Desa Wisata Tinalah -->
Paket Wisata Jogja Dewi Tinalah

Warga Tinalah Gelar Merti Dusun


KULONPROGO – Ratusan warga desa purwoharjo kecamatan samigaluh Kabupaten Kulon progo Yogyakarta menggelar tradisi merti  bumi tinalah di lapangan desa.  Belasan tumpeng menjadi rebutan warga untuk ngalap berkah.

Sejak pagi hari,  ratusan warga mempersiapkan berbagai macam sesaji berupa nasi tumpeng, ayam ingkung, sayur,  lauk serta jajanan pasar di ikuti dari 14 pedukuhan. Kirab  di titik selatan mulai dari Dusun Plipiran dan wilayah utara dari Pedukuhan Keji, kirab menempuh jarak 1,5 kilometer.

Tabur bunga di sungai ini bertujuan agar air yang mengalir di sungai tinalah bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Selesai menaburkan bunga ke sungai,  rombongan kembali ke lapangan dan berdoa bersama. Usai berdoa kemudian dilanjutkan dengan kembul bujono atau makan bersama yang diikuti seluruh warga serta gunungan hasil bumi langsung diserbu oleh warga.

Baca Juga: Desa Wisata Tinalah Gelar Merti Bumi Tinalah


‘Warga mengaku ikut rebutan gunungan biar semuanya selamat, biar dapat berkah”, tukas Jumilah.

Jumilah menambahkan, rencana sayuran untuk di masak untuk keluarga.

“Sudah tiga kali ini ikut rebutan gunungan”, tambahnya.

Ketua Panitia Merti Dusun TInalah Maruki mengatakan, tradisi merti  bumi tinalah sebagai upaya melestarikan budaya serta merupakan ungkapan rasa syukur kepada tuhan yang telah memberikan rezeki yang melimpah kepada masyarakat dengan keberadaan sungai Tinalah. (ist)

Kegiatan ini sebenarnya sempat vakum beberapa waktu, namun setelah muncul wacana pembangunan waduk tinalah hingga rencana tersebut gagal dilaksanakan.  (ist)

Merti Bumi Tinalah 2017



26 Agustus 2017 – Desa Purwoharjo (Desa Wisata Tinalah) menggelar Merti Bumi Tinalah. Acara ini merupakan bentuk syukur masyarakat  ke pada Tuhan Yang Maha Tunggal atas segala bentuk rizki di bumi dan hasil panennya. Kegiatan diikuti oleh warga dari 14 dusun di Desa Purwoharjo. Setiap dusun menyajikan betuk tumpeng dan hasil bumi yang dihias dengan menarik. Tidak hanya itu, setiap dusun juga menampilkan kesenian khasnya.

Tema Merti Bumi Tinalah, yaitu “Sengkut Gemregut Hambangun Projo, Rukun Agawe Santoso” yang berarti membangun tempat tinggal dengan semangat gotong royong dan sungguh-sungguh, dengan penuh kerukunan supaya tercipta kondisi yang tentram dan sejahtera. Hal ini untuk memberikan semangat bagi warga di Purwoharjo agar selalu menciptakan suasana yang tentram dengan penuh tanggung jawab dalam menjalani setiap aktivitasnya.

Baca Juga: Wisata Alam Puncak Kleco Gelar Tradisi Wiwitan Angler Tandur. Apa itu?

Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh setempat, pejabat tingkat kecamatan Samigaluh dan kabupaten Kulon Progo. Dalam acara ini  dilakukan tabur bunga di Sungai Tinalah yang menjadi simbol rasa syukur dan kesejahteraan warga Purwoharjo. Pada akhir acara ditampilkan beberapa pentas seni berupa sholawatan dari siswa sekolah dasar di Purwoharjo dan atraksi jatinal versi anak-anak. Rangkaian kegiatan Merti Bumi Tinalah dilanjutkan dengan  acara pentas ketoprak dan dan wayang pada malam harinya. (Admin)


Desa Wisata Tinalah - Primadona Desa Wisata di Jogja

desa-wisata-tinalah-kulon-progo-yogyakarta

Dewi Tinalah merupakan kepanjangan dari Desa Wisata Tinalah. Dewi Tinalah ini merupakan kawasan wilayah yang berada di Desa Purwoharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta. Dengan pesona alam yang indah, kawasan ini dikembangkan menjadi sebuah desa wisata.

Definsisi: Desa wisata merupakan suatu daerah tujuan wisata atau disebut pula destinasi pariwisata, yang mengintegrasikan daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. (UU No. 10 tahun 2009; Nuryanti, 1993).


Potensi yang begitu luar biasa di kawasan ini berupa alam yang indah dan potensi kebudayaan yang sampai saat ini masih dilestarikan akan dikembangkan lebih lanjut menjadi suatu potensi wisata. Kawasan pegunungan Menoreh yang indah mengalir jalur sungai Tinalah. Sungai ini masih terjaga kebersihannya. Debit air akan bertambah pada saat musim penghujan.

