Desa Wisata Tinalah -->
Paket Wisata Jogja Dewi Tinalah

8 Strategi Memasarkan Desa Wisata Terbukti Ampuh

Hi sobat Desa Wisata, kali ini Dewi Tinalah akan membahas hal menarik terkait strategi memasarkan desa wisata. Memasarkan desa wisata saat ini apa lagi di era digital membutuhkan strategi yang efektif untuk mencapai audiens yang lebih luas. Dewi Tinalah sudah menyiapkan strategi yang selama ini telah dijalankan. Berikut beberapa strategi yang dapat digunakan oleh orang desa untuk memasarkan desa wisata agal lebih optimal.

strategi-memasarkan-desa-wisata


Membuat Website Desa Wisata

Strategi Memasarkan Desa Wisata yang penting di era saat ini yaitu membuat Website atau Blog Desa Wisata: Membuat website atau blog desa wisata dapat membantu mempromosikan tempat wisata dan kegiatan yang tersedia di desa tersebut.

Baca Juga: Strategi Konten Marketing Desa Wisata Terbukti Ampuh

Website atau blog tersebut dapat berisi informasi tentang tempat wisata, aktivitas yang tersedia, akomodasi, dan cara menuju desa tersebut. Selain itu, website atau blog dapat digunakan untuk mempublikasikan foto dan video yang menarik yang dapat menarik minat wisatawan.


Strategi Memasarkan Desa Wisata Menggunakan Sosial Media

Gunakan Media Sosial: Media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok dapat digunakan untuk memasarkan desa wisata. Buat akun media sosial untuk desa wisata dan gunakan untuk memposting foto, video, dan informasi tentang desa wisata. Jadilah aktif di media sosial dan gunakan hashtag yang relevan untuk menjangkau audiens yang lebih luas.


Baca Juga: Strategi Optimalkan WhatsApp Marketing Desa Wisata

Influencer di Bidang Pariwista

Kerja Sama dengan Influencer: Kerja sama dengan influencer di media sosial atau blogger dapat membantu mempromosikan desa wisata Anda. Pilih influencer atau blogger yang memiliki audiens yang relevan dengan desa wisata Anda dan ajak mereka untuk berkunjung ke desa wisata. Mintalah mereka untuk memposting foto atau video tentang desa wisata di akun media sosial mereka.


Video Promosi yang Menarik

Buat Video Promosi: Buat video promosi yang menarik tentang desa wisata Anda dan bagikan di media sosial atau website desa wisata. Video promosi dapat menampilkan keindahan alam, kegiatan yang tersedia di desa wisata, dan budaya lokal.


Baca Juga: Konsep Desa Wisata Digital: Digitasi - Digitalisasi - Transformasi Digital

Acara Pameran

Ikuti Acara Pameran Wisata: Ikuti acara pameran wisata atau festival yang diadakan di kota atau kabupaten terdekat. Hal ini dapat membantu mempromosikan desa wisata dan menarik minat wisatawan.


Strategi Pengembangan Paket Wisata

Buat Paket Wisata: Buat paket wisata yang menarik untuk wisatawan, seperti paket wisata petualangan, paket wisata kuliner, atau paket wisata budaya. Hal ini dapat membantu meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke desa wisata. Paket wisata ini menjadi hal penting untuk bagaimana strategi memasarkan desa wisata berjalan optimal.


Kerjasama Agen Wisata (Tour Travel)

Jalin Kerja Sama dengan Agen Wisata: Jalin kerja sama dengan agen wisata atau tour operator untuk mempromosikan desa wisata Anda. Agen wisata atau tour operator dapat membantu memasarkan desa wisata kepada wisatawan yang tertarik.


Optimalkan Pengamlanan Wisata di Desa Wisata

Berikan Pengalaman Wisata yang Tak Terlupakan: Berikan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi wisatawan yang berkunjung ke desa wisata Anda. Berikan layanan yang ramah dan profesional, serta jangan lupa mempromosikan keindahan alam, kegiatan yang tersedia, dan budaya lokal desa wisata Anda. Hal ini dapat membantu meningkatkan jumlah wisatawan yang kembali berkunjung ke desa wisata dan merekomendasikannya kepada teman dan keluarga mereka.


Baca Juga: Dewi Tinalah Raih Digital Creative Tourism Destination Award

Nah itu tadi Strategi Memasarkan Desa Wisata yang dapat Dewi Tinalah sampaikan. Tentu masih banyak strategi lain yang dapat dioptimalkan dan porerfull untuk pengembangan pemasaran di Desa Wisata. Tentu di era digital saat ini, strategi digital marketing Desa Wisata harus dipotimalkan secara serius. Kesepmatan tumbuh dari desa sangat terbuka di era digital saat ini. 


Ingin belajar Digital Marketing Desa Wisata? Dewi Tinalah menjadi ruang belajar untuk pengembangan strategi pemasaran digital atau digital marketing desa wisata. Mari belajar bersama dengan Dewi Tinalah yang telah mendapatkan penghargaan desa wisata digital dari Kemenparekraf dan Gold Digital Creative Tourism dari Mark Plus. Yuk Tumbuh dari Desa, optimalkan cretative digital, tumbuh bersama di era digital. Yuk belajar Strategi Pemasaran Desa Wisata sekarang juga! Hubungi 085729546678 untuk info narasumber desa wisata, pengembangan desa wisata dan pemasaran desa wisata.

Desa Wisata Tinalah Jadi Peserta Table Top Post Tour ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023

Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) 6/02/2023 menjadi salah satu peserta kegiatan Table Top Post Tour ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 di Kulon Progo Yogyakarta. ATF merupakan kegiatan event pariwisata terbesar di kawasan ASEAN yang secara rutin digelar setiap tahunnya.

Desa Wisata Tinalah Jadi Peserta Table Top Post Tour ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023


Kehadiran ATF memberikan kesempatan bagi desa wisata di Kulon Progo sebagai ruang kerjasama untuk mempromosikan ragam kegiatan di desa wisata sebagai tujuan wisata bagi para peserta dan delegasi yang hadir dalam kegiatan ini.

ASEAN Tourism Forum (ATF) adalah acara pariwisata tahunan terbesar di kawasan ASEAN. Acara ini dihadiri oleh pembuat kebijakan, praktisi, dan pemasok produk dan layanan pariwisata berbasis ASEAN.

Baca Juga: Pemuda Desa Dewi Tinalah jadi Narasumber Sharing Session Kawasan Digital Bank Indonesia Gorontalo


ATF mencakup dialog antara badan pemerintah pariwisata dan organisasi sektor swasta serta pertukaran perjalanan (TRAVEX) antara peserta pameran ASEAN dan pembeli internasional dari pasar perjalanan utama.

Tema yang sangat menarik dalam ATF 2023 "ASEAN: A Journey to Wonderful Destinations", desa wisata dapat menyampaikan informasi dan promosi di Peserta Tabel Top Post Tour ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023. Beberapa buyer dari Nusantara dan Mancanegara seperti Laos, serta di hadiri negara Non  ASEAN India, dan Rusia mengikuti sesi tabel top untuk mendapatkan informasi mengenai desa wisata Tinalah.

Dengan adanya event-event internasional ini, Indonesia semakin dikenal dunia, begitu juga desa-desa wisata (Dewi Tinalah), sehingga dapat menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, membuka lapangan kerja seluas-luasnya yang dimana desa wisata ini mengusung konsep CBT atau Community Base Tourism.


Manfaat Tabel Top

Banyak Manfaat dari adanya Tabel Top untuk desa wisata:

  • Meningkatkan visibilitas: Tabel top menawarkan tampilan yang menonjol dan mudah dilihat, sehingga membantu memperkenalkan desa wisata dan meningkatkan visibilitasnya.
  • Memberikan informasi: Tabel top dapat menampilkan informasi tentang desa wisata, seperti lokasi, aktivitas yang dapat dilakukan, dan fasilitas yang tersedia.
  • Mempermudah akses: Tabel top mempermudah akses bagi pengunjung untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang desa wisata, seperti rute untuk sampai ke sana, waktu operasional, dan harga paket wisata.
  • Meningkatkan interaksi: Tabel top dapat digunakan untuk mengadakan acara interaktif, seperti games, quiz, atau diskusi, yang akan membantu menarik perhatian pengunjung dan meningkatkan interaksi dengan mereka.
  • Memperkuat branding: Tabel top dapat menampilkan logo atau tagline dari desa wisata, yang akan memperkuat branding dan membantu menciptakan citra yang positif.
  • Meningkatkan penjualan: Dengan mempromosikan desa wisata melalui tabel top, akan meningkatkan minat pengunjung dan pada akhirnya meningkatkan penjualan tiket masuk, makan, dan penginapan.


