Desa Wisata Tinalah -->
Paket Wisata Jogja Dewi Tinalah

Dewi Tinalah Sebagai Tempat Camping Kulon Progo Tarwarkan Paket Camping Keluarga Jogja

Dewi Tinalah – Sebagai salah satau tempat camping Kulon Progo, Desa Wisata Tinalah tidak hanya menjadi pilihan tempat camping untuk siswa sekolah di Jogja atau mahasiswa Jogja, tapi bisa juga untuk kegiatan camping seru untuk keluarga. Camping ground Jogja di Dewi Tinalah ini sangat cocok untuk pilihan keluarga melakukan kegiatan Wisata Jogja di Kawasan Pegunungan Menoreh Samigaluh Kulon Progo. Paket ini sering disebut Camping Keluarga Jogja di Dewi Tinalah.

 

Dewi Tinalah Sebagai Tempat Camping Kulon Progo Tarwarkan Paket Camping Keluarga Jogja
Tempat Camping Kulon Progo di Dewi Tinalah


Selain tempat camping di Bnatul, kegiatan camping di Waduk Sermo dengan kegiatan campervan waduk sermo, maupun Kawasan Wisata Gunungkidul, Kulon Progo menawarkan kegiatan camping Keluarga Jogja untuk berbagai kalangan di Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah).

Dewi Tinalah kini telah dikenal sebagai tempat camping Jogja oleh masyarakat, wisatawan, mahasiswa, dan berbagai komunitas. Lokasi ini masih di Kawasan camping di Jogja, di Jl Persandian Km 5. Purwoharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi ini dekat dengan Wisata Wates dan menjadi bagian penting dari tempat wisata Kulon Progo terbaru 2021.

 

Baca Juga:  Paket Camping Jogja 3 Hari 2 Malam – Camping Jogja di Dewi Tinalah

 

Lokasi tempat camping Kulon Progo ini juga dapat dijangkau dari Kawasan wisata Nanggulan Kulon Progo. Saat ini Dewi Tinalah menjadi tempat nongkrong Kulon Progo bagi sahabat wisata yang suka dengan aktivitas outdoor dengan cara camping. Dewi Tinalah juga menjadi lokasi wisata Kulon Progo dekat bandara, ini karena bandara baru Yogyakarta berada di Kulon Progo.

Kegiatan Camping Kulon Progo saat banyak terekspose di jagad maya karena masifnya penggunaan media sosial. Dengan mudah orang-orang membagikan keseruan di tempat camping Kulon Progo di Desa Wisata Tinalah yang menawarkan camping ground luas di Kawasan pegunungan.

 

Fasilitas Tempat Camping Kulon Pogo di Dewi Tinalah

Sebagai pilihan paket camping keluarga Jogja, fasilitas tempat camping Kulon Progo di Dewi Tinalah sudah dilengkap dengan camping ground jogja yang luas, joglo, omahku, kamar mandi, toile, gazebo, tempat parkir, mushola, area bermain di alam terbuka. Selain itu sudah terdapat fasilitas layanan asuransi bagi wisatawan. Pengelola Dewi Tinalah akan dengan ramah memandu setiap kegiatan di area camping Jogja di Dewi Tinalah.

 

Baca Juga: Tempat Outbound Kulon Progo
 

Fasilitas yang ditawarkan menjadi fasilitas yang telah memenuhi untuk melakukan kegiatan  camping ground Jogja. Wisatawan yang datang tidak perlu kawatir dengan keamanan di Dewi Tinalah. Tempat camping Kulon Progo Dewi Tinalah sudah mempunyai layanan keamanan dari pengelola Dewi Tinalah.

Kegiatan camping Jogja di Dewi Tinalah merupakan salah satu paket wisata Jogja yang sudah terbukti banyak dipilih oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Tempat camping Kulon Progo di Dewi Tinalah juga sebagai paket liburan Jogja dan paket outbound di Jogja yang berbasis alam dan petualangan.

Mengapa memilih tempat camping Kulon Progo di Dewi Tinalah?

Sudah saatnya Anda Bersama keluarga, teman dan sahabat melakukan kemping di tempat camping Kulon Progo di Desa Wisata Tinalah. Bagi Anda yang mau melakukan kegiatan camping keluarga Jogja, saatnya memilih paket liburan keluarga murah meriah di Dewi Tinalah. Pilih paket family tour terbaik di Dewi Tinalah.

Jika Anda mempunyai keluarga besar, tempat camping Kulon Progo menyediakan paket wisata family gathering Jogja dengan cara camping. Tidak hanya kegiatan camping, Anda nanti juga dapat memilih kegiatan experimental leraning dengan pilihan harga outbound di Jogja yang ramah di kantong.

