Desa Wisata Tinalah -->
Paket Wisata Jogja Dewi Tinalah

Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kulon Progo Tahap III tahun 2022- tahun 2025

Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kulon Progo Tahap III tahun 2022- tahun 2025 Kulon Progo sebagai salah satu Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kulon Progo 2015-2025 yang tertuang dalam Perda Kabupaten Kulon Progo No 9 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah.

 

Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kulon Progo Tahap III tahun 2022- tahun 2025

 

Download Perda Kepariwisataan Kulon Progo

 

Pemerintah Daerah Kulon Progo sangat memperhatikan sektor pariwisata, sehingga nantinya kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dapat dioptimalkan secara terprogram.

Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.

 

Baca juga: Wisata Kulon Progo Kawasan Desa Wisata Tinalah

Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah yang selanjutnya disebut dengan Ripparda adalah dokumen perencanaan pembangunan Kepariwisataan Daerah untuk periode 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2025.

Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.

Kawasan Pembangunan Pariwisata Daerah yang selanjutnya disingkat KPPD adalah kawasan geografis di dalam destinasi pariwisata yang memiliki tema tertentu, dengan komponen daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.

Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

 

Baca juga: Paket Wisata Kulon Progo di Desa Wisata Tinalah - Visiting Jogja

Standarisasi kepariwisataan adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar, yang dilaksanakan secara tertib dan bekerjasama dengan semua pihak guna menjamin kualitas dan kredibilitas usaha dibidang kepariwisataan.

Tujuan disusunnya Peraturan Daerah ini yaitu menjamin kepastian hukum dalam penyelenggaraan pembangunan kepariwisataan Kulon Progo; dan memberikan arah dalam pengambilan kebijakan dalam penyelenggaraan pembangunan kepariwisataan Kulon Progo.

Sasaran pembangunan kepariwisataan Daerah Wisata Kulon Progo

Sasaran pembangunan kepariwisataan Daerah Wisata Kulon Progo meliputi meningkatnya daya saing destinasi pariwisata; berkembangnya daya tarik wisata melalui perintisan, pembangunan, pemeliharaan, dan revitalisasi daya tarik wisata meningkatnya konektivitas, kemudahan dan kenyamanan berwisata melalui pengembangan akses, sarana prasarana dan fasilitas pariwisata; meningkatnya keberdayaan masyarakat setempat melalui berbagai program pemberdayaan dan kemitraan usaha pariwisata; meningkatnya minat investasi pariwisata; meningkatnya daya saing pariwisata regional, nasional dan internasional melalui strategi komunikasi pemasaran yang efektif; meningkatnya kesadaran dan ketertarikan wisatawan pada destinasi pariwisata, dengan tolok ukur meningkatnya kunjungan (arrival) dan pembelanjaan (expenditure); meningkatnya daya saing mutu pelayanan melalui pengembangan standar usaha pariwisata dan sertifikasi usaha; meningkatnya kapasitas industri pariwisata melalui peningkatan investasi dan pertumbuhan kapasitas usaha kepariwisataan; meningkatnya daya saing mutu pelayanan melalui pengembangan standar kompetensi Sumber Daya Manusia di bidang pariwisata; dan meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya bagi pengembangan destinasi pariwisata.

Arah kebijakan pembangunan daya tarik wisata Kulon Progo 

Arah kebijakan pembangunan daya tarik wisata Kulon Progo sebagai berikut:
a. pengembangan KSPD Suroloyo–Sendangsono dan sekitarnya sebagai kawasan wisata alam Pegunungan Menoreh dan desa wisata berbasis alam, agro, dan kearifan lokal, dengan segmen wisatawan minat khusus;
b. pengembangan KSPD Sermo–Clereng–Wates dan sekitarnya bertema alam tirta, perkotaan, dan desa wisata, dengan segmen wisatawan minat khusus;
c. pengembangan KSPD Pantai Selatan dan sekitarnya bertema wisata alam, pantai, dan konservasi, dengan segmen wisatawan massal;
d. pengembangan KSPD Kiskendo–Gunung Kelir dan sekitarnya bertema alam, budaya, agro, dan desa wisata, dengan segmen wisatawan minat khusus; dan
e. pengembangan KPPD Sentolo–Sidorejo dan sekitarnya bertema desa wisata dan industri kreatif, dengan segmen wisatawan minat khusus.

 

Baca Juga: Pengembangan Aplikasi Desa Wisata

 