Kesenian dan Kebudayaan yang sampai saat ini masih dilestarikan berupa kesenian jatilan,kesenian wayang wong, dan kebudayaan Merti Bumi Tinalah yang biasanya diselenggarakan pada akhir bulan Agustus pada setiap tahunnya.

Apa yang bisa dilakukan di desa wisata?
  • Adanya pembelajaran tentang kehidupan pedesaan dan lingkungan setempat.
  • Kehidupan warga desa yang unik dan tidak dapat ditemukan di perkotaan.
  • Atraksi atau daya tarik wisata, wisatawan dapat berpartisipasi aktif dalam kehidupan keseharian penduduk setempat.
  • Akomodasi, fasilitas untuk tempat tinggal wisatawan di tempat penduduk setempat.
 
Desa Wisata Tinalah hadir untuk masyarakat sebagai salah satu desa wisata yang menyajikan berbagai atraksi wisata. Selain menyajikan paket wisata Jogja, Dewi Tinalah berperan dalam melestarikan nilai-nilai dan budaya lokal dengan cara merawat budaya lokal yang ada dengan menyelenggarakan berbagai acara kebudayaan.

Baca Juga: Produk Andalah Desa Wisata
 
Salah satu atraksi wisata budaya adalah penyelenggaraan Kirab Merti Bumi Tinalah yang diselenggarakan setiap tahun di bulan Agustus. Atraksi wisata ini melibatkan seluruh warga desa yang tinggal di kawasan Desa Wisata Tinalah.

Dengan adanya atraksi budaya Kirab Merti Bumi Tinalah, warga di desa wisata sadar akan potensi desa yang dimiliki. Ternyata desa ini bisa dikembangkan menjadi desa wisata dengan atraksi budaya yang dimiliki. Warga desa secara bertahap merasakan dampak akan pengembangan desa wisata.

Gelar Tradisi Jogja - Angler Wiwitan Tandur di Puncak Kleco – Desa Wisata Tinalah

Gelar Tradisi Jogja - Angler Wiwitan Tandur di Puncak Kleco – Desa Wisata Tinalah. Banyaknya tradisi di Yogyakarta tentu harus dilestarikan oleh para penerusnya. Salah satu tradisi yang begitu penting adalah “Angler Wiwitan Tandur” yang dilaksanakan pada setiap musim tanam tiba. Di Desa Wisata Tinalah dengan slogan “Pesona Alam dan Budaya” terus berupaya merawat tradisi-tradisi leluhur yang ada. Setelah acara Merti Bumi Tinalah yang dilaksanakan pada Minggu 19 Agustus 2018, berlanjut acara Angler Wiwitan Tandur. Aktivitas ini yaitu bentuk nyata atas pemaknaan simbol syukur atas datangnya musim tanam dengan merasakan kemerdekaan, aktualisasi jiwa pahlawan, pelajaran alam dan sejarah, pelestarian lingkungan, serta liburan berbasis alam dan adat istiadat.

gelar tradisi anglerwiwitan tandur desa wisata tinalah di puncak kleco

Menurut Agus Bakti Sedjatiwan, Angler merupakan sebuah kebiasaan yang sudah lama dilakukan para leluhur dengan guyub-rukun, gotong-royong. Tentu, bukan sekedar copy paste, 'angler' kali ini. Tapi, tanpa mengurangi esensi dan makna dari kebiasaan, akan digelar dengan penuh kreatifitas yang dilakukan para warga, serasi dengan jamannya, tidak meninggalkan akar kebiasaan. Angler Wiwitan Tandur di Puncak Kleco Desa Wisata Tinalah dikemas dengan pameran lukisan, pembacaan puisi dan kegiatan lainnya. Segala uba rampe bahkan sudah disiapkan. Bahkan, untuk kesinambungan dan mengenalkan sejak dini tentang arti pentingnya sebuah kebudayaan, anak-anak PAUD-TK pun akan dilibat pada acara Angler Wiwitan Tandur.

Angler Wiwitan Tandur, sebagai sebuah momen kebudayaan yang yakni perpaduan antara seni, kebiasaan dan masyarakat menjadi bukti lain dari apa yang pernah ditulis Umar Kayam dalam bukunya Seni Adat Masyarakat yang pernah aku baca saat kelas akhir SMA, ulas Mbah Noto dalam kesempatan lain.  

Tentu adanya acara ini diharapkan menggugah kesadaran kita semua akan pentingnya sebuah budaya yang telah dimiliki. Tidak hanya bagi warga yang tinggal di wilayah Puncak Kleco Duwet Purwoharjo di Desa Wisata Tinalah. Juga, bagi para warga yang telah ngumbara, ke luar desa, ke kota lainnya, pun yang tinggal di luar negeri atau bagi siapa saja yang leluhur-leluhurnya berasal dari Kulon Progo. Mari, bersama-sama merasakan Angler Wiwitan Tandur. Guyub-rukun, gotong-royong ambangun Kulon Progo, ambangun nagari di kawasan Pegunungan Menoreh.