 

Baca Juga: Wisatawan Mancanegara Minati Jelajah Alam di Desa Wisata Tinalah

 

Hubungi kami segera, pilih tempat camping Kulon Progo di Dewi Tinalah. Pilih harga paket family tour yang dapat memanjakan diri dan penuh rasa enjoy tinggal Bersama keluarga dengan kegiatan camping keluarga Jogja di Dewi Tinalah. Merasakan tinggal di desa  sebagai tempat camping Kulon Progo yang berada di Kawasan Pegunungan Menoreh. Kami tunggu kedatangan Anda di Dewi Tinalah 😊

Hadiah 150 Juta Lomba Cerita Budaya Desaku 2021

Dewi Tinalah – Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan mengadakan lomba Cerita Budaya Desaku tahun 2021 dengan total hadiah 150 juta. Lomba dibagi menjadi dua kategori yaitu kategori esai dan video.


 

Hadiah 150 Juta Lomba Cerita Budaya Desaku 2021
Kesenian Budaya Desa Wisata Tinalah

Periode pendaftaran  lomba Cerita Budaya Desaku diselenggarakan dari tanggal 1 april 2021 – 20 Mei 2021. Lomba Cerita Budaya Desaku ini merupakan lomba dalam bentuk esai dan video berisi tentang potensi budaya yang dimiliki oleh masing-masing Desa. Karya lomba berupa menulis esai tentang budaya desa dan video tentang budaya desa.
 

Syarat data pendaftaran Lomba Cerita Budaya Desaku 2021 Nama kelompok/komunitas yang mewakili desa. Nama anggota.Nama desa. Foto KTP anggota. Telepon. Email. Media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Tiktok).

 

Baca Juga: Lomba Desa Wisata Hadian 600 Juta
 

Persyaratan Peserta Lomba Cerita Budaya Desaku 2021 yaitu warga Negara Indonesia.  Komunitas atau kelompok yang berdomisili di desa setempat. Setiap desa hanya dapat mengirimkan satu esai dan satu video. Melampirkan surat izin/rekomendasi dari Kepala Desa. Unduh format surat. Beranggotakan minimal 3 orang.


Substansi Karya Menulis esai atau membuat video tentang satu aspek budaya desa (potensi/identitas/warisan budaya baik benda maupun tak benda).

Contoh Benda berupa: Cagar budaya, rumah adat, monumen/prasasti/naskah, alat pertanian, perikanan, dan hasil cipta reka teknologi yang diwariskan/inovasi lokal.

Contoh Tak benda berupa:

  • Cerita/sejarah/asal-usul desa.
  • Pengetahuan yang diturunkan/diciptakan seperti kuliner desa, pengobatan tradisional.
  • Tradisi/kebiasaan yang mewujudkan kearifan lokal untuk ketahanan pangan dll.
  • Kesenian (musik, tari, seni teater, seni pertunjukan, permainan anak).
  • Keahlian lokal (bela diri dll).
  • Kegiatan desa (bersih desa dengan ara yang khas, festival desa, ritual khas desa).
  • Inovasi lokal dan kreatifitas lokal lainnya.


Ketentuan Karya

Ketentuan Umum

  • Karya orisinal dan bukan hasil plagiarisme dari sumber buku, artikel, atau naskah, baik yang berasal dari konten daring maupun luring.
  • Konten bebas dari hal-hal yang mengandung disinformasi, ujaran kebencian, isu suku, agama, ras, dan antargolongan, serta pornografi.
  • Esai maupun video belum pernah diperlombakan di dalam kompetisi lain maupun di publikasikan di media sosial ataupun media massa.
  • Panitia penyelenggara berhak atas pemanfaatan Esai maupun Video di kemudian hari.
  • Karya yang tidak sesuai ketentuan dan persyaratan tidak akan diikutsertakan dalam penjurian.
  • Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.
  • Fokus pada satu unsur budaya/mengangkat satu tema khusus (bukan profil desa).


Baca Juga: Geoheritage di Yogyakarta

 

Ketentuan Teknis

Esai

  • Esai berupa teks minimal 1.500 kata dan maksimal 2.500 kata.
  • Esai dikirimkan melalui laman khusus lomba ini.


Video

  • Video wajib diunggah di akun Youtube peserta dengan kualitas HD 1280 x 720 (720p). Panitia hanya menerima tautan Youtube melalui laman khusus lomba ini.
  • Video dapat dibuat menggunakan kamera profesional maupun kamera ponsel pintar dengan durasi minimal 3 menit dan maksimal 10 menit.
  • Apabila ada percakapan dalam video yang menggunakan bahasa daerah disertakan teks terjemahan dalam bahasa Indonesia.
  • Video yang diunggah wajib menggunakan judul "Judul" <enter> Cerita Budaya Desaku.
  • Contoh: Bokong Semar: Permata Tersembunyi di Yogyakarta Cerita Budaya Desaku
  • Peserta wajib mencantumkan tagar #ceritabudayadesaku, #budayasaya, #budayamaju, dan #(nama budaya yang diangkat dalam video) pada deskripsi video di Youtube.
  • Penggunaan musik di dalam video tidak melanggar Hak Kekayaan Intelektual, bebas royalti dan diutamakan menggunakan musik daerah setempat.