Pembangunan Kawasan Suroloyo - Sendangsono Wisata Kulon Progo

Strategi pengembangan KSPD Suroloyo–Sendangsono dan sekitarnya  meliputi :
a. mengembangkan Petilasan Suroloyo sebagai kawasan wisata spiritual dan alam (spiritual and nature tourism);
b. mengembangkan kawasan tracking Samigaluh–Suroloyo berbasis potensi pemandangan alam;
c. mengembangkan wisata minat khusus (down hill) pada jalur Suroloyo, Samigaluh, dan Klangon;
d. mengembangkan desa wisata Nglinggo dan desa wisata Ngargosari berbasis alam pegunungan dan potensi air terjun;
e. mengembangkan desa wisata Banjarasri;
f. mengembangkan potensi perbukitan Gunung Kucir berbasis alam pegunungan;
g. mengembangkan desa wisata Purwoharjo dan Sidoharjo berbasis alam pegunungan;
h. mengembangkan Sendangsono sebagai kawasan ziarah;
i. mengembangkan kawasan makam Nyi Ageng Serang sebagai kawasan wisata sejarah dan wisata ziarah;
mengembangkan kawasan Ancol sebagai kawasan wisata keluarga (family tourism);
k. mengembangkan sentra bunga chrisant, di Gerbosari, Sidoharjo, Ngargosari dan Pagerharjo sebagai kawasan agrowisata bunga dan sentra bunga chrisant Yogyakarta;
l. mengembangkan perkebunan teh Pagerharjo, Ngargosari dan Gerbosari sebagai kawasan agrowisata teh;
m. mengembangkan perkebunan kopi di Sidoharjo;
n. mengembangkan wisata olahraga dan petualangan arung jeram (rafting) Sungai Progo;
o. mengembangkan Jembatan Duwet sebagai wisata buatan segmen minat khusus fotografi dan cagar budaya; dan
p. mengembangkan agrowisata durian di kawasan Banjaroya, Banjarharjo, dan Banjararum. 

 

Baca Juga: Strategi Pemasaran Digital Desa Wisata

 

Wisata Kulon Progo di Kawasan Sermo - Clereng 

Strategi pengembangan Wisata Kulon Progo di Sermo–Clereng–Wates dan sekitarnya sebagaimana meliputi :
a. mengembangkan Waduk Sermo sebagai area wisata air dan olahraga (watersport tourism);
b. mengembangkan kawasan Pemandian Clereng;
c. mengembangkan desa wisata Kali Biru;
d. mengembangkan Pusat Penyelamatan Satwa Jogjakarta;
e. mengembangkan agrowisata durian di Desa Hargotirto Kokap;
f. mengembangkan wisata alam pegunungan Gunung Gajah, Gunung Ijo, Gunung Agung dan Gunung Kukusan di Kecamatan Kokap;
g. mengembangkan Desa Wisata Sermo Hargowilis sebagai desa wisata berbasis keindahan alam pegunungan dan view Waduk Sermo;
h. mengembangkan kawasan Talun Ombo sebagai daya tarik wisata buatan segmen minat khusus olahraga dan komunitas; dan
i. mengembangkan daya tarik wisata buatan kuliner gula semut dan mengembangkan gula semut sebagai komoditas cinderamata unggulan Daerah.

 

Pengembangan Wisata Kulon Progo di Kawasan Selatan

Strategi pengembangan wisata Kulon Progo di Pantai Selatan dan sekitarnya  meliputi :
a. mengembangkan kawasan Pantai Glagah sebagai kawasan kuliner tepi laut dan surga makanan hasil laut (seafood paradise);
b. mengembangkan wisata petualangan berbasis susur sungai di Sungai Bogowonto;
c. mengembangkan kawasan Pantai Pasir Mendit sebagai kawasan ekowisata mangrove dan budidaya udang;
d. mengembangkan kawasan Desa Wisata Glagah sebagai desa wisata agro buah naga dan sebagai kawasan wisata alam pantai;
e. mengembangkan kawasan Pantai Bugel sebagai kawasan wisata alam pantai;
f. mengembangkan kawasan Pantai Congot sebagai kawasan wisata alam pantai;
g. mengembangkan Gunung Lanang di Kecamatan Temon; dan
h. mengembangkan kawasan Pantai Trisik sebagai kawasan wisata pedesaan, alam pantai, dan konservasi penyu.


Baca Juga: Pemuda Desa Wisata Tinalah Ikuti Pelatihan Wirausaha Muda Desa dari Kemenparekraf

 

Rencana Pengembangan Kawasan Kiskendo - Gunung Kelir dan sekitranya

Strategi pengembangan wisata Kulon Progo di Kiskendo-Gunung Kelir dan sekitarnya meliputi :
a. mengembangkan wisata petualangan di kawasan Gunung Kelir;
b. revitalisasi Goa Kiskendo sebagai kawasan Wisata tamasya alam (sightseeing nature tourism);
c. mengembangkan wisata jelajah Goa Sumitro;
d. mengembangkan Desa Wisata Jatimulyo berbasis alam;
e. mengembangkan Desa Wisata Pendoworejo berbasis budaya dan kearifan lokal;
f. mengembangkan agrowisata durian dan Embung Kleco di Desa Giripurwo;
g. mengembangkan desa wisata Purwosari berbasis alam dan ziarah; dan
h. mengembangkan event budaya Rebo Pungkasan- Kembul Sewu Sedulur sebagai daya tarik wisata.


Rencana Pengembangan Wisata Kulon Progo di Sentolo - Sidorejo

Strategi pengembangan KPPD Sentolo-Sidorejo dan sekitarnya  meliputi :
a. mengembangkan Jembatan Bantar sebagai daya tarik wisata buatan dengan segmen wisatawan minat khusus cagar budaya dan fotografi;
b. mengembangkan Desa Sidorejo sebagai desa wisata berbasis seni dan budaya lokal serta industri kreatif;
c. mengembangkan Sentra Industri Sentolo sebagai kawasan wisata berbasis industri kreatif lokal;
d. mengembangkan sentra industri batik Ngentakrejo, Gulurejo dan Sidorejo sebagai kawasan pusat cinderamata dan kerajinan batik Daerah;
e. mengembangkan kawasan Bendung Sapon sebagai kawasan rekreasi keluarga dan kuliner keluarga; dan
f. mengembangkan taman bertema di kawasan wisata Sentolo.