Dengan menggunakan tabel top sebagai alat pemasaran, desa wisata dapat mempromosikan diri dengan efektif dan membantu meningkatkan pengunjung dan pendapatan untuk penguatan desa wisata berkelanjutan.

 

Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) banyak mempunyai paket wisata berbasis pengalaman yang bersumber pada alam, budaya, dan sejarah. Dapatkan Profil dan Katalog Paket Dewi Tinalah untuk ragam kegiatan wisata yang penuh pengalaman.


Dewi Tinalah Masuk 30 Besar Pencarian Kata Kunci Terbanyak di Internet

Desa Wisata di Indonesia terus tumbuh dan berkembang dengan berbagai potensinya. Dari tahun 2021 tercatat 1831 desa wisata, 2022 tercatat 3419 desa wisata. Ragam informasi tersaji di internet mengenai kata kunci "desa wisata". Tercatat per November 2022 melalui penelitian kata kunci Ubersuggest.

Dewi Tinalah Masuk 30 Besar Pencarian Kata Kunci Terbanyak di Internet

Ubersuggest adalah salah satu alat SEO dan Pemasaran Konten paling populer di kalangan pemasar dan profesional SEO. Menurut https://seosandwitch.com/, Ubersuggest merupakan SEO tool yang digunakan sebagian besar pemasar digital.

Ubersuggest adalah alat SEO all-in-one yang memungkinkan pengelola web menemukan kata kunci terbaik untuk situs web, melakukan audit situs, melakukan analisis backlink, dan mempelajari web pesaing.

Baca Juga: Dewi Tinalah Masuk 50 Besar Website Wisata di Indonesia

Ubersuggest memiliki analisis lalu lintas lengkap (dalam 12 bulan terakhir) hingga penelitian kata kunci dan mengidentifikasi halaman teratas web, Ubersuggest memungkinkan pengelola web untuk memantau dan meningkatkan kinerja SEO. Dalam pencarian per November ditemukan kata kunci “desa wisata”sebanyak 1458.

Dalam pendataan ini dikorelasikan juga dengan daftar desa wisata yang telah masuk dalam Jaringan Desa Wisata Indonesia (JADESTA) Kemenparekraf RI.

Berikut Daftar 30 Desa Wisata dengan Pencarian Kata Kunci Terbanyak di Internet

 

  1. Desa Wisata Penglipuran
  2. Desa Wisata Pujon Kidul
  3. Desa Wisata Pentingsari
  4. Desa Wisata Gamplong
  5. Desa Wisata Pulesari
  6. Desa Wisata Nglanggeran
  7. Desa Wisata Edelweis
  8. Desa Wisata Tempur
  9. Desa Wisata Lerep
  10. Desa Wisata Kelor
  11. Desa Wisata Cibuntu
  12. Desa Wisata Kandri
  13. Desa Wisata Suku Baduy
  14. Desa Wisata Grogol
  15. Desa Wisata Sawarna
  16. Desa Wisata osing
  17. Desa Wisata Tembi
  18. Desa Wisata Tinalah
  19. Desa Wisata Pandansari
  20. Desa Wisata Bonjeruk
  21. Desa Wisata Ekang
  22. Desa Wisata Nglinggo
  23. Desa Wisata Pinge
  24. Desa Wisata Candirejo
  25. Desa Wisata Jambu Kediri
  26. Desa Wisata Cikakak
  27. Desa Wisata Sriharjo
  28. Desa Wisata Sindangkasih
  29. Desa Wisata Dieng Kulon
  30. Desa Wisata kampoeng Lama


Era digital saat ini penting bagi desa wisata untuk dapat mengoptimalkan segala informasi yang disajikan sesuai dengan potensi yang ada serta tatap menjunjung norma dan etika sehingga informasi yang disajikan menjunjung tanggung jawab dan kegiatan desa wisata dapat berkelanjutan dengan adopsi teknologi digital / internet.

Dewi Tinalah Masuk 50 Besar Website Wisata di Indonesia

Halo Sobat Dewi Tinalah, sahabat Desa Wisata Indonesia. Dewi Tinalah sebagai penyedia layanan informasi dan paket wisata di Indonesia dengan info desa wisata melalui web Dewi Tinalah, di awal tahun 2022 masuk dalam 50 Besar Website di Indonesia Kategori Wisata (data update 20 Januari 2022) versi  Similar Sites Search.


Dewi Tinalah Masuk 50 Besar Website Wisata di Indonesia

Pemeringkatan situs Similar Sites Search dari Similars.NET adalah platform untuk menemukan situs web yang serupa, terkait, atau alternatif. Saat ini terdaftar 10.982.089 situs web dan web Desa Wisata Tinalah masuk dalam Top 50 Website kategori wisata di Indonesia.


Baca Juga: Inovasi Desa Wisata Tinalah sebagai Desa Wisata Digital


Similar Sites Search adalah penyedia intelijen digital untuk perusahaan dan bisnis kecil hingga menengah (UKM). Platform ini menyediakan layanan analisis web dan menawarkan informasi kepada penggunanya tentang lalu lintas dan kinerja web.


Dalam laporan Similar Sites Search, dewitinalah.com adalah situs web ch. Popularitas dewitinalah.com sangat tinggi. Pengunjung Similar Sites Search membuat 44 saran URL ke situs ini.


Similar Sites Search memberi peringkat situs web dan aplikasi berdasarkan metrik lalu lintas dan keterlibatan. Peringkatnya dihitung menurut kumpulan data yang dikumpulkan dan diperbarui setiap bulan dengan data baru. Sistem peringkat mencakup 210 kategori situs web dan aplikasi di 190 negara dan dirancang untuk menjadi perkiraan popularitas & potensi pertumbuhan situs web.


Dewi Tinalah sebagai desa wisata digital di Indonesia (Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021) telah mengelola informasi secara online melalui web Dewi Tinalah sejak tahun 2013. Berbagai informasi paket desa wisata, edukasi pariwisata dan desa wisata serta informasi terkait perkembangan desa wisata menjadi fokus utama dalam penyejian informasi di web Dewi Tinalah.


Dewi Tinalah menjadi bagian penting dalam pengembangan Desa Wisata di Jogja dan pengembangan Desa Wisata Kulon Progo. Desa Wisata Tinalah melalui adopsi teknologi digital telah memanfaatkan media online untuk mempromosikan paket Desa Wisata Tinalah.


Web Dewi Tinalah bersaing dengan ribuan web penyedia info wisata di Indoneisa yang merupakan web dari perusahaan wisata, tour travel, maupun travel blogger. Berikuti ini daftar 50 besar website kategori wisata di Indonesia versi Similar Sites Search.


Daftar Top 50 Website Kategori Wisata di Indonesia versi Similar Sites Search

  1. Greatindonesia.com
  2. Ckmandiritravel.com
  3. Lombokisland.co.id
  4. Unhascores.blogspot.com
  5. Unhascores.blogspot.com.br
  6. Tourbanyuwangi.com
  7. Lintangwisata.com
  8. Topwisata.info
  9. Objektempatwisata.blogspot.com
  10. Scrapbookcorazonyo.blogspot.com
  11. Newsweekturkiye.com
  12. Kelloggsnyc.com
  13. Tourwisatabromo.com
  14. Wisatasumbawa.co.id
  15. Tourbandung.com
  16. Wisatasumba.id
  17. Qinanatour.com
  18. Zulfikaralex.com
  19. Alamwisata.com
  20. Travpackerindonesia.com
  21. Indoribu.com
  22. Bandungyuk.com
  23. Dewitinalah.com
  24. Thekarimunjawa.com
  25. Wisataindonesia77.blogspot.com
  26. Wisatapangandaran.co.id
  27. Narayatrip.com
  28. Jejakwisata.com
  29. Pulaupadar.co.id
  30. Eloratour.blogspot.com
  31. Wisatadiengtour.net
  32. Lovelyflores.com
  33. Cakrawalatour.com
  34. Travelbromomalang.com
  35. Indokuliners.com
  36. Koswisata.blogspot.com
  37. Wiratransports.com
  38. Wisatamurahmeriah.com
  39. Erawisata.com
  40. Maritimtravel.com
  41. Terraxatitlan.com
  42. Lomboksociety.web.id
  43. Galeriwisata.com
  44. Idtempatwisata.com
  45. Ejawantahtour.blogspot.com
  46. Asliindonesia.net
  47. Lovelyjakarta.com
  48. Medanwisata.com
  49. Mediawisata.id
  50. Bromotravelmurah.com

Capaian ini tentu menjadi kebanggan bagi pengelola Desa Wisata Tinalah. Website Dewi Tinalah menjadi bagian penting dalam penyajian informasi wisata di Indonesia. Tentu capaian ini akan selalu ditingkatkan untuk menyejikan informasi wisata berkualitas, khusunya tentang desa wisata di Indonesia.