Menoreh yaitu tanah sejarah, bertuah, penuh kisah. Berlipat-lipat gunung bukit seolah buku yg dirakit, dibaca penuh makna jadi kekuatan hidup yg tiada pernah sirna. Gua Kiskendo yaitu ruang maya dimana Ramayana menorehkan cerita. Jejak Diponegoro merajut kenang ketika jiwa raga berjuang. Gua Sriti dan Gua Upas yaitu singgasana ketika mula pertama naik ke panggung. Omah Sandi menyambung sejarah ketika TB Simatupang memegang prajurit sandi menggelorakan eksistensi NKRI pada masa revolusi. Berpadu alam yang indah, penduduk yang ramah, dengan estetika jurang dan sawah menjadi anugerah.


Wahyudi memaparkan bahwa itu sebagian spot kisar terpenting yang menjadi keunggulan Puncak Kleco Duwet Purwoharjo Samigaluh Kulon Progo. Modernisasi bergerak seiring derap pembangunan. Ada kemauan tapi juga menyembulkan kegelisahan. Hidup tak boleh mundur, kita harus berjuang demi masa depan yang makmur. Teringatlah kita pada tradisi tandur. Menebar bibit kebaikan penuh rasa keikhlasan dengan kemauan bisa menemu kebahagiaan.


Puncak Kleco itu begitu menarik, hamparan alam yang indah dan penuh sejarah. Masa revolusi wilayah Kleco menjadi kunci tegak berdirinya NKRI. TB Simatupang dan para pejuang persandian pegang kunci negosiasi internasional yang tidak henti menggugurkan klaim Belanda bahwa NKRI sudah habis. Jejak-jejak pejuang sandi ada di setiap sudut desa dengan sentra Omah Sandi di wilayah Dukuh Purwoharjo Samigaluh. Dari sinilah kabar tentang pengorbanan dan negosiasi kita dipancarkan ke luar negeri hingga bisa ditangkap diplomat di Singapura, India, dan Burma. NKRI masih berdiri.



Rangkaian Acara Angler Wiwitan Tandur Puncak Kleceo – Desa Wisata Tinalah


  • 1. Pidato Kebudayaan Bupati Kulon Progo Dr. Hasto Wardoyo, SP.OG (K) yang sekaligus menginisiasi terbentuknya cluster wisata DEWI NAWANGSARI (Desa Wisata Nanggulan-Kalibawang-Samigaluh-Girimulyo) sebagai benteng perjuangan budaya berbasis wisata alam, seni budaya, dan sejarah.
  • 2. Pembukaan pameran lukis wayang bertema "Wahyu Catur Menoreh" oleh Dr. Nasir Tamara, DEA, DEES (Ketua Umum Persatuan Penulis Indonesia, pendiri Global TV). Pameran ini melibatkan empat perupa andal berdaya jelajah internasional Iskandar Harrdjodimuljo, Nanang Garuda, Valentinus Rommy Iskandar, dan Agus Nuryanto. Mereka membahasakan denyut nadi Menoreh sebagai jantung budaya wayang.
  • 3. Grebeg Angler dipimpin R Bambang Nursinggih dari Lembaga Kebudayaan Jawa Sekar Pangawikan. Mereka akan memimpin prosesi angler dengan baca mantra gurit dan doa diiringi penduduk laki-perempuan dengan belutan busana Jawa.
  • 4. Lomba mewarnai tingkat PAUD/TK Tropi GKR. Hemas melibatkan 200 anak (kuota sudah terpenuhi) dengan juri Totok Buchori (Ketua Sanggarbambu), Joseph Wiyono (dosen ISI) dan Ansori Mozaik (Pasren).
  • 5. Tarian musim tanam oleh Shella Anggraini dari Sanggar Archaiva SV UGM.
  • 6. Pembacaan puisi oleh Dr. Novi Indrastuti (FIB UGM) dan Indah Hijriana (alumni SV UGM) dilanjut musikalisasi puisi oleh Ugenk Iway.
  • 7. Musik Kleconan menampilkan duet Gati Andoko - Dian Nirmalasari.
  • 8. Seni jathilan Among Budhoyo yang tampil gelar pertama memvisualisasikan prajurit Diponegoro saat perang menghadapi tentara Belanda.
  • 9. Kagama Virtual Writing yang sejak awal terlibat prosesi menuju Omah Sandi untuk mengikuti worshop penulisan. Bukunya kelak akan menjadi kado HUT ke-67 Kab. Kulon Progo tgl 15 Oktober 2018.
  • 10. Melukis on the spot bersama pelukis para pelukis Yogyakarta
  • 11. Seni jathilan Among Budhoyo gelar kedua memainkan lanjutan mulai 12.30 sampai 18.00.
Puncak Kleco Duwet Purwoharjo Samigaluh Kulon Progo ada benteng pertahanan Pangeran Diponegoro saat gerilya menghadang arogansi Belanda. Jejak Sunan Kalijaga ada di kawasan ini. Soedirman, Nasution, TB Simatupang, dan Suharto bahkan bermarkas di kawasan ini. Jejak mereka ada di Semaken. Beriring momentum kemerdekaan dari Tamasya Alam Puncak Kleco sejarah diawali, dari sini semangat perjuangan digerakkan. Mari bersaksi bahwa kita adalah sepantas-pantas generasi yang tahu diri untuk berbakti.