Strategi Pemasaran Produk Desa dengan Pemasaran Digital Marketing Raih Omset Ratusan Juta

Strategi Pemasaran Produk Desa dengan Pemasaran Digital Marketing Raih Omset Ratusan Juta. Di era saat ini menjadi sebuah keniscayaan bagi siapa saja yang mempunyai layanan usaha dapat mengembangkan usaha dengan strategi pemasaran digital atau yang sering disebut dengan digital marketing ataupun internet marketing. Siapapun kini dapat menerapkan strategi digital marketing ini, tidak terkecuali bagi kita yang tinggal di desa.

 

Strategi Pemasaran Produk Desa dengan Pemasaran Digital Marketing Raih Omset Ratusan Juta


Hal ini telah kami buktikan dengan menerapkan strategi digital marketing untuk memasarkan produk usaha desa melalui desa wisata. Sudah puluhan sampai ratusan juta omset yang kami dapatkan dari penerapan strategi digital marketing ini. Bagi Anda yang mau belajar dapat akses kelas disini.

 

Apa itu Digital Marketing?

Digital Marketing (Pemasaran digital) adalah suatu usaha untuk mempromosikan sebuah merek dengan menggunakan media digital yang dapat menjangkau konsumen secara tepat waktu, pribadi, dan relevan. Tipe pemasaran digital mencakup banyak teknik dan praktik yang terkandung dalam kategori pemasaran internet. Digital marketing adalah kegiatan pemasaran termasuk branding yang menggunakan berbagai media. Sebagai contoh yaitu blog, website, e-mail, adwords, dan berbagai macam jaringan media sosial. Dalam hal ini digital marketing yang kami terapkan untuk memasarkan produk desa berupa produk desa wisata.

 

Digital Marketing untuk Memasrakan Produk Desa
Omset Desa Wisata dari Optimasi Digital Marketing

 

Media Digital Marketing

Keberhasilan kami dalam memasarkan produk desa dengan mencapai omset ratusan juta ini kami terapkan dengan konsisten menggunakan beberapa media digital yang saat ini sudah sangat familiar, yaitu web yang telah berhasil menduduki peringkat 1 Google, dan berbagai info di media sosial yang menjadi backlink adanya web Desa Wisata Tinalah. Penting kami yang ada di desa dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen, sehingga penting bagi kami untuk bisa menduduki peringkat 1 Google dengan kata kunci tertentu.

Pentingnya Digital Marketing untuk Memasrakan Produk Desa

Media pemasaran digital (digital marketing) mampu menjangkau kalangan tanpa batas waktu dengan cara apapun. Media pemasaran digital diklaim mampu menjangkau semua kalangan, kapan pun, dimana pun, dan dengan cara apapun. Tentu sangat jauh lebih unggul daripada marketing konvensional yang hanya terbatas waktu, lokasi, dan jangkauna pengguna. Inilah yang sudah kami terapkan dan kami klaim berhasil untuk memasarkan produk desa.



Gambaran Strategi Digital Marketing

Seperti apa penerapan strategi digital marketing untuk memasarkan produk desa? Tentu kita semua sudah sangat familiar dengan penggunaan web pencarai dan media sosial serta penggunaan media chat. Proses yang kami lakukan adalah bagaimana Ketika orang mencari info produk, kami dapat memberikan informasi tersebut, khususnya produk desa yaitu desa wisata. Kami membuat dan melakukan optimasi web dan media sosial untuk dapat bisa di halaman 1 Google. Ini kunci utama untuk dapat meraih banyak calon konsumen, informasi produk atau layanan desa harus tampil di halaman 1 Google.


Penerapan Strategi Digital Marketing

Lalu bagaimana cara kami untuk bisa optimasi web dan media sosial tampil di halaman 1 Google. Kami menerapkan SEO yaitu search engine optimization sehingga web Desa Wisata Tinalah dapat tampil di halaman 1 Google untuk menampilkan berbagai informasi Wisata Jogja di Kawasan Desa Wisata Tinalah. Banyak paket yang kami tawarkan, misalkan Camping Jogja, atau kegiatan lain seperti Outbound Jogja. Ini hal yang kami lakukan untuk dapat meraih pasar dengan stategi digital marketing. Produk layanan kita harus bisa ditempukan di mesin pencara, sebagai contoh dapat tampil di Halaman 1 Google.

 

Akses Kelas Digital Marketing

Selain menggunakan web untuk memasarkan produk desa, kami juga melakukan optimasi media sosial sepertai di Instagram, Facebook, Youtube dan Twitter. Media sosial ini merupakan media paling banyak diakses sehingga penting informasi produk desa Dewi Tinalah wajib tampil di media tersebut dengan kata kunci tertentu sehingga informasi yang kami sajikan dapat tampil dan orang atau calon konsumen dapat menghubungi kami.


Pentingnya Optimasi WhatsApp untuk Pemasaran Digital

Aplikasi WhatsApp ini juga sudah tidak asing lagi bagi kita, aplikasi chating yang banyak digunakan oleh warga di Indonesia. Mengapa WhatsApp ini penting, jika web dan media sosial ini menyajikan informasi secara pasif artinya akan dibaca Ketika orang mencarinya. Dengan aplikasi whatsapp ini dapat menyajikan informasi secara aktif dengan cara melakukan broadcast pesan ke kontak yang sudah kita miliki. Sehingga orang yang membaca pesan tersebut akan tau informasi yang kita sampaikan. Selain itu dengan aplikasi WhatsApp bisa masuk di grup tertentu misalkan grup jualan desa, grup wisata Indonesia, kita bisa menyampaikan info di grup-grup tersebut sesuai aturan yang berlaku di grup.