Langkah Pemasaran Desa Wisata, Pengelola Wajib Tau!

Pemasaran desa wisata saat ini sangat penting dipelajari karena desa wisata sudah menjadi bagian penting dalam industri pariwisata berbasis masyarakat (CBT). Sebagai bentuk usaha diperlukan pemasaran desa wisata yang optimal agar dapat memberikan informasi yang tepat sasaran. Lalu apa saja langkap pemasaran desa wisata? Di artikel ini akan dibahas secara lengkap langkah-langkap pesaran desa wisata dan berbagai media yang dapat digunakan untuk promosi desa wisata.


langkah-pemasaran-desa-wisata


Apa itu Pemasaran Desa Wisata?

Bersamaan dengan bertambahnya keperluan wisatawan akan produk wisata desa, yang dituruti oleh perkembangan desa wisata di Indonesia yang semakin tumbuh subur, karena itu beberapa pengurus desa wisata wajib melakukan peranan pemasaran yang lebih bagus kembali supaya lebih populer dan banyak didatangi, hingga arah menyejahterakan warga lewat kepariwisataan bisa terwujud. 


Dalam masalah ini Dewi Tinalah ingin share berkenaan beberapa langkah yang bisa dilaksanakan oleh pengurus desa wisata dalam pasarkan desa wisatanya pada zaman ekonomi share (share economy) dan zaman digital di saat ini. Berikut beberapa langkah dari pemasaran desa wisata:


1. Analisis Produk Desa Wisata

Produk desa wisata sebagai pengalaman keseluruhan pengunjung sepanjang beraktivitas di desa wisata. Pengalaman keseluruhan itu terdiri atas sesuatu yang mereka saksikan (something to see), apa yang mereka kerjakan (something to do) dan apa yang mereka membeli (something to buy). Oleh karenanya, langkah awal dalam pemasaran desa wisata ialah menemukenali atau mengenali apa yang dapat disaksikan, dilaksanakan dan dibeli oleh pengunjung di desa wisata yang kita punyai.

Langkah mengenali produk ialah pertama dengan mencatat sebanyaknya kekuatan yang dipunyai, dan ingat suatu hal yang umum dan dilaksanakan setiap hari oleh masyarakat di desa kita, belum pasti biasa dimata pengunjung kita, seperti menyaksikan orang latihan seni tari kemungkinan biasa dimata kita sebagai masyarakat desa, tapi menjadi suatu hal yang mengagumkan dimata pengunjung, atau menanam padi kemungkinan hal yang umum untuk kita, tapi menjadi mengagumkan untuk pengunjung dari kota.


Langkah ke-2  yakni dengan berpikir inovatif, yakni membuat suatu hal yang tidak berada di desa kita jadi ada, seperti membuat gardu pandang dari bambu untuk swafoto (selfie), membuat sarana istirahat dengan hammock, membuat pentas atraksi dan lain-lain.

2. Definisikan USPs Desa Wisata

Tahapan ke-2  dalam pemasaran desa wisata ialah merangkum USPs (Unique Selling Proposition) atau umum disebutkan dengan Unique Selling Poin. USPs sebagai kekhasan yang hendak kita jual ke pasar yang disebut argumen kenapa pengunjung akan tiba ke desa wisata kita, tidak ke desa wisata lainnya, karena umumnya yang banyak dicari itu yang unik-unik. Disamping itu, USPs bisa menjadi senjata untuk keluar kompetisi harga, yang bisa berpengaruh jelek untuk keberlangsungan desa wisata.

USPs dirumuskan berdasar analisis produk yang sudah kita kerjakan dan USPs harus betul-betul unik dan berharga dimata pengunjung, dan tidak gampang diimitasi oleh desa wisata lainnya. Contoh Desa Wisata Ngelanggeran di Gunung Kidul memutuskan USPs-nya: Gunung Api Purba dan kolam besar seperti telaga yang umum disebutkan dengan Embung. Desa Wisata Panglipuran di Bali tinggalakan USPs-nya: rumah tradisi Bali yang paling asli Bali dan masih seragam tidak tercampur dengan kebudayaan kekinian sekarang ini.

Contoh lain USPs di Desa Wisata Tinalah dengan Pesona Alam dan Budaya. Kegiatan desa wisata berbasis masyarakat di Dewi Tinalah kental dengan kegiatan di alam dan budaya masyarakat setempat.

3. Tentukan Target Pasar Desa Wisata

Tahapan ke-3  dalam pemasaran desa wisata ialah cari fragmen pasar yang sesuai karakter produk dan USPs yang telah diputuskan. Dalam cari fragmen pasar target, pengurus desa wisata bisa memakai beragam tehnik segmentasi seperti segmentasi berdasar arah wisata, geografis, demografis, psikografis, sikap atau berbasiskan produk.


Anjuran saya untuk beberapa pengurus desa wisata, tehnik segmentasi yang pas ialah kombinasi di antara geografis, demografis, psikografis dan berbasiskan produk, mirip contoh berikut ini:

  • USPs : Dewi Tinalah untuk kegiatan live in dan outdoor kegiatan petualangan.
  • Fragmen : Geografis (Beberapa kota besar di Indonesia, beberapa negara sekitaran dengan capaian penerbangan kurang dari 8 jam), demografis (sebagian besar lelaki berumur 18-40 th, siswa, mahasiswa, periset, karyawan swasta/pemerintah), psikografis (ketertarikan yang tinggi pada aktivitas penjelajahan, integratif sosial, riset), pangkalan produk (hiker, trackker, explorer).

Adapun fragmen yang diincar itu, awalnya harus melalui proses penyeleksian, dengan persyaratan:

  • Fragmen yang diputuskan harus yang sanggup dilayani oleh pengurus desa wisata (product-market matching);
  • Fragmen yang diputuskan harus menunjukkan perkembangan yang menjanjikan;
  • Fragmen yang diputuskan agar lebih efektif dalam mencapainya dibandingkan dengan fragmen lainnya.

4. Definisikan Positioning Desa Wisata

Sesudah pasar diputuskan, karena itu tahapan seterusnya dalam pemasaran desa wisata ialah merangkum Positioning. Adapun Positioning ialah taktik dalam memberikan citra desa wisata dipikiran pasar supaya dipersepsikan unik dibandingkan dengan desa wisata lainnya. Pangkalan penentuan positioning ialah USPs yang telah dirumuskan awalnya. Contoh USPs-nya ialah sebagian besar warga peternak sapi dan perajin olahan dari susu sapi, karena itu bisa dirumuskan positioning sebagai sentral/pusat olahan susu sapi terkomplet di Indonesia.

5. Bangun Identitas (brand)

tahap selanjutnya dalam pemasaran desa wisata ialah membuat identitas, atau yang umumnya disebutkan dengan branding. Identitas umumnya berbentuk simbol, nama, ikon, jargon atau tagline. Desa wisata harus mempunyai identitas, agar diperbedakan dengan lainnya dan bisa gampang dikenang oleh pasar.

Dalam membuat identitas, yang pertama harus dilaksanakan ialah memutuskan satu merk (brand), seterusnya dikampanyekan lewat komunikasi pemasaran. Menurut Keller (2013), dalam memutuskan merk, ada banyak hal yang penting jadi perhatian misalnya:

  • Memorability; merk harus gampang dikenang, gampang dikenali/sederhana, gampang bisa dibaca, gampang jadi perhatian dan jadi fokus perhatian.
  • Meaningfullness; merk harus mempunyai makna dan akar yang terasosiasi dengan produk.
  • Likability; merk harus terkesan secara seni (eye-catching).
  • Transferability; merk harus bisa disamakan dalam bahasa atau rutinitas fragmen pasar.
  • Adaptability; merk harus fleksibel atau pas ditaruh pada semua media, keadaan atau keadaan.
  • Protectability; merk janganlah sampai diimitasi atau diduplikasi, oleh karenanya harus didaftarkan secara legal.