Sebuah kerja iklas, keras dan cerdas dari warga Puncak Kleco di Desa Wisata Tinalah untuk menghadirkan kembali guyub rukun warga melalui peristiwa Angler Wiwitan Tandur yang akan digelar pada Minggu Pon, 26 Agustus 2018, mulai jam 07.00. menjadi layak dihadiri dan perlu.

Artikel Terkait: Pengertian Angler Wiwitan Tandur

Infografis Wisata di Desa Wisata Tinalah 2018




Desa Wisata Tinalah sebagai salah satu desa wisata di Yogyakarta dan desa wisata Kulon Progo telah berinovasi dengan berbagai paket wisata yang disukai oleh wisatawan. Tahun 2018 berbagai acara telah dilaksanakan di DEWI TINALAH seperti camping, makrab, outbound, gathering, dan live in. Paket tersebut merupakan paket andalah paket wisata Jogja dan paket wisata Kulon Progo. Berikut sajian infografis kegiatan wisata sepanjang tahun 2018.


INFOGRAFIS 2018


Berikut penyelenggara yang melakukan kegiatan di DEWI TINALAH. Penyelenggara kegiatan tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.


  • RRGraph Malang, Jawa Timur
  • Panther Mania Jogja
  • Ilmu Komunikasi UMY
  • PAUD Wates
  • Lansia Kota Gede
  • PSLPB UAD
  • MAN 2 Yogyakarta
  • SMP Aysiyah Unggulan Bantul
  • SMA N 3 Yogyakarta
  • SMK Muh. 2 Yogyakarta
  • MIN 3 Tendon
  • SMK 6 Yogyakarta
  • SMP 9 Yogyakarta
  • SMP N 1 Sleman
  • SMA Muh. 7 Yogyakarta
  • Komunitas Taxi Online GRAB
  • SMK Ma’arif Temon
  • Sanggar Tari
  • SMA N 1 Samigaluh, Kulon Progo
  • SMK N 1 Samigaluh, Kulon Progo
  • SMP N 4 Samigaluh, Kulon Progo
  • SMP Muh. 1 Minggir, Sleman
  • SMK Muh. Gamping
  • SMK Kesehatan CSI KP
  • MAN 3 Kulon Progo
  • SD Budya Wacaya YK
  • SMA PL Sedayu
  • SMK Muh 1 Kalibawang
  • Tamu Wisata
  • Forum Rois Purwoharjo
  • SMP N 1 Samigaluh
  • SMP N 1 Samigaluh
  • SD Muh Gunung Pring
  • Komunitas Alwat
  • MTs 4 Kulon Progo
  • Kirab Merti Bumi Tinalah
  • SMP Muh Gunung Pring, Muntilan
  • Amikom COMP CLUM
  • Amikom Fosil
  • Amikom Fosil
  • Bioteknologi UKDW Ykt
  • PBIO Universitas Negeri Yogyakarta
  • SMK Muh 1 Sleman
  • PBI Sadar Yogyakarta
  • MTs Jamil Bantul
  • STTN Batan Yogyakarta
  • Psikologi UII Yogyakarta
  • Yogya Trail Community
  • UMP Psikologi
  • Palasa, 08 Mejing Kidul
  • Keperawatan UMY
  • Dinpar Pariwisata
  • SMA Vanlid Muntilan
  • Univ. Jendrah Ahmad Yani
  • Farmasi UMY
  • Aliansi Mahasiswa Aceh Yogyakarta
  • Desa Sumber Rahayu
  • Poltekes Yogyakarta
  • Univ Cokroaminoto Yogyakarta
  • SMP 3 Samigaluh Alumi
  • Srontakan
Tahun 2019 menjadi lembaran baru bagi DEWI TINALAH untuk mensukseskan berbagai acara para penyelenggara. Dengan ragam kegiatan di tahun 2018 menjadi pembelajaran untuk DEWI TINALAH untuk semakin turut serta dalam memajukan pariwisata di Kulon Progo dan pariwisata Yogyakarta serta menjadikan Indonesai sebagai tujuan wisata dunia.

Baca juga: 5 Paket Wisata Terpopuler di Desa Wisata Tinalah





6 Desa Wisata di Kulon Progo dengan Pesona Alam yang Memukau

Desa Wisata di Kulon Progo Wajib di Kunjungi Wisatawan

Ketika Anda berwisata di Jogja akan mendapati berbagai macam tempat wisata bertemakan kota ataupun desa. Berikut ini wisata desa dengan konsep desa wisata yang memiliki pesona alam yang memukau.


1. Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah)


Desa Wisata Tinalah merupakan pintu masuk wisata di Samigaluh, Kulon Progo. Dewi Tinalah mengusung konsep alam dan budaya. Panorama alam di desa ini begitu mempesona. Anda dapat melihat deretan Pegunungan Menoreh dan melihat aliran Sungai Tinalah yang berkelok-kelok dari Puncak Kleco dan Area Goa Sriti. 