Desa Wisata Tinalah Kembangkan Program Digital Tourism Berbasis Aplikasi – Pertama di Indonesia

Desa Wisata Tinalah Kembangkan Program Digital Tourism Berbasis Aplikasi – Pertama di Indonesia

Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) – Kini semakin mengedepankan efek dari perkembangan teknologi dan informasi. Sebagai salah satu tempat Wisata Jogja, Dewi Tinalah terus berupaya untuk mudah dijangkau oleh para wisatawan. Hal ini dilakukan dengan pengembangan aplikasi android, jadi wisatawan dapat melakukan digital tourism melalui Aplikasi Desa Wisata Tinalah.

 

desa-wisata-jogja-tepat-wisata-kulon-progo

Download Aplikasi Desa Wisata


Pengembangan aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan para wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat Wisata Jogja di Kawasan Wisata Kulon Progo di Dewi Tinalah, sehingga mendapatkan informasi lengkap tentang Paket Wisata Jogja di Dewi Tinalah tanpa harus datang terlebih dahulu ke Dewi Tinalah untuk melakukan berbagai kegiatan, semisal kegiatan wisata jogja berupa kegiatan paket camping jogja, kegiatan Outbound Jogja, atau kegiatan paket wisata Jogja 2 hari 1 malam, maupun berbagai kegiatan lainnya yang dapat diakomodasi oleh Dewi Tinalah.



Konsep Pengembangan Aplikasi Desa Wisata Tinalah

Aplikasi Dewi Tinalah mempunyai konsep digital tourism dan personality, jadi aplikasi desa wisata ini sangat mengedepankan pengalaman personal berkunjung di Kawasan Desa Wisata Tinalah. Setiap wisatawan dapat menggunakan aplikasi Desa Wisata Tinalah Visiting Jogja, setelah download dan akses aplikasi, wisatawan dapat menjelajahi Kawasan Dewi Tinalah melalui aplikasi tersebut. Wisatawan dapat mengunjungi Situs Rumah Sandi Negara yang menjadi salah satu tempat bersejarah di Jogja yaitu di masa Agresi Militer Belanda II.
 

Download: Panduan Desa Wisata

 

Wisatawan juga dapat mendapatkan program Digital Tourism dengan menyelesaikan penjelajahan Tempat Wisata Jogja di Dewi Tinalah, program ini geratis dan nantinya wisatwan akan mendapatkan E-Sertifikat secara otomoatis setelah mengisi data dari misi Jelajah Desa Wisata Tinalah. Ini sebagai bentuk reward bagi para wisatawan yang telah mengikuti kegiatan Kulon Progo Digital Tourism di Kawasan Wisata Desa Wisata Tinalah.

Tujuan Pengembangan Aplikasi Visiting Jogja di Desa Wisata Tinalah

Dengan pengembangan Aplikasi Desa Wisata Tinalah harapannya juga menjadikan Kawasan wisata Jogja di Dewi Tinalah semakin berkembang dan dikenal secara luas oleh wisatawan domestik di Indonesia maupun para wisatawan mancanegara, sehingga nanti akan banyak yang mengenal Tempat Wisata Kulon Progo di Kawasan Pegunungan Menoreh di Desa Wisata Tinalah Samigaluh Kulon Progo. Pengembangan ini juga merupakan strategi pemasaran produk desa wisata.

Layanan Paket Wisata Jogja yang Terdapat di Aplikasi Desa Wisata Tinalah

Di dalam aplikasi Desa Wisata Tinalah memuat Paket Wisata Jogja secara lengkap di Kawasan Dewi Tinalah, paket wisata ini juga masuk dalam program Paket Wisata Kulon Progo, diantaranya paket wisata tersebut adalah paket wisata Jogja jelajah alam di Kawasan Dewi Tinalah, Paket Camping Jogja, Paket Outbound Jogja, Paket Homestay Jogja, Paket Kuliner, Tempat Sunrise Jogja, kunjungan tempat bersejarah di Jogja yang ada di Situs Rumah Sandi Negara dan Kawasan Goa Sriti.

 

Baca Juga: Kewirausahaan Desa Wisata

Itu tadi ulasan mengenai program pengembangan Aplikasi Desa Wisata Tinalah – Visiting Jogja untuk semakin mengenalkan Kawasan Tempat Wisata Jogja dan Kawasan Wisata Kulon Progo, ini juga bermanfaat bagi para wisatawan yang transit di bandara baru Yogyakarta atau Yogyakarta International Airtport (YIA) untuk mendapatkan info tempat wisata di Jogja maupun tempat wisata di Kulon Progo dengan menggunakan Aplikasi Desa Wisata Tinalah berbasis Android. Akses aplikasi ini di Google Play Store.

Info dan Reservasi

Bagi Anda yang ingin berkunjung di Tempat Wisata Jogja di Kawasan Desa Wisata Tinalah untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan atraksi wisata di desa dapat menghubungi kontak Dewi Tinalah di bagian WEB Dewi Tinalah. Kami tunggu kedatangan Anda di Dewi Tinalah. Salam hangat dari desa!