6. Bangun Produk Desa Wisata 

Tahapan keenam dalam pemasaran desa wisata ialah membuat dan meningkatkan produk. Sama seperti yang sudah saya terangkan awalnya, produk desa wisata pada intinya ialah pengalaman keseluruhan atas sesuatu yang disaksikan, dilaksanakan dan dibeli oleh pengunjung. Oleh karenanya, pengurus desa wisata bersama penopang kebutuhan lainnya harus bisa sediakan fasilitas dan prasarana supaya pengalaman keseluruhan dari pengunjung itu terlayani.


Produk harus bisa memberi jalan keluar atau faedah ke pasar yang sudah diincar, oleh karenanya, pengurus desa wisata harus cari tahu faedah apa yang diperlukan, yang diharapkan dan yang diharap oleh target pasar. Jika sudah dijumpai, bangunlah produk sesuai keperluan, kemauan dan keinginan target pasar itu, tapi dengan memerhatikan daya bantu lingkungan dan sosial supaya desa wisata bisa dipiara kebersinambungannya.

Formasi produk atau umum disebutkan dengan bauran produk yang bisa dibungkus oleh pengurus desa wisata ialah:

  • Produk fisik: terbagi dalam (1) pertunjukan seperti pertunjukan dari alam (pegunungan, persawahan, danau, bukit, sunset/sunrise, dll), bikinan (taman bermain, jembatan, air mancur, dan lain-lain.), budaya (tari-tarian, kehidupan warga, warisan riwayat dan lain-lain.); (2) sarana pendukung wisata (fasilitas, tempat minum dan makan, pusat info, toilet, dan lain-lain.); (3) fasilitas perolehan (jalan, model transportasi, petunjuk arah, dan lain-lain.)
  • Paket wisata: yakni produk bundel yang terbagi dalam kombinasi dari beberapa arah lawatan dengan 1 harga tertentu, seperti paket bertani yang terbagi dalam beraktivitas pertanian, makan/minum, melihat atraksi dan berkunjung sentral oleh-olehan.
  • Program: yakni beberapa acara (moment) yang bisa dibikin oleh pengurus desa wisata, baik secara reguler atau terencana, atau spontan, seperti acara perlombaan mengolah, acara keagamaan, hajatan 17 agustusan, dan lain-lain.

7. Tentukan Harga Paket Desa Wisata

Sesudah produk dibungkus, pengurus harus bisa membuat hitung-hitungan berapakah ongkos keseluruhan (harga dasar) yang perlu dikeluarkan dalam menyiapkan produk, baik berbentuk produk unit, paket atau moment. Kemudian, pengurus desa wisata bisa memutuskan nilai jual dengan beberapa tehnik penentuan harga seperti berikut:

  • Penetratif: yakni penentuan harga rendah diawalnya untuk menggairahkan lawatan, dan seterusnya menaikan harga sampai pada status harga biasa yang hendak dijajakan secara reguler.
  • Psikologikal: yakni penentuan harga untuk mendapat kesan-kesan emosional, seperti berkesan murah. Contoh supaya berkesan murah tidak memutuskan harga Rp. 200.000,-, tapi Rp. 199.000,-.
  • Macam: yakni memutuskan harga berdasarkan type-tipe pengunjung tertentu, seperti harga orang dewasa berlainan dengan anak kecil, harga untuk pengunjung luar negeri berlainan dengan dalam negeri, dan lain-lain. Atau memutuskan harga berdasar saat-saat tertentu seperti akhir minggu berlainan dengan beberapa hari biasa, musim berlibur berlainan dengan musim biasa.

8. Bangun Aliran Pemasaran Desa Wisata

Tahapan seterusnya dalam pemasaran desa wisata ialah membuat aliran pemasaran (kanal). Aliran pemasaran sebagai mediator desa wisata dalam meraih pengunjungnya. Ada banyak aliran yang bisa dipakai oleh pengurus desa wisata seperti berikut:

  • Tanpa aliran pemasaran: yakni pengurus desa wisata langsung datangkan pengunjung tanpa mediator, dapat dengan berkunjung komunitas-komunitas, mengundang warga, mengundang perusahaan, dan lain-lain.
  • Dengan memakai mediator: yakni pengurus dalam datangkan pengunjung melalui mediator seperti biro perjalanan, agen perjalanan wisata, pramuwisata (guide) dan lain-lain.

9. Kerjakan Komunikasi Pemasaran Desa Wisata

Langkah selanjutnya dalam pemasaran desa wisata ialah berkomunikasi pemasaran atau umum disebutkan dengan promo. Beberapa langkah saat lakukan komunikasi pemasaran ialah memutuskan arah komunikasi, merangkum pesan dan pilih alat yang pas.

  • Memutuskan arah komunikasi: pengurus desa wisata bisa memutuskan arah dari komunikasi pemasaran, apa untuk memberitahukan, untuk memengaruhi/persuasi, dan apa untuk mengingati. Dalam memutuskan arah komunikasi pemasaran, pengurus desa wisata bisa memutuskan satu arah saja atau gabungan dari 2 arah atau ketiganya. Yang perlu jadi perhatian dalam penentuan arah komunikasi pemasaran itu ialah harus dihubungkan dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Misalnya jika kondisinya desa wisata baru ada ke pasar, karena itu yang lebih pas dari arah komunikasi marketingnya untuk memberitahukan, bila desa wisata telah populer dan banyak dikunjungai, karena itu bisa memutuskan arah komunikasi cuman untuk mengingati saja.
  • Merangkum pesan: pesan harus dirumuskan sesuai arah dari komunikasi pemasaran yang sudah diputuskan. Contoh: jika maksudnya untuk merangsan dan memengaruhi pasar untuk tiba, karena itu beberapa pesan persuatif yang bisa dirumuskan, seperti berpesan diskon atau harga khusus pada periode berlibur dan lain-lain.
  • Pilih alat (tools) komunikasi pemasaran: sesudah arah dan pesan dirumuskan, karena itu setelah itu pilih alat berkomunikasi yang bisa dipakai untuk menyampaikan pesan. Dalam masalah ini, ada banyak alat yang bisa diputuskan oleh pengurus desa wisata dalam menyampaikan pesan ke audiens-nya sebagai berikut:
Pemasaran desa wisata juga harus memperhatikan beberapa media pemasaran yang mudah digunakan dan mudah didistribusikan. Banyak strategi pemasaran yang dapat digunakan sebperti berikut.

  • Digital pemasaran: membuat web atau website, aktif dalam media sosial, (tergabung dengan ITX (Indonesia Tourism Exchange) dan desawisataindonesia.com), bekerja bersama dengan online travel agent (Trip Advisor, Airy Rooms, Traveloka, PegiPegi, dll), bekerja bersama dengan aggregator (Air Bnb, Home Away, dan lain-lain.).
  • Advertensi: menebarkan edaran, mengundang produser film atau film sinetron supaya jadi lokasi shooting, membuat buku petunjuk untuk pengunjung, dan lain-lain.
  • Pemasaran individual: sebagai wujud penawaran pemasaran dengan berhubungan secara individu baik dengan bertemu muka langsung atau lewat media (telephone, e-mail, media sosial, chat) dengan audience.
  • Jalinan warga: membuat dan menebarkan press release, ikuti seminar atau pameran dagang, mengadakan acara (moment), servis warga (layanan konsumen) dan lain-lain.
  • Promo pemasaran: memberi potongan harga, coupon berhadiah (bermalam gratis, ticket gratis, dll), hadiah langsung (farm-trip, souvenir, dan lain-lain.), hadiah pembelian (membeli paket A bisa kalender, dan lain-lain.), melangsungkan kontes berhadiah, dan lain-lain.


Cara pemasaran desa wisata tertera di atas tidak berjalan baik bila tidak ada kerjasama antara penopang kebutuhan, dimulai dari tingkat lokal sampai tingkat nasional. Karena itu, untuk beberapa pengurus desa wisata, dalam tiap lakukan keputusan marketingnya, harus didiskusikan dan dirumuskan bersama dengan beberapa penopang kebutuhan, supaya sama-sama berasa mempunyai.

Itu tadi langkah pemasaran desa wisata yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk pengelolaan desa wisata khususnya dalam promosi desa wisata. Semoga bermanfaat.