Paket wisata di Desa Wisata Tinalah berupa kegiatan berinteraksi dengan alam sekitar dan masyarakat setempat. Anda dapat menikmati paket menarik yang disediakan di sini, seperti: Menginap di Joglo Wiguna dan Omahku, menginap bersama alam, menginap di rumah Joglo, out bound, camping, Tinalah Tubing, makrab, family dan community gathering, Tinalah Trekking, Susur Sungai Tinalah, Joglo Meeting Room, Live in, Kleco Top View.

Lokasi: Jl. Persandian Km. 5, Desa Purwoharjo, Kec. Samigaluh, Kab. Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Informasi via SMS/WA/TELP. +6285200552054 BBM: 59D4CD01 (Mas Bams)

2. Desa Wisata Nglinggo

Desa Wisata Nlinggo merupakan desa wisata yang mengusung konsep perkebunan teh. Wisatawan dapat menikmati keindahan sunrise dan sunset di perkebunan teh. Wisatawan yang berkunjung ke Nglinggo dapat belajar pertanian, peternakan kambing, dan seni seperti belajar menari lengger, jathilan, membuat topeng, hingga membatik bisa wisatawan lakukan di sini.

Lokasi: Desa Wisata Nglinggo terletak di Kelurahan Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo. Desa wisata ini masih satu kawasan dengan obyek wisata Puncak Suroloyo.

3. Desa Wisata Banjaroyo

Desa Wisata Banjaroya (Dewa Bara) merupakan desa wisata di lereng perbukitan Menoreh. Wisatawan dapat menikmati kegiatan bersepeda keliling pedesaan menuju Embung Tonegoro, Bendung Ancol, makam Nyi Ageng Serang, trekking ke Menoreh, live-in di pedusunan, belajar seni tradisi, pertanian dan peternakan dan membuat makanan tradisional. Pada bulan tertentu di saat musim durian, di desa ini diadakan Festival Durian, bertempat di Rest Durian Menoreh Kuning merupakan durian ungguan desa ini.

Lokasi: Jl. Sentolo Muntilan Km 26 Slanden, Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo.

4. Desa Wisata Banjarasri

Desa Wisata Banjarsari (Dewi Asri) perupakan desa wisata yang berada di kawasan pegunungan menoreh ujung barat. Wisatawan dapat bersahabat dengan Alam, belajar menjadi petani, bermain di desa, aneka permainan banyu, teknologi tepat guna, memancing, wisata sejarah. Kerajinan ATBM meruakan salah satu produk yang terkenal dari desa ini.

5. Desa Wisata Jatimulyo

Desa Wisata Jatimulyo merupakan kawasan alam dengan beteng alam karst Menoreh dengan tebing-tebing indah di Gunung Kelir. Di desa ini terdapat potensi sosial budaya yang masih kuat. Setiap bulan Sapar diadakan Merti Dusun Jatimulyo suatu upacara adat yang sarat dengan kearifan lokal. Potensi wisata yang di miliki antara lain Goa Kiskendo terdapat arena camping ground/berkemah yang luas, dengan pemandangan indah bukit pinus. Wisatawan juga dapat melihat laut selatan dari atas Gunung Lanang yang terletak bersebelahan dengan goa ini. Disamping itu terdapat beberapa wisata air terjun yaitu Grojogan Sewu, Kembang Soka, Kedhung Pedhut dan Taman Sungai Mudal. Desa Wisa Jatimulyo menyediakan paket Susur Goa, Sumitro cave tubing, paket jelajah alam (trekking, birdwatching, geotours), Paket Camping & Safari Malam, Paket Agrowisata salak.
6. Desa Wisata Sermo

Desa Wisata Sermo merupakan desa wisata yang memiliki waduk terbesar di Kulon Progo. Wisatawan dapat melakukan banyak kegiatan wisata seperti seperti berkeliling waduk dengan perahu, bersepeda di pedesaan, memancing, berkemah, tracking atau kegiatan outbound di sekitar Waduk Sermo, termasuk belanja produk lokal: kripik ikan, gula kelapa dan gula semut. Wisatawan juga bisa menikmati wisata minat khusus dan wisata seni budaya.

Monitoring dan Evaluasi Desa Wisata Wajib Dilakukan

Dewi Tinalah – Keberadaan desa wisata setelah melalui tahapan merintis dan pengembangan tentu perlu adanya suatu pemantauan. Pengelola Desa Wisata perlu melakukan monitoring dan evaluasi desa wisata, baik secara internal maupun eksternal. Hal ini untuk mengetahui apa saja capaian dan hal apa saja yang belum dapat direalisasikan.

monitoring-dan-evaluasi-desa-wisata-dewi-tinalah


Tujuan monitoring dan evaluasi desa wisata adalah untuk mengetahui kesesuaian rencana program kerja yang dibuat berdasarkan kebutuhan dan karakter suatu desa wisata. Lebih lanjut, kegiatan ini juga untuk mengetahui proses pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan desa wisata sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Dengan adanya monitoring dan evaluasi, desa wisata juga dapat mengetahui keberhasilan dalam pencapaian target yang telah ditentukan.

Baca Juga

Dalam kegiatan ini perlu juga sasaran monitoring dan evaluasi desa wisata agar tercapainya kesesuaian rencana program kerja serta proses pelaksanaan dan pengembangan desa wisata sehingga tercapai tingkat keberhasilan sesuai dengan target yang telah ditentukan.