Pemuda Desa Wisata Tinalah Ikuti Pelatihan Dan Pendidikan Wirausaha Muda Desa Wisata Dari Kemenparekraf

Pemuda Desa Wisata Ikuti Pelatihan Dan Pendidikan Wirausaha Muda Desa Wisata Dari Kemenparekraf - Sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) mendapatkan kesempatan mengikuti program Diklat Wirausaha Muda di Desa Wisata yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama dengan Telkom University dan Sahabat UMKM Indonesia.

 

wirausaha-muda-desa-wisata-tinalah

 

Proses seleksi dilakukan langsung di desa wisata yang dilaksanakan oleh Sahabt UMKM Indonesia, warga yang mempunya usaha (wirausaha muda) mendapatkan kesempatan untuk mendaftar program ini dan ada proses seleksi untuk mengikuti diklat ini. Kriteria usaha yaitu produk dan jasa dengan rentang usia 20 sd 35 tahun.

 

Baca: Pemuda Desa Wisata Tinalah Kembangkan Aplikasi Reservasi Desa Wisata 

 

Kegiatan Diklat dilakukan secara offline dan online (Blended Learning) didampingi oleh Mentor dari Telkom University dan Sahabat UMKM. Kegiatan pra pembelajaran dilakukan di tiga hari (5 sd 7 November 2020) secara offline di Yogyakarta. Pembelajaran online dilakukan dari tanggal 9 sd 20 November 2020 melalui Learning Menagement System (LMS) Telkom University dengan modul people, digital marketing, digital finance, dan business plan.


Modul tersebut menjadi modul dasar yang dipelajari oleh peserta diklat untuk wirausaha muda di desa wisata. Peserta mendapatkan pembelajaran tentang motivasi dan kerativitas untuk menjadi wirasusaha muda serta pengelolaan SDM dalam usaha. Di Modul Digital Marketing, peserta pelatihan mendapatkan pembelajaran tentang perencanaan media digital marketing, pembuatan unique selling point (UPS), strategi pembuatan terintegrasi di media sosial, logo, segmenting targeting positioning iklan, branding dalam perencanaan media, dan strategi pembuatan konten terintegrasi di media digital.

 

Baca: Pemuda Desa Wajib Kuasai TIK untuk Mengembangkan Desa
 

Dalam Modul Digital Finance, peserta diklat mendapatkan pembelajaran tentang dasar digital finance, transaksi akutansi, laporan akutansi dan keuangan, serta penggunaan aplikasi keuangan. Di modul Business Plan, peserta diklat mendapatkan pembelajaran tentang pentingnya business plan, penyusunan businee plan, kerangka business plan, suplemen proposal business plan, dan legalitas UMKM.


Dengan mengikuti pembelajaran untuk modul dasar pengembangan usaha bagi wirausaha muda di desa wisata diharapkan dapat menjadi dasar untuk melakukan optimalisasi usaha yang telah dilakukan. Wirausaha muda di Desa Wisata Tinalah mempunyai produk dan jasa diantaranya adalah, produk fasion dan kraf Binangun Merchandise, Tinalah Homestay, Wingko Tinalah, Rental Tenda, Kripik Pisang Lempoeyang, Produk Kerajinan Kayu, Produk Kerajinan Lukisan Batik.

Pemuda Desa Wisata Tinalah Kembangkan Aplikasi Reservasi Desa Wisata

Perkembangan TIK saat ini memberikan dampak yang luar biasa diberbagai sektor. Dunia saat ini masuk dalam era digital dan internet, dimana setiap kegiatan mayoritas dilakukan dengan online dan berbagai distribusi pesan dilakukan dengan bentuk digital. Tidak terkecuali, program digitalisasi dan layanan internet juga masuk di dalam program pengembangan desa wisata.



Pengembangan apilkasi ini adalah perwujudan adopsi teknologi sektor pariwisata yang dilakukan oleh Dewi Tinalah. Tujuan dari pengembangan aplikasi desa wisata ini juga untuk memperkuat digital marketing serta meningkatkan awarness. Pola ini merupakan funnel digital marketing yang banyak diterapkan oleh marketing handal di dunia. Strategi digital marketing menjadi kunci penting saat ini untuk desa wisata.

 


 Download Aplikasi Dewi Tinalah

 

Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) dari 2013 sampai saat ini telah konsisten memanfaatkan TIK sebagai salah satu bentuk pengelolaan promosi atraksi paket wisata desa wisata, diantaranya menggunakan media sosial (facebook, instagram, twitter, pinterest, dan linkedin), dan memanfaatkan web blog untuk penyampaian informasi Dewi Tinalah.

Selain itu, berdasarkan data penggunaan internet, akses internet dan informasi saat ini juga banyak menggunakan Mobile Phone dengan dikeluarkannya berbagai bentuk aplikasi baik di Android maupun di IOS. Berbagai instansi, lembaga, ataupun perusahaan membuat akses layanan menggunakan Aplikasi yang memudahkan para penggunanya untuk melakukan berbagai akses informasi.

 

Baca juga: Panduan Desa Wisata
 

Kondisi ini menjadi latar belakang Dewi Tinalah untuk mengembangkan Aplikasi Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) yang memberikan kemudahan para wisatawan untuk mengakses informasi lengkap Dewi Tinalah dan memudahkan wisatawan untuk melakukan reservasi kegiatan di desa wisata.