Kriteria Penilaian

  • Substansi esai dan video.
  • Karya dapat memberikan inspirasi untuk pemajuan budaya desa.
  • Alur penyampaian.
  • Bahasa dan ejaan.
  • Kreativitas dan orisinalitas karya.
  • Fokus pada satu unsur budaya/mengangkat satu tema khusus.

 

Baca Juga: Konsep Desa Wisata

 

Waktu Pelaksanaan Pendaftaran dan Pengiriman Karya 1 April – 20 Mei 2021. Seleksi Administrasi 21 – 25 Mei 2021. Penjurian 26 Mei – 12 Juni 2021. Pengumuman 17 Juni 2021.

Pengiriman Karya - Panitia hanya menerima karya yang dikirimkan melalui web khusus lomba yang terdapat di laman https://desabudaya.kemdikbud.go.id/2021

Pemenang Lomba Akan diumumkan melalui laman https://desabudaya.kemdikbud.go.id/2021

Tempat Outbound Kulon Progo di Desa Wisata Tinalah – Paket Outbound Jogja

Dewi Tinalah – Tempat Outbound Kulon Progo menjadi salah satu pilihan wisatawan Ketika berkunjung ke tempat wisata Jogja. Wisata Kulon Progo menjadi salah satu tempat yang sering digunakan untuk tempat outbound di Kulon Progo dan tempat outbound Jogja. Banyak pilihan lokasi outbound di Kulon Progo, salah satunya lokasi outbound Kulon Progo di Desa Wisata Tinalah.


Tempat Outbound Kulon Progo di Desa Wisata Tinalah – Paket Outbound Jogja
Kegiatan Outbound Kulon Progo di Desa Wisata Tinalah
 

Saat ini tempat outbound Kulon Progo menjadi pilihan wisatawan, instansi pemerintah, sekolah, universitas, Lembaga, dan berbagai komunitas karena di Kulon Progo banyak memiliki Desa Wisata Kulon Progo. Dari sekian banyak desa wisata di Kulon Progo, tempat outbound Kulon Progo di Desa Wisata Tinalah dapat menjadi pilihan menyelenggarakan kegiatan outbound yang seru, asyik, dan tentu penuh pengalaman seru.

Outbound Dewi Tinalah merupakan  kegiatan pembelajaran perilaku kepemimpinan dan manajemen di alam terbuka dengan pendekatan yang unik dan sederhana tetapi efektif karena pelatihan ini tidak sarat dengan teori-teori melainkan langsung diterapkan pada elemen-elemen yang mendasar yang bersifat sehari-hari, seperti saling percaya, saling memperhatikan serta sikap proaktif dan komunikatif. Kegiatan ini dapat di lakukan di tempat outbound Kulon Progo di Desa Wisata Tinalah.

 

Lokasi Tempat Outbound Kulon Progo Dewi Tinalah

Lokasi tempat outbound Kulon Progo di Desa Wisata Tinalah berada di Jl Persandian Km 5. Kalurahan Purwoharjo, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat outbound di Kulon Progo ini berada di Kawasan Pegunungan Menoreh Samigaluh Kulon Progo. Di Dewi Tinalah terdapat Sungai Tinalah yang menjadi icon tempat outbound Kulon Progo.

Sudah banyak penyelenggara kegiatan Outbound Jogja diselenggarakan di tempat outbound Kulon Progo yang berada di Desa Wisata Tinalah. Lokasi outbound terdekat di Jogja ini mempunyai panorama alam yang indah, terdapat hamparan sawah dan perbukitan, dan juga aliran Sungai Tinalah yang sekaligus menjadi salah satu lokasi outbound Kulon Progo yang seru di Dewi Tinalah.

 

Baca Juga: Tempat Makrab Jogja di Dewi Tinalah

Rombongan wisatawan atau peserta outbound dengan rombongan besar dapat menggunakan medium atau big bus. Kendaraan besar dapat sampai di tempat Outbound Kulon Progo di Dewi Tinalah. Nantinya akan ada pengelola Dewi Tinalah yang akan memandu kedatangan rombongan peserta outbound Kulon Progo dengan ramah.

Manfaat memilih Tempat Outbound Kulon Progo di Dewi Tinalah

Dengan memilih tempat outbound di Kulon Progo akan memberikan manfaat dalam  menggerakan ekonomi desa dan peran aktif masyarakt di desa. Dengan menyelenggarakan kegiatan outbound di Dewi Tinalah masyarakat akan terlibat dalam pelaksanaan paket outbound Kulon Progo, mulai dari membuat rancangan kegiatan outbound, pemandu outbound, serta penyedia kuliner desa.