Pembangunan Pariwisata Melalui Desa Wisata Bukti Nyata Dewi Tinalah

Salah satu upaya untuk mewujudkan pembangunan ekonomi adalah melalui pariwisata. Desa saat ini memiliki kesempatan yang luarbiasa dengan adanya dana desa dan program desa wisata. Upaya ini untuk pembangunan pariwisata melalui desa wisata. Ini yang menjadi fokus dalam rangkaian Anugerah Desa Wisata Indonesia.


Pembangunan Pariwisata Melalui Desa Wisata Bukti Nyata Dewi Tinalah
Dewi Tinalah Wujud Nyata Pembangunan Pariwisata di Desa

Searah dengan maksud pembangunan kepariwisataan, Pemerintahan meningkatkan desa wisata yang memiliki tujuan buat mempertingkat perkembangan ekonomi, kesejahteraan rakyat, meniadakan kemiskinan, menanggulangi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan serta sumber daya, dan lebih memajukan kebudayaan.


Baca Juga: Pengertian parwisata Pedesaan


Peningkatan desa wisata pun adalah satu diantara wujud kecepatan pembangunan desa secara terintegrasi buat memajukan perubahan sosial, budaya, serta ekonomi desa. Sebab itu, tiap-tiap wilayah serta desa penting mengamati kemampuan yang dipunyainya buat diangkat serta ditingkatkan biar memberinya nilai makin kegunaan dan menciptakan daya produksi yang tinggi buat mempertingkat kesejahteraan penduduk di tempat.


"Atas nama Bapak Presiden, saya menilai penyelenggaraan Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 selaku kesempatan baik memajukan geliat peningkatan desa wisata terutama dalam rencana Rekondisi Ekonomi Nasional," kata Menteri Koordinator Bagian Ekonomi Airlangga Hartarto dalam sambutannya jadi wakil Presiden RI di acara "Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021" yang digelar oleh Kementerian Pariwisata serta Ekonomi Inovatif/Tubuh Pariwisata serta Ekonomi Inovatif, di Selasa (7/12).


Acara ADWI diinginkan bisa jadi fasilitas promo kemampuan desa wisata di Indonesia buat turis dalam negeri serta mancangera, dan bisa beri motivasi Pemerintahan Desa serta Pemerintahan Wilayah di semuanya Indonesia agar dapat meningkatkan desa-desa wisata anyar selaku pengungkit ekonomi desa serta wilayah, yang selanjutnya bakal memajukan perkembangan ekonomi nasional.


Sejumlah 1.831 desa wisata dari 34 propinsi di semuanya Indonesia yang udah ikut serta mendaftarkan serta jadi peserta di tempat ADWI 2021. Dari jumlahnya itu, tersaring 50 besar desa wisata terhebat yang mendapat penghargaan waktu malam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 dalam mengaktualkan desa wisata berkwalitas dunia, mempunyai daya saing, serta berkesinambungan.


Bagian pariwisata selaku satu diantara pendorong perkembangan ekonomi Indonesia diinginkan bisa mempertingkat jumlah perjalanan turis luar negeri, perjalanan turis nusantara, penambahan pendapatan devisa dari bagian pariwisata, peresapan tenaga kerja pariwisata, serta peningkatan index daya saing pariwisata indonesia di ranah global.


"Saya pun memajukan biar peningkatan desa wisata untuk tetap digabungkan dengan usaha peningkatan 10 Tempat Pariwisata Fokus tergolong 5 Tempat Pariwisata Super Prioritas (DPSP) maka bisa bertambah memperlebar kegunaan ekonomi peningkatan tempat pariwisata buat penduduk lokal," tandas Menko Airlangga.


Baca Juga: Konsep Desa Wisata


Ikut ada dalam hajatan Malam ADWI 2021 antara lain Menteri Pariwisata Ekonomi Inovatif Sandiaga Uno, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Wilayah Ketinggal serta Transmigrasi RI Budie Arie Setiadi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, banyak Bupati serta Wakil Bupati, dan banyak Kepala Desa serta Petinggi Di tempat dari 50 Desa Wisata. (ag/fsr)


Dalam kesempatan ini, Dewi Tinalah menjadi 50 Besar Desa Wisata Terbaik Indonesia (ADWI) dan mendapatkan juara sebagai penerima augerah desa wisata digital. Upaya ini untuk mewujudkan paradigma pariwisata dengan adopsi teknologi dengan sehingga SDM, Produk Wisata dan Promosi akan optimal. 

Monitoring dan Evaluasi Desa Wisata Wajib Dilakukan

Dewi Tinalah – Keberadaan desa wisata setelah melalui tahapan merintis dan pengembangan tentu perlu adanya suatu pemantauan. Pengelola Desa Wisata perlu melakukan monitoring dan evaluasi desa wisata, baik secara internal maupun eksternal. Hal ini untuk mengetahui apa saja capaian dan hal apa saja yang belum dapat direalisasikan.

monitoring-dan-evaluasi-desa-wisata-dewi-tinalah


Tujuan monitoring dan evaluasi desa wisata adalah untuk mengetahui kesesuaian rencana program kerja yang dibuat berdasarkan kebutuhan dan karakter suatu desa wisata. Lebih lanjut, kegiatan ini juga untuk mengetahui proses pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan desa wisata sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Dengan adanya monitoring dan evaluasi, desa wisata juga dapat mengetahui keberhasilan dalam pencapaian target yang telah ditentukan.

Baca Juga

Dalam kegiatan ini perlu juga sasaran monitoring dan evaluasi desa wisata agar tercapainya kesesuaian rencana program kerja serta proses pelaksanaan dan pengembangan desa wisata sehingga tercapai tingkat keberhasilan sesuai dengan target yang telah ditentukan.

Kegiatan monitoring dan evaluasi desa wisata tentu diperlukan suatu instrument evaluasi atau penilaian sebagai alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi program pengembangan suatu desa wisata. Dalam instrumen evaluasi desa wisata dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi karakterisitik desa wisata dan dijabarkan dalam indikator dari setiap penilaian desa wisata.

Lalu apa saja intrumen evaluasi desa wisata yang harus ada? Terdapat karakteristik instrument penilaian dasar yang harus ada ketika akan melakukan monitoring dan evaluasi. Instrumen tersebut perlu memuat tentang atraksi, amenitas, aksesbilitas, sumber daya manusia, mayarakat, industri, serta promosi dan pemasaran.

Di bawah ini Dewi Tinalah akan sampaikan penjelasan lengkap sesuai dengan setiap kriteria tersebut. Kriteria ini telah baku sesuai dengan Buku Panduan Desa Wisata. Berikut karakteristik monitoring dan evaluasi desa wisata beserta indikator dan penjelasan singkat dari praktik terbaik Dewi Tinalah.

Karakteristik Atraksi Desa Wisata

Untuk melakukan monitoring dan evaluasi desa wisata, indikator atraksi ini meliputi, 1. Terdapat pengingkatan inovasi / penciptaan dan pengelolaan produk wisata berbasis potensi sumber daya lokal di desa wisata, 2. Terdapat peningkatan diversivikasi produk wisata, 3. Terdapat peningkatan modifikasi / daur ulang produk wisata sesuai dengan kebutuhan pasar, 4. Terdapat peningkatan kunjungan dan kualitas wisatawan di desa wisata, 5. Terdapat peningkatan lama tinggal wisatawan di desa wisata, 6. Terdapat peningkatan pengeluaran wisatawan di desa wisata, 7 terdapat keberlanjutan even dan paket wisata.


Contoh di Desa Wisata Tinalah dari awal berdiri baru terdapat paket atraksi kegiatan camping dan kuliner. Seiring bertumbuhnya desa wisata terdapat peningkatan kegiatan atraksi susur sungai, susur gua, jelajah alam dan namap tilas sejarah, eduwisata, workshop kerajinan dan kuliner desa, atraksi seni budaya, upacara adat (Merti Bumi Tinalah, Saparan, Wiwitan, baritan) serta berbagai kegiatan adventure seperti outbound, jeep adventure, campervan dan outing untuk keluarga, komunitas, sekolah, kampus, maupun berbagai perusahaan.

Karakteristik Amenitas Desa Wisata

Pada karakteristik penilaian desa wisata di bagian amenitas ini terdapat indikator sebagai berikuti: 1. Terdapat kualitas lingkungan desa wisata (termasuk sarana prasarana lingkungan untuk mendukung kegiatan kepariwisataan), 2. Terdapat rumah penduduk yang dipakai sebagai homestay, 3. Terdapat bangunan yang dimanfaatkan sebagai sarana pariwisata yang berdasarkan tata ruang yang sudah ditetapkan, 4. Terdapat kuantitas dan kualitas toilet, 5. Terdapat pasar tradisional yang nyaman, 6. Terdapat lahan parkir yang memadahi, 7. Terdapat penanda dan petunjuk arah.