Di Bulan Oktober 2020, Dewi Tinalah telah berhasil membuat dan merelease Aplikasi Layanan Desa Wisata Tinalah di Google Play Store (Google Play) khusus untuk pengguna Android. Wisatawan yang mempunyai Smartphone dengan sistem operasi Android dapat mengakses aplikasi tersebut di Google Play dengan menuliskan kata kunci Desa Wisata Tinalah.


Layanan yang ada di Aplikasi Desa Wisata Tinalah meliputi informasi Dewi Tinalah dari profil desa wisata, paket atraksi desa wisata, lokasi map desa wisata, informasi web Dewi Tinalah, reservasi paket atraksi desa wisata secara online. Layanan di aplikasi Desa Wisata Tinalah ini akan terus dikembangkan dan diperbaharui secara bertahap untuk melengkapi berbagai informasi dan layanan di aplikasi tersebut.

 

Baca juga: Indonesia Bisa Berdikari dengan Pengembangan Desa Wisata
 

Keberhasilan Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) dalam pengelolaan pemasaran secara online dan pengembangan aplikasi desa wisata tidak terlepas dari peran pemuda desa. Salah satu majunya desa wisata adalah peran dan keterlibatan pemuda desa dalam mengelola desa wisata dengan berbagai energi serta daya ide kreatif yang selalu berkembang.

Harapannya, apa yang telah dilakukan oleh Dewi Tinalah ini dapat menjadi inspirasi desa wisata di Kulon Progo, desa wisata di Yogyakarta, dan seluruh desa wisata di Indonesia untuk dapat memanfaatkan TIK sebagai salah satu alat untuk mengelola desa wisata sehingga nantinya dapat memudahkan untuk mengelola data, dan menyampaikan informasi desa wisata dengan cepat, massif, dan tertarget sesuai dengan rencana pengembangan desa wisata.

Bagi Anda yang berperan sebagai pengelola desa wisata juga dapat belajar langsung dari apa yang telah dilakukan oleh desa wisata dalam mengelola desa wisata menggunakan TIK dari pengelolaan keuangan, pengelolaan pemasaran menggunakan media sosial, nomor 1 di halaman Google, optimasi Youtube untuk pemasaran desa wisata, dan pengembangan aplikasi desa wisata (narahubung Galuh 085729546678).

Dengan ini, nantinya setiap desa wisata di seluruh Indoesia dapat lebih mandiri dan cepat dalam menyampaikan berbagai informasi pemasaran untuk para wisatawan sehingga mempunyai kesempatkan untuk memajukan desa wisata yang dikembangkan.



Strategi Pemasaran Efektif untuk Desa Wisata

Strategi Pemasaran Efektif untuk Desa Wisata - Metode Whatsapp Marketing

Setiap usaha tentu perlu strategi pemasaran yang efektif, begitu juga dengan desa wisata, pengelola desa wisata perlu memahami pentingnya strategi pemasaran untuk menarik wisatawan berkunjung di desa wisata. Dengan ini desa wisata mempunyai harapan untuk  tumbuh dan berkembang dalam menjalankan bisnis di sektor pariwisata. Untuk bisa mendatangkan wisatawan ke desa wisata perlu strategi pemasaran yang tepat.

strategi-pemasaran-desa-wisata-whatsapp=marketing
Menjangkau Wisatawan dengan Whastapp Marketing


Pada artikel ini  Dewi Tinalah akan membahas apa itu strategi pemasaran desa wisata, mengapa desa wisata membutuhkannya, dan tentu saja strategi-strategi apa saja yang harus diterapkan di desa wisata.

Apa Itu Strategi Pemasaran Desa Wisata?

Strategi pemasaran desa wisata merupakan perencanaan untuk menjangkau target pasar pariwisata dan mengubah orang-orang menjadi wisatawan yang menikmati paket atraksi yang dihasilkan oleh desa wisata.

Baca Juga: 3 Hal Penting Pengembangan Desa Wisata

Jadi pengelola desa wisata tidak bisa serta merta memasarkan jasa atau produk desa wisata kepada semua orang. Pengelola desa wisata memerlukan strategi pemasaran yang tepat untuk bisa mengubah target pasar wisata menjadi wisatawan yang berkunjung di desa wisata.

Selain berfungi untuk mengantarkan desa wisata kepada calon wisatawan yang tepat, strategi pemasaran juga bermanfaat untuk membangun jaringan komunikasi dan branding desa wisata.

Banyak yang strategi pemasaran yang dapat diterpakan oleh desa wisata, salah satunya dengan pemasaran online. Pada artikel ini Dewi Tinalah akan membahas tentang strategi pemasaran online desa wisata.

Panduan Lengkap Optimasi WhatsApp Marketing

Pemakaian Whatsapp tidak akan optimal jika tidak digunakan dengan semestinya. Pengelola desa wisata perlu memahami dasar penggunaan WhatsApp Marketing untuk pemasaran desa wisata. Di video ini dibahas secara lengkap langkah demi langkah strategi WhatsApp marketing untuk desa wisata.



Mengapa Desa Wisata Memerlukan Strategi Pemasaran Online

Perkembangan internet dan digital mau tidak mau harus diikuti oleh setiap pelaku usaha tidak terkecuali oleh desa wisata yang bergerak di sektor industri pariwisata berbasis komunitas. Desa wisata saat ini harus melek teknologi untuk bisa memanfaatkan perkembangan TIK melalui pemasaran online menggunakan internet.

