Desa Wisata Penglipuran sudah lama mengaplikasikan pengendalian sampah secara berdikari, lewat pemisahan dan pendayagunaan sampah. Usaha itu jadi kewajiban dan kesadaran dari tiap rumah tangga yang berada di Penglipuran. Karena aktivitas pengendalian sampah berdikari itu, Penglipuran pernah dikukuhkan jadi desa terbersih ke-2  di dunia, oleh sebuah majalah wisata internasional.


Keadaan jalan khusus Desa Wisata Penglipuran yang bersih dan bebas sampah. Masyarakat desa, papar I Nengah Moneng, setuju jika tiap rumah tangga membagikan sampahnya jadi tiga tipe, yakni sampah organik, sampah plastik dan sampah endapan. Sampah Organik dibuat jadi kompos, baik dengan buang langsung ke kebun atau ke arah tempat pengendalian sampah punya desa.


"Yang ke-2 , sampah plastik dan semacamnya yang kami jual ke bank sampah. Baru residunya ini yang paling akhir, itu apa sampah battery, sampah electronic, pampers dan lain-lain, ini ditempatkan dalam suatu box yang dipersiapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup, untuk dibuang ke arah tempat pembuangan akhir," kata I Nengah Moneng.


Nai itu tadi Sobat Desa Wisata, info lengkap mengenai Desa Wisata Penglipuran yang ada di Pula Dewata Bali. Bagi Sobat Desa Wisata bisa langsung ke lokasi untuk menikmati berbagai pengalaman seru tinggal di desa wisata atau desa adat Penglipuran, beriteraksi dengan warga lokal dan merasakan bagaimana kehidupan masyarakat di Desa Wisata Penglipuran.

Desa Wisata Candirejo, Kuat Nilai Tradisi dan Nuansa Kental Desa

Kabarnya, kata candirejo datang dari Candigrha. Tetapi seiring waktu berjalan, penyebutan beralih menjadi Candirga, lalu Candirja, dan pada akhirnya jadi Candirejo sampai sekarang ini. Kata candi sendiri memiliki arti batu dan rejo maknanya subur. Candirejo disimpulkan sebagai daerah yang banyak batu, tapi subur.


Desa Wisata Candirejo
Desa Wisata Candirejo, sumber Candirejo dot com


Aktivitas di Desa Wisata Candirejo

Bermacam aktivitas wisata juga bisa dijumpai di situ. Beberapa salah satunya ialah jelajahi desa naik dokar atau sepeda, rafting di sungai, offroad naik mobil jip ke Bukit Manoreh, dan belajar mengolah makanan tradisionil di dalam rumah masyarakat desa.


Sejarah Desa Wisata Candirejo

Menurut papar tinular (kata turun-temurun), nama Candirejo datang dari kata Candighra. Seiring berjalannya waktu, terjadi peralihan kata atau penyebutan, Candighra selanjutnya beralih menjadi Candirga dan seterusnya berbeda kembali jadi Candirja, dan pada akhirya seperti nama desa itu sekarang ini, yakni Candirejo. Jika dirinci, kata Candi (bahasa Jawa) memiliki arti batu dengan bahasa Indonesia, dan realitanya setengah dari luas daerah desa Candirejo berbentuk wilayah berbukit yang masuk ke teritori pegunungan Menoreh yang disebut sisa gunung api.

Kehadiran batu itu tersimbolkan dalam beberapa nama lokasi yang berkaitan dengan dogma di tempat mengenai batu-batuan seperti Watu Kendhil, Watu Ambeng, Watu Riasg , Watu Klenthing yang berada di desa Perlu, Watu Tambak, Watu Pijakk, Watu Asin, Watu Cekathak yang terletak di desa Sangen dan Kaliduren. Kata Rejo sendiri memiliki arti subur dan ini sebagai pertanda kesuburan tanah daratan Candirejo, walau sebagai tanah tempat kering. Pada akhirannya Candirejo bisa disimpulkan sebagai daerah yang banyak batu-batuannya tapi subur.

Desa Candirejo berada 3 Km mengarah tenggara dari pusat peradaban dunia Candi Borobudur yang bisa dilakukan dengan andong (Transportasi Lokal) sekalian nikmati keelokan alam bukit menoreh dan panggilan dedaunan yang menggambarkan kekentalan situasi ciri khas perdesaan.