 

Baca Juga: Paket Camping Jogja 2 Hari 1 Malam – Dewi Tinalah

Selain kegiatan outbound, terdapat juga kegiatan seru yang dapat dilakukan di tempat outbound Kulon Progo di Dewi Tinalah, seperti camping, jelajah alam, wisata sejarah, berkunjunga ke Situs Rumah Sandi Negara, workshop kegiatan desa, dan juga dapat menginap di Dewi Tinalah.

Di tempat outbound Kulon Progo Dewi Tinalah nantinya wisatawan juga bisa menginap atau mengambil paket live in Jogja di Dewi Tinalah. Konsep live in, wisatawan menginap di Homestay Jogja Dewi Tinalah di rumah warga. Nantinya wisatwan akan mengikuti semua bentuk aktifitas warga yang memiliki rumah, misal mencari rumput untuk ternak, memberi pakan ternak, pergi ke sawah atau ladang, jika masa tanam atau panen akan mengikuti juga kegiatan tersebut.

Fasilitas Tempat Outbound Kulon Progo Dewi Tinalah

Tempat Outbound Kulon Progo di Desa Wisata Tinalah menyediakan fasilitas tempat outbound Jogja yang luas, Joglo dan Omahku untuk transit atau kegiatan, gazebo, kolam outbound, lokasi outbound camping ground, sound system, tikar, toilet, kamar mandi, sarana pendukung protokol kesehatan, asuransi layanan outbound, paket kuliner desa, pemandu outbound, e sertifikat kegiatan outbound, tempat parkir, dan tempat ibadah.

Harga Paket Outbound Kulon Progo Dewi Tinalah

Tentu harga menjadi pilihan mendasar Ketika akan menyelenggarakan kegiatan outbound di Kulon Progo. Harga paket outbound Kulon Progo Dewi Tinalah terjangkau untuk semua kalangan dari berbagai usia dan instansi. Dapatkan penawaran harga paket Kulon Progo yang kompetitif di Desa Wisata Tinalah. Segera dapatkan penawaran terjangkau tempat outbound Kulon Progo melalui Narahubung Dewi Tinalah.

ESDM Tetapkan 20 Tempat Geoheritage di Yogyakarta

Dewi Tinalah – Yogyakarta menjadi bagian dari Geoheritage dunia yang sangat mempesona. Geoheritage di Yogyakarta merupakan salah Kawasan Geoheritage yang ditetapkan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Nomor : 13.K/HK.01/MEM.G/2021 Tentang Penetapan warisan Geologi Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Kamis, 22 April 2021.

 

ESDM Tetapkan 20 Tempat Geoheritage di Yogyakarta
Geoheritage Jatimulyo, salah satu Geoheritage Yogyakarta di Kab. Kulon Progo, sumber Geoheritage JogjaProv
 

Pengertian Geoheritage berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No 1 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penetapan Warisan Geologi (Geoheritage) adalah Keragaman Geologi (Geodiversity) yang memiliki nilai lebih sebagai suatu warisan karena menjadi rekaman yang pernah atau sedang terjadi di bumi yang karena nilai ilmiahnya tinggi, langka, unik, dan indah, sehingga dapat digunakan untuk keperluan penelitian dan pendidikan kebumian.

 

Warisan (pusaka) Geologi terbentuk secara alamiah, memiliki nilai ilmiah yang tinggi serta keunikan yang merepresentasikan rangkaian rekaman proses geologi dan merupakan bagian penting dari sejarah dinamika bumi.

 

 Baca Juga: Sungai Tinalah bagian dari kawasan Gunungapi Tua Menoreh

 

Warisan geologi yang tersingkap dan dapat dilihat secara langsung di muka bumi ini jumlahnya amat sedikit. Di wilayah DIY ditemukan banyak warisan geologi. Setidaknya sampai saat ini di DIY telah ditetapkan 20 (dua puluh) situs warisan Geologi, yaitu:

 