Hal yang paling mudah diterapkan oleh desa wisata yaitu menggunakan media online promosi gratis, murah, dan mudah digunakan. Banyak media online yang dapat digunakan semisal facebook, instagram, blog, dan media chat whatsapp.

 

Baca juga: Pengertian Konsep Desa Wisata

Dari beberapa media yang mudah digunakan oleh pengelola desa wisata yaitu media online chat whatsapp. Selain digunakan untuk sehari-hari, whatsapp bisa digunakan untuk media promosi menggunakan fitur story, pesan grub, maupun pesan siaran (Broadcast).

Whasapp Media Promosi Yang Efektif

Penggunaan Whatsapp saat ini telah masiv digunakan, bahkan satu orang bisa menggunakan dua atau tiga nomor whatsapp yang berbeda. Hal ini menjadi salah satu kesempatan untuk memasarkan produk desa wisata.
Hal yang paling mendasar untuk mempromosikan produk desa wisata dengan memposting konten promosi ke fitur story atau chat dengan pengguna whatsapp lainnya. Selain itu bisa menerapkan promosi di grup yang diikuti. Atau jika ingin lebih personal bisa menggunakan fitur pesan siaran (Broadcast).

Menjangkau Ribuan Calon Wisatawan dengan Fitur Broadcast

Adanya fitur pesan siaran (broadcast), pengelola dapat membuat grup siaran dengan jumlah 256 peserta siaran. Artinya jika pengelola desa wisata mempunyai 1000 pelanggan atau lebih dapat menggunakan empat grup siaran ini untuk menyampaikan informasi atau promosi tentang desa wisata.

Jika pesan yang disampaikan ke 1000 orang pelangan dengan suka rela dishare ke grup masing masing peserta siaran artinya pesan yang dibuat oleh pengelala desa wisata dapat menjangkau 1000 peserta x 256 peserta grup, yaitu 256.000 orang yang dijangkau dengan sekali melakukan pesan siaran.
Belum lagi jika penerima pesan dari grup tersebut juga suka rela melakukan share konten ke setiap grubnya, berarti pesan tersebut akan didistribusikan sebanyak 256.000 x 256, yaitu 65.536.000 pesan tersampaikan. Apalagi jika mempunyai kontak database pelanggan lebih dari seribu, misal 5000 atau 10.000 kontak.

Desa Wisata Wajib Memanfaatkan Fitur Whatsapp Bisnis

Aplikasi Whatsapp terdapat tiga jenis, yaitu whatsapp personal, bisnis, dan perusahaan. Whatsapp bisnis merupakan kebanyak whatsapp yang digunakan oleh orang banyak.

Whatsapp bisnis digunakan untuk mengakomodasi penggunanya yang mempunyai usaha, dan whatsapp perusahaan untuk sektor perusahaan besar dengan tanda verifikasi hijau.

Whatsapp bisnis (WAB) merupakan aplikasi ideal saat ini yang dapat digunakan oleh desa wisata dalam membangun profil usahanya.  Di WAB terdapat profil usaha dari jenis usaha, nama usaha, alamat usaha, map usaha, waktu buka, link (email, mediasosial, web), dan katalog produk.
Selain itu terdapat fitur balas cepat untuk chat yang baru pertama kali masuk, balas chat diluar jam kerja, balas cepat menggunak kode template, dan fitur labeling untuk membuat kategorisasi kontak.

Kategorisasi ini dapat untuk memberikan label bagi chat yang telah masuk, bisa label tahap tanya-tanya, memilih paket, tahap uang muka, pelunasan, telah melakukan kegiatan, pelanggan loyal, dan berbagai  label lain.

Dengan label tersebut pengelola desa wisata dapat memberikan pesan berbeda sesuai dengan kategori masing-masing. Pesan untuk semua pelanggan dan label pembayaran bisa dibedakan, sehingga mudah untuk mengelola konten informasi yang akan disampaikan.

https://dewitinalah.wbspro.me/
Dapatkan diskon menggunakan kupon DEWITINALAH


Inilah pentingnya pengelola memahami pentingnya strategi pemasaran khususnya pemasaran online yang saat ini mudah digunakan dan diterapkan. Tanpa biaya iklan, pengelola dapat memanfaatkan fitur Whatsapp secara powerfull dengan membuat profil usaha desa wisata dan dapat menjangkau ribuan calon wisatawan yang akan datang ke desa wisata.

Indonesia Bisa Berdikari dengan Pengembangan Desa Wisata

Desa Wisata mempunyai harapan besar bagi Indonesia untuk masa depan negeri ini. Indonesia merupakan kumpulan desa-desa yang begitu luas. Jika desa-desa ini bisa berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) diprediksi Indonesia akan bisa berkembang dan maju.



Harapan bisa terwujud dengan memprioritaskan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kelengkapan fasilitas di desa. Hal ini nantinya bisa memberikan dampak pada sektor pembangunan produk lokal desa, akses dan konektivitas, tata ruang dengan promosi yang terintegrasi.

Desa memiliki potensi besar dalam industri pariwisata dan ekonomi kreatif dengan pengembangan desa wisata.  Terdapat 13 bidang industri pariwisata dan 16 bidang ekonomi kreatif. Integrasi industri pariwisata dengan daya tariknya dapat bersinergi dengan berbagai bidang ekonomi kreatif seperti seni pertunjukan, kriya, seni rupa, fotografi, fashion, desain produk, dan kuliner.