Desa Candirejo mempunyai luas daerah 366,25 Ha dalam jumlah KK 1416 dan jumlah warganya 4321 jiwa yang administrative terdiri jadi 15 desa dan terbelah oleh dua sungai (Sungai Sileng / Progo) hingga 8 desa di lereng menoreh ,7 desa sebagai daratan pada bagian utara yang dilewati oleh sungai progo. Di Candirejo ada 6 Tk /Paud, 5 SD , 1 SLTP.

Desa Candirejo berada di ketinggian 100 sampai 850 dpl dengan komposisi umum lahanya berbukit dan daratan dengan curahan hujan rata - rata 2468 mm, dan dalam transisi waktu tertentu terjadi kemarau panjang hingga masyarakat masarakat kesusahan air.

4 Warga Candirejo memiliki karakter aman, aktif dan dinamis. Aman dalan makna masyarakat masarakat selalu junjung kebersama-samaan, hidup rukun, bergotong-royong dengan sama-sama masyarakat, dan memprioritaskan musawarah mufakat dalam ambil keputusan. Aktif dalam makna selalu melakukan dengan sebagus-baiknya tiap program pemerintahan / Desa atau dari Koperasi yang memberi faedah lebih ke masyarakat masarakat. Aktif dalam makna melakukan program yang sudah jadi persetujuan bersama-sama dan selalu inovatif dan selalu proaktif dalam menanggapinya.

Mulai dari rencana yang di motori oleh Pemerintahan Desa dengan membuat Barisan Kerja baik di Tingkat Desa atau Tingkat Desa buat menyosialisasikan ke warga ide Desa Candirejo sebagai Desa Wisata di Tahun 1997. Selainnya untuk publikasi, Barisan Kerja ini bekerja memetakkan semua kekuatan yang dipunyai di setiap - setiap desa di Desa Candirejo baik berbentuk Alam /landscape, Seni Budaya, Kerajinan, Kulineran.

Pemerintahan Kabupaten Magelang memberikan tanggapan positif dengan jadikan Desa Candirejo sebagai Pilot Proyek Desa Wisata di Kabupaten Magelang di tanggal 31 Mei 1999 lewat SK Bupati Magelang No. 556 / 1258 / 19/ 1999 di tentukan jadi "Desa Binaan Wisata Tk.Kab Magelang". Pada tahun 1999 s/d 2003, Pemerrintah Desa Candirejo yang di Tolong Barisan - Barisan Kerja baik yang tingakat desa atau tingkat desa lebih konsentrasi dalam pembimbingan dan pengokohan aktor - aktor wisata. Dimulai dari Kesenian Tradisionil, Home Stay, Transportasi Lokal, Pemandu Lokal, Home Industri, Catering dan lain-lain.

Dalam pembimbingan dan pengokohan barisan itu awal tahun 2001 - 2003 mendapatkan pengiringan dari ISI Yogyakarta, Yayasan Patra Pala dan JICA sebagai pendonor dana pembimbingan pengokohan aktor wisata. Selanjutnya di tanggal 19 April 2003, Desa Candirejo disahkan jadi Desa Wisata oleh Bapak I Besar Ardika sebagai Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Republik Indonesia.

 yang serupa, Koperasi Desa Wisata Candirejo dibuat sebagai Tubuh Pengurus Pariwisata Desa Candirejo oleh Pemerintahan Desa Candirejo bersama Figur Warga yang bergabung dalam barisan kerja. Keputusan itu diperkokoh dengan Surat Keputusan Desa No.04/KEPDES/05/2003 yang mengatakan "Pengurus desa wisata di Desa Candirejo berupa Koperasi Desa Wisata Candirejo".

Koperasi Desa Wisata Candirejo ini terlepas dari Susunan Pemerintah Desa Candirejo, Tetapi bertanggungjawab memberi laporan Gagasan Bujet Penghasilan Berbelanja dan Tersisa Hasil Usaha, Baik setiap bulan, triwulan dan tahunan.

Makanan Ciri khas Desa Wisata Candirejo

Makanan ciri khas Desa Wisata Candirejo ialah "Mangut Beong". Beong adalah ikan air tawar yang hidup di Sungai Progo. Ikan ini diolah dengan kombinasi bumbu rempah - rempah dan santan dengan rasa pedas yang menguasai. Makanan ringan lainnya ialah slondok yang dibuat dari ketela pohon. Proses pembikinannya sesudah ketela di kupas selanjutnya di bersihkan dan di parut. Setalah di parut selanjutnya di pres untuk memperoleh tepung yang hendak dibuat slondok. Kemudian digabung dengan garam. Bawang putih dan ketumbar. Proses seterusnya di kukus lebih kurang 30 menit selanjutnya di masuk kan ke mesin penggiling daging untuk membikin memiliki bentuk. Wujud bundar sebesar gelang tangan dibuat dengan manual satu demi satu. Selanjutnya di jemur dan proses paling akhir dimasak.