  1. Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo, di Kalurahan / Desa Gerbosari, Kapanewon / Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo.
  2. Perbukitan Asal Struktur Geologi Widosari, di Kalurahan / Desa Ngargosari, Kapanewon / Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo.
  3. Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang, di Kalurahan  / Desa Banjararum, Kapanewon / Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo.
  4. Goa Kiskendo, di Kalurahan / Desa Jatimulyo, Kapanewon / Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.
  5. Mangan Kliripan-Karangsari, di Kalurahan / Desa Hargorejo, Kapanewon / Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo.
  6. Kompleks Perbukitan Intrusi Godean, di Kalurahan / Desa Sidorejo, Kapanewon / Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
  7. Kompleks Batuan Merapi Tua Turgo-Plawangan Pakem, di Kalurahan / Desa Purwobinangun, Kapanewon / Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.
  8. Aliran Piroklastik Bakalan, di Kalurahan / Desa Argomulyo, Kapanewon / Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman..
  9. Tebing Breksi Piroklastik Purba Sambirejo, di Kalurahan / Desa Sambirejo, Kapanewon / Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.
  10. Rayapan Tanah Ngelepen, di Kalurahan / Desa Sumberharjo, Kapanewon / Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.
  11. Lava Bantal Berbah, di Kalurahan / Desa Jogotirto dan Kalitirto, Kapanewon / Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman.
  12. Batugamping Eosen, di Kalurahan / Desa Ambar Ketawang, Kapanewon / Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.
  13. Sesar Opak Bukit Mengger, di Kalurahan / Desa Trimulyo Kapanewon / Kecamatan Jetis dan Kalurahan / Desa TrimulyoSegoroyoso Kapanewon / Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul.
  14. Lava Purba Mangunan, di Kalurahan / Desa Mangunan, Kapanewon / Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul.
  15. Gumuk Pasir Parangtritis, di Kalurahan / Desa Parangtritis, Kapanewon / Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul.
  16. Gunung Ireng Pengkok, di Kalurahan / Desa Patuk, Kapanewon / Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul.
  17. Gunungapi Purba Nglanggeran, di Kalurahan / Desa Nglanggeran, Kapanewon / Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul.
  18. Gunung Genthong Gedangsari, di Kalurahan / Desa Ngalang, Kapanewon / Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul.
  19. Bioturbasi Kali Ngalang, di Kalurahan / Desa Nglanggeran, Kapanewon / Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul.
  20. Gunungapi Purba Siung-Batur-Wediombo, di Kalurahan / Desa Balong, Kapanewon / Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul.

 

Dengan penetapan Yogyakarta sebagai Geoheritage, maka perlu dukungan bersama untuk melindungi Situs Warisan Geologi, terutama masyarakat, dan melakukan pengelolaan secara benar, sehingga keberadaannya bisa memberikan manfaat besar. Selain itu, diharapkan dapat mendorong Pemda DIY bersama stakeholders untuk lebih optimal dalam upaya peindingan dan pelestarian, pemanfaatan, serta pengembangannya sebagai Center Of Excellence Penelitian dan Pendidikan Kebumian dan Taman Bumi (Geopark).

 

Bagi desa wisata di Yogyakarta dapat menangkap peluang ini. Terdapat desa-desa kawasannya masuk dalam penetapan 20 kawasan Geoheritage di Yogyakarta. Harapannya desa wisata nanti dapat juga berperan aktif untuk terlibat dalam pengelolaan kawasan Geoheritage di Yogyakarta.

Mengenal Konsep Pariwisata Pedesaan - Desa Wisata Tinalah

Pariwisata pedesaan dapat didefinisikan sebagai perpindahan orang dari tempat tinggal normal mereka ke daerah pedesaan untuk jangka waktu minimum dua puluh empat jam hingga maksimum enam bulan untuk tujuan kesenangan dan kesenangan semata. Wisata pedesaan mengacu pada semua kegiatan pariwisata di daerah pedesaan.


desa-wisata-tinalah-kulon-progo-yogyakarta-wisata-pedesaan

Konsep pariwisata pedesaan sama sekali tidak didefinisikan dengan baik dan tunduk pada sejumlah interpretasi. Fleischer dan Pizam mengasosiasikan pariwisata pedesaan dengan 'liburan pedesaan' di mana turis menghabiskan sebagian besar periode liburannya dengan melakukan kegiatan rekreasi di lingkungan pedesaan di sebuah pertanian, peternakan, rumah pedesaan, atau daerah sekitarnya.



OECD mendefinisikan daerah pedesaan sebagai
, ”di tingkat lokal, kepadatan penduduk 150 orang per kilometer persegi adalah kriteria yang lebih disukai. Di tingkat regional, unit geografis dikelompokkan menurut persentase penduduknya yang berada di pedesaan ke dalam tiga jenis berikut: sebagian besar pedesaan (50%), pedesaan signifikan (15-50%) dan sebagian besar wilayah perkotaan (15%).

Dewan Eropa menggunakan istilah ' daerah pedesaan ' untuk menunjukkan ciri-ciri berikut:

Hamparan pedesaan pedalaman atau pesisir, termasuk kota-kota kecil dan desa-desa, di mana sebagian besar wilayah tersebut digunakan untuk:

  • Pertanian, kehutanan, budidaya perairan, dan perikanan.
  • Kegiatan ekonomi dan budaya penduduk pedesaan.
  • Area rekreasi dan rekreasi non-perkotaan atau cagar alam.
  • Tujuan lain seperti perumahan.