Kegiatan monitoring dan evaluasi desa wisata tentu diperlukan suatu instrument evaluasi atau penilaian sebagai alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi program pengembangan suatu desa wisata. Dalam instrumen evaluasi desa wisata dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi karakterisitik desa wisata dan dijabarkan dalam indikator dari setiap penilaian desa wisata.

Lalu apa saja intrumen evaluasi desa wisata yang harus ada? Terdapat karakteristik instrument penilaian dasar yang harus ada ketika akan melakukan monitoring dan evaluasi. Instrumen tersebut perlu memuat tentang atraksi, amenitas, aksesbilitas, sumber daya manusia, mayarakat, industri, serta promosi dan pemasaran.

Di bawah ini Dewi Tinalah akan sampaikan penjelasan lengkap sesuai dengan setiap kriteria tersebut. Kriteria ini telah baku sesuai dengan Buku Panduan Desa Wisata. Berikut karakteristik monitoring dan evaluasi desa wisata beserta indikator dan penjelasan singkat dari praktik terbaik Dewi Tinalah.

Karakteristik Atraksi Desa Wisata

Untuk melakukan monitoring dan evaluasi desa wisata, indikator atraksi ini meliputi, 1. Terdapat pengingkatan inovasi / penciptaan dan pengelolaan produk wisata berbasis potensi sumber daya lokal di desa wisata, 2. Terdapat peningkatan diversivikasi produk wisata, 3. Terdapat peningkatan modifikasi / daur ulang produk wisata sesuai dengan kebutuhan pasar, 4. Terdapat peningkatan kunjungan dan kualitas wisatawan di desa wisata, 5. Terdapat peningkatan lama tinggal wisatawan di desa wisata, 6. Terdapat peningkatan pengeluaran wisatawan di desa wisata, 7 terdapat keberlanjutan even dan paket wisata.


Contoh di Desa Wisata Tinalah dari awal berdiri baru terdapat paket atraksi kegiatan camping dan kuliner. Seiring bertumbuhnya desa wisata terdapat peningkatan kegiatan atraksi susur sungai, susur gua, jelajah alam dan namap tilas sejarah, eduwisata, workshop kerajinan dan kuliner desa, atraksi seni budaya, upacara adat (Merti Bumi Tinalah, Saparan, Wiwitan, baritan) serta berbagai kegiatan adventure seperti outbound, jeep adventure, campervan dan outing untuk keluarga, komunitas, sekolah, kampus, maupun berbagai perusahaan.

Karakteristik Amenitas Desa Wisata

Pada karakteristik penilaian desa wisata di bagian amenitas ini terdapat indikator sebagai berikuti: 1. Terdapat kualitas lingkungan desa wisata (termasuk sarana prasarana lingkungan untuk mendukung kegiatan kepariwisataan), 2. Terdapat rumah penduduk yang dipakai sebagai homestay, 3. Terdapat bangunan yang dimanfaatkan sebagai sarana pariwisata yang berdasarkan tata ruang yang sudah ditetapkan, 4. Terdapat kuantitas dan kualitas toilet, 5. Terdapat pasar tradisional yang nyaman, 6. Terdapat lahan parkir yang memadahi, 7. Terdapat penanda dan petunjuk arah.

Contoh Karekteristik amenitas di Dewi Tinalah dari awal berdiri di tahun 2013 terdapat peningkatan pada sarana prasarana bangunan, rumah penduduk untuk homestay, penambahan  jumlah toilet, pengembangan lahan parkir, dan penanda petunjuk arah di lokasi dan spot kegiatan.

Karakterisitik Aksesbilitas

Desa wisata sangat perlu memperhatikan indikator aksesibilitas berupa: 1. Terdapat akses jalan yang aman dan memadai, 2. Terdapat jalan penghubung ke wilayah luar desa dalam kondisi baik, 3. Terdapat moda transportasi lokal, 4. Terdapat peningkatan kondisi jalan desa aman bagi pejalan kaki, 5. Terdapat kemudahan akses bagi penyandang disabilitas / difabel, 6. Terdapat kemudahan layanan dan sumber informasi, 7. Terdapat keterbukaan masyarakat terhadap tamu wisata.

Sebagai contoh di Dewi Tinalah, monitoring dan evaluasi aksesbilitas terdapat moda trasportasi lokal seperti ojek dan mobil untuk kegiatan berkeliling di desa wisata, dan keterbukaan masyarakat di Desa Wisata Tinalah terhadap wisatawan yang datang di Dewi Tinalah.

Karakteristik Monitoring dan Evalusi Desa Wisata - Sumber Daya Manusia di Desa Wisata

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan komponen penting dari adanya desa wisata. SDM merupakan pemangku kepentingan dan penggerak desa wisata. Dalam indikator ini perlu diperhatikan: 1. Terdapat warga masyarakat usia produktif yang cukup besar dan bermukim di desa, 2. Terdapat lulusan sekolah pariwisata, 3. Terdapat warga yang menguasai Bahasa asing, 4. Peningkatan kompetensi dan keterampilan mayarakat di desa wisata dalam bidang kepariwisataan, 5. Peningkatan kapasitas dan peran masyarakat / SDM setempat dalam inisiasi dan pelaksanaan program desa wisata, 6. Peningkatan swadaya masyarakat di desa wisata, 7. Pengingkatan penciptaan lapangan kerja di desa wisata.