Contoh Karekteristik amenitas di Dewi Tinalah dari awal berdiri di tahun 2013 terdapat peningkatan pada sarana prasarana bangunan, rumah penduduk untuk homestay, penambahan  jumlah toilet, pengembangan lahan parkir, dan penanda petunjuk arah di lokasi dan spot kegiatan.

Karakterisitik Aksesbilitas

Desa wisata sangat perlu memperhatikan indikator aksesibilitas berupa: 1. Terdapat akses jalan yang aman dan memadai, 2. Terdapat jalan penghubung ke wilayah luar desa dalam kondisi baik, 3. Terdapat moda transportasi lokal, 4. Terdapat peningkatan kondisi jalan desa aman bagi pejalan kaki, 5. Terdapat kemudahan akses bagi penyandang disabilitas / difabel, 6. Terdapat kemudahan layanan dan sumber informasi, 7. Terdapat keterbukaan masyarakat terhadap tamu wisata.

Sebagai contoh di Dewi Tinalah, monitoring dan evaluasi aksesbilitas terdapat moda trasportasi lokal seperti ojek dan mobil untuk kegiatan berkeliling di desa wisata, dan keterbukaan masyarakat di Desa Wisata Tinalah terhadap wisatawan yang datang di Dewi Tinalah.

Karakteristik Monitoring dan Evalusi Desa Wisata - Sumber Daya Manusia di Desa Wisata

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan komponen penting dari adanya desa wisata. SDM merupakan pemangku kepentingan dan penggerak desa wisata. Dalam indikator ini perlu diperhatikan: 1. Terdapat warga masyarakat usia produktif yang cukup besar dan bermukim di desa, 2. Terdapat lulusan sekolah pariwisata, 3. Terdapat warga yang menguasai Bahasa asing, 4. Peningkatan kompetensi dan keterampilan mayarakat di desa wisata dalam bidang kepariwisataan, 5. Peningkatan kapasitas dan peran masyarakat / SDM setempat dalam inisiasi dan pelaksanaan program desa wisata, 6. Peningkatan swadaya masyarakat di desa wisata, 7. Pengingkatan penciptaan lapangan kerja di desa wisata.

Studi kasus desa wisata di Dewi Tinalah, monitoring dan evaluasi desa wisata terdapat warga masyrakat yang produktif bermukim di desa, terdapat warga yang menguasai Bahasa asing berupa Bahasa inggris, peningkatan kompetensi dan keterampilan warga setelah mengikuti berbagai sosialiasi, bimtek serta Pendidikan dan pelatihan tata Kelola desa wisata, inisiasi inovasi kegiatan di Dewi Tinalah seperti pengembangan homestay, atraksi wisata pembuatan kuliner Wingko, kripik pegagan, kreasi anyaman janur, pengembangan pemasaran desa wisata secara digital, dan semakin bertambah warga yang terlibat di desa wisata sebagai bentuk peningkatan penciptaan lapangan kerja di desa.


Karakteristik Masyarakat Desa Wisata

Desa wisata tentu tidak terlepas dari masyarakat desa itu sendiri. Dalam monitoring dan evaluasi desa wisata perlu memperhatikan indikator ini, yaitu: 1. Mempunyai atau memiliki prinsip parsitifatif dengan pelibatan aktif masyarakat lokal, 2. Terdapat mayoritas masyarakat yang memiliki presepsi positif terhadap pariwisata desa, 3. Secara dominan warga memiliki pola pikir yang terbuka dan bersahabat dengan orang luar atau wisatawan, 4. Menjadikan masyarakat menjadi akselerator bersama pemangku kepentingan mengembangkan desa wisata, 5. Masyarakat harus menjadi pusat pembangunan pariwisata desa, 6. Masyarakat menjaga dan melestarikan warisan budaya lokal, dan 7. Masyarakat mendukung nilai-nilai Pancasila.

Hasil praktik di Dewi Tinalah dalam monitoring dan evaluasi desa wisata di karekterisitik mayarakat desa, dalam perjalanan desa wisata mayarakat memiliki parsitifatif yang tinggi, masyarakat desa terlibat secara aktif dalam pengelolaan desa wisata Tinalah, kegiatan kepemanduan, penyediaan kuliner dan homestay serta berbagai kegiatan atraksi desa wisata. Masyarakat Dewi Tinalah memiliki pola pikir terbuka untuk berinteraksi dengan wisatawan. Dengan adanya desa wisata, masyarakat menjadi subjek pembanguan pariwisata desa dan semakin memberikan peran untuk menjaga dan melestarikan budaya (merti bumi tinalah, wiwitan, baritan, saparan, seni budaya dan kuliner) dengan tetap menjaga nilai-nilai Pancasila yang menjadi landasan dan falsafah berbangsa dan bernegara.

Karakteristik Sektor Industri Pariwisata

Keberadaan desa wisata tidak terlepas dari konsep usaha, dalam hal ini adalah usaha pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) yang juga masuk dalam industri pariwisata, terdapat indikator desa wisata sebagai industri, 1. Peningkatan sejumlah warga yang bergelut di sektor usaha pariwisata, 2. Peningkatan pendapatan masyarakat dari kegiatan kepariwisataan di desa wisata, 3. Peningkatan modal dalam bentuk daya tarik, produk wisata, dan fasilitas pendukung di desa wisata, 4. Terdapat pertumbuhan  (jumlah dan kualitas) usaha pariwisata yang dikelola oleh masyarakat setempat di desa wisata, 5. Terdapat pelibatan industri pariwisata dalam mendorong UMKM, CSR, dan Bapak Asuh, 6. Terdapat industri kreatif desa, 7. Terdapat kemampuan mengundang investor PMA atau PMDN.

Dari perjalanan Dewi Tinalah, dalam sektor industri pariwisata terdapat peningkatan keterlibatan warga yang bergelur di sektor pariwisata seperti menjadi pemandu wisata, penyedia homestay, kuliner dan souvenir. Masyarakat juga terlibat secara swadaya untuk melakukan pengembangan Kedai Tinalah dengan urun dana (community crowdfunding). Sektor UMKM semakin tumbuh seperti Wingko Tinalah, Ingkung Tinalah, Kripik Pegagan, Kripik Gedebog Pisang, Souvenir, dan Merchandise yang sebagai bentuk industri kreatif desa.

Karakteristik Promosi dan Pemasaran Desa Wisata

Tidak kalah penting dalam menjalankan usaha perlu adanya promosi dan pemasaran. Desa wisata tidak terlepas dari hal tersebut, dalam promosi dan pemasaran desa wisata perlu indikator, 1. Peningkatan kunjungan wisatawan di desa wisata, 2. Peningkatan lama tinggal wisatawan di desa wisata, 3. Peningkatan pangsa pasar / market share, 4. Peningkatan minat / permintaan pasar terhadap desa wisata, 5. Peningkatan pengeluaran wisatawan, 6. Peningkatan kunjungan ulang, 7. Peningkatan publikasi desa wisata.

Dewi Tinalah telah menerapkan strategi promosi dan pemasaran gerilya (Guerrilla Marketing) baik secara offline maupun online. Dari kegiatan tersebut terbukti meningkatkan kunjungan wisatawan 3x lipat di tahun 2016, dan ditahun 2017-2019 semakin bertambah (5x lipat). Dengan promosi dan pemasaran ini meningkatkan lama tinggal wisatawan di desa wisata dengan rata-rata menginap 2-3 hari. Selain itu peningkatan pangsa pasar suga semakin meningkat. Dan terdapat kunjungan ulang oleh wisatawan yang pernah datang di Dewi Tinalah. Setiap tahun pubikasi Dewi Tinalah semakin meningkat.


Strategi utama Dewi Tinalah dalam menjalankan promos dan pemasaran adalah dengan Pemasaran Online (Digital Marketing). Dewi Tinalah memanfaatkan Big Data dan Internet of Things untuk menganalisa pasar, target market, jumlah market, dan preferesni wisatawan terhadap kegiatan wisata. Dewi Tinalah memanfaatkan media sosial (Instagram, Youtube, Facebook, Pinterest, LinkedIn, WhatsApp), Web dan Landing Page, Aplikasi Mobile, Layanan Fitur Google Workspace.