Karah salah satunya makanan ringan tradisionil yang dibuat dari ketela pohon. Proses pembikinannya hampir serupa dengan pembikinan slondok. Yang membandingkan, sesudah ketela di kupas dan di parut tidak langsung diolah, tetapi didiamkan sepanjang sehari satu malam. Hingga rasa dari karah ini sedikit asam dan teksturnya lebih keras tetapi gurih.

Seni Budaya Desa Wisata Candirejo

Budaya yang berada di Desa Candirejo seperti Saparan Perti Desa yang disebut aktivitas tahunan warga Candirejo sebagai bentuk rasa sukur ke Tuhan Yang Maha Esa Yang maha Esa. Aktivitasnya di awali dengan Bersih Desa, Genduri di Rumah Kepala Desa, Pengajian, Arak Tumpeng dan Bakti Sosial, Panggung Seni dan di tutup debgan atraksi wayang tadi malam jemu.

Budaya Ilag - ilag sebagia slamatan untuk memulai musim panen. Budaya ngapati dan mitoni ialah slamatan untuk ibu yang memiliki kandungan pada bulan ke4 dan ke7.

Badaya Nyadran dilakuakan tiap tahun sekali di setiap - setiap desa di Bulan Ruwah (Bulan Jawa) bermaksud untuk mengirimi do'a ke nenek moyang dan sebagai gelaran bersilahturahmi saat sebelum hadapi Bulan Ramadhan.

Itu tadi informasi tentang Desa Wisata Candirejo, Semoga bermanfaat untuk referensi info desa wisata Indonesia. Desa Wisata Candirejo menjadi pilihan ketika berwisata di kawasan Borobudur.

Desa Wisata Cibuntu, Wisata Keren di Jawa Barat

Hai sobat desa wisata, saat pemikiran capek dan perlu wisata yang beri kesegaran, bertandang ke desa sekalian melihati bentangan persawahan dan rasakan keramah-tamahan masyarakat lokal tentu jadi opsi yang menarik. Betul tidak, Sahabat Daya tarik? Untungnya, #DiIndonesiaAja ada beberapa desa wisata yang tawarkan pengalaman hebat semacam itu, lho. Satu diantaranya seperti yang hendak dibahas ini kali nih, yakni Desa Wisata Cibuntu.


Desa Wisata Cibuntu
Desa Wisata Cibuntu

Info Desa Wisata Cibuntu

Nach, buat Sahabat Daya tarik yang belum mengetahui, Desa Wisata Cibuntu ini ada di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Desa Wisata Cibuntu dapat diraih dengan tempuh perjalanan sekitaran 40 menit berkendaraan dari Kota Cirebon. 


Tidak cuman populer karena keasrian alamnya, desa wisata ini dikenal juga sebagai salah satunya desa wisata yang kerap mencatatkan prestasi, salah satunya adalah tempati posisi ke-5 Desa Wisata terbaik tingkat ASEAN untuk sektor homestay di tahun 2016 dan jadi juara ke-2  Desa Wisata Terbaik dalam penghargaan berprestise Community Based Tourism (CBT) di tahun 2017 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Inovatif Indonesia.


Prestasi membesarkan hati yang sukses dicapai Desa Wisata Cibuntu ini bukanlah tanpa perjuangan, tetapi karena semua usaha dari warga lokal dan pemda yang menggenggam tegar loyalitas Sapta Daya tarik. Sapta Daya tarik ialah sebuah ide dari warga di tempat untuk memberi perasaan nyaman ke pengunjung, lewat tujuh elemen yaitu aman, teratur, bersih, sejuk, cantik, ramah, dan masa lalu.


Cari info yok, Sahabat Daya tarik lewat serangkaian jelajahi desa wisata #DiIndonesiaAja, di Desa Cibuntu ini kali!


Untuk masuk ke desa ini, wisatawan ticket dikenai ongkos Rp5,000 per-orang dan harga parkir Rp12,000 untuk kendaraan bermotor dan Rp15,000 untuk kendaraan mobil. Harga yang lumayan murah jika dibanding dengan yang akan Sahabat Daya tarik peroleh di desa ini. Pertama kalinya tiba ke Desa Wisata Cibuntu, Sahabat Daya tarik akan disongsong dengan latar asri berbentuk pemandangan Gunung Ciremai. Sesudah melihati keelokan lanscape Gunung Ciremai, waktunya mengisap angin segar di kaki gunung sekalian jogging atau naik sepeda.