Menurut Dernoi, pariwisata pedesaan dapat dipahami sebagai aktivitas pariwisata di 'wilayah non-perkotaan di mana aktivitas manusia (ekonomi terkait lahan) sedang berlangsung, terutama pertanian: kehadiran manusia permanen tampaknya merupakan persyaratan yang memenuhi syarat'.

OECD menyatakan pariwisata pedesaan harus:


  • Terletak di daerah pedesaan.
  • Secara fungsional pedesaan, dibangun di atas fitur-fitur khusus dunia pedesaan; usaha kecil, ruang terbuka, kontak dengan alam dan alam, warisan, masyarakat tradisional, dan praktik tradisional.
  • Skala pedesaan - baik dalam hal bangunan dan permukiman - dan karenanya, berskala kecil.
  • Berkarakter tradisional, tumbuh perlahan dan organik, serta berhubungan dengan keluarga setempat.
  • Berkelanjutan - dalam arti bahwa pembangunannya harus membantu melestarikan karakter khusus pedesaan suatu daerah, dan dalam arti bahwa pembangunannya harus berkelanjutan dalam pemanfaatan sumber dayanya.
  • Dari berbagai jenis, mewakili pola kompleks lingkungan pedesaan, ekonomi, dan sejarah.


Jenis dan Bentuk Wisata Pedesaan

Segala bentuk pariwisata yang menampilkan kehidupan pedesaan, seni, budaya, dan warisan di lokasi pedesaan, sehingga menguntungkan masyarakat lokal secara ekonomi dan sosial serta memungkinkan interaksi antara wisatawan dan penduduk setempat untuk pengalaman pariwisata yang lebih memperkaya dapat disebut sebagai  pariwisata pedesaan.

Berbagai istilah digunakan untuk menggambarkan kegiatan pariwisata di pedesaan: agrowisata, wisata pertanian, wisata pedesaan, wisata lunak, wisata alternatif, ekowisata , dan beberapa lainnya, yang memiliki arti berbeda antara satu negara dengan negara lain, dan memang dari satu negara ke negara lain.

Istilah 'pariwisata pedesaan' telah diadopsi oleh Komunitas Eropa (EC) untuk merujuk pada semua aktivitas pariwisata di daerah pedesaan.


Jenis dan bentuk wisata pedesaan adalah sebagai berikut:

Agrowisata: walaupun sering digunakan untuk mendeskripsikan semua kegiatan pariwisata di pedesaan, lebih sering istilah tersebut berkaitan dengan produk pariwisata yang 'berhubungan langsung dengan lingkungan agraria, produk agraria atau agraria': tinggal di pertanian, baik di kamar atau berkemah, pendidikan kunjungan, makan, kegiatan rekreasi, dan penjualan produk pertanian atau kerajinan tangan.


 
Wisata Pertanian: secara eksplisit terkait dengan pertanian dan paling sering dikaitkan dengan pariwisata yang melibatkan tinggal di akomodasi pertanian dan mencari pengalaman dari operasi pertanian dan atraksi.

Wisata Alam Liar dan Hutan
: wisata menjelajahi alam liar dan keindahan alam pedesaan. Ini mungkin secara implisit dimasukkan dalam pengertian pariwisata pedesaan, atau mereka dapat dianggap terpisah. Di hutan belantara dan wisata hutan, wisatawan melakukan perjalanan ke habitat alami tumbuhan dan hewan.

Ini sebagian besar mencakup interaksi non-konsumtif dengan satwa liar dan alam, seperti mengamati dan memotret hewan di habitat aslinya. Wisata alam liar dan hutan mencakup berbagai kegiatan pariwisata seperti fotografi liar, safari, mengamati burung, trekking, dan hiking dll.

Pariwisata Hijau: pariwisata hijau mengacu pada pariwisata di pedesaan atau daerah hijau. Ini lebih umum digunakan untuk menggambarkan bentuk-bentuk pariwisata yang dianggap lebih ramah lingkungan daripada tradisional, pariwisata massal. Di daerah pedesaan, pariwisata hijau merupakan bentuk penting dari pariwisata pedesaan.

Pariwisata hijau digambarkan sebagai pendekatan pembangunan pariwisata yang berupaya mengembangkan hubungan simbiosis dengan lingkungan fisik dan sosial yang di atasnya bergantung dan secara implisit berupaya untuk mencapai cita-cita keberlanjutan.

Ekowisata: ini adalah bentuk wisata alam (pariwisata ke kawasan alami yang belum terjamah) yang mengasumsikan promosi aktif pelestarian lingkungan dan manfaat langsung bagi masyarakat dan budaya lokal, bersama dengan penyediaan pengalaman yang positif dan edukatif bagi wisatawan. Ekowisata adalah sekumpulan kegiatan pariwisata berkelanjutan yang terjadi di lingkungan alam.