Itu tadi langkah dan kriteria monitoring dan evaluasi desa wisata. Dengan kegiatan ini desa wisata akan tahu sudah sampai mana tahapan yang dicapai dan hal apa saja yang belum dilakukan. Monitoring dan evaluasi dapat juga dijadikan sebagai strategi atau rencana lanjutan pengembangan suatu desa wisata. 

Bagi Anda yang ingin belajar terkait dengan proses merintis dan mengembangkan desa wisata dapat menghubungi Dewi Tinalah sebagai salah satu desa wisata terbaik Indonesia yang menerima Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Selain itu Dewi Tinalah juga terdapat program penelitian, magang dan pemberdayaan masyarakat, maupun Tri Darma Univeristas.  Hubungi Dewi Tinalah melalui tombol chat Whatsapp atau di 085729546678.

Studi Banding Desa Wisata Gunungkidul di Dewi Tinalah Jadi Ruang Berbagi

Dewi Tinalah – Desa Wisata saat ini menjadi salah satu upaya program penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat melalui kegiatan pariwisata pedesaan. Desa Wisata Gunungkidul Bersama Dinas Pariwisata Gunungkidul yang terdiri dari Desa Wisata Ngawen, Nglipar, dan Kedungpoh lakukan studi banding pengembangan dan pengelolaan desa wisata di Dewi Tinalah (Desa Wisata Tinalah) pada hari Kamis 18 November 2021. Kegiatan Studi Banding Desa Wisata Gunungkidul di Dewi Tinalah Jadi Ruang Berbagi bersama.


studi-banding-desa-wisata-gunungkidul-di-desa-wisata-tinalah

Kegiatan ini menjadi sesi berbagi antara desa wisata Kulon Progo – Dewi Tinalah dengan Desa Wisata Gunungkidul. Kegiatan studi banding desa wisata Gunungkidul di Dewi Tinalah berfokus pada kebijakan peraturan desa / kalurahan, peran Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) dan Tata Kelola Desa Wisata.


Dalam pembahasan desa wisata dari segi kebijakan peraturan desa, penting Pemerintah Desa setempat untuk mengetahui berbagai kebijakan baik dari pusat sampai daerah. Kemudian dari kebijakan atau peraturan tersebut diturunkan dalam peraturan desa / kalurahan setempat sesuai dengan potensinya.


Pemerintah Desa memberikan arahan dan fasilitasi kepada masyarakat dengan memberikan arahan kebijakan dan sosialisasi kepada masyarakat, legalitas, serta alokasi pendanaan terkait dengan pengembangan desa wisata. Hal mendasar ini yang sangat diperlukan sebelum desa wisata nantinya jauh akan dikembangkan menjadi inovasi desa wisata berkelanjutan.


Studi banding desa wisata Gunungkidul di Dewi Tinalah juga membahas tentang peran POKDARWIS untuk desa wisata. Pokdarwis adalah kelembagaan ditingkat masyarakat yang anggotanya terdiri dari para pelaku pariwisata yang memiliki kepedulian dan tanggungjawab serta berperan sebagai penggerak dalam mendukung terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan dan memanfaatkannya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.


Awal mula berdiri,  beberapa tokoh masyarakat berkumpul dengan berbagi ide untuk merintis dan mengembangkan Potensi SDA di kawasan Kalurahan Purwoharjo sejak  tahun 2012. Modal Awal rintisan Desa Wisata Tinalah adalah semangat untuk maju “ SEMANGAT TANPO SAMBAT” yang dimulai dari beberapa perwakilan  Tokoh Masyarakat, peran pemuda beberapa dusun di Kalurahan Purwoharjo melalui wadah Komunitas penggiat pariwisata. Tokoh – tokoh Pokdarwis Tinalah  bergerak dari tahun 2013, terdiri dari beberapa unsur pemerintah Desa, Tokoh Masyarakat, aktifis pemuda sebagai motor penggeraknya.


Peran POKDARWIS

  • Membutuhkan komitmen dari semua pihak 
  • Membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
  • Memerlukan usaha yang banyak untuk melatih dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
  • Perlunya pendampingan pengembangan komponen produk dan kerajinan.
  • Membutuhkan swadaya baik berupa tenaga maupun material.


Dukungan Sumber Daya Manusia dari tokoh pemuda yang sholid untuk memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam berupa Goa, Jalur Trakking Bukit, Area Camping Ground, Sungai dan pesona alam sebagai daya tarik wisata yang akan dikelola untuk menghasilkan karya.


Semangat Swadaya yang sangat luar biasa berupa ide, tenaga dan material Bersama Pengelola Desa Wisata Tinalah dan dengan tekad keras untuk mengawali sebuah karya dengan membeli Joglo dan Rumah Kampung oleh beberapa tokoh pendiri dan konsep Paket Wisata yang telah dikemas.


Dan akhirnya Semangat kami dapat perhatian dari pemerintah sehingga ada pendampingan peningkatan SDM dari dinas terkait (Dinas paiwisata Kabupaten Kulon progo) berupa pelatihan – pelatihan, dan mendapat dana PNPM Pariwisata Tahun 2013 berupa fasilitasi : Camping Ground, Goa Sriti, dan mendirikan Joglo serta Rumah Kampung yang sudah di beli, tetapi karena keterbatasan biaya sehingga di fasilitasi dana PNPM tersebut.


Pokdarwis merupakan penggerak pariwisata dan sebagai bentuk kelembagaan informal yang dibentuk oleh masyarakat yang merupakan salah satu unsur mengembangkan dan mewujudkan Sadar Wisata dan Sapta Pesona di daerahnya.


Pentingnya Tata Kelola Desa Wisata

Pembahasan Studi Banding Desa Wisata Gunungkidul di Dewi Tinalah membahas terkait dengan tata Kelola desa wisata Tinalah. Desa wisata sebagai kepariwisataan berbasis masyarakat menempatkan masyarakat  sebagai pelaku utama. Melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan kepariwisataan, manfaat diprioritaskan sebesar-besarnya bagi masyarakat sehingga kesejahteraan meningkat.


Desa Wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara Atraksi – Akomodasi – Fasilitas  (Amenitas) pendukung yang di sajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku di dalam desa.


Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) merupakan kawasan di Pegunungan Menoreh di Kulon Progo yang mempunyai kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tinalah mempunyai unsur penting berupa air, tanah, udara, energi, dan berbagai mineral yang menjadi penopang kehidupan baik untuk manusia, flora, dan fauna.


Melestarikan lingkungan secara turun – temurun (teologi, falsafah dan budaya) menjadi bagian penting yang dapat dirasakan oleh generasi saat ini di Dewi Tinalah. Lingkungan dapat digunakan untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan melalui desa wisata berbasis masyarakat dengan pesona alam dan budaya.


Desa Wisata Tinalah merupakan landscape yang didalamnya terdapat berbagai sumber kehidupan dan kehidupan itu sendiri. Menjaga alam Dewi Tinalah merupakan peran masyarakat agar lingkungan tetap lestari.

Tata Kelola desa wisata secara bertahap akan memberikan dampak manfaat bagi lingkup sosial, lingkungan, dan ekonomi.

Pembangunan Sosial

Pemenuhan hak dasar manusia yang berkualitas secara adil dan setara untuk meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.


Pembangunan Lingkungan

Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan sebagai penyangga seluruh kehidupan.


Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi berkualitas melalui keberlanjutan peluang kerja dan usaha, inovasi, infrastruktur memadai, energi bersih yang terjangkau dan didukung kemitraan.


Pembangunan Hukum dan Tata kelola

Kepastian hukum dan tata kelola yang efektif, transparan, akuntabel dan partisipatif untuk menciptakan tata kelola desa wisata.


Pentingnya Rasa Memiliki Desa

Desa wisata yang diwakili oleh orang-orang yang  rasa memilikinya tinggi dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik karena mereka secara sukarela melakukan tugas-tugas yang diemban tanpa rasa terbebani. 


Mereka dengan sepenuh hati mendedikasikan diri pada desa wisata. Masyarakat desa harus mempunyai budaya kreatif untuk memunculkan gagasan baru, ide-ide baru, dan inovasi baru. Inovasi tidak melulu berbentuk produk baru, bisa juga berupa metode, cara, pengetahuan, teknologi, dan objek baru.


Hal ini yang mendorong Desa Wisata Tinalah berpartisipasi dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia, menjadi salah satu 50 terbaik desa wisata dengan tata Kelola pengembangan konten kreatif dan digitalisasi. 