Udara bersih yang dari persawahan dan bukit dan pohon-pohonan hijau disekitaran Gunung Ciremai ini ditanggung jadi obat baik hilangkan jemu akan padatnya perkotaan. View di sini bagus buat menambahkan koleksi photo Instagram-mu, lho!


Disaksikan dari lokasinya yang ada di kaki Gunung Ciremai, Sahabat Daya tarik tentu sudah dapat memikirkan begitu segarnya air terjun yang ini, donk? Ya, Air Terjun Gongseng ini masuk ke salah satunya daftar perjalanan populer di Desa Wisata Cibuntu. Selainnya cantik, pas di bawah air terjun dengan tinggi capai 20-25 mtr. ini, ada kolam yang dapat dipakai oleh pengunjung untuk berenang atau sekedar main air.


Didampingi dengan panorama masih asri dan dikitari tebing yang membubung tinggi, Air Terjun Gongseng menjadi salah satunya spot harus saat ke Desa Wisata Cibuntu. Untuk sampai kesini, Sahabat Daya tarik perlu lewat lajur trackking sepanjang 5 menit dari tempat parkir.


Hal hebat yang lain bisa juga Sahabat Daya tarik dapatkan di Desa Wisata Cibuntu ini adalah saksikan secara langsung situs cagar budaya dari jaman purbakala. Ada Situs Bujal Dayeuh yang sebuah warisan purbakala berbentuk Peti Pendam Batu yang diketemukan di tahun 1967 dan berisi kapak pegang. Selanjutnya ada juga benda lain seperti kelenting dan kapak pegang dari Situs Saurip Kidul warna ati ayam yang diketemukan di tahun 1972. Menelusuri tujuan ini akan membuat kamu terasanya tembus ke mesin waktu dech, Sahabat Daya tarik!


Masih di teritori Desa Wisata Cibuntu, ada object wisata hebat yang lain yang harus Sahabat Daya tarik datangi, yakni Daerah Domba. Diberi nama Daerah Domba, karena di tempat ini ada peternakan domba. Ada lebih dari 60 kandang domba dan kambing di sini.


Di tujuan yang cocok buat wisata pembelajaran bersama anak-anak ini, Sahabat Daya tarik dapat berhubungan dan memberikan makan domba dan kambingnya.


Tidak sekedar desa asri yang pas buat beri kesegaran pemikiran, Desa Wisata Cibuntu punyai Wisata Offroad Cibuntu (WOC) buat Sahabat Daya tarik yang menyukai rintangan! Ada dua paket offroad yang dapat diputuskan seperti keinginan, yakni offroad memiliki jarak menempuh 4 km yang dibandrol dengan harga Rp250,000 per mobil jeep dan offroad dalam jarak menempuh 6 km yang dipandang Rp350,000 per mobil jeep. Perjalanan offroad akan ambil track perkebunan karet Cibuntu yang luasnya lebih kurang 4 hektar.


Selainnya offroad, ada juga aktivitas berkeliling-keliling perkebunan karet dengan motor ATV yang dapat dicicipi dengan bayar sewa Rp30,000 untuk penggunaan 20 menit. Bila Sahabat Daya tarik tiba pada musim durian, persisnya sekitaran bulan Desember-Januari, Wisata Offroad Cibuntu umumnya sediakan wisata durian, lho.


Bertandang ke satu tempat tidak komplet rasanya tanpa cari oleh-olehan ciri khas yang memikat dibawa pulang, sepakat kan Sahabat Daya tarik? Cocok sekali nih, karena di Desa Wisata Cibuntu ada Pusat Ekraf Cibuntu yang jual banyak produk ekonomi inovatif yang unik sekali, dimulai dari suling, angklung, bermacam produk gerabah seperti gentong, teko, dan perlengkapan masak yang lain, dan macam miniatur kendaraan, seperti truk, pesawat, dan mobil dengan bahan kayu.


Menariknya, di sini Sahabat Daya tarik tidak hanya dapat beli produknya, tetapi bisa juga berpeluang menyaksikan langkah pembikinannya . Maka dapat menambahkan pengalaman dan wacana baru, nih!