Studi kasus desa wisata di Dewi Tinalah, monitoring dan evaluasi desa wisata terdapat warga masyrakat yang produktif bermukim di desa, terdapat warga yang menguasai Bahasa asing berupa Bahasa inggris, peningkatan kompetensi dan keterampilan warga setelah mengikuti berbagai sosialiasi, bimtek serta Pendidikan dan pelatihan tata Kelola desa wisata, inisiasi inovasi kegiatan di Dewi Tinalah seperti pengembangan homestay, atraksi wisata pembuatan kuliner Wingko, kripik pegagan, kreasi anyaman janur, pengembangan pemasaran desa wisata secara digital, dan semakin bertambah warga yang terlibat di desa wisata sebagai bentuk peningkatan penciptaan lapangan kerja di desa.


Karakteristik Masyarakat Desa Wisata

Desa wisata tentu tidak terlepas dari masyarakat desa itu sendiri. Dalam monitoring dan evaluasi desa wisata perlu memperhatikan indikator ini, yaitu: 1. Mempunyai atau memiliki prinsip parsitifatif dengan pelibatan aktif masyarakat lokal, 2. Terdapat mayoritas masyarakat yang memiliki presepsi positif terhadap pariwisata desa, 3. Secara dominan warga memiliki pola pikir yang terbuka dan bersahabat dengan orang luar atau wisatawan, 4. Menjadikan masyarakat menjadi akselerator bersama pemangku kepentingan mengembangkan desa wisata, 5. Masyarakat harus menjadi pusat pembangunan pariwisata desa, 6. Masyarakat menjaga dan melestarikan warisan budaya lokal, dan 7. Masyarakat mendukung nilai-nilai Pancasila.

Hasil praktik di Dewi Tinalah dalam monitoring dan evaluasi desa wisata di karekterisitik mayarakat desa, dalam perjalanan desa wisata mayarakat memiliki parsitifatif yang tinggi, masyarakat desa terlibat secara aktif dalam pengelolaan desa wisata Tinalah, kegiatan kepemanduan, penyediaan kuliner dan homestay serta berbagai kegiatan atraksi desa wisata. Masyarakat Dewi Tinalah memiliki pola pikir terbuka untuk berinteraksi dengan wisatawan. Dengan adanya desa wisata, masyarakat menjadi subjek pembanguan pariwisata desa dan semakin memberikan peran untuk menjaga dan melestarikan budaya (merti bumi tinalah, wiwitan, baritan, saparan, seni budaya dan kuliner) dengan tetap menjaga nilai-nilai Pancasila yang menjadi landasan dan falsafah berbangsa dan bernegara.

Karakteristik Sektor Industri Pariwisata

Keberadaan desa wisata tidak terlepas dari konsep usaha, dalam hal ini adalah usaha pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) yang juga masuk dalam industri pariwisata, terdapat indikator desa wisata sebagai industri, 1. Peningkatan sejumlah warga yang bergelut di sektor usaha pariwisata, 2. Peningkatan pendapatan masyarakat dari kegiatan kepariwisataan di desa wisata, 3. Peningkatan modal dalam bentuk daya tarik, produk wisata, dan fasilitas pendukung di desa wisata, 4. Terdapat pertumbuhan  (jumlah dan kualitas) usaha pariwisata yang dikelola oleh masyarakat setempat di desa wisata, 5. Terdapat pelibatan industri pariwisata dalam mendorong UMKM, CSR, dan Bapak Asuh, 6. Terdapat industri kreatif desa, 7. Terdapat kemampuan mengundang investor PMA atau PMDN.

Dari perjalanan Dewi Tinalah, dalam sektor industri pariwisata terdapat peningkatan keterlibatan warga yang bergelur di sektor pariwisata seperti menjadi pemandu wisata, penyedia homestay, kuliner dan souvenir. Masyarakat juga terlibat secara swadaya untuk melakukan pengembangan Kedai Tinalah dengan urun dana (community crowdfunding). Sektor UMKM semakin tumbuh seperti Wingko Tinalah, Ingkung Tinalah, Kripik Pegagan, Kripik Gedebog Pisang, Souvenir, dan Merchandise yang sebagai bentuk industri kreatif desa.

Karakteristik Promosi dan Pemasaran Desa Wisata

Tidak kalah penting dalam menjalankan usaha perlu adanya promosi dan pemasaran. Desa wisata tidak terlepas dari hal tersebut, dalam promosi dan pemasaran desa wisata perlu indikator, 1. Peningkatan kunjungan wisatawan di desa wisata, 2. Peningkatan lama tinggal wisatawan di desa wisata, 3. Peningkatan pangsa pasar / market share, 4. Peningkatan minat / permintaan pasar terhadap desa wisata, 5. Peningkatan pengeluaran wisatawan, 6. Peningkatan kunjungan ulang, 7. Peningkatan publikasi desa wisata.