Bagi Anda yang ingin belajar mengenai Pokdarwis, Desa Wisata dan cara pengelolaanya dapat menghubungi Desa Wisata Tinalah. Selain itu Dewi Tinalah juga dapat menjadi narasumber berbagai kegiatan workshop, bimtek, sosialisasi, ataupun pelatihan. 

4 Desa Wisata Kulon Progo Raih Penghargaan Nasional

Dewi Tinalah - Kulon Progo merupakan Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mayoritas kawasan pegunungan dan pertanian dengan kearifal lokal dan budaya yang kental. Terdapat beberapa desa wisata di Kulon Progo yang telah meraih penghargaan tingkat nasional.


Desa Wisata Kulon Progo Raih Penghargaan Nasional

Penghargaan yang diraih ini tentu merupakan hasil proses panjang dari semangat masyarakat untuk mengoptimalkan potensi yang ada di desa, baik alam, sejarah, budaya, dan potensi lainnya. Desa Wisata Kulon Progo menjadi salah satu desa wisata yang telah mendapatkan penghargaan tingkat nasional. Berikut daftar desa wisata Kulon Progo yang telah mendapatkan penghargaan nasional.


Desa Wisata Tinalah

Terkenal dengan Dewi Tinalah, pada tahun 2021 Desa Wisata Tinalah di Kecamatan / Kapanewon Samigaluh mendapatkan penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia dalam 50 Besar Desa Wisata Indonesia dari Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif. Konten Kreatif dan Digitalisasi Desa Wisata Tinalah menjadi salah satu keunggulan dalam pengembangan daya tarik wisata. 


Penguatan digitalisasi membawa Dewi Tinalah menjadi satu-satunya desa wisata di Kulon Progo yang mendapatkan Anugerah Desa Wisata Indonesia. Pada tanggal 11 Oktober 2021, Dewi Tinalah secara resmi ditetapkan oleh Mas Menteri Sandiaga Uno sebagai salah satu desa wisata Terbaik Indonesia. Penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia meliputi daya tarik wisata, homestay, CHSE, toilet, souvenir, digitalisasi, konten kreatif.


Dengan penghargaan ini Dewi Tinaah akan mendapatkan pendampingan untuk pengembangan desa wisata berkelanjutan lintas sektor kementrian, seperti Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementrian Pedesaan dan Daerah Tertinggal, Kementrian Komunikasi dan Informatika, Kementrian Koperasi dan UKM.


Baca Juga: Layanan Study Banding Desa Wisata


Desa Wisata Jatimulyo

Desa Wisata yang berlokasi di Kecamatan / Kapanewon Girimulyo ini meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Berkelanjutan (2/3/2021). Penghargaan ini mengacu pada pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal, pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung, serta pelestarian lingkungan yang kemudian diintegrasikan dalam Aspek Pedoman Desa Wisata yaitu Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas, Sumber Daya Manusia, Masyarakat, Industri, Promosi dan Pemasaran.


Desa Wisata Nglinggo

Penghargaan bergengsi juga didapatkan Desa Wisata Nglinggo, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia memberikan apresiasi usaha masyarakat dalam pengelolaan Community Based Tourism (CBT) dan Homestay (5/12/2018). Desa Wisata Nglinggo  meraih juara 1 dalam kategori pengelola Community Based Tourism dan Homestay Rejo meraih juara 1 dalam kategori pengelolaan Homestay.


Desa Wisata Kalibiru

Desa Wisata Kalibiru di tahun 2017 sebagai destinasi wisata meraih penghargaan Anugerah Pesona Indonesia.  Kegiatan Anugerah Pesona Indonesia membantu dalam memberitakan dan mempromosikan berbagai obyek dan tujuan wisata di Indonesia. Penilaian dalam Anugerah Pesona Indonesia 2017 dilakukan dengan pemungutan suara. Suara yang masuk sebanyak 213.820, meningkat 4 kali lipat dari tahun sebelumnya. Kalibiru meraih juara ketiga kategori wisata Dataran Tinggi Terpopuler.


Itu tadi daftar desa wisata Kulon Progo yang telah mendapatkan penghargaan tingkat nasional. Semoga desa wisata ini menjadi inspirasi desa-desa wisata lain di Kulon Progo dan Yogyakarta untuk tetap semangat dalam pengembangan desa wisata berkelanjutan. Bagi Anda yang ingin study banding desa wisata dapat menghubungi narabubung Desa Wisata Tinalah. 

Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Belajar Pengelolaan Desa Wisata di Dewi Tinalah

Dewi Tinalah – 28 Oktober 2021 Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta berkunjung ke Desa Wisata Tinalah Bersama pengelola kampung wisata Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pelatihan kampung / desa wisata berbasis mayarakat di Kota Jogja yang telah diselenggarakan secara rutin tiap tahunnya.


Tujuan pengembangan desa wisata / kampung wisata tentu adalah pemberdayaan masyarakatnya dengan segala potensi yang dimiliki. Dengan pengembangan desa wisata berbasis masyarkat ini nantinya akan membawa dampak positif untuk lingkungan, sosial, dan ekonomi.


Contoh potensi desa wisata di Dewi Tinalah berbasis alam dapat menjadi wawasan baru bagi rekan-rekan pengelola kampung wisata di Yogyakarta. Dengan modal alam Dewi Tinalah dapat menjadi salah satu desa wisata terbaik Indonesia dalam 50 besar desa wisata Indonesia – Anugerah Desa Wisata Indonesia dari Kemenparekraf.


Dalam kesempatan kunjungan ini pengelola Dewi Tinalah menyampaikan tentang pengertian pengelolaan desa wisata, proses perencanaan, proses organisasi, proses koordinasi, dan proses kontrol terhadap sumberdaya untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efesien. Efektif : tujuan dicapai sesuai rencana, sedangkan efisien : tugas dijalankan dengan benar, terorganisir dan selesai sesuai jadwal / rencana (Griffin RW).

Kampung wisata Yogyakarta yang berbasis dengan sejarah, arsitektur, dan bangunan heritage dapat juga melakukan kolaborasi dengan pihak pengelola tersebut. Hal ini yang juga dilakukan oleh desa wisata Tinalah berkolaborasi dengan Situs Rumah Sandi Negara yang berada di bawah pengelolaan Museum Sandi Yogyakarta.

Potensi Bangunan bersejarah seperti Rumah Sandi menjadi salah satu percontohan bagi kampung wisata Jogja untuk bisa mengoptimalkan potensi lingkungan yang ada di kota. Pengelolaan desa wisata yang optimal menjadi penting untuk pengembangan kampung wisata secara berkelanjutan.

Pentingnya Transformasi Digital Desa Wisata

Meski berada di desa, pola pikir atau mindset untuk tumbuh / grow mindset harus dimiliki oleh masyarakat desa. Hal ini menjadi sangat vital, karena pola pikir akan membawa perubahan besar bagi pengelolaan desa / kampung wisata.


Galuh Alif Fahmi Rizki selaku pengelola Desa Wisata Tinalah menjelaskan pentingnya SDM desa wisata memiliki keterbukaan untuk kondisi saat ini. Kemajuan TIK dan Internet menjadi senjata bagi desa wisata untuk tetap eksis / berkelanjutan. Tentu hal ini harus diimbangi dengan kondisi internal desa wisata untuk siap menyajikan paket - paket wisata yang sesuai.

Saat ini Dewi Tinalah telah menerapkan Internet of Things (IoT) untuk melacak kata kunci pencarian wisatawan. Dewi Tinalah saat ini telah mampu menjadi salah satu penyedia informasi pengembangan desa wisata. Dewi Tinalah berhasil menempati posisi halaman satu Google untuk kata-kata kunci tertentu yang dicari wisatawan.

Pemanfaatan media sosial tidak kalah penting harus selalu diptimalkan dari media sosial Instagram, Facebook, Youtube. Selain itu desa wisata harus mampu mengelola data informasi melalui web. Dewi Tinalah juga telah memanfaatkan fiture dari Google Workspace seperti Google Slide, Google FOrm, Google Doc, Google Bisnisku dan Map.

Bagi Anda yang ingin melakukan Study Banding Desa Wisata dapat menghubungi kontak Dewi Tinalah melalui tombol WA di web ini. Kesempatan seru untuk bisa belajar dari Dewi Tinalah tentang kelembagaan, SDM, promosi, dan pengembangan desa wisata berkelanjutan.
Kelas Digital Marketing Kelas Digital Marketing