Sahabat Daya tarik tidak bisa menampik panorama langit malam bertabur bintang yang dapat dicicipi di Pagergunung Campsite, dech! Di sini ada bumi perkemahan (campsite) yang pas jadi rekomendasi kegiatan hebat saat berlibur dengan keluarga atau rekan-rekan. Opsi paket kemping dibandrol dimulai dari Rp300,000 per-orang untuk durasi waktu bermalam dua hari 1 malam dan telah terhitung sarana makan 3x.


Selainnya dapat melihati cantiknya langit berbintang, Sahabat Daya tarik bisa juga nikmati sarana kolam renang, panahan, sampai taman buat rekreasi instagenic yang super menarik. Sekalian santai, Sahabat Daya tarik harus sekali mencicip satu cangkir kopi Cibunar Linggajati yang disebut kopi ciri khas Gunung Ciremai yang ditanamkan pada ketinggian 800-1,200 mdpl.


Nach, bila Sahabat Daya tarik ingin rasakan situasi bermalam dan membaur bersama masyarakat di tempat, Desa Wisata Cibuntu sediakan homestay yang telah diperlengkapi prosedur kesehatan berstandar CHSE, lho! Ada sekitaran 60 homestay yang dapat diminta oleh wisatawan lewat Tourist Information Center Desa Wisata Cibuntu. Range harga per kamarnya cukup dapat dijangkau, yakni Rp200,000 per malam.


Seterusnya, ada opsi menarik lain khusus untuk Sahabat Daya tarik yang ingin berkeliling-keliling semakin lama kembali disekitaran Desa Wisata Cibuntu. Karena di sini masih tetap ada beberapa tujuan menarik yang lain harus masuk daftar perjalanan, lho. Baca keterangan selengkapnya berikut!


Telaga Biru Cicerem


Pertama, Sahabat Daya tarik dapat singgah ke sebuah tujuan hits namanya Telaga Biru Cicerem atau yang dikenal juga sebagai Situ Cicerem. Pemandangan cantik di danau air tawar yang sebening kaca ini benar-benar terkenal di media sosial, lho. Karena sangat jernihnya, kontur batu-batuan pada bagian dasar danau, tumbuhan air, dan beragam ikan beragam warna didalamnya bahkan juga dapat kelihatan dengan mata telanjang. Sahabat Daya tarik bisa juga ambil photo di spot ayunan instagrammable dengan latar danau dan pohon-pohonan teduh yang super asri.


Kebun Raya Kuningan


Ada pas di kaki Gunung Ciremai, Kebun Raya Kuningan yang beralamat di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ini dapat dilakukan sepanjang lebih kurang satu 1/2 jam dari pusat Kota Kuningan. Sahabat Daya tarik tahu tidak, Kebun Raya Kuningan sebagai salah satunya kebun raya paling besar di Indonesia dengan luas 172 hektar, lho!


Ada beberapa zone tematik yang instagenic di Kebun Raya Kuningan ini, salah satunya ialah Rumah Anggrek, Taman Tipikal Gunung Ciremai, Rock Garden, Taman Awi "Sieugeug", dan Taman Kuning, yakni sebuah taman yang berisi bermacam bunga dan buah warna kuning. Cocok sekali lho untuk jadi tujuan wisata bersama keluarga seterusnya!


Waduk Darma


Tujuan paling akhir yang pantang untuk dilewati adalah Waduk Darma. Waduk yang mempunyai arus air tenang dan pas buat refreshing ini tawarkan lanscape alam yang keren setelah. Beberapa aktivitas yang dapat dilaksanakan di sini diantaranya, berkeliling-keliling waduk dengan perahu wisata, santai di gazebo, nikmati panorama matahari terbenam, atau memancing ikan. Buat Sahabat Daya tarik yang menyukai memburu photo kece, Waduk Darma mempunyai spot photo instagrammable yang super keren. lho.


Itu lah jejeran kegiatan hebat di Desa Wisata Cibuntu dan sekelilingnya yang dapat sekalian Sahabat Daya tarik telusuri saat singgah ke Kota Kuningan, Jawa Barat. Tetapi ingat, kapan saja dan di mana saja Sahabat Daya tarik ada, selalu patuhi prosedur kesehatan dengan menggunakan masker, rajin bersihkan tangan secara periodik, dan jaga jarak ya, Sahabat Daya tarik!


Nach, ingin tahu tidak dengan serangkaian desa wisata #DiIndonesiaAja yang lain yang hendak kita datangi? Yakinkan Sahabat Daya tarik turuti terus serunya SPADA (Khusus dari Desa Wisata) seterusnya, ya!


Kelas Digital Marketing Kelas Digital Marketing