Kegiatan Wisata Pedesaan

Berbagai perkiraan menunjukkan bahwa pariwisata di daerah pedesaan membentuk 10 hingga 20% dari semua aktivitas pariwisata, dan survei Eurobarometer melaporkan bahwa 23% wisatawan Eropa memilih pedesaan atau daerah pedesaan sebagai tujuan setiap tahun.

Berbagai aktivitas budaya dan alam terjadi di pedesaan. Lingkungan pedesaan memiliki sejarah panjang dalam pengelolaan untuk tujuan rekreasi, dan hubungan simbiosis ini memiliki dampak penting baik terhadap lingkungan maupun kegiatan.



Berbagai kegiatan pariwisata dan rekreasi dapat ditemukan di pedesaan. Kita dapat mengkategorikan aktivitas-aktivitas ini berdasarkan sifatnya. Jenis kegiatan wisata pedesaan adalah sebagai berikut:

  • Tur
  • Kegiatan budaya
  • Kegiatan yang berhubungan dengan air
  • Aktivitas yang berhubungan dengan kesehatan
  • Aktivitas udara
  • Aktivitas pasif
  • Kegiatan olahraga
  • Acara hallmark
  • Aktivitas terkait bisnis


Touring meliputi berbagai kegiatan pariwisata seperti hiking, berkuda, touring dengan karavan gipsi, touring bermotor, touring desa / kota kecil, bersepeda, liburan petualangan atau liburan hutan belantara.

Berbagai kegiatan pariwisata terkait budaya ditemukan di daerah pedesaan. Arkeologi, situs restorasi studi peninggalan pedesaan, museum, kursus kerajinan, lokakarya ekspresi seni adalah beberapa contoh kegiatan budaya pariwisata pedesaan.

Memancing, berenang, wisata sungai, kano, kayak, selancar angin, balap speedboat, berlayar adalah beberapa contoh kegiatan pariwisata pedesaan yang berhubungan dengan air .

Beragam kegiatan olah raga desa wisata banyak dijumpai di pedesaan. Beberapa contohnya adalah potholing, panjat tebing, orienteering, Tenis, Golf, ski menuruni bukit intensitas rendah, dan berburu.

Kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan seperti pelatihan kebugaran, kursus penyerangan, spa dan resor kesehatan adalah kegiatan populer dari pariwisata pedesaan. Sekelompok besar wisatawan melakukan perjalanan ke daerah pedesaan dengan tujuan semata-mata untuk meningkatkan kesehatan melalui kegiatan pariwisata yang berhubungan dengan kesehatan.

Kegiatan pasif seperti liburan relaksasi di lingkungan pedesaan, studi alam di luar ruangan termasuk mengamati burung dan fotografi, apresiasi lanskap juga beberapa kegiatan terkenal dari pariwisata pedesaan.

Pentingnya dan Manfaat Wisata Pedesaan

Wisata pedesaan merupakan salah satu bentuk penting dari sektor pariwisata yang memegang peranan penting dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat pedesaan. Ketika turis bepergian ke daerah pedesaan, mereka mendukung ekonomi lokal dan membantu dengan berbagai cara. Wisata pedesaan membantu dalam pengembangan daerah pedesaan dan standar hidup masyarakat tuan rumah.

Beberapa kepentingan dan manfaat wisata pedesaan adalah sebagai berikut:

  • Menyediakan sumber pendapatan dan pekerjaan baru, alternatif atau tambahan di daerah pedesaan.
  • Wisata pedesaan memacu pembangunan infrastruktur di daerah pedesaan.
  • Membantu mengurangi gender dan kekuatan sosial lainnya
  • Mendorong komunitas kolektif
  • Hidupkan kembali budaya lokal.
  • Tanamkan rasa kebanggaan, harga diri, dan identitas lokal
  • Kontribusi untuk konservasi dan perlindungan.
  • Meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
  • Membantu perbaikan dan penggunaan kembali properti yang ditinggalkan.
  • Memberikan kesempatan untuk mempertahankan populasi di daerah yang mungkin mengalami depopulasi.
  • Memungkinkan area untuk dihuni kembali.


Wisata pedesaan adalah bentuk pariwisata yang berkembang. Ini bukan hanya kunjungan pertanian atau kunjungan ke daerah pedesaan. Lebih dari itu. Wisata pedesaan bermanfaat bagi masyarakat tuan rumah di daerah pedesaan serta lingkungan alam sekitarnya melalui pelestarian dan konservasi sumber daya alam.

Masalah dan Tantangan Pariwisata Pedesaan

Isu dan tantangan utama pariwisata pedesaan perlu melestarikan lingkungan, sumber daya alam, kebutuhan pendidikan, pemahaman yang tepat bagi wisatawan dan masyarakat lokal, dan kebutuhan untuk menghasilkan gerakan demokrasi yang membantu semua orang di semua tingkatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan pariwisata .