Dewi Tinalah telah menerapkan strategi promosi dan pemasaran gerilya (Guerrilla Marketing) baik secara offline maupun online. Dari kegiatan tersebut terbukti meningkatkan kunjungan wisatawan 3x lipat di tahun 2016, dan ditahun 2017-2019 semakin bertambah (5x lipat). Dengan promosi dan pemasaran ini meningkatkan lama tinggal wisatawan di desa wisata dengan rata-rata menginap 2-3 hari. Selain itu peningkatan pangsa pasar suga semakin meningkat. Dan terdapat kunjungan ulang oleh wisatawan yang pernah datang di Dewi Tinalah. Setiap tahun pubikasi Dewi Tinalah semakin meningkat.


Strategi utama Dewi Tinalah dalam menjalankan promos dan pemasaran adalah dengan Pemasaran Online (Digital Marketing). Dewi Tinalah memanfaatkan Big Data dan Internet of Things untuk menganalisa pasar, target market, jumlah market, dan preferesni wisatawan terhadap kegiatan wisata. Dewi Tinalah memanfaatkan media sosial (Instagram, Youtube, Facebook, Pinterest, LinkedIn, WhatsApp), Web dan Landing Page, Aplikasi Mobile, Layanan Fitur Google Workspace.

Itu tadi langkah dan kriteria monitoring dan evaluasi desa wisata. Dengan kegiatan ini desa wisata akan tahu sudah sampai mana tahapan yang dicapai dan hal apa saja yang belum dilakukan. Monitoring dan evaluasi dapat juga dijadikan sebagai strategi atau rencana lanjutan pengembangan suatu desa wisata.


Strategi pengembangan desa wisata dari merintis hingga maju


Dapatkan Panduan Strategi Pengembangan Desa Wisata, praktik terbaik dari Desa Wisata Tinalah, telah berhasil melewati tahap merintis desa wisata dan sekarang menjadi desa wisata Maju. Temukan peta jalan dan duplikasi cara dari Desa Wisata Tinalah.


Bagi Anda yang ingin belajar terkait dengan proses merintis dan mengembangkan desa wisata dapat menghubungi Dewi Tinalah sebagai salah satu desa wisata terbaik Indonesia yang menerima Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Selain itu Dewi Tinalah juga terdapat program penelitian, magang dan pemberdayaan masyarakat, maupun Tri Darma Univeristas.  Hubungi Dewi Tinalah melalui tombol chat Whatsapp atau di 085729546678.

Kulon Progo Punya Desa Wisata Terbaik – Dewi Tinalah 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indoneisa

Dewi Tinalah – Wisata Kulon Progo di Kabupaten Kulon Progo mempunyai salah satu desa wisata terbaik menurut Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Desa wisata ini adalah Desa Wisata Tinalah atau yang terkenal dengan Dewi Tinalah. Desa wisata Kulon Progo Dewi Tinalah berhasil menjadi 50 besar penerima Anugerah Desa Wisata Indonesai dari 1831 desa wisata di Indonesia.


Kulon Progo Punya Desa Wisata Terbaik – Dewi Tinalah 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indoneisa


Dewi Tinalah merupakan wisata alam Jogja yang berada di kawasan Pegunungan Menoreh Samigaluh Kulon Progo. Dewi Tinalah memang terkenal dengan pesona alam dan budaya. Kegiatan wisata alam berbasis outdoor dan adventure menjadi pilihan banyak wisatawan ketika berkunjung ke tempat wisata Jogja.


Pesona alam Dewi Tinalah secara keseluruhan merupakan pegunungan. Tinalah merupakan nama sungai yang ada di Kalurahan Purwoharjo yang dijadikan sebagai nama poluler desa wisata. Dewi Tinalah juga terkenal dengan wisata alam yang menawan seperti wisata Puncak Kleco, Goa Sriti, Trekking Jogja Dewi Tinalah, camping, outbound, river tubing, biking dan berbagai kegiatan wisata berbasis alam.

Desa Wisata Tinalah sebagai penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia juga mengusung wisata budaya di Kulon Progo seperti Merti Bumi Tinalah, baritan, wiwitan, saparan, kesenian wayang wong, jatilan lancur, bregodo Serang Boyo, krawitan. Kegiatan wisata budaya ini menjadi salah satu paket wisata Kulon Progo 2021.


Dewi Tinalah juga menjadi wisata Kulon Progo dekat bandara, dekat juga dengan pantai Kulon Progo terbaru, wisata Kalibiru Kulon Progo dan Waduk Sermo Kulon Progo. Jarak dengan tempat tersebut kurang lebih 20-25 km.

Kunjungan Mas Menteri Sandiaga Uno di Dewi Tinalah menjadi harapan besar wisata Kulon Progo yang sudah dibuka. Sehingga desa wisata dapat beraktivitas kembali menerima wisatawan dan menjual berbagai paket wisata Jogja Dewi Tinalah dengan penerapan protokol kesehatan CHSE di masa pandemic covid-19.

Kelas Digital Marketing Kelas Digital Marketing