 

Baca: Strategi Pemasaran Desa Wisata di Era Digital

Tujuan berdikari Indonesia dari desa-desa dengan pengembangan desa wisata tentu harus memperhatikan prinsip penting, yaitu prinsip pengembangan dengan pendekatan berkelanjutan dan berbasis masyarakat. Dengan prinsip pendekatan tersebut nantinya akan terarah dalam pengembangan produk, sumber daya manusia, manajemen, kelembagaan, promosi dan pemasaran serta investasi.

Dengan kondisi seperti ini, jika diterapkan dengan maksimal dari seluruh aspek masyarakat di desa, Inodesia ini akan cepat dan mampu bedikari dari kekuatan desa-desa di Indonesia. Ini harapan bersama melalui pengembangan desa wisata.

3 Hal Penting dalam Pengembangan Desa Wisata

Desa wisata saat ini banyak dikembangkan hampir disetiap desa. Pengembangan desa wisata sangat bermanfaat untuk memperkuat perekonomian masyarakat desa. Tentu hal ini membutuhkan banyak pengetahuan dan pemahaman awal tentang desa wisata. Jangan sampai pengembangan desa wisata menjadi salah kaprah.


Pengertian desa wisata yaitu suatu daerah tujuan wisata atau disebut pula destinasi pariwisata, yang mengintegrasikan daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku (UU. No. 10 Th. 2009; Nuryanti, 1993). 

Berikut Video penjelasan tentang pengambangan desa wisata.

Baca Juga: Pengembangan Camping Ground di Desa Wisata




8 Kebijakan Pengembangan Kawasan Pariwisata Kulon Progo



Kabupaten Kulon Progo saat ini mendapatkan tantangan dengan adanya pembangunan bandara baru di Yogyakarta. Berbagai sektor yang ada di kabupaten harus bisa beradaptasi dan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan perekonomian daerah.

8 Kebijakan Pengembangan Kawasan Pariwisata Kulon Progo
 
Dampak yang nantinya banyak dirasakan dari pembangunan bandara adalah sektor pariwisata, mulai dari tempat wisata, penginapan, kuliner, aneka oleh-oleh, pertunjukan budaya dan kesenian. Sektor pariwisata harus mempunyai strategi matang agar siap dengan segala efek pembangunan bandara.

Baca Juga: Tempat Camping dan Outbound Kulon Progo

Dengan ini, Pemda Kabupaten Kulon Progo mengeluarkan kebijakan untuk mewujudkan kawasan pariwisata yang maju. Kebijakan ini dituangkan dalam RTRW Kabupaten Kulon Progo tahun 2012 – 2032 (Pasal 66 Ayat &).

Kebijakan pengembangan kawasan pariwisata Kulon Progo sebagai berikut:

  1. Mengembangkan jaringan promosi pariwisata dengan daerah lain.
  2. Menetapkan kawasan unggulan, andalan dan potensial pengembangan pariwisata.
  3. Mengembangkan brand daerah.
  4. Meningkatkan akses menuju objek wisata.
  5. Meningkatkan fasilitas pendukung objek wisata.
  6. Diverivikasi produk pendukung pariwisata.
  7. Melindungi situs budaya masa lampau.
  8. Meningkatkan peran serta masyarakat pelaku pariwisata.
Dengan kebijakan tersebut merupakan langkah tepat bagi Kabupaten Kulon Progo siap menghadapi gelobang besar setelah selesainya pembangunan bandara baru. Peluang pariwisata harus ditangkap dari sekarang agar kita bisa menjadi pemain langsung sebagai penggerak perekonomian Kulon Progo.

Info Grafik 8 Kebijakan Pengembangan Kawasan Pariwisata Kulon Progo

8 Kebijakan Pengembangan Kawasan Pariwisata Kulon Progo
 
 


Desa Wisata berbasis Ekowisata - Dewi Tinalah



Ekosistem sungai merupakan sumber daya alam potensial yang dapat dikembangkan sebagai objek dan daya tarik ekowisata untuk menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan mendorong program konservasi sungai. Kawasan sungai Tinalah dikembangkan lebih lanjut dengan prinsip-prinsip pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan untuk pengembangan desa wisata.


ekowisata-desa-wisata-yogyakarta
Kawasan Ekowisata Desa Wisata Tinalah - Wisata Kulon Progo

Pengembangan pariwisata berkelanjutan yaitu pariwisata yang aktivitasnya tetap memperhatikan keseimbangan alam, lingkungan, budaya dan ekonomi agar pariwisata tersebut terus berlanjut. Dengan kata lain, pengelolaannya haruslah dapat memberikan keuntungan secara ekonomi bagi seluruh pihak terkait baik itu pemerintah, sektor swasta, serta masyarakat setempat. 

Baca Juga: Camping di Desa Wisata Tinalah

Pengembangan kawasan sungai sebagai ekowisata terdapat beberapa prinsip yang harus dimengerti, yaitu pelestarian, pendidikan, pariwisata, perekonomian, dan partisipsi masyarakat setempat. Dengan mengedepankan pariwisata yang bertanggung jawab, serta memberi kontribusi terhadap kelestarian alam, InsyaAllah akan ada peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat setempat.




Kelas Digital Marketing Kelas Digital Marketing