Beberapa isu dan tantangan penting pariwisata pedesaan adalah sebagai berikut:

  • Kebocoran Ekonomi.
  • Inflasi harga lokal.
  • Mendistorsi struktur ketenagakerjaan lokal.
  • Pola permintaan musiman.
  • Memproduksi atau mendistorsi 'budaya' lokal untuk komodifikasi dan mementaskan keaslian.
  • Hancurkan budaya asli.
  • Perusakan habitat alami satwa liar pedesaan.
  • Membuang sampah sembarangan, emisi dan bentuk pencemaran lainnya.
  • Kemacetan.


Sistem koperasi dalam pariwisata pedesaan dapat menjadi pendekatan yang efektif dalam membawa dampak positif di pedesaan. Masyarakat lokal dapat memantau dan mengendalikan dampak negatif pariwisata pedesaan terhadap masyarakat mereka sendiri, jika mereka memiliki kepentingan dan kewenangan yang sama dalam pengelolaan dan pembangunan.

Karakteristik Wisata Pedesaan

Konsep wisata pedesaan memiliki tujuan yang luhur. Ini adalah jenis pariwisata berkelanjutan lain yang mengeksploitasi sumber daya di daerah pedesaan, menyebabkan sedikit atau tidak ada dampak berbahaya, dan menghasilkan peningkatan manfaat bagi daerah pedesaan dalam hal produktivitas pedesaan, lapangan kerja, peningkatan distribusi kekayaan, pelestarian lingkungan dan budaya pedesaan, lokal. keterlibatan masyarakat, dan cara yang sesuai untuk mengadaptasi kepercayaan dan nilai-nilai tradisional ke zaman modern.

Beberapa ciri khas wisata pedesaan adalah sebagai berikut:

  • Musiman
  • Fragmentasi
  • Pasar eksternal dibutuhkan
  • Dibutuhkan kerjasama antara pasar internal dan eksternal
  • Peran wanita
  • Peran ekonomi: pendapatan sampingan bagi petani dan pengusaha lain di pedesaan.

 

Wisata pedesaan dapat membantu meningkatkan seni pertunjukan lokal dan membantu melestarikan budaya lokal dan dapat mencegah migrasi pedesaan. Wisata pedesaan dapat menarik wisatawan dengan memberikan gambaran suasana desa yang sangat baik dengan masakan lokal.

Pengembangan Pariwisata Pedesaan

Pengembangan pariwisata pedesaan lebih dari sekedar proses yang direncanakan. Dengan menggunakan pendekatan yang berorientasi pada aktor, hal ini dapat dilihat sebagai proses yang dinamis, sedang dibangun dan dinegosiasikan secara sosial yang melibatkan banyak aktor sosial yang secara terus menerus membentuk kembali dan mengubahnya agar sesuai dengan persepsi, kebutuhan, nilai, dan agenda mereka.

 

Mengenal Konsep Pariwisata Pedesaan - Desa Wisata Tinalah
Sebuah model pembangunan pariwisata pedesaan yang berkelanjutan.


Perkembangan pariwisata pedesaan semakin meningkat pada tahun 1990-an dan literatur yang berkembang telah berkontribusi pada pemahaman kita tentang hal itu sebagai fenomena yang berkembang.

Menurut Long and Lane, pariwisata pedesaan telah memasuki tahap kedua pembangunan, yang pertama ditandai dengan pertumbuhan partisipasi, pengembangan produk dan bisnis, serta kemitraan. Dalam tinjauan mereka tentang pengembangan pariwisata pedesaan, Long dan Lane berpendapat bahwa pariwisata pedesaan - setidaknya di Eropa dan Amerika Utara - sedang memasuki fase ekspansi, diferensiasi, konsolidasi, dan pemahaman yang lebih kompleks.

Yang kedua diperkirakan akan lebih kompleks, dan kemungkinan besar akan terjadi, mengingat pertanyaan yang tersisa mengenai tempatnya dalam kebijakan, integrasinya dalam praktik, dan peran dinamisnya dalam restrukturisasi pedesaan dan dalam proses pembangunan pariwisata yang lebih luas.



Karena pariwisata terus dikembangkan di daerah pedesaan untuk melawan penurunan ekonomi di sektor produksi primer, kebutuhan akan bentuk-bentuk pembangunan yang berkelanjutan diakui. Sejak awal 1990-an, konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan telah diterima hampir secara universal sebagai pendekatan yang diinginkan dan sesuai untuk, dan tujuan, pembangunan pariwisata.

Pembangunan pariwisata pedesaan didorong oleh kebutuhan akan pertumbuhan ekonomi dan diversifikasi, dan oleh karena itu, penting bahwa kontribusi potensial pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi pedesaan tidak diencerkan oleh prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan yang terlalu spesifik.

 

Sumber: Tourism Note


Kelas Digital Marketing Kelas Digital